Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 21 Part 2

Tapi dia...memang bertingkah aneh padaku akhir-akhir ini. - Bo Hai
Di rumah kaca utama, Bo Hai merinci tanaman apa saja yang akan digunakan untuk set film A Chinese Ghost Story seperti Aspidistra Elatior dan Liriope Spicata. Juga, ia menyuruh Chen Mo untuk pergi ke ruang penyimpanan dan mengambil beberapa kawat baja. Bo Hai ingin Qi Qi mencoba menggunakan kawat itu sebagai bagian tambahan dalam kreasinya.
Mendengar Bo Hai yang terus menerus menumpahkan semua beban pekerjaan pada Ling Ling Qi membuat Chen Mo menggelengkan kepalanya. Sepertinya rumor ini memang tidak muncul secara kebetulan.
"Katakanlah, ada begitu banyak orang dalam perusahaan kita. Daripada membagi perhatianmu, kau malah mengutamakan Ling Ling Qi saja."
Bo Hai mengerutkan alisnya, apa yang dilakukannya sekarang hanyalah sebuah bentuk pengakuan terhadap keterampilannya yang profesional. Apa ada masalah?
Chen Mo tak bisa menahan tawa, ia ingin Bo Hai tak perlu menjaga image di depannya. Tidak ada orang disana, hanya Chen Mo seorang!
Bo Hai akhirnya menyunggingkan senyumnya. Ia pura-pura polos menanyakan jika maksud Chen Mo adalah soal Ling Ling Qi yang tergila-gila padanya.
Chen Mo cepat-cepat membantah, itu bukanlah tergila-gila tapi CINTA hahahaha. Bo Hai mengulang pertanyaan itu, maksudnya Ling Ling Qi jatuh cinta padanya?
Chen Mo benar-benar tidak mengerti dengan maksud perkataan Bo Hai. Cinta adalah suatu bentuk timbal balik bukan satu arah.
Bo Hai meminta Chen Mo untuk berhenti karena imajinasinya menjadi liar lagi sekarang. Untuk Ling Ling Qi sendiri, ia hanya mengakui bakat profesionalnya.
"Tapi dia...,' Bo Hai berhenti sejenak karena tak bisa menahan senyumnya. Ia melanjutkan,
"...memang bertingkah sangat aneh padaku akhir-akhir ini."
Chen Mo tertawa, ia tahu kenapa Ling Ling Qi bertindak seperti itu, bukan aneh sama sekali,
"Itu semua karena Zhou Xin Yan--"
"CHEN MO!"
Suara Xin Yan tiba-tiba terdengar menghentikan kalimat Chen Mo yang hampir saja membocorkan tindakannya.
Xin Yan membawa Chen Mo ke ruangannya dan memojokannya ke tembok. Ia mengancam jika saja Chen Mo berani membocorkan soal dirinya yang mengelabui Ling Ling Qi, maka ia akan...
Chen Mo meminta Xin Yan untuk tidak terlalu dekat dengannya karena itu membuatnya gugup. Tidak perlu memojokannya ke tembok, tinggal bilang saja maka dia akan mendengarkannya dengan baik.
Xin Yan mengancam akan memutuskan semua hubungan dengan Chen Mo. Chen Mo menegaskan ikatan mereka sangat kuat, mereka hanya perlu membicarakannya saja.
"Aku mengerti. Aku...aku tidak akan mengatakannya,' merujuk pada kenyataan mengenai Xin Yan yang telah mengelabui Qi Qi. Xin Yan mengepalkan tangannya untuk mengancam Chen Mo, benar? Chen Mo menurunkan kepalan tangan Xin Yan dan mengeluarkan sebuah permen lolipop.
 "Tenang saja"
Xin Yan akhirnya luluh dan menerima lolipop itu.
Qi Qi bertemu dengan Mo Nan di dalam lift. Ia menceritakan mengenai dirinya yang menunggu untuk bertemu dengan Mo Nan setelah perjalanan bisnisnya, tapi ia belum pernah menjumpainya dimanapun. Qi Qi kemudian mengajak Mo Nan untuk makan malam bersama setelah bekerja. Sebenarnya ada begitu banyak keluhan yang ingin ia curahkan pada Mo Nan. Mo Nan menolak ajakan Qi Qi dengan alasan ia akan bekerja lembur malam ini.
Qi Qi tak terima, apa teman tidak lebih penting daripada kekayaan dan promosi? Mo Nan membantah tuduhan itu, hanya saja ia sudah berjanji pada Direktur Zhou (Xin Yan) untuk memburu proposal hari ini dan menyerahkannya padanya.
"Lain kali saja"
Pintu lift terbuka, Mo Nan segera pamit pergi pada Qi Qi. Qi Qi sendiri masih berusaha memanggilnya, hei!
Qi Qi masih bekerja sampai larut malam. Setelah selesai memfotokopi beberapa dokumen dan kembali ke meja kerjanya, ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia bisa menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Naas, snack yang sedang dimakannya jatuh mengenai dokumen yang sedang ia siapkan. Dengan tergesa-gesa ia mencari tisu untuk membersihkan kertas itu walaupu masih saja meninggalkan sebuah noda minyak.
Qi Qi kemudian menelfon seseorang dari pihak penyedia material set, memberitahukannya untuk menunggu sebentar karena ia akan mengirimkan dokumen mengenai informasi material apa saja yang dibutuhkan sekarang juga.
Ketika melewati bagian Pemasaran, Qi Qi menyadari Mo Nan tidak berada disana padahal ia menolak ajakan Qi Qi untuk makan malam bersama dengan alasan lembur bekerja. Qi Qi dibuat kesal dan mengumpatinya,
"Pembohong. Lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu ketika aku kembali."
Selepas mengirimkan dokumen dan pulang ke rumah, Qi Qi langsung menghampiri Mo Nan di rooftopnya. Memukul pintunya dan memanggil namanya berulang kali tapi tidak ada jawaban apapun. Mo Nan sendiri sebenarnya berada di dalam tapi ia enggan menemui Qi Qi dan memilih mendekam di atas kasurnya.
"Mo Nan! Aku tahu kau di dalam, Mo Nan! Buka pintunya!"
Qi Qi bertanya-tanya apa yang Mo Nan lakukan sebenarnya. Ia berteriak pada Mo Nan, menyuruhnya mengatakan apapun jika memang ada sesuatu. Seperti misalnya ia telah mengatakan hal yang salah sampai membuatnya marah.
"Kau harus memberitahuku jika kau memang memiliki masalah. Itulah gunanya teman. Kau tak berkata apapun. Semua yang kau lakukan hanyalah marah dan mengunci dirimu di dalam."
Qi Qi akhirnya memutuskan untuk menelfon Mo Nan, hal itu tentu saja membuat Mo Nan panik dan segera mematikan ponselnya. Qi Qi merasa aneh dengan panggilannya dan berusaha menguping dari balik pintu, sepertinya ia sempat mendengar suara ponsel berdering dari dalam. Mengetahui hal itu membuat Qi Qi semakin marah.
"Mo Nan! Kau pembohong!"
Qi Qi mengancam Mo Nan untuk tidak usah keluar. Pengecut sepertinya, jika ia berani keluar, maka Qi Qi tak akan segan untuk memukulnya. Qi Qi berinisiatif menggeser satu pot besar tanaman untuk menghalangi pintu kamarnya. Jika Mo Nan memang tak mau keluar, maka dialah yang akan menguncinya di dalam.
"Mari kita lihat bagaimana kau akan keluar. Sembunyi saja disini dan jangan pernah keluar!"
Dalam hatinya, Mo Nan meminta maaf pada Qi Qi karena tidak bisa mengatakan alasan kenapa ia menjaga jarak dengannya. Ia hanya berharap Qi Qi masih bisa mengampuninya jika Qi Qi telah mengetahui kebenarannya suatu hari nanti.
Bao Ni sedang bersama dengan pacarnya, Anderson di sebuah bar. Melihat ada beberapa laki-laki yang terus memperhatikan Bao Ni, membuat Anderson menyampaikan hal tersebut pada Bao Ni, memuji Bao Ni yang begitu cantik sampai menarik perhatian laki-laki di sekitar mereka. Bao Ni tak tertarik dengan hal tersebut, ia justru bertanya pada Anderson apa yang membuatnya suka padanya.
Anderson yang hanya menjawab karena ia menyukai Bao Ni yang cantik membuat Bao Ni tak merasa cukup dengan jawaban itu. Ia ingin alasan lain. Anehnya Anderson justru kebingungan dengan reaksi Bao Ni, cantik sudah cukup menjadi satu-satunya alasan baginya.
Seorang wanita asing yang menggoda lewat di belakang mereka. Hal itu tidak luput dari mata Anderson. Bao Ni menyadarinya, ia dengan sengaja berdehem untuk membuat Anderson sadar kembali. Ia menanyakan inti pertanyaannya,
"Jika aku tidak secantik ini, apa kau masih akan menyukaiku?"
Anderson 'menolak' untuk menjawab dengan mengatakan pertanyaan Bao Ni yang tidak masuk akal. Ia menyuruh Bao Ni untuk mendengarkan live music saja.
Wanita asing yang menarik perhatian Anderson ternyata adalah penyanyi di bar tersebut. Anderson menampakan sifat aslinya yang jelalatan pada gadis lain. Bao Ni tentu saja sadar soal itu dan terlihat tidak nyaman.
Keluarga Qi Qi sedang menonton TV bersama. Ibu Qi Qi tertarik dengan serum harian yang sedang dipakai putrinya, tak pikir panjang ia pun juga ikut mencoba serum itu. Qi Qi kesal karena ibunya mengambil serum itu terlalu banyak. Ibu Qi Qi membela diri, mengatakan wajah Qi Qi yang kecil jadi tidak perlu banyak-banyak. Saat ditanya produk apa itu, Qi Qi dengan ogah-ogahan menjelaskan khasiat serum itu pada ibunya. (Intinya ini PPL :3)
Qi Qi kemudian meminta ibunya untuk mengganti channel TV. Ibu Qi Qi tentu saja menolak, ia sedang menonton drama ini. Masalahnya jika Qi Qi terus menonton drama ini, ia mungkin akan gila melihat semua adegan mesra itu LOL.
Ibu Qi Qi tidak setuju, malah seharusnya Qi Qi belajar dari drama ini karena ia terlalu membosankan (soal percintaan).
"Bu, Bo Hai sedang dalam hubungan rahasia. Juga, Mo Nan mengabaikanku tanpa alasan. Kehilangan cintaku dan temanku dalam waktu yang sama sangat tidak menyenangkan."
Ibu Qi Qi sekilas melihat suaminya yang sudah tertidur di kursinya. Qi Qi melanjutkan,
"Dibandingkan dengan hati wanita, hati pria jauh lebih sulit untuk dipahami."
Ibu Qi Qi berpikir itu karena Qi Qi yang masih terlalu muda. Apa ia tahu apa yang dilakukan seorang wanita? Dari lahir, wanita harus mendominasi pria. Setelah ini, apapun situasinya, Qi Qi harus menggunakan kepalanya.
Mendengar itu membuat Qi Qi tersenyum, ia menggoda ibunya yang punya banyak pengalaman (sembari menunjuk ayahnya LOL).
Ibu Qi Qi membenarkan,
"Lihat saja ayahmu. Bukankah aku sepenuhnya telah membuatnya tunduk?"
Karena mendengar dirinya disebut membuat ayah Qi Qi tersentak dari tidurnya.
"Jika aku bilang 'satu', kapan kau mendengar dia melawanku dan bilang 'dua'?"
Qi Qi membenarkan, dia memang belum pernah mendengarnya.
Tidak disangka-sangka ayah Qi Qi sudah terbangun dari tidurnya dan dengan polosnya mengucapkan kata 'dua'.
Ibu Qi Qi terkejut, ia langsung menoleh pada suaminya,
"Ling Guo Liang!!"
Ayah Qi Qi tak berkutik seketika, ia kemudian meminta mereka beralih pada drama di TV yang sedang menampilkan adegan ciuman.
"Dia membunuhnya! Dia membunuhnya!"
Qi Qi tertawa dengan teriakan ayahnya, bagaimana itu bisa disebut dengan membunuh? HAHAHAHA.
He Ming Lang dengan kostum Ning Cai Chen-nya melihat-lihat set hutan Lunrou yang hampir selesai dibuat. Sementara Bo Hai juga berada disana untuk mengawasi pekerjaan para staff-nya. Ia bertemu dengan Xiao Yi yang sedang mengurusi sebuah pohon buatan dan menyadari dirinya yang menggunakan staples tembak untuk mengaitkan daun. Daripada menggunakan staples tembak yang akan mudah merusak daunnya, ia menyarankan menggunakan lem bunga saja. Xiao Yi mengangguk mengerti dan segera pergi untuk mendapatkan peralatannya.
Di saat itulah He Ming Lang melihat Bo Hai dan menghampirinya. Bo Hai menanyakan pendapat He Ming Lang soal set buatan mereka. Sembari memperhatikan set itu, He Ming Lang mengungkapkan penilaiannya.
"Aku ingin menjadi pemilih, tapi kau bahkan tidak memberiku kesempatan."
Bo Hai tersenyum mendengarnya.
He Ming Lang melanjutkan,
"Saat ini, seluruh adegan telah menjadi atmosfer yang liar dan misterius. Ini jauh melampaui ekspektasiku."
He Ming Lang memuji Bo Hai, Bo Hai memanglah Bo Hai, sepadan untuk gelarnya yang seorang florist nomor satu. Bo Hai menjelaskan perlu waktu satu hari lagi untuk menyelesaikan set mereka, He Ming Lang bisa menyimpan semua pujiannya pada saat itu.
Seorang pria paruh baya memanggil Ming Lang. He Ming Lang segera memperkenalkan pria itu pada Bo Hai sebagai sutradara film mereka. Bo Hai langsung menjabat tangannya dengan sopan dan menyapanya.
Karena jadwal mereka sangat ketat, jadi mereka harus mengambil beberapa adegan pada area yang sudah selesai dibuat. Selain itu, Bo Hai juga bisa melihat hasilnya di filmnya nanti. Bo Hai mengerti dan tidak mempermasalahkan hal itu.
Lighting dinyalakan, saatnya pengambilan gambar perdana dilakukan. Sutradara memberikan arahan pada semua kru dan pemain untuk bersiap-siap. Pemain hantu Lao Lao ditarik ke atas dengan tali pengait dan sejenak terlihat ketakutan karena ketinggian.
Dan bencana benar-benar terjadi, tak lama setelah ia bertumpu pada sebuah cabang pohon buatan, cabang itu patah dan membuat dirinya terjatuh. Akar-akar pohon yang saling mengait di struktur buatan itu membuat semuanya berjatuhan satu-persatu termasuk satu buah struktur bangunan tua yang besar. Namun untung saja, bangunan itu tak menimpa pemain hantu Lao Lao yang sudah tak sadarkan diri di tanah.
Semua kru film, Bo Hai, dan pegawai Flower Plus terkejut bukan main melihat tragedi di depan mata mereka sendiri. Para kru otomatis menghambur untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka dan memanggil ambulan.
He Ming Lang sedikit terluka, dengan wajah yang kesal ia meninggalkan lokasi shooting. Manajernya mengikutinya dari belakang sembari berulang kali menanyakan keadaannya.
Sutradara melihat semua kekacauan di hadapannya, ia menghela nafas.
"Apa yang harus kita lakukan dengan pemandangannya?"
Qi Qi rupanya sedang berada di kantor pusat. Ia kemudian menerima panggilan dari Bo Hai dan memberitahu soal dirinya yang akan pergi ke sana untuk membawa dokumen yang diminta. Qi Qi terdiam seketika, tidak didengarkan apa yang dikatakan Bo Hai tapi sudah ditebak Bo Hai memberinya kabar soal tragedi di set yang baru saja terjadi. Qi Qi sangat terkejut mendengar kabar itu,
"Apa?!"

Komentar:
UDAH SEBULAN LEBIH DONG GAK UPDATE!! Maafin aku gaesssss TT
Wah, cobaan gak ada abis-abisnya ya -_- Pegawai Flower Plus udah dibuat kaget soal keputusan Bo Hai yang milih Qi Qi buat nanganin proyek ini, bisa ditebak reaksi orang-orang setelah ada tragedi ini. Gimana dia semakin dibuli ckckck.
Note: ini aku tulis setelah masukin pic. Cuma mau nambahin:
YA AMPUN DENG LUN GANTENG ABIS! Sampe bingung milih picnya hahahaha.

See you on the next post! Pai pai~

Btw, aku lagi suka [banget] sama Put Your Head on My Shoulder! Kalian wajib harus nonton ini >.< Ada di youtube officialnya! Hal yang bikin menarik adalah Gu Wei Yi sama aku jurusannya tetanggaan jadi rada relate gitu hahahahaha. Pengen ngerekap sebenernya cuman udah ada yang bikin jadi cuslah nonton atau kalo gak baca juga boleh huehehehhe.

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 21 Part 3~

Comments

  1. Sis ditunggu update an nya, uda gak sabar nih...hehe...

    ReplyDelete
  2. Cepet update ya aku suka banget sama cerita nya

    ReplyDelete
  3. Update.....
    Pleaseeee 🤗

    ReplyDelete
  4. update dong ..udh ga sbar 😭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduhhh maaf banget karena lama hiatus
      Pasti bakalan aku terusin kok
      Cuma buat sekarang mungkin belum karena baru acc skripsi dan ngurusin sidang. Maaf karena lama update huhuhu
      Makasih juga karena masing sering ngunjungin blog walaupun yang punya gak konsisten hahahhaaha😘

      Delete
  5. Dilanjut dong kak

    ReplyDelete
  6. Ayo kak semangat lagi nulisnya
    Di tunggu lanjutannya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 9 Part 1

Kau benar. Terkadang, memberi penolakan secara jelas lebih manusiawi daripada berpura-pura baik - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 1

Setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri. Selama dirimu tahu apa yang membuat ia istimewa, niscaya kau akan menemukan sisi keindahannya yang unik. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 2

Dua puluh tahun telah terlewati, tapi aku tidak pernah melupakannya. Konsep desain untuk karya ini adalah kembang api di langit malam. Walaupun memiliki bentuk yang indah, tapi itu membuatku merasakan sakit dan kesepian. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan