Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 16 Part 1

King Protea melambangkan jiwa yang mandiri dan terhormat, sama seperti dirimu. Jadilah ratu untuk dirimu sendiri. Jangan gunakan kehormatanmu untuk mengejar seseorang yang tidak mencintaimu. Juga, jangan buang waktumu dengan menunggu cinta yang bukan milikmu. - Ling Ling Qi

Qi Qi berjalan dengan linglung di taman kompleks, di belakangnya ada Bao Ni dan Mo Nan yang mengikutinya dengan khawatir. Qi Qi kemudian meniti sebuah balok besi, tapi tak lama ia jatuh terjungkal karena tidak bisa menjaga keseimbangannya. Bao Ni dan Mo Nan langsung menghampirinya dan menanyakan keadaannya. 
Seorang anak kecil menertawakan Qi Qi yang terjatuh, Qi Qi tentu saja kesal dan membentaknya. Ia sudah akan memburu anak itu tapi langsung ditahan Bao Ni dan Mo Nan (btw, anak kecilnya lucu banget >.< dia sering nongol sebenernya jadi cameo hahaha bahkan sampe akhir episode). Mo Nan meminta Qi Qi untuk tidak usah marah, dia hanyalah seorang anak kecil. Terlebih, bisakah Qi Qi berhenti menyiksa dirinya sendiri?
Mo Nan berpikir Qi Qi sebaiknya berhenti bersikap muram. Paling buruk, Qi Qi hanya cukup mengganti pekerjaan dan itu tidaklah sulit. Untuk masalah ayahnya, dia memang menjual barang palsu, tapi lagipula ia juga belum bisa menjualnya. Dalam hal hukuman, paling buruk ayah Qi Qi hanya harus membayar denda atau kehilangan ijin dagangnya.
Qi Qi menceritakan ayahnya yang sudah mulai mengobral dagangannya, Bao Ni mengeluarkan kartu debit dari tasnya dan memberikannya pada Qi Qi. Qi Qi bisa menggunakan uang didalamnya untuk membeli barang-barang dari toko ayahnya, toh ia juga bisa menggunakan barang itu nantinya. Anggap saja Bao Ni melakukan hal itu untuk membantu Qi Qi.
Mo Nan merogoh jaketnya dengan maksud mencari uang untuk ikut memberikan bantuan, Bao Ni buru-buru menolaknya. Lagipula Qi Qi dan dirinya selalu makan dan minum di tempatnya setiap hari. Ia mungkin tidak memiliki uang lagi untuk membantu Qi Qi, sekilas Mo Nan tersenyum kecut tapi ia segera mengiyakan anggapan Bao Ni.
Bao Ni menyuruh Qi Qi untuk mengambil kartu itu. Saat Bao Ni mengatakan ia tidak memasang password untuk kartu itu, Mo Nan terkejut. Bao Ni mengungkapkan alasannya, bukankah melelahkan menggunakan enam digit karakter untuk melindungi uang sejumlah empat digit? Mo Nan otomatis tertawa mendengar alasan itu, tapi ia langsung berhenti saat Qi Qi memandangnya dengan wajah datar. Bao Ni melingkarkan tangannya pada Qi Qi, bantuannya memang ringan tapi kepedulian di baliknya cukuplah berat.
Qi Qi merasa ada yang salah dengan otaknya, kenapa juga ia harus mengikuti ujian Flower Plus? Sudah pasti ini adalah sebuah masalah. Bao Ni mengingatkan Qi Qi yang mengikuti ujian itu tidak lain dan tidak bukan karena tergila-gila dengan Bunga Piranha. Qi Qi menggaris bawahi kata tergila-gila dalam perkataan Bao Ni, mi lian? (迷恋 - juga bisa diartikan terobsesi)
lian (恋 - kata lain dari ai 爱/ cinta) sebuah karakter yang terlihat aneh, bagian atas seperti karakter bian (变) dalam bian tai (变态 - 변태/ byeontae/ pervert), setengah sisanya di bagian bawah seperti tai (态) dalam bian tai.
Karakter 变态 raksasa tiba-tiba jatuh dari langit mengejutkan Qi Qi yang tersungkur ke depan, Bao Ni yang kaget, dan Mo Nan yang terjungkal ke belakang. Qi Qi terlihat terpukul, memalukan sekali ketika ia terlambat menyadarinya. (Hahahaha kocak)
Qi Qi memandangi menu makanan sederhana yang tersaji di meja makan. Ibunya kemudian datang membawa sepanci besar makanan utama mereka, Qi Qi mengernyit, mie instan? Ayah Qi Qi berusaha membujuk putrinya, jika mereka memakan mie instan lebih banyak maka toko mereka akan kehilangan lebih sedikit keuntungan. Ibu Qi Qi membenarkan, sama saja mereka tidak membiarkan keuntungan ini diambil oleh orang lain.
"Jika kita menjualnya pada Ibu Wortel Li Li Jun dan ia meminta potongan harga, kita akan menderita kerugian."
Qi Qi menumpukan wajahnya pada tangannya, terus menerus memandangi makanan dihadapannya yang tiba-tiba berubah menjadi makanan yang lezat.
Ia tersenyum mengambil udang dalam imajinasinya dan memasukkan ke mulut dengan nikmat, sebuah udang yang ternyata hanya stik pedas lol.
Saat Qi Qi berangkat kerja dan tengah melewati lobi, ia mendengar percakapan Lily dan Da Wei di belakangnya. Lily mendengar soal dirinya yang membuat marah Nyonya Su, Da Wei membantah bukan hanya membuatnya marah tapi Qi Qi benar-benar menyinggungnya. Lily tidak mengerti kenapa Qi Qi terus-terusan membuat masalah, kali ini, bahkan langit pun tidak akan bisa membantunya. Qi Qi mengernyitkan wajahnya mendengar kemungkinan itu yang mungkin saja benar.
Qi Qi menghampiri poster Bo Hai di salah satu sudut kantor, ia memperingatkan 'Bo Hai' mengenai perjanjian mereka yang menyangkut bukan hanya Qi Qi tapi juga Bo Hai sendiri. Jika Bo Hai membuatnya tidak senang, maka ia juga tidak akan membiarkan Bo Hai untuk senang.
"Aku bukanlah orang lemah!"
Ketika Bo Hai baru saja keluar dari lift, Chen Mo langsung menghadangnya untuk memberikan sebuah surat dari Nyonya Su. Chen Mo keheranan dengan cara yang Nyonya Su gunakan untuk menghubungi Bo Hai, memang abad berapa sekarang? Ia hanya cukup menelfonnya dan masalah selesai.
"Terlalu dramatis"
Bo Hai menerima surat itu dan membacanya, sejenak ia terdiam atau lebih tepatnya wajahnya tak memberikan respon apapun. Chen Mo tentu saja penasaran dan menanyakan isinya, ia khawatir jika di dalamnya adalah sebuah surat gugatan. Ketika Chen Mo berusaha mengintip, Bo Hai dengan cepat menyembunyikannya dari Chen Mo. Mungkin dalam pikirannya ini bukanlah saat yang tepat dan ia menunggu momen yang pas.
Semua orang tahu otak Chen Mo sangat suka berimajinasi berlebihan, ia menggoda Bo Hai mengenai isinya yang mungkin sebuah surat cinta lol. Bo Hai gondok, bisakah ia menggunakan imajinasinya untuk bekerja saja?
Qi Qi melakukan tugasnya seperti biasa, menyeduh secangkir kopi untuk Bo Hai. Namun kali ini, ia terlihat sedikit mencurigakan. Setelah memastikan tidak ada orang di sekitarnya, Qi Qi mengeluarkan sebungkus obat dari saku celananya. Jenis obat itu terjawab ketika ia menggumamkan sebuah kalimat.
"Aku akan membantumu menurunkan berat badan, oke?"
Yup, obat diet! Huahahahaha.
Bo Hai sedang memimpin sebuah rapat saat Qi Qi masuk membawakan secangkir kopi. Ia meletakkan kopi itu di dekatnya dengan memasang wajah setenang mungkin. Ketika ia akan pergi meninggalkan ruangan, Bo Hai memanggilnya,
"Ling Ling Qi"
Qi Qi tentu saja menoleh, rapat hari ini telah selesai, tapi Bo Hai ingin mengumumkan satu hal lagi.
"Ini mengenai dirimu"
Mungkin dalam pikiran Qi Qi, oh matilah!
Bo Hai memberikan surat yang didapatkannya tadi pada Chen Mo, ia ingin Chen Mo membacakan surat itu dengan keras agar semua orang yang hadir dapat mendengarnya. Chen Mo mengangguk mengerti.
A letter from Ms. Su,
"CEO Bo, aku menulis ini untukmu karena aku ingin meminta maaf secara resmi atas apa yang terjadi di masa lalu..."
Bo Hai meminum kopinya,  suara Chen Mo terus berlanjut,
"Dalam pembicaraan terakhirku denganmu, emosiku tidak terkontrol dan aku menggunakan begitu banyak kata-kata yang tidak pantas. Sudah pasti aku membuatmu merasa canggung dan tidak senang. Untuk ini, aku dengan setulusnya meminta maaf. Juga sebenarnya, ada banyak kesalahpahaman dan kecelakaan dalam konflik ini..."
Chen Mo ragu untuk membacakan kalimat selanjutnya, ia menoleh pada Bo Hai. Bo Hai masih dengan sikap tenangnya mempersilahkan Chen Mo untuk melanjutkan kalimatnya.
Chen Mo menoleh ke arah Qi Qi, semua orang menjadi bertanya-tanya dan ikut menoleh juga. Chen Mo melanjutkan,
"Sesungguhnya, Nona Ling adalah seorang florist yang luar biasa. Aku sangat berterima kasih padanya..."
So, what's happened? Flashback.
Dalam buket yang Qi Qi berikan pada Nyonya Su, ternyata ia juga menyertakan sebuah kartu. Kart itu berisi,
<King Protea melambangkan jiwa yang mandiri dan terhormat, sama seperti dirimu. Jadilah ratu untuk dirimu sendiri. Jangan gunakan kehormatanmu untuk mengejar seseorang yang tidak mencintaimu. Juga, jangan buang waktumu dengan menunggu cinta yang bukan milikmu.>
Nyonya Su mendekap buket dengan obyek utama bunga King Protea dengan erat, ia tersenyum senang ketika ia telah disadarkan pada kebanggaannya sendiri, be your own queen, girls!
"...aku terus-menurus terlibat dalam sebuah hubungan yang bukan milikku. Nona Ling menggunakan kreasinya untuk membantuku memurnikan diri. Aku merasa malu terhadap kecerobohanku di masa lalu. Tolong sampaikan rasa terima kasihku dan permintaan maaf tulus untuk Nona Ling. Dia memang seorang florist yang sangat, sangat luar biasa dari perusahaanmu."
Qi Qi sangat terharu dengan isi surat itu, ia bahkan menggunakan jarinya untuk menghapus air mata yang tidak bisa dibendungnya. Bo Hai tersenyum bangga pada Qi Qi, kerja bagus! Yeahhhhhhhhhh!
Manajer Li juga ikut memuji Qi Qi, walaupun ia bukanlah seorang florist, tapi ia mendapatkan pengakuan dari klien mereka. Manajer Li menyarankan untuk membuat sebuah program berbagi pengalaman berskala kecil sehingga setiap orang bisa belajar darinya. Semua orang bertepuk tangan atas keberhasilannya.
Bo Hai mengangkat cangkir kopinya untuk seruputan yang kedua, Qi Qi otomatis dibuat panik dan berlari ke depan untuk menghentikannya. Ia buru-buru mengambil cangkir itu dan mengatakan alasannya kenapa melakukan tindakan itu.
"Aku telah menambahkan beberapa antitoksin dan suplemen kecantikan dalam kopi ini. Aku akan mengambilkanmu kopi yang lain."
Mendengar kalimat itu, seluruh peserta rapat menahan tawa, suplemen kecantikan? Bo Hai tersenyum canggung, ia sepertinya belum mengerti efek dari sebuah 'suplemen kecantikan' bagi tubuhnya lol.
Qi Qi menemui Chen Mo untuk menanyakan maksud dari tindakan Bo Hai di rapat tadi, apa dia akan memecatnya? Chen Mo mengernyit,
"Memecatmu?"
Chen Mo tidak mengerti kenapa Qi Qi masih berpikiran demikian, kenapa juga Bo Hai memecatnya? Tentu saja ia tidak akan memecatnya.
"Bagaimana dengan toko ayahku?,' tanya Qi Qi penasaran.
Chen Mo tertawa, kenapa Qi Qi membawa-bawa toko ayahnya, apa mereka berhubungan?
Mendengar pertanyaan itu justru keluar dari mulut Chen Mo, Qi Qi dibuat semakin kebingungan. Chen Mo menanyakan responnya, ekspresi macam apa ini?
Qi Qi mengerutkan keningnya, semuanya terjadi dengan begitu cepat, ia tidak bisa mencernanya dengan baik. Chen Mo heran Qi Qi masih belum bisa melihatnya, Bo Hai jelas-jelas tidak memiliki niatan sama sekali untuk menyiksa Qi Qi.
"Justru, ia menggunakan metode yang berbeda untuk melatih dan membantumu."
Contohnya saja, Qi Qi mencapai kesuksesan atas klien ini karena Bo Hai yang telah mendorongnya.
"Dia membantuku?,' tanya Qi Qi sedikit terkejut.
"Tidak tahu kan? Bukan hanya dirimu, aku juga tidak tahu menahu soal ini,' ucap Chen Mo menimpali.
Chen Mo menemani Bo Hai menyelesaikan urusannya di toilet. Chen Mo yang dasarnya narsis bukan main justru sibuk mengagumi sosoknya di cermin. Tak lama, Bo Hai keluar dari salah satu bilik dengan tertatih-tatih, Chen Mo lekas menghampirinya. Sudah jelas Bo Hai menderita diare akut lol.
Dengan susah payah ia mengungkapkan kekesalannya pada Qi Qi,
"Biar aku memberitahumu. Ling Ling Qi ini...setelah aku sepenuhnya sembuh, akan kupastikan dia tidak akan pernah mempunyai kesempatan untuk meminta ampun dan memohon maaf."
Chen Mo memberitahukan soal Ling Ling Qi yang juga menyesal telah melakukan hal seperti ini, itulah kenapa dia terlalu malu untuk menemuinya sekarang.
Chen Mo menunjukkan satu kotak obat diare yang secara khusus Qi Qi siapkan untuk Bo Hai, bahkan gambar kemasannya pun terlihat sangat mirip seperti Bo Hai lol. Bo Hai mengambil kotak itu dan meremasnya dengan seluruh tenaga yang masih tersisa.
"Bahkan jika aku mati karena diarepun, aku tidak akan meminumnya!"
Bo Hai kemudian menggumam lagi, panggilan alamnya kembali datang. Ia dengan tergopoh-gopoh kembali masuk ke bilik toilet. Jika bukan karena ia menolak membuat keributan soal ini, sudah pasti ini bisa disebut dengan sebuah kejahatan.
Chen Mo menyuruh Bo Hai untuk meminum obatnya saja, lagipula ini bukanlah waktunya untuk bertindak keras kepala. Walaupun dia merasa prihatin, tapi diam-diam Chen Mo menertawakan kejadian ini.
Qi Qi menatap poster Bo Hai, dalam poster itu Bo Hai terlihat memancingnya,
"Kenapa kau menatapku? Aku bicara padamu! Katakan!"
Qi Qi menutup wajahnya, ia bahkan terlalu malu untuk melihat wajah Bo Hai.
Lolos dari poster bukan berarti sepenuhnya terhindar dari penampakan Bo Hai, saat Qi Qi ke haltepun, ia masih saja menjumpainya di papan iklan dengan ukuran yang tentu saja lebih besar.
Ponselnya tiba-tiba berdering, begitu mengangkatnya ia mendapati Kak Qian lah yang menghubunginya (pramuniaga toko yang dipecat Bo Hai karena merusak buket amalnya).
Qi Qi bertanya kenapa Kak Qian menelfonnya, Kak Qian tersenyum, ia hanya ingin menanyakan sesuatu. Sebenarnya, ia akan mengikuti ujian Flower Plus yang akan dilakukan beberapa bulan lagi untuk menjadi florist sama seperti Qi Qi.
Qi Qi tentu saja terkejut mendengar keinginan itu, apa ia masih tidak cukup menderita karena Bunga Piranha? Ia jelas-jelas dipecat dengan tidak adil, terlebih ia sudah berusaha untuk memperbaiki kesalahannya tapi Bo Hai tidak memberikan kesempatan sedikitpun.
Kak Qian tersenyum samar, kenyataannya mereka telah salah paham pada CEO Bo sebelumnya.
"Dia memang memecatku, tapi dia juga mengirim Sekretaris Chen untuk memberikan biaya sekolah untuk adikku. Dia bahkan memperkenalkan ayahku pada sebuah pekerjaan di pusat perkebunan bunga."
Qi Qi masih ragu, apa Bunga Piranha sebaik itu? Kak Qian menjawab dengan yakin, tentu saja. Juga, ia lah yang membuat kesalahan di masa lalu. Sekarang setelah memikirkannya lagi, tindakannya yang memecat Kak Qian memang bisa dimengerti.
"Qi Qi, CEO Bo adalah atasan yang sangat baik."
Qi Qi mengerti, ia memberi semangat pada Kak Qian, semoga saja impiannya dapat terkabul sesegera mungkin. Kak Qian mengakhiri panggilan tepat saat sebuah bus datang, Qi Qi segera menaikinya dan memilih sebuah tempat duduk. Sejenak ia masih bimbang, benarkah Bunga Piranha adalah bos yang baik?
Xin Yan yang sudah tahu tujuan Bo Hai terhadap Qi Qi, memastikan sekali lagi apa Bo Hai benar-benar bertujuan melatihnya. Bo Hai membawanya dalam perjalanan bisnis dan kembali sendirian, membuat Qi Qi menghadapi klien yang sulit seorang diri. Masalahnya, ia tidak pernah menaruh begitu banyak usaha pada pegawai kecil sebelumnya.
Bo Hai berdiri dan mengambil satu pot bunga anggrek dari meja yang sengaja di letakkan di bawah sinar matahari. Ia menceritakan asal muasal anggrek itu sampai bisa seindah ini sekarang.
"Ketika anggrek kupu-kupu ini pertama kali sampai, karena disimpan dalam suhu dingin ia menjadi terlihat mengerikan. Aku memperbaikinya sedikit dan meletakannya di bawah sinar UV yang kuat selama satu setengah jam. Hanya setelah itu ia kembali ke kondisi ini dan sekali lagi menjadi bunga yang begitu cantik."
Jujur saja, Bo Hai memberikan banyak usaha karena anggrek itu adalah spesies yang langka. Selain itu, ia juga pernah mendapatkan sebuah medali emas sekali di kompetisi luar negeri. Xin Yan mengerti apa yang dimaksud Bo Hai, jadi ia menyamakan Ling Ling Qi dengan anggrek kupu-kupu itu, yang layak mendapatkan pelatihannya?
"Tapi kau hanya cukup memindahkannya ke Departemen Desain dan membiarkan Manajer Li menanganinya."
Bo Hai tidak menginginkan hal itu karena dia mempunyai rencana sendiri.
"Juga, haruskah aku menjelaskan semua rinciannya padamu?,' tanyanya heran.
Xin Yan tidak bisa menahan kekesalannya lebih jauh lagi, eits kecemburuannya,
"Orang-orang akan dengan mudah menyalahpahami tindakanmu!"
Sudah pasti mereka akan berpikir Ling Ling Qi bukan hanya seorang bawahan bagi Bo Hai!
Bo Hai juga menjadi marah karena Xin Yan terus-terusan menolak rencananya, bisakah ia menghentikannya? Di saat yang sama Chen Mo datang ke ruangan Bo Hai. Ia membeku saat menyadari situasi mereka yang sedang panas dan canggung. Dengan hati-hati ia menghampiri Bo Hai untuk memberitahunya perihal CEO Yu yang sudah menunggunya di ruang rapat. Bo Hai langsung berdiri dan berjalan pergi dengan cepat.
Qi Qi menenangkan kegundahanya dengan mengunjungi taman kompleks, tentu saja Bao Ni dan Mo Nan masih setia menemani. Ia kemudian bertemu dengan anak kecil itu lagi, memasang wajah ingin menerkam. Mo Nan dan Bao Ni tentu saja akan menghentikannya, namun ternyata Qi Qi hanya bercanda kali ini.
Qi Qi mengungkapkan perang batinnya, ia benar-benar dibuat dilema. Apa ia hanya mengenal Bo Hai yang palsu? Bo Hai tidak sejahat itu dan memang benar dia mempunyai konsep orisinil ketika menyangkut floristry. Mo Nan setuju, Bo Hai memang nomor satu dalam hal floristry.
Qi Qi sudah kembali ke pikiran rasionalnya,
"Lupakan, di masa lalu dia menggunakan--!,' ucap Qi Qi hampir keceplosan.
Karena Qi Qi tidak melanjutkan ucapannya, Mo Nan bertanya-tanya apa yang Bo Hai telah gunakan. Qi Qi terdiam, ia kemudian memainkan sebuah roda untuk menata pikirannya, setelah beberapa detik Qi Qi melanjutkan apa yang dikatakannya tadi,
"Dia sebelumnya hanya menggunakan media untuk mensensasionalkan dirinya. Siapa yang tahu dia memang benar-benar memiliki bakat?"
Mo Nan yang memang sedang mencari kelemahan Bo Hai, merasa janggal dengan perkataan Qi Qi. Darimana ia tahu Bo Hai mempunyai bakat sungguhan atau tidak?
Giliran Qi Qi yang bertanya pada Mo Nan, ia heran kenapa Mo Nan begitu peduli pada Bo Hai karena terus menanyakannya (yang lebih terdengar seperti pelarian Qi Qi untuk menghindari pertanyaan Mo Nan tadi). Ia bertanya pada Bao Ni apa Bo Hai menyukai pria? (karena Mo Nan begitu kepo lol). Bao Ni menggeleng, ia tidak tahu.
Qi Qi hanya iseng menanyakan pertanyaan tadi, tidak bolehkah?
"Bo Hai ini...benar-benar pria yang membingungkan"
Qi Qi kemudian mengutarakan ambisinya untuk kembali menekuni floristry. Setelah melalui beberapa hari terakhir, ia menyadari ia telah tertarik pada floristry lagi. Bao Ni mengingatkan Qi Qi yang juga mengatakan hal yang sama beberapa tahun yang lalu.
Qi Qi membantah, kali ini berbeda, saat itu ia masih bayi yang istilahnya belum merasakan asam manis kehidupan. Bao Ni masih ragu, benarkah?
Qi Qi menguatkan tekadnya, ia benar-benar ingin menjadi florist sungguhan! Bao Ni dan Mo Nan tentu saja terkejut karena Qi Qi terlihat bersungguh-sungguh kali ini.
Qi Qi bahkan mengucapkan definisi florist yang Bo Hai ucapkan tempo hari di Verona Street.
"Setiap florist adalah utusan alam. Mereka menggunakan hati mereka untuk berbicara dengan bunga dan rerumputan, untuk menyembuhkan setiap jiwa yang gelisah, membawa cahaya...dan kehangatan...pada umat manusia."
Ketika ia membuat sebuah buket secara pribadi, serta menyampaikan cinta dan kehangatan pada klien, ia merasa begitu berbakat! Menyadari ekspresi kedua sahabatnya biasa saja, Qi Qi menjadi keheranan sendiri.
"Apa ekspresiku tidak cukup tulus?"
Segerombolan ibu-ibu melintas di dekat mereka, ibu-ibu itu membahas toko ayah Qi Qi yang mengobralkan seluruh dagangannya. Qi Qi tertegun mengingat toko ayahnya, oh tidak! Ia buru-buru berlari untuk menyelamatkan tokonya sebelum terlambat.
Sekarang giliran ayah Qi Qi yang syok, ia sampai bertanya balik apa tokonya benar-benar terselamatkan. Qi Qi mengangguk mengiyakan. Raut wajah ayah Qi Qi sulit dibedakan antara ekspresi bersyukur atau pilu, Qi Qi bahkan menanyakan keadaan ayahnya apa ia baik-baik saja.
Melihat ibu Wortel masih sibuk berbelanja, ayah Qi Qi buru-buru menghentikannya dan menarik keranjangnya. Ibu Wortel tentu saja tidak terima dan mereka berakhir dengan tarik menarik barang dagangan. Ibu Wortel mengingatkan ayah Qi Qi yang masih menggantungkan papan obral di pintu, tapi ayah Qi Qi juga mengingatkannya tentang keputusan akhir yang berada di tangan penjual. Pokoknya ia tidak menjualnya lagi! Pergi!
Ibu Wortel menyerah, tapi sebelum pergi ia menyebut ayah Qi Qi sebagai pengusaha jahat. Ia juga mengancam akan melaporkan ayah Qi Qi pada Biro Industri dan Komersil. Ayah Qi Qi tidak peduli, ia menyuruh ibu Wortel untuk segera pergi.
Ayah Qi Qi memasuki toko setelah mengambil papan obral dari pintu, disana ada satu pembeli yang masih tersisa, ia langsung mengambil ancang-ancang,
"Jangan bergerak! Taruh balik!" Hahahahaha.
Chen Mo menemui Xin Yan untuk menghiburnya mengenai masalah tadi dengan Bo Hai. Ia menunjukkan delapan lolipop yang memiliki rasa berbeda untuk Xin Yan pilih.
Mereka kemudian duduk di kursi, walaupun Xin Yan sudah menggenggam satu lolipop, Chen Mo masih membukakan satu bungkus lolipop dan memberikannya pada Xin Yan. Ia mencoba berbicara mengenai Bo Hai, Xin Yan tahu betul bagaimana sikap Bo Hai yang seorang penggila bunga.
"Maksudku, dia gila kerja untuk urusan floristry. Jadi ketika dia menemukan seorang pegawai yang berbakat, dia pasti akan melihatnya secara berbeda!"
Kenyataan ini juga sejalan dengan kepribadianya, jadi sudah seharusnya Xin Yan berhenti bepikir berlebihan. Chen Mo kemudian membukakan lolipop yang lain, kali ini rasa susu jeruk harum. Xin Yan tak berkomentar apapun, mungkin apa yang dikatakan Chen Mo ada benarnya, ia lebih memilih menikmati lolipop-lolipop favoritnya dengan tenang.
Mo Nan bertemu dengan Ji Bin untuk membahas dugaan Wapresdir Wen yang kemungkinan tidak salah mengenai Qi Qi. Ia juga berpikir Ling Ling Qi mengetahui sesuatu. Ji Bin menganggap ini adalah kesempatan bagi Mo Nan, tapi Mo Nan menolak, ia tidak mau membawa Ling Ling Qi dalam rencana ini. Ji Bin masih menyayangkan, Ling Ling Qi mungkin saja adalah titik balik mereka.
Tanpa Ling Ling Qi pun, Mo Nan yakin mereka masih memiliki celah. Jika Bo Hai benar-benar memiliki sebuah rahasia besar, pasti ada petunjuk di sekitar mereka.
"Tidak ada dinding kedap udara di dunia ini."
Mo Nan akan memikirkan jalan lain untuk menguji Bo Hai, Ji Bin mengerti.

Komentar:
Uhhh, sinopsis ini panjang juga lol. Maaf udah nunggu lama TT.
Ye kann kan, Bo Hai ajib banget! Kelihatan banget dia confident sama keputusannya soal 'menjerumuskan' Qi Qi ke Nyonya Su. Dia bahkan b aja pas tahu pelatihannya sukses lol.
Aku sebenernya bingung mau nyebut Miss Su sebagai Nona atau Nyonya. Harusnya emang Nona sih karena dia masih lajang, cuman kurang nendang aja sama tingkahnya yang angkuh hehe.
Kira-kira gimana cara Mo Nan menguji Bo Hai? Apa bakalan sukses atau justru mengantarkan Bo Hai pada keberhasilan yang lain? Tunggu aja di episode selanjutnya!
Btw, penulisnya kreatif banget serius bikin ide absurd yang bikin ngakak. Soal bian tai itu hahahaha. Seperti yang udah dijelasin dalam bahasa kenaksiran atau anggep aja tergila-gila mi lian, ada satu karakter di dalamnya yaitu lian yang kata mbah terjemahan kalo diartiin sendiri artinya cinta (aku gak tahu sih ini valid atau gak). Dalam lian ada dua bagian sub karakter dimana mengawali dan mengakhiri kata bian tai (bisa dilihat di pic). Jadi seolah-olah lian itu kependekan dari bian tai/ byeontae/ pervert/ maniak hahahahaha.
See you on the next post! Pai pai~

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 16 Part 2~

Comments

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 5 Part 2

Bunga segar memang tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tapi itu tetaplah sebuah langkah awal yang indah. - Solace Flower

Sinopsis Sweet Dreams Episode 8 Part 1

Terkadang dibandingkan dengan memberi harapan, bicara terus terang dan memberikan penolakan adalah hal yang lebih baik. - Mo Nan

Sinopsis Sweet Dreams Episode 4 Part 1

Aku memulai Flower Plus bukan untuk menghasilkan uang, aku melakukannya untuk menyebarkan hal-hal yang indah. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 20 Part 2

Kau terlalu realistis, tidak romantis sama sekali! Tidak heran jika kau masih jomblo di usia ini! - Chen Mo

[Upcoming Sinopsis] Sweet Dreams (Chinese Drama, 2018)

Judul: Sweet Dreams, 1001 Nights, One Thousand and One Night Genre: Rom-Com, Fantasi Directed by: Jin Sha Negara: China Episode: 48 Lokasi Produksi: Hangzhou, Perancis Perusahaan Produksi: Mandala Media, Jay Walk Studio, Astro Entertainment Stasiun: Hunan TV Tanggal Tayang: 25 Juni - 23 Juli 2018 Sinopsis: Ling Ling Qi (Dilraba Dilmurat) adalah seorang gadis baik yang menyukai seorang florist terkenal bernama Bo Hai (Allen Deng). Ia berusaha mendekatinya dengan cara melamar pekerjaan di perusahaan bunganya (Flower Plus). Suatu hari, mereka berdua secara kebetulan memakai sebuah gelang mimpi yang berfungsi membantu pemakainya untuk memperbaiki kualitas tidurnya dengan cara mengontrol gelombang otak. Namun, gelang mereka mengalami malfungsi sehingga Ling Ling Qi dapat memasuki mimpi Bo Hai karena frekuensi gelombang yang sama. Melalui kejadian itu, Ling Ling Qi kemudian mulai membantu Bo Hai mengatasi trauma masa kecilnya. Pemeran: Ling Ling Qi (Dil

Sinopsis Sweet Dreams Episode 3 Part 2

Aku mendirikan Flower Plus saat berusia 22 tahun. Saat itu, satu-satunya hal yang aku tahu adalah floristry , tapi aku berhasil membuatnya menjadi perusahaan resmi dan memiliki ratusan karyawan dalam waktu 6 tahun. Apa kau tahu apa rahasianya? Itu karena aku beruntung. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 21 Part 2

Tapi dia...memang bertingkah aneh padaku akhir-akhir ini. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 20 Part 1

Qi Qi, kau memiliki kesalahpahaman besar tentang arti memikat. - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 2

Dua puluh tahun telah terlewati, tapi aku tidak pernah melupakannya. Konsep desain untuk karya ini adalah kembang api di langit malam. Walaupun memiliki bentuk yang indah, tapi itu membuatku merasakan sakit dan kesepian. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 6 Part 1

Di Flower Plus, kemampuan lebih penting daripada kualifikasi. - Bo Hai