Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 13 Part 2

Jika kali ini kejadian itu terjadi padaku, apakah kau akan peduli padaku sama seperti kau peduli pada Qi Qi? - Lu Bao Ni

Bao Ni berjalan pulang dengan Mo Nan, ia kemudian memamerkan dirinya yang dapat diandalkan dalam masalah tadi (saat Qi Qi muntah dan menangis). Sebenarnya ketika ia masih SMA, Bao Nilah yang selalu mendapatkan masalah. Tapi waktu itu, ia mempunyai Qi Qi yang selalu menemaninya.
"Dia selalu berkata 'Bermacam-macam jenis kesulitan yang kita hadapi adalah PR untuk kehidupan. Kita sedang mengalami hal-hal dimana suatu hari nanti akan membantu kita menjadi peri kecil yang terbang mencapai langit.'"
Bao Ni tidak pernah menduga pengalaman ini akan benar-benar mengubah Qi Qi.
Mo Nan meminta Bao Ni untuk tidak usah khawatir karena Qi Qi akan baik-baik saja. Bao Ni yang mendengar hal itu kebingungan, bagaimana Mo Nan tahu ia akan baik-baik saja?
Mo Nan dengan gugup menjelaskan maksud dari perkataannya,
"Karena ada waktu dimana Tuhan seperti menelantarkan kita, tapi di dunia ini, ada peraturan pasti yang menjamin orang baik akan baik-baik saja."
Terutama untuk gadis yang berhati baik seperti Qi Qi, ini tidak mungkin akan salah.
Bao Ni kemudian berinisiatif untuk bertanya pada Mo Nan, jika kali ini kejadian itu terjadi padanya, apa Mo Nan akan peduli padanya sama seperti ia peduli pada Qi Qi?
Mo Nan seperti salah dengar atas pertanyaan itu, bagaimanapun itu tidak akan terjadi pada Bao Ni.
"Kau sudah menjadi peri kecil. Kau tidak bisa sebodoh Qi Qi."
Bao Ni senang mendengar alasan itu, ia akan membiarkannya seperti itu saja.
Bo Hai tidak pantang menyerah untuk membujuk Tuan Peter. Setelah menunggu Tuan Peter menyelesaikan pertemuannya dengan seorang klien, Bo Hai langsung menghampirinya untuk mencoba berbicara.
Tuan Peter mengingatkan posisi mereka yang dihormati di pasaran, ia juga telah mengirim kasus perusahaannya pada Pengacara Han. Yang dilakukan selanjutnya tinggal menunggu proses hukum, ia tidak memiliki tenaga ataupun semangat untuk bernegosiasi dengan Bo Hai. Bo Hai tidak perlu terus menemuinya dan mengganggunya.
Bo Hai menyebut Tuan Peter salah paham, ia bukan berniat menganggunya. Pengalamannya dalam bisnis mungkin tidak sedalam Tuan Peter, tapi dalam hal marketing ia bisa disebut seorang ahli. Setelah bertahun-tahun mengalami rintangan, Bo Hai telah belajar beberapa teknik bagaimana cara menjalankan bisnis.
"Risiko sering kali diikuti dengan kesempatan."
Bo Hai mencoba mencari celah dari perkataan ini, ia kemudian menyerahkan sebuah berkas kepada Tuan Peter. Berkas itu berisi proyek yang telah disusunnya, ia harap Tuan Peter bisa melihatnya.
Qi Qi dan kedua orang tuanya beriringan duduk di depan TV dalam diam. Sepertinya Qi Qi sudah memberitahu mereka mengenai perusahaannya yang kemungkinan besar meminta kompensasi padanya. Ibu Qi Qi menghela nafas, 100 juta yuan?
Ayah Qi Qi tak lama kemudian, berdiri untuk mengambi buku tabungannya dan menyerahkannya pada Qi Qi. Buku tabungan itu berisi uang dari hasil jerih payah orang tuanya yang menabung selama bertahun-tahun.
Qi Qi melihat angka di tabungan itu, tapi jumlahnya tidak cukup untuk membayar kompensasi. Ayah Qi Qi berdecak, ia bukan memberikan uang itu untuk membayar kompensasi tapi sebagai modalnya untuk membawa mereka ke pengadilan.
Ibu Qi Qi juga setuju, jika Qi Qi memang tidak melakukan apapun, maka jangan pernah mengakuinya bahkan jika mereka membunuhnya sekalipun. Qi Qi terharu dengan ucapan ibunya dan langsung memeluknya.
Ji Bin (asisten Mo Nan) melaporkan mengenai William yang sangat puas dengan rencana ini. Aifan sudah pasti akan mengalahkan Flower Plus, sementara mereka hanya perlu bersiap untuk memanennya.
"Baru sampai di negara ini dan bahkan tidak punya waktu untuk mengunjungi kampung halaman sebelum aku kembali."
Ji Bin tidak tahu kapan lagi ia bisa kembali ke China dan diberi waktu untuk mencicipi makanannya (dalam artian menyayangkan tapi juga gembira).
Ji Bin menyadari Mo Nan tidak terlalu gembira dengan pencapaian ini. Daripada menjelaskan alasan mengapa ia tidak gembira, Mo Nan lebih menanyakan satu kabar yang mungkin membuatnya cukup terpukul dan sedikit menyesali perbuatannya selama ini. Ia dengar bulan lalu ketika perusahaan membeli perusahaan kosmetik, CEO-nya melakukan bunuh diri.
Ji Bin mengiyakannya, tapi Mo Nan pernah berkata padanya,
"Jika kau menginginkan hasil yang menakjubkan, kau harus membayar sebuah harga yang luar biasa. Kelembutan hati tidak akan membantu apapun."
Mo Nan membenarkan hal itu, keuntungan pasar telah dirampas dan ditetesi darah dari pembantaian. Memiliki simpati atau keraguan terhadap orang-orang dapat berakibat fatal dalam medan perang ini. Ia kemudian mengambil jam pasirnya sebelum menyelesaikan perkataannya,
"Hanya tentara terdarah-dinginlah yang memiliki tawa terakhir."
Mo Nan meminta Ji Bin memberitahu William untuk menarik jaringnya (memanen hasilnya).
Qi Qi bersembunyi di balik tembok sambil memperhatikan pegawai Flower Plus yang datang satu persatu, ia masih belum siap mendapatkan 'eksekusi akhir' di rapat bersama yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
Bo Hai datang dari arah belakangnya dan ikut memperhatikan apa yang Qi Qi lihat,
"Kau akan terlambat,' ucapnya datar.
Qi Qi terkejut dengan kehadiran Bo Hai yang tiba-tiba dan memutuskan untuk segera hadir karena Bo Hai sudah bersiap.
Sambil menunggu kehadiran Bo Hai, Xiao Yi mengeluhkan mereka yang mungkin tidak akan mendapatkan bonus akhir tahun karena kekacauan ini, atau bahkan mereka juga bisa kehilangan pekerjaan. Da Wei juga menyayangkan mereka yang tidak menyadari kekejaman Ling Ling Qi lebih awal. Si Si menyuruh mereka tidak membahas itu, bagaimanapun rapat ini menyangkut hdup dan mati Ling Ling Qi bukan mereka.
Seiring dengan Bo Hai yang memasuki area, Qi Qi juga muncul setelahnya. Ia menunduk saat semua orang menatapnya tak suka, Bao Ni menyadarinya, ia mengangkat tangannya untuk mengajak Qi Qi berdiri disampingnya.
Bo Hai kemudian memulai pertemuannya,
"Selama ini, Flower Plus mengandalkan produk terkemuka dan opini baik publik untuk mendapatkan tempat di pasaran. Tapi masalah dengan Aifan dalam sejarah perusahaan, merupakan krisis paling serius yang pernah kita alami."
Dalam pertemuan hari ini, Bo Hai tidak ingin berpanjang lebar mengenai rencana dalam mengatasi krisis ini. Ia akan menunjukkan tingkat administratif tertinggi perusahaan dalam menawarkan solusi akhir dari krisis yang menimpa mereka. Semua orang tahu mengenai insiden dengan Aifan, pertanggungjawaban sepenuhnya akan diserahkan pada pelaku pembocoran.
Mendengar keputusan itu, semua orang langsung menoleh ke arah Ling Ling Qi. Bo Hai melanjutkan, tentu saja orang yang membocorkan rahasia adalah kunci dalam menyelesaikan masalah ini. Apa dorongan mereka sampai mengungkapkan informasi ini? Keuntungan apa yang diperoleh sebagai akibatnya? Siapa pihak di belakang pelakunya?
"Kenyataannya, akupun tidak tahu."
Semua orang otomatis melihat satu sama lain, tidak menduga Bo Hai tidak mengetahui siapa pelakunya. Apakah Ling Ling Qi tidak sendirian, apa yang terjadi sebenarnya?
Bo Hai kemudian mengumumkan inti dari diadakannya pertemuan hari ini. Meskipun begitu, ia baru saja mendapatkan potongan bukti penting.
"Kami baru saja memulihkan beberapa data dari kamera CCTV di bagian koridor."
Bo Hai yakin hasil perekaman CCTV akan memberikan mereka jawaban yang benar.
Chen Mo menyalakan layar LCD untuk menampilkan hasil rekaman CCTV, pukul 16:47 Ling Ling Qi keluar dari ruangan Bo Hai dan kebetulan bertemu dengan bibi petugas kebersihan. Da Wei yang melihat itu langsung menuduh Ling Ling Qi sebagai pelaku yang sebenarnya. Tapi begitu Chen Mo memutar kembali rekaman itu, terdengar suara lift terbuka. Orang yang keluar dari lift adalah Fang Cheng (bawahan Wapresdir Wen) yang kemudian memasuki ruangan Bo Hai pada pukul 17:08
Fang Cheng langsung marah-marah melihat dirinya juga dilibatkan dalam masalah ini, ia menduga rekaman itu telah dipalsukan.
Xiao Yi yakin Fang Cheng lah pelakunya, Si Si bertanya-tanya apakah mereka salah menuduh Ling Ling Qi selama ini?
Penayangan hasil rekaman CCTV masih berlanjut, Chen Mo menjelaskan Fang Cheng yang keluar dari ruangan Bo Hai tiga belas menit kemudian atau lebih tepatnya pukul 17:21. Pancingan Chen Mo berhasil, Fang Cheng serta merta membantah angka itu, ia hanya berada di ruangan Bo Hai selama lima menit.
Seluruh pegawai Flower Plus langsung riuh, secara tidak langsung Fang Cheng mengakui bahwa dia memang masuk ke ruangan Bo Hai, dimana terdengar sangat mencurigakan (atas alasan apa ia datang, maka dari itu semua orang menjadi yakin ia lah pelakunya). Tanpa rasa bersalah, Chen Mo meminta maaf atas kesalahannya, mungkin ia salah lihat lol.
Wapresdir Wen berinisiatif untuk bersandiwara, dengan marah menghakimi Fang Cheng seolah-olah baru menyadari Fang Cheng lah pelakunya. Hanya demi keuntungan kecil, ia sampai melakukan tindakan terhina seperti itu.
"Kau merugikan seluruh perusahaan, kau tahu itu? Aku sangat kecewa padamu!"
Fang Cheng tak memiliki pilihan lain selain mengikuti sandiwara Wapresdir Wen, ia menunduk menerima semua caciannya.
Chen Mo tak bisa menahan tawa melihat sandiwara itu. Wapresdir Wen kemudian meminta maaf kepada seluruh pegawai Flower Plus karena tidak mendidik bawahannya dengan baik, ia telah mengecewakan mereka.
Bo Hai menyindir perbuatan Wapresdir Wen, kesetiaannya terhadap perusahaan jarang sekali ia tunjukkan. Ia kemudian mengumumkan mengenai Fang Cheng yang dihapuskan dari segala tanggungjawabnya (soal pekerjaan). Mereka juga akan melanjutkan investigasi mereka terhadap kewajiban dan hak hukum Fang Cheng.
"Sebagai tambahan, posisi Ling Ling Qi akan dipulihkan."
Qi Qi tentu saja gembira mendengar kabar bahagia itu, ia menatap Bao Ni yang juga tak kalah bahagia darinya. Mo Nan juga tersenyum melihat senyum Qi Qi telah kembali.
Setelah Bo Hai pergi, Zhen Qi, Si Si, Da Wei, dan Xiao Yi menunduk karena merasa bersalah telah menuduh Qi Qi dengan tidak adil.
Mo Nan terlihat terburu-buru pergi ke suatu tempat sambil berbicara dengan seseorang di telefon (tentu saja mengenai masalah ini yang tidak sesuai rencana), ia menabrak Xiao Wang di tangga dan membuat berkas-berkas yang dibawanya jatuh berhamburan. Xiao Wang marah-marah karena Mo Nan berlalu pergi begitu saja tanpa membantunya.
Xiao Yi cs menyambut Qi Qi ala petugas hotel lol, Qi Qi yang ditemani Bao Ni menyebut senyum setiap orang lebih buruk daripada tangisan hahaha. Xiao Yi kemudian menarik sebuah kursi menyilahkannya untuk duduk, Bao Ni juga.
Zhen Qi menunjukkan sup jamur yang dibelinya dari Restoran Thailand di dekat kantor, Si Si juga menyiapkan ayam kari hijau pedas untuknya. Bao Ni menilai makanan ini cukup sesuai dengan atmostfernya, maksud itu kemudian dijelaskan oleh Qi Qi.
"Perasaanku sekarang layaknya lada-lada ini, sangat panas...sampai aku mungkin akan meledak secara tidak sengaja."
Xiao Yi memberikan secangkir teh untuk diminumnya, krisan putih Hangzhou sangat bagus untuk meredakan panas, ia juga menawarkan teh itu pada Bao Ni tapi langsung ditolaknya.
Qi Qi meniup tehnya dengan elegan, Xiao Yi bahkan mengambil sebuah dokumen untuk mengipasinya. Si Si berinisiatif untuk membahas maksud mereka terlebih dahulu, apa yang terjadi sebelumnya memang kesalahan mereka. Zhen Qi membenarkan, mereka dengan sungguh-sungguh meminta maaf pada Qi Qi. Semua orang serempak membungkukkan badan untuk meminta maaf secara resmi.
Qi Qi mengakui kepribadiannya memang baik, tapi ia memiliki satu kekurangan.
"Aku sangat picik. Aku membalas semua dendam bahkan untuk hal sekecil apapun."
Bao Ni membenarkan sebagai orang yang mengenal Qi Qi dari lama, untuk dendam sebesar ini mungkin dibutuhkan waktu seumur hidup untuk membalasnya. Semua orang otomatis melihat satu sama lain mengetahui pembalasan apa yang akan mereka dapatkan.
Zhen Qi dan Si Si kemudian menawarkan membantu Qi Qi mengerjakan tugas kantornya karena mereka tidak melakukan banyak hal belakangan ini. Xiao Yi juga tak mau kalah, ia akan membantu Qi Qi juga. Ia bahkan menunjukkan otot di lengannya untuk membuktikan ia lebih kuat daripada mereka berdua.
Mendengar rejeki nomplok ini, Qi Qi dan Bao Ni bertukar pandang menikmati keuntungan ini.
Mo Nan bertemu dengan Ji Bin di mobilnya, ia menyuruh Ji Bin untuk memberitahu Departemen PR Chungxiang untuk mengatasi kasus ini seperti biasanya.
"Akan lebih pantas untuk memberikan kompensasi lebih besar. Beritahu mereka kalau aku yang mengatakan itu."
Ji Bin mengerti, tapi ia menyayangkan kesempatan sebagus ini yang sedikit tidak beruntung. Ia curiga, apa karena gadis yang tinggal di lantai bawah, itu lah mengapa...
Chen Mo dengan cepat membantah, semua ini tidak ada hubungannya dengan gadis itu, lagipula Bo Hai memang bisa memulihkan video yang asli.
"Jika kita tidak mencegatnya, kita mungkin sudah sepenuhnya hancur kali ini."
Ji Bin merasa Bo Hai tidak semudah yang mereka bayangkan. Mo Nan tersenyum sinis, adalah sebuah keberuntungan bagi seorang pemburu untuk bertemu lawan yang setimbang. Semua misi yang melibatkannya di Amerika dan Eropa beberapa tahun ini begitu mudah baginya dan begitu membosankan.
"Bertemu Bo Hai membuatku gembira, aku harap dia tidak akan mati begitu mudahnya."
Ji Bin mengerti, ia akan menerangkan semua hal pada William secara jelas atas nama Mo Nan.
Da Wei merasa Fang Cheng tipikal orang yang setia, ia tidak akan mengakui Wapresdir Wen lah yang menyuruhnya apapun yang terjadi. Direktur Luo (Ketua HRD) juga tidak bisa melakukan apapun padanya.
Xiao Wang juga berpikiran sama, Wapresdir Wen adalah rubah licik yang cerdik dan penuh tipu daya, tentu saja dia sudah membuat persiapan, mereka pikir bisa menemukan kelemahannya? Tidak mungkin.
Xiao Yi menghela nafas, akhirnya mereka berhasil menyingkirkan mata-mata di perusahaan, tapi Aifan pasti akan masih mengganggu mereka.
Lily tiba-tiba menyuruh mereka untuk melihat video di layar handphonenya, ternyata Bo Hai sedang mengadakan press conference bersama dengan Aifan, bukan dalam atmosfer ketegangan tapi kegembiraan! Sepertinya celah yang ditawarkan Bo Hai disambut baik oleh Tuan Peter.
Dalam press conference itu, Bo Hai menjelaskan situasi kedua perusahaan yang 'sebenarnya',
"Aku yakin setiap orang pasti mengikuti informasi pembocoran produk Aifan secara dekat. Hari ini, aku mengajak Tuan Peter untuk mengumumkan sesuatu dengan sungguh-sungguh disini."
Bo Hai mengumumkan pembocoran rahasia produk Aifan hanyalah strategi penjualan yang direncanakan oleh Flower Plus dan Aifan Furniture. Tujuan mereka adalah untuk mempromosikan produk baru Aifan Furniture.
Tuan Peter membenarkan perkataan Bo Hai, ia memberitahu Bo Hai mengenai dirinya yang lelah dengan metode launching 'red carpet' di hotel yang sangat tradisional. Jika produk itu benar-benar diterima oleh semua orang, membocorkan rahasia mungkin akan menjadi metode novel untuk melepaskan topeng.
Bo Hai melanjutkan, juga berdasarkan respon pasar saat ini, hasilnya telah melebihi ekspektasi mereka.
"Rencana kita telah menghasilkan pengaruh promosi yang baik."
Semua orang yang hadir bertepuk tangan meriah, Bo Hai dan Tuan Peter kemudian saling berjabat tangan sebagai tanda kerja sama mereka.
Da Wei, Xiao Wang, Xiao Yi, dan Lily yang menonton press conference itu juga terkagum dengan solusi Bo Hai. Bo Hai telah mengambil resiko dan membuat comeback yang bagus. Cerdas!
Xiao Yi juga menyebut Bo Hai sangat keren, dalam kehidupan ini, ia akan selalu menjadi fans CEO Bo dan bukan orang lain.
Ayah Qi Qi juga menonton berita itu dari tabletnya, ia menyuruh istrinya untuk melihat berita itu juga. Mereka begitu bersyukur Qi Qi telah terlepas dari masalah ini bahkan ketika seseorang menanyakan harga bawang putih, ayah Qi Qi tidak menghiraukannya.
Ibu Qi Qi kemudian berinisiatif pergi membelikan Qi Qi ayam untuk merayakannya. Ayah Qi Qi mengingatkannya untuk membeli jenis ayam yang sangat mahal hahaha.
Ibu Wortel juga tak lama datang untuk membeli pasta kedelai pedas, seperti biasa ia mencoba menawar harganya serendah mungkin. Karena tidak ingin mendengar ibu wortel yang begitu berisik, Ayah Qi Qi menyuruhnya untuk membawanya saja alias gratis.
Xin Yan dalam perjalanan pulang bersama Bo Hai dan Chen Mo, melaporkan efek dari press conference yang baru diadakan. Aifan Furniture sekarang mencapai peringkat ketiga trending topik online. Departemen Pemasaran Aifan juga baru saja menghubunginya, penjualan produk baru Aifan telah meroket hari ini. Selain dari pihak Aifan, kabar baik juga datang dari Flower Plus atau lebih tepatnya toko retail mereka.
"Jumlah pelanggan telah kembali ke tingkat sebelum terjadinya krisis. Direktur Liu juga mengabarkan klien besar mereka juga telah menghubungi lagi."
Chen Mo begitu lega, pada akhirnya badai ini telah berlalu. Bo Hai mengingatkannya untuk tidak terlalu senang dulu, badai ini hanya baru setengahnya saja.
"Video CCTV yang kita dapatkan pagi ini sebenarnya telah dirusak."

Komentar:
Ayo kita beri tepuk tangan dulu buat kecerdasan Bo Hai! Prok prok prok....
Sebenernya apa yang dilakuin Bo Hai itu cuma mancing doang, kayaknya setelah dia lihat reaksi Wapresdir Wen dia udah sadar ada seseorang lebih penting yang berusaha dilindungi, dan itu Mo Nan tentu saja walaupun Bo Hainya belum tahu.
Mo Nan bikin alibi ke Ji Bin soal yang 'untung aja cegat tepat waktu kalau gak rencana mereka bakalan kacau balau', noooo itu alesan doang. Udah jelas Mo Nan yang ngerusak video CCTV itu. Artian rusak disini lebih tepatnya diedit sih, Mo Nan pasti ngehilangin bagian dia yang masuk ruangan. Bukannya ngilangin punya Fang Cheng juga (biar Qi Qi disalahin dan nyelametin Chungxiang) dia malah sengaja ngebiarin bagian itu biar Qi Qi bisa selamet! Itulah kenapa dia bilang ke Bao Ni, Qi Qi bakalan baik-baik aja. Dan Ji Bin kayaknya gak sebodoh itu dikibulin Mo Nan, cuman dia diem aja karena masih ragu dan mungkin aja salah huehhehhe. Maybe hahaha....

See you on the next post! Pai pai~

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 14 Part 1~

Comments

Post a Comment

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 21 Part 1

Berdasarkan pengamatanku, cara Bunga Piranha berbicara dengan Ling Ling Qi sudah jelas berbeda dengan caranya berbicara pada kita. - Xiao Yi

Sinopsis Sweet Dreams Episode 16 Part 1

King Protea melambangkan jiwa yang mandiri dan terhormat, sama seperti dirimu. Jadilah ratu untuk dirimu sendiri. Jangan gunakan kehormatanmu untuk mengejar seseorang yang tidak mencintaimu. Juga, jangan buang waktumu dengan menunggu cinta yang bukan milikmu. - Ling Ling Qi

Sinopsis Sweet Dreams Episode 4 Part 1

Aku memulai Flower Plus bukan untuk menghasilkan uang, aku melakukannya untuk menyebarkan hal-hal yang indah. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 20 Part 2

Kau terlalu realistis, tidak romantis sama sekali! Tidak heran jika kau masih jomblo di usia ini! - Chen Mo

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Sinopsis Sweet Dreams Episode 20 Part 3

Cinta bukan menghadiahkan tas, sepatu kulit, ataupun parfum. Itu adalah ketika kau tak sadarkan diri dan dia tahu itu karena gula darah yang rendah. Dia akan pergi ke apotek dan membeli tablet glukosa hanya demi dirimu. - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 3 Part 2

Aku mendirikan Flower Plus saat berusia 22 tahun. Saat itu, satu-satunya hal yang aku tahu adalah floristry , tapi aku berhasil membuatnya menjadi perusahaan resmi dan memiliki ratusan karyawan dalam waktu 6 tahun. Apa kau tahu apa rahasianya? Itu karena aku beruntung. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 5 Part 2

Bunga segar memang tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tapi itu tetaplah sebuah langkah awal yang indah. - Solace Flower

Sinopsis Sweet Dreams Episode 14 Part 2

Semua florist adalah utusan alam. Mereka menggunakan hati mereka untuk berbicara dengan bunga dan rerumputan, untuk menyembuhkan setiap jiwa yang gelisah, untuk membantu mereka melihat cahaya dan kehangatan di tengah kegelapan. - Bo Hai yang merangkap Tuan Solace

Sinopsis Sweet Dreams Episode 7 Part 1

Penyakit Bo Hai layaknya bom waktu. Sekalinya terungkap, kerajaan bunga yang ia ciptakan dengan tangannya sendiri akan berubah menjadi abu. - Zhou Xin Yan