Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 7 Part 2

Bo Hai, idolamu, adalah seorang master florist yang telah kehabisan bakat. Aku seorang munafik yang bersedia melakukan apapun untuk menjaga reputasiku. - Bo Hai

Setelah dipergoki keberadaannya, Qi Qi dibawa ke kantor Bo Hai. Chen Mo memastikan sekali lagi apakah Qi Qi telah melihat semuanya tapi Qi Qi tidak menjawab dan hanya menunduk.
Xin Yan mengancam Qi Qi untuk tidak memberitahukan masalah ini pada siapapun. Ia sudah akan memberitahukan akibatnya tetapi Bo Hai langsung menghentikannya. Ia meminta Xin Yan dan Chen Mo untuk pergi keluar sementara ia akan bicara secara pribadi pada Qi Qi. Xin Yan hendak protes namun Chen Mo langsung menariknya pergi dari sana.
Setelah tinggal mereka berdua, Qi Qi segera memastikan apa yang dilihatnya tadi mengenai Bo Hai yang menggunakan florist pengganti. Bo Hai mengiyakannya. Tapi Qi Qi merasa itu mustahil, Bo Hai sangat berbakat dan mampu, kenapa harus menyewa florist pengganti? Ia curiga jika Bo Hai mengalami suatu kesulitan.
Dengan tenang Bo Hai merespon keingintahuan Qi Qi. Jika ia tidak menggunakan florist pengganti dan ia tidak tahu apapun sebelum kembali ke pusat pameran, apa Qi Qi akan percaya? Qi Qi dengan cepat menganggukan kepalanya, tentu saja ia akan percaya.
Bo Hai menduga, pasti Qi Qi akan merasa lebih baik jika berpikir seperti itu. Qi Qi berhenti sejenak sebelum menanyakan apa maksudnya.
Bo Hai menganggap Qi Qi terlalu naif dan bodoh. Menurutnya tidak ada kesulitan yang berarti di dunia ini.
"Biar aku beritahu kebenarannya. Bo Hai, idolamu, adalah seorang master florist yang telah kehabisan bakat. Aku seorang munafik yang bersedia melakukan apapun untuk menjaga reputasiku. Menggunakan florist pengganti adalah ideku sendiri dan tidak ada hubungannya dengan orang lain. Terlebih, aku bukanlah pihak pertama ataupun terakhir yang melakukan hal seperti ini. Jadi, dimana masalahnya?"
Qi Qi benar-benar tidak percaya Bo Hai bisa mengatakan hal memalukan seperti itu.
Bo Hai mendekat ke arah Qi Qi untuk mengatakan kata-kata yang semakin menyakitkan. Qi Qi menyebutnya sebagai idola dan mengikuti ujian Flower Plus selama tiga tahun karenanya, tapi ia sama sekali tidak tahu seperti apa Bo Hai sebenarnya. Apa ia bodoh?
Qi Qi membenarkan dirinya memang bodoh. Ia telah menyukai seseorang seperti Bo Hai yang tidak tahu malu dan tak bermoral selama tiga tahun. Ia pasti sudah buta.
Qi Qi kemudian mengobrak-abrik tasnya untuk mencari id cardnya dan melemparnya ke lantai. Ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaan ini saat itu juga. Ia juga mengancam akan mengungkapkan semua kebenaran ini pada seluruh dunia mengenai Bo Hai yang menggunakan florist pengganti.
Qi Qi sudah tak tahan lagi dan pergi dari sana dengan segera. Setelah Qi Qi pergi, Bo Hai menghela nafas pelan dan memejamkan matanya sejenak, tidak menyangka akan berkata sesuatu yang menjijikkan seperti tadi.
Saat Qi Qi menunggu bus di halte, ada seorang laki-laki yang mengantarkan pacarnya naik bus. Keadaan tentu saja sangat berbeda dengannya.
Qi Qi mengingat ketika dirinya berteriak girang melihat Bo Hai di layar handphone seorang pelajar di halte, masa dimana Bo Hai mendapatkan proyek pernikahan Nicholas. Kemudian ketika ia melihat wawancara Bo Hai di layar besar pusat pertokoan, ketika Bo Hai bernyanyi dengan tulusnya bersama anak-anak dari yayasan anak kota.
Ketika ia mulai dilema saat Bao Ni mengatakan Bo Hai tidak sebaik kelihatannya namun akhirnya ia berhasil bertemu Bo Hai secara langsung.
Ketika ia bekerja sangat keras agar bisa masuk Flower Plus dan gagal terus menerus, lalu dengan mudahnya Bo Hai mengatakan kalimat menyakitkan seperti tadi, mengatakan ia bodoh karena tidak mengetahui sosok Bo Hai yang sebenarnya. Kenapa ia harus menyukai seseorang selama tiga tahun, berusaha mati-matian mengejarnya sampai harus mengorbankan jurusannya, lalu sekarang ia mengetahui fakta bahwa orang yang disukainya adalah seorang br*ngs*k sejati? Qi Qi terdiam sendirian di halte bus.
Daripada rumahnya sendiri, Qi Qi lebih memilih menenangkan dirinya di ayunan rooftop sambil merontokan semua kelopak bunga krisan yang berada di pot pangkuannya. Mo Nan yang baru menaiki tangga terkejut melihat Qi Qi berada disana, terlebih pada tanaman krisan itu.
Ia bergegas mengambil pot itu dan menyindir Qi Qi yang meluapkan amarahnya pada bunga krisan yang malang. Ia bahkan masih sempat bercanda, mengajak bicara tanaman itu dan pura-pura mendengar ucapan terima kasih darinya. Bukan hanya itu, bunga krisan itu juga meminta sebuah ciuman padanya lol.
"Dasar ratu drama!', umpat Qi Qi kesal.
Mo Nan mengakui Qi Qi adalah seorang florist sejati, ketika tanaman itu hampir botak saja masih terlihat artistik. Qi Qi meminta Mo Nan untuk berhenti main-main.
Mo Nan tahu ada seseorang yang sedang mengganggunya. Seperti janjinya, Mo Nan meminta Qi Qi memberitahu siapa orangnya, ia bersedia untuk membunuhnya. Qi Qi mengakui Bunga Piranha lah orangnya. Ia baru menyadari empat tahunnya hanyalah sebuah lelucon.
"Idola apa? Mimpi apa? Semuanya sudah tidak ada sekarang', kesalnya sambil berdecak.
Mo Nan sekejap terkejut karena masalahnya seserius itu (mungkin soal kepribadian Bo Hai yang buruk). Kali ini Qi Qi benar-benar berniat keluar dari Flower Plus dan akan mengisi surat pengunduran dirinya besok.
Mo Nan curiga telah terjadi sesuatu ketika Qi Qi kembali ke pusat pameran tadi. Qi Qi menolak untuk berkomentar, pokoknya ia tidak akan menyesali keputusannya ini.
Qi Qi beranjak berdiri untuk kembali ke rumahnya, tapi sebelum itu ia menyarankan Mo Nan untuk mencari pekerjaan lain. Tidak ada gunanya bekerja untuk seseorang seperti Bo Hai. Selepas itu, Qi Qi pamit dan mengucapkan selamat malam. Mo Nan terlihat masih penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Ketika menatap dirinya sendiri di cermin, Bo Hai memikirkan perkataan Xin Yan dan Qi Qi padanya hari ini. Perkataan yang dihadapkannya pada dua pilihan, nasib perusahaan atau harga dirinya.
Ia ingat ketika Xin Yan memakinya dangkal dan egois, hanya peduli pada kepercayaannya sendiri dan mengabaikan nasib 200 karyawan Flower Plus. Ia juga ingat perkataan Qi Qi yang menyesal telah menyukai Bo Hai selama tiga tahun, seseorang yang tak tahu malu dan tidak bermoral.
Walaupun ia terlihat tenang tadi, nyatanya itu hal yang tidak mudah. Memikirkan semua itu perlahan membuat Bo Hai tidak bisa mengelak dari matanya yang semakin memerah.
Hari dimana pameran Li Qing Zhu diadakan pun tiba. Bo Hai, Xin Yan, dan Chen Mo memantau perkembangan pameran itu dari berita di layar televisi. Pembawa berita melaporkan mengenai pameran itu yang menciptakan kerja sama dua industri yang berbeda, seni dan floristry yang dengan luar biasa saling melebur di pusat pameran, memberikan pengalaman yang baru bagi penonton.
Chen Mo bersyukur mereka telah melewati halangan ini. Xin Yan mengingatkan Chen Mo untuk tidak senang dulu masih ada masalah lain yang menunggu. Ia bertanya pada Bo Hai apa yang akan dilakukannya pada Qi Qi untuk mengatasi masalah ini.
Chen Mo menarik nafas, setiap kali ia mengingat Ling Ling Qi pasti kepalanya akan sakit.
Bo Hai mengamati id card milik Qi Qi, menimang-nimang apa yang sebaiknya ia lakukan.
Qi Qi sedang berjalan di lobi depan setelah membereskan barang-barangnya saat Chen Mo tiba-tiba datang mencegatnya. Ia menyarankan Qi Qi untuk memikirkan baik-baik keputusannya, bagaimanapun mengundurkan diri adalah perkara yang besar. Qi Qi merasa ia tidak memerlukan hal itu lagipula ia juga sudah memikirkannya dengan baik-baik.
Qi Qi kembali bergegas pergi, namun Chen Mo tidak menyerah begitu saja untuk membujuk Qi Qi. Ia menebak Qi Qi khawatir Bo Hai dendam padanya karena telah membuatnya tidak senang. Chen Mo menenangkan Qi Qi, Bo Hai tidak akan membuat keributan mengenai kejadian tadi malam, justru dia akan menempatkan Qi Qi pada jabatan yang penting.
Qi Qi menduga Chen Mo datang atas suruhan Bo Hai, tapi Chen Mo membantah dengan keras, ia datang dengan kemauannya sendiri. Qi Qi menebak Bo Hai khawatir ia akan memberitahukan orang-orang mengenai rahasia kotornya. Baik, ia tidak akan melakukannya dengan satu syarat:
"Jika ia mau berlutut padaku dan memohon padaku dengan tulus, aku akan bermurah hati untuk menjaga rahasianya. Jika tidak, lupakan saja!"
Chen Mo melongo tak percaya atas permintaan Qi Qi yang ajaib hahahaha.
Permintaan itu segera ia laporkan pada Bo Hai yang sedang merangkai bunga di rumah kaca pribadinya. Bo Hai tertawa tak percaya mendengar permintaan Qi Qi.
"Jika aku dengan sungguh-sungguh berlutut dan memohon padanya, dia akan bermurah hati membantuku menjaga rahasia?!"
Chen Mo membenarkannya dengan sedikit tergagap. Bo Hai terlihat sangat kesal dan dengan kuat memotong batang bunga yang dipegangnya, dimana sukses membuat Chen Mo ketakutan lol.
"Sangat bagus', umpat Bo Hai kesal.
Xin Yan datang untuk melaporkan daftar toko yang menjual eternal flowers milik Flower Plus yang palsu. Bo Hai menerima daftarnya dan segera membacanya, tak lama ia menyeringai menyadari sesuatu, sebuah ide brilian untuk menaklukan kekeraskepalaan Qi Qi!
Ibu Qi Qi membangunkan Qi Qi yang masih saja tidur ketika matahari sudah naik. Dengan masih menutup matanya, Qi Qi beralasan mengenai dirinya yang sudah tidak bekerja jadi tidak ada salahnya jika ia masih tidur.
Ibunya tidak terima, Qi Qi tidak bisa menyamaratakan hal itu hanya karena ia seorang pengangguran. Karena Qi Qi tetap tidak merespon, ibunya tidak memilki pilihan lain selain menariknya paksa dan menjewer telinganya. Ia menyuruh Qi Qi untuk membantu ayahnya di toko jika ingin makan malam. Qi Qi mengiyakannya sembari menahan sakit.
Terlepas dari manusia menyebalkan bukan berarti cobaan berhenti disana. Qi Qi kesulitan menghitung jumlah harga belanjaan.
Ibu yang berbelanja protes mengenai hal itu, Qi Qi bahkan tidak bisa menghitung jumlah yang kecil, tidak seharusnya ia bekerja disini. Qi Qi juga tidak mau bekerja disini, jika bukan karena Bunga Piranha, ia pasti sudah bekerja sebagai seorang florist alih-alih mengerjakan hal seperti ini.
Qi Qi menyebutkan sebuah harga, 22.8 yuan. Ternyata orang yang diajaknya bicara adalah seorang kakek tua yang kesulitan mendengar. Qi Qi sampai harus menyebutkan nominal itu berkali-kali tapi kakek itu malah salah mendengarnya sebagai pertanyaan mengenai garam lol. Qi Qi memejamkan mata sebentar untuk mengumpulkan tenaganya.
"22.8 YUANNNNN!!!"
Berhasil? Kakek itu malah mendengarnya sebagai 22 yuan saja. Qi Qi hanya pasrah melihat kakek itu pergi dengan wajah kegirangan karena harganya lebih murah hahahahaha.
Qi Qi bersandar di pintu. Ia meyakinkan dirinya lagi.
"Hanya empat tahun aku menyia-nyiakan masa mudaku. Bukan masalah besar. Kemungkinan terburuknya aku harus memulai dari awal lagi. Kau bisa melakukannya, Ling Ling Qi!"
".....iya kan?', lanjutnya pahit lol.
Qi Qi memulai tindakan konyolnya. Ia bernyanyi keras sampai membuat pengunjung toko berlari ketakutan. Salah satu pengunjung dicegat orang tua Qi Qi untuk menanyakan kenapa ia berlari ketakutan.
"Gadis gila! Gadis gila!"
Selanjutnya kita diperlihatkan segila apa kelakuan Qi Qi. Ia menggunakan pel untuk dijadikan mic, menggoyangkan kakinya, mengibaskan rambutnya, menari dengan gaya yang super duper aneh hahaha. Yang terpenting, ia menikmati aksinya.
Sebuah mobil putih berhenti di depan toko. Ayah Qi Qi mengenali orang yang mengendarainya sebagai sosok yang berada di poster kamar Qi Qi, atasannya, Bo Hai.
Bo Hai yang keluar dari mobil menyapa mereka untuk menanyakan keberadaan Qi Qi. Ibu Qi Qi menjawab dengan antusias bahwa Qi Qi benar disini. Ia kemudian memanggil Qi Qi keluar.
Qi Qi seketika berubah masam menyadari siapa yang mencarinya.
Qi Qi membawa Bo Hai ke rooftop. Niat usilnya keluar, ia menggeret sebuah kursi yang kehilangan satu kakinya untuk Bo Hai duduki.
Saat Bo Hai akan mendudukinya, diam-diam Qi Qi tersenyum menang dan yup! Bo Hai berhasil termakan jebakan itu walaupun ia dengan cepat menghindar sebelum benar-benar terjungkal di lantai.
Bo Hai mengatupkan mulutnya, ia sangat berusaha menahan dirinya hahahaha.
Qi Qi menyalahpahami kedatangan Bo Hai kesana. Ia mengira Bo Hai akan benar-benar berlutut dan memohon padanya. Bo Hai menyeringai, ia tidak bisa kalah begitu saja karena ia mempunyai senjata yang lain.
"Maaf, sepertinya kau salah paham"
Bo Hai datang kemari bukan untuk meminta belas kasihan.
"Lalu apa? Untuk kumarahi?"
Dengan tenang, ia mengeluarkan secarik kertas dari map yang dibawanya dan menunjukkannya kepada Qi Qi.
"Toko di daftar ini menjual eternal flowers palsu atas nama Flower Plus. Toko keluargamu ada di dalam daftar"
Bo Hai kemudian menaruhnya di meja agar Qi Qi bisa melihatnya dengan lebih jelas. Seketika ekspresi wajah Qi Qi berubah, ia tahu persis kenyataannya bahkan tanpa daftar itu pun.
"Kau datang kemari untuk mengancamku?"
Bo Hai tersenyum sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk dan pura-pura membantahnya. Ia dengan sungguh-singguh meminta Qi Qi untuk kembali bekerja sebagai asisten khusus.
Qi Qi tidak mengerti kenapa ia harus kembali hanya karena Bo Hai memintanya. Ia mengingatkan Bo Hai mengenai dirinya yang bisa memerasnya. Jika Bo Hai berani mengganggu orang tuanya, maka ia akan memberitahukannya pada media.
Bo Hai menanyakan bukti yang Qi Qi punya.
"Kau tidak memiliki bukti, sementara aku, aku punya bukti mengenai toko keluargamu yang menjual bunga palsu"
Jika kedua hal ini diterbitkan dalam waktu yang sama, tebak siapa yang akan mendapatkan kerugian paling banyak?
Bo Hai mengeluarkan berkas kedua dari mapnya. Kertas itu berisi kontrak untuk posisi asisten khusus. Ia meminta Qi Qi untuk menandatanganinya jika ia tidak keberatan.
Qi Qi tertawa getir mendengar permintaan itu. Ia tidak akan menandatangani kontrak ini. Ia bahkan menantang Bo Hai untuk menuntutnya jika punya nyali yang cukup.
Akal Bo Hai tidak hanya sampai disana, ia memancing Qi Qi dengan menelfon Chen Mo, menyuruhnya mencari seorang reporter untuk merilis daftar toko yang menjual bunga palsu.
Qi Qi terpancing lebih dari harapan, buktinya ia langsung menampel handphone yang dipegang Bo Hai sehingga membuatnya jatuh ke lantai. Ia dengan agresif bersedia menandatangani kontrak itu.
Meskipun Bo Hai kesal setengah mati, tapi ia mencoba menahan kesabarannya dan tetap berusaha menyunggingkan senyum. Ia mengangguk-anggukan kepalanya menahan kesal.
"Baguslah..." hahahahhaa LOL. Ia melanjutkan,
"Semoga kita menjalin kerja sama yang baik"
Qi Qi berdecak meragukan hal itu, tidak mungkin!
Bo Hai tidak bisa menyunggingkan senyumnya lebih lama, ia pergi dengan wajah kesal dan mengambil handphonenya yang tergeletak di lantai. Ia kemudian berhenti sejenak untuk menyampaikan 'tugas tambahan khusus' untuk Qi Qi.
"Oh ya, asisten rumah tanggaku tidak bekerja untuk beberapa hari ini. Kau perlu mengisi tempatnya. Lapor ke rumahku besok jam tujuh pagi. Aku akan mengirim alamatnya nanti"
HAHAHAHAHA.
Bo Hai pergi dengan senyuman puas sementara Qi Qi tertawa tak percaya karena dengan kata lain Bo Hai memintanya untuk menjadi pembantu lol. Kekesalannya ia luapkan dengan menendang meja dan kursi yang ia gunakan untuk mengerjai Bo Hai.
Orang tua Qi Qi menyadari Bo Hai telah kembali dari rooftop dan bergegas pergi keluar. Bo Hai yang cepat-cepat melajukan mobilnya tentu saja tidak mendengar orang tua Qi Qi yang berteriak memintanya untuk kembali suatu saat.
Qi Qi yang berada di belakang meminta mereka untuk menghentikan hal itu, lagipula Bo Hai tidak akan mendengarnya karena ia sudah pergi.
Ayah Qi Qi kemudian menanyakan alasan Bo Hai datang kemari, apa ada masalah di perusahaan? Qi Qi enggan mengatakannya, tapi Bo Hai memintanya untuk kembali bekerja.
Orang tua Qi Qi saling berpandangan karena heran dengan alasan itu. Ayah Qi Qi meragukannya, Qi Qi hanyalah seorang pramuniaga toko, bagaimana bisa seorang Bo Hai yang notabennya seorang CEO datang sendiri untuk meminta Qi Qi kembali? Qi Qi mengatakan yang sebenarnya, Bo Hai memintanya menjadi asistennya.
Ibu Qi Qi yang seorang ratu drama girang mendengar hal itu, ia memastikannya sekali lagi, asisten Bo Hai? Ia bisa mengartikan dengan Qi Qi mendapatkan promosi. Qi Qi dengan segera mengiyakan hal itu untuk mengakhirinya dengan cepat.
Setelah Qi Qi kembali ke toko, kegembiraan ibu Qi Qi tidak berhenti sampai disana. Seorang CEO datang sendiri untuk meminta Qi Qi menjadi asistennya,
"Suamiku, Ketua Bo tertarik pada Qi Qi kita!"
Sementara suaminya masih terdiam meragukan hal itu.
Qi Qi merenung di kamarnya, mungkin memikirkan keputusan yang telah ia buat hari ini. Ibunya kemudian masuk untuk mengantarkan buah. Ia heran kenapa Qi Qi duduk di lantai menghadap tembok.
Ibu Qi Qi tiba-tiba membahas Bo Hai, yang tidak hanya berbakat tapi juga muda dan menjanjikan. Bo Hai bahkan belum mencapai umur 30, tapi dia sudah menjadi CEO perusahaan resmi. Sungguh mengagumkan! Ia kemudian membandingkannya dengan Qi Qi yang buruk dalam segala hal. Buruk dalam belajar ataupun bekerja, sudah jelas Qi Qi tidak cukup baik untuk Bo Hai. Tapi, Bo Hai bisa saja buta.
Qi Qi kesal atas celotehan ibunya. Ia tidak peduli jika Bo Hai buta atau tidak.
Ibu Qi Qi tak setuju, tentu saja Qi Qi harus peduli. Qi Qi perlu serius untuk mengambil langkah. Menjadi asisten Bo Hai adalah kesempatan yang bagus, lakukan yang terbaik dan segera tangkap suami kaya ini.
Qi Qi menutup telinganya dan menyuruh ibunya menghentikan omong kosong itu. Ibunya tak terima nasihatnya disebut omong kosong, ia mengatakan semua ini demi kebaikan Qi Qi sendiri. Tapi, ibunya tidak pernah mengerti apa yang sebenarnya ia alami, sesuatu yang membuat kepalanya sakit.
"Oke. Teruskan saja memandangi dinding!', kesal ibunya sebelum meninggalkan kamar lol.
Qi Qi sangat dipusingkan oleh kenyataan ia harus terpaksa bekerja untuk Bo Hai, seseorang paling dibencinya sekarang.
Gimanaa nihhhhh??!!

Komentar:
HAHAHAHA!! Bentar ketawa dulu, aku menemukan episode ini salah satu yang fun banget! Tentu saja karena adegan rooftop yang seru! Seperti yang pernah aku bilang, aku suka drama ini karena bumbu-bumbunya yang ngingetin sama drakor klasik, klise-klise yang aku suka hehehe. Aku biasanya suka jijik sama drama yang terlalu cheesy but for this one, I have to admit that I enjoyed it so much! Pertengkaran cinta mereka hmmm...
Bisa dibilang ini adalah perang mereka yang pertama, di episode-episode ke depan, perangnya banyak banget>.< jadi dinikmatin aja ya hehe...
Oh ya biar cepet, mungkin buat episode ke depan aku bakalan bagi ke part lebih banyak, mungkin tiga?
Kemarin lupa gak naroh gif ini hehe
See you on the next post! Pai pai~

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 8 Part 1~

Comments

Post a Comment

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 9 Part 1

Kau benar. Terkadang, memberi penolakan secara jelas lebih manusiawi daripada berpura-pura baik - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 1

Setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri. Selama dirimu tahu apa yang membuat ia istimewa, niscaya kau akan menemukan sisi keindahannya yang unik. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 2

Dua puluh tahun telah terlewati, tapi aku tidak pernah melupakannya. Konsep desain untuk karya ini adalah kembang api di langit malam. Walaupun memiliki bentuk yang indah, tapi itu membuatku merasakan sakit dan kesepian. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan