Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 1 Part 2

Sebenarnya aku tidak terlalu suka warna merah muda, tapi aku menyukai momen ketika dirinya membawakan sebuket bunga mawar merah muda untukku dan mengatakan bahwa ia mencintaiku untuk pertama kalinya malam itu... - Madeline
Saat itu Lu Bao Ni sedang berjalan di suatu tempat. Setiap orang yang berada di sekitarnya tersihir oleh kecantikan dan keseksiannya(?). Tiba-tiba muncul sebuah drone dengan membawa sebuah bunga yang diikatkan menggunakan tali. Bunga itu melayang sebelum akhirnya berhasil ditangkap oleh Bao Ni. 
Seorang laki-laki muncul di hadapannya, menanyakan apakah ia terkejut atas apa yang ia siapkan. Selain bunga yang dibawa dengan drone, laki-laki itu juga menyiapkan banyak balon hati yang diikatkan pada sebuah batang pohon. Bukannya tersentuh, Lu Bao Ni malah mengatakan bahwa cara ini sangat ketinggalan jaman (emang!).
Laki-laki itu kemudian bertanya pada Bao Ni apakah ia ingat ini hari apa. Dengan asal Bao Ni menjawab mungkin ini hari ulang tahun laki-laki itu, akan tetapi laki-laki itu langsung menyanggah dan mengatakan bahwa hari ini adalah perayaan dua bulan mereka jadian lol, jadi ia berencana untuk membawa Bao Ni ke suatu tempat. Bao Ni serta merta menolak dan mengatakan bahwa ia memiliki janji terlebih dahulu. Laki-laki itu tidak terima karena menurutnya, ia adalah orang yang penting bagi Bao Ni. 
"Tidak lagi", jawab Bao Ni.
Bao Ni meminta putus dari laki-laki itu.
Hahaha playgirl sejati!!
Di tempat makan, Qi Qi* (Ling Ling Qi - untuk selanjutnya aku panggil nama panggilannya seperti orang-orang) telah menghabiskan semangkuk besar makanan. Ia lantas memanggil Bibi pemilik kedai. Bibi pemilik kedai datang dan salah mengira bahwa Qi Qi telah selesai makan dan meminta tagihan untuk ia bayar. Namun ternyata, Qi Qi akan memesan makanan lagi dan berkata bahwa makanan tadi hanyalah makanan pembuka saja.
Bao Ni akhirnya datang dan bergabung dengannya. Saat Qi Qi protes kenapa Bao Ni begitu terlambat, Bao Ni beralasan bahwa semua ini karena Simon. Simon telah mengganggunya saat ia di jalan menuju kemari dengan mengajaknya merayakan dua bulan mereka jadian.
Bao Ni tak habis pikir kenapa Simon berbuat seperti itu, padahal ia tak pernah menyukainya. Maka dari itu ia langsung memintanya putus saat itu juga. Qi Qi hanya berkomentar bahwa putus itu adalah suatu hal yang besar, namun Bao Ni malah membuatnya seperti semudah membeli bunga kol. Bao Ni menjawab Qi Qi seperti tidak mengenalnya saja.
Bao Ni dan Qi Qi memesan makanan lagi. Kali ini adalah perut babi, sayap ayam panggang, lidah bebek, daging domba, serta udang karang dalam porsi yang besar.
Setumpuk makanan ada di meja mereka dan mereka menikmatinya dengan lahap. Qi Qi merasa bahwa selera makan Bao Ni hanya bisa menandinginya saat ia patah hati saja. Dengan tenang, Bao Ni menyanggah bahwa ia tidak patah hati dan ia justru menjadi bebas sekarang. Sejujurnya, bukan ia yang peduli pada para laki-laki, namun para laki-laki itulah yang terlalu peduli padanya. Inilah hal yang menjengkelkan dari memiliki karisma yang terlalu memikat!
Bao Ni mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan menunjukannya pada Qi Qi. Ternyata itu adalah catatan mengenai daftar pertanyaan perekrutan Flower Plus untuk tahun-tahun sebelumnya. Qi Qi sangat terkejut sampai tak bisa berkata-kata.
Bao Ni menambahkan bahwa ia tak mengerti apa itu cinta sejati, tapi yang jelas gadis yang duduk di sebelahnya saat ini adalah orang yang paling ia pedulikan. Qi Qi pun semakin terharu dan memberikan ciuman jarak jauh hahaha. Mereka juga menyatakan cinta satu sama lain.
Qi Qi berseru bahwa karena ia sangat cantik bukankah Bo Hai akan jatuh cinta padanya? Bao Ni langsung memasang muka kecut karena kenarsisan Qi Qi. Qi Qi semakin bersemangat untuk bertemu suaminya, Bo Hai hahahaha. Karena tertawa terlalu keras, Bao Ni langsung membungkam mulut Qi Qi dengan setusuk daging.
Malam hari di Perancis, Bo Hai sedang tertidur di kamarnya. Dalam tidurnya, ia bermimpi buruk.
Dengan memakai baju pangeran ala Eropa, ia berusaha lari dari kejaran seekor monster mengerikan. Telah berapa kali ia tersandung, terjatuh, dan kemudian berguling. Namun, ia tidak menyerah dan terus berlari.
 
 
Akhirnya, monster-yang berwujud naga mengerikan itu menampakan diri di menara kastil istana. Bo Hai terus berusaha menghindar namun naas punggungnya berhasil dilukai oleh naga itu.
Saat ia membalikan wajahnya, naga itu bersiap menyerangnya sampai...
ia terbangun dari mimpinya dengan nafas terengah-engah.
Bo Hai ingat bahwa ia memiliki gelang penangkal mimpi buruk yang Chen Mo belikan. Tidak ada salahnya jika ia mencobanya kali ini. Mungkin saja gelang itu benar-benar bekerja dan membuatnya tertidur dengan nyenyak. Bo Hai pun mencoba kembali tidur.
Gelang yang dipakai Bo Hai terlihat bereaksi, sama halnya dengan milik Qi Qi dimana ia juga sedang tertidur pulas.
Kemudian ada suara bernarasi:
"Menurut prinsip-prinsip rekayasa dalam studi otak manusia, alat resonansi magnetik fungsional akan mengembalikan gelombang otak yang dikumpulkan pada pusat pengelolaan gelombang otak dan dengan akurat mengembalikan cinta yang dengan cepat muncul dalam otak manusia ketika bermimpi untuk menghasilkan intervensi khusus.
"Dalam proses ini, diperkirakan ada satu milyar kemungkinan bahwa dua gelombang otak akan mengalami fenomena yang sangat langka dari mengalami frekuensi yang sangat sama. Dua gelombang otak ini akan bergetar di frekuensi yang sama dan dengan bantuan dari alat resonansi magnetik fungsional, dua gelombang otak akan bergabung menjadi satu, dan berbagi frekuensi yang sama. Sederhananya, kedua gelombang otak ini memiliki takdir yang istimewa." cr: Sub by Sultan Khilaf @ Padepokan Anak Negeri
Qi Qi terbangun di sebuah tempat yang asing-yang seperti sebuah maze garden. Dengan masih memakai pakaian tidur, ia terlihat kebingungan menelusuri tempat yang seperti negeri dongeng itu. Hijau dan banyak bunga yang tumbuh di sekitarnya.
Ia kemudian menelusuri sebuah kastil kuno yang sangat indah. Qi Qi masih terus terkagum oleh tempat itu. Ia terus bertanya-tanya sebenarnya dimana ini.
Setelah berjalan cukup lama, akhirnya ia menemukan sebuah pintu tinggi dan memutuskan untuk masuk ke dalamnya. Saat ia membuka pintu itu dan sinar matahari mengalir ke dalamnya, terlihat aula besar yang sangat megah.
Disana juga terdapat tangga utama persis seperti istana di negeri Barbie eh putri. Tanpa pikir panjang, Qi Qi segera menaiki tangga itu. Ia masih saja terkagum-kagum dengan keindahan tempat itu (yang aku pikirin adalah bugetnya berapa? karena jelas-jelas itu set! Kemudian kepikiran Deng Lun, kemudian kepikiran Ashes of Love, kemudian kepikiran setnya, kemudian kepikiran budgetnya karena demi apa itu mewah banget cuy!! Oke abaikan...)
Setelah menaiki tangga yang terdiri dari dua tingkat itu, Qi Qi mendapati sebuah kolam(?) yang bercahaya dari balkon di sisi yang berbeda.
Namun, ia menemukan kejanggalan dari kolam itu. Karena ia bisa melihat Bo Hai sedang terbaring di sebuah matras bunga di tengah-tengah kolam lengkap dengan kostum pangerannya.
Sontak, Qi Qi pun kembali tersipu dan tersenyum genit. Ia bahkan melemparkan bunga ke bawah karena terlalu gemas.

Karena terlalu senang dan kurang berhati-hati ia malah merusak pagar balkon dan membuatnya terjatuh ke kolam itu...tepat mendarat di atas tubuh Bo Hai dan ehemm...ehemm menciumnya. Tidak lupa Qi Qi juga berpikir bahwa ini merupakan layanan fans yang jatuh dari langit lol.
Tapi justru karena ciuman itu, Bo Hai terbangun dan bisa terbebas dari akar serta mantra yang mengikatnya di tempat itu. Di pinggir kolam, sang naga mulai tersadar dan membuka matanya.
Bo Hai bertanya siapa Qi Qi. Namun, Qi Qi balik bertanya apa Bo Hai sedang bermain kostum dan kenapa banyak sekali bunga disini. Putri tidur?
Bo Hai tidak menjawab dan Qi Qi hanya tersenyum getir karena adegan ini (pangeran dan putri tidur).
Mereka berdua dikejutkan dengan suara naga yang tiba-tiba muncul. Ketika mereka menoleh, naga itu telah mendekat ke arah mereka. Bo Hai segera mengajak Qi Qi untuk lari melewati kolam (jadi itu bukan air, gak ngerti juga).
Setelah mengambil pedangnya, Bo Hai membawa lari Qi Qi keluar kastil. Namun naas, jalan mereka buntu karena terhalang balkon luar yang tinggi. Jadi, mau tidak mau mereka harus melompat ke bawah karena naga itu semakin mendekat.
Bo Hai melompat lebih dulu dan ia melakukannya dengan mudah, tapi tidak dengan Qi Qi, ia tidak memiliki skill yang cukup untuk melompat dengan mulus sehingga ia melakukannya dengan seadanya. Untung saja, Bo Hai menangkapnya di bawah dengan sigap dan membuat Qi Qi lagi-lagi tersipu. Tapi sayang, Bo Hai tidak sengaja menjatuhkan Qi Qi karena mendengar suara sang naga. Bo Hai mengajaknya kembali berlari.
Setelah melewati jembatan kastil, mereka sampai di sebuah padang rumput yang luas. Sang naga berhasil mengejar mereka dan Bo Hai bersiap mengeluarkan pedangnya. Belum sempat melawan, mereka lebih dulu tersungkur karena hantaman kaki naga. Qi Qi melihat sebuah akar pohon yang panjang di rumput. Ia pun berinisiatif melawan naga itu.
(Demi apa jujur ya, pas adegan akar tanaman ini, background music, cara pengambilan gambar, dan gerak-gerik Qi Qi ngingetin aku sama FTV ikan terbang yang jaman dulu itu loh haha. Abaikan, ini gak separah itu kok)
Ketika naga itu datang ke arah Qi Qi, ia langsung menyabetkan akar itu ke kepala naga dan hal itu membuat mata naga itu mengeluarkan darah. Naga itupun pergi meninggalkan mereka.
Darah itu kemudian menetes di sebuah bunga mawar putih yang tumbuh di sekitar kastil. Perlahan bercak warna merah muncul di bunga itu dan menjalar pada bunga mawar putih yang lain. Bo Hai perlahan menyadari bahwa naga itu telah pergi. Ia juga menyaksikan mawar-mawar putih berubah menjadi memiliki bercak merah. Tidak lupa Qi Qi juga memuji dirinya yang sangat keren.
Qi Qi mengikuti Bo Hai yang sedang berjalan ke suatu tempat dengan tersipu malu. Ia bahkan tersenyum genit dan berusaha terus menempel pada Bo Hai sampai ia menjauhkan Qi Qi darinya. Bo Hai mengaku bahwa ia adalah pangeran negeri ini. Jadi jika Qi Qi mendekatinya untuk mendapatkan penghargaan maka tujuannya sudah terkabul. Bo Hai bertanya apa yang Qi Qi inginkan. Qi Qi hanya berceloteh dalam hati bahwa ini pasti mimpi karena Bo Hai menganggap dirinya adalah pangeran lol. Qi Qi bertanya apakah apa saja tidak masalah? Bo Hai meyakinkan, tentu saja.
Keagresifan Qi Qi semakin liar, tentu saja karena ini hanya mimpi dan tidak benar-benar terjadi, jadi ia bisa melakukan apapun tanpa terkecuali.
Qi Qi menyudutkan Bo Hai dan membuatnya terjerembab di antara tanaman bunga yang merambat di tembok kastil. Qi Qi bahkan sampai mencengkram baju Bo Hai dan mulai memonyongkan bibirnya, berniat menciumnya. Bo Hai semakin panik dan memelototkan matanya.
Mimpi buruk yang lain sebelum akhirnya ia terbangun dan terlihat syok hahaha. Ia bahkan sampai memegangi bibirnya, takut ternodai gadis agresif yang tidak ia kenal sama sekali. Karena pada dasarnya setelah itu, Bo Hai bertanya-tanya kenapa ia tidak bisa mengingat wajah gadis itu.
Pagi harinya, Qi Qi terbangun di tempat tidurnya dengan masih tersenyum cengengesan. Ia masih terbawa oleh mimpi yang baru saja ia alami.
Bahkan di kamar mandi, saat ia melihat dirinya sendiri di cermin, ia masih membayangkan ciumannya dengan Bo Hai di mimpi itu dan membuatnya tersipu lagi.
Ia terus memonyongkan bibirnya sampai ayahnya tiba-tiba masuk dan membuat mereka membeku seketika HAHAHAHA. Ayahnya sedikit canggung dan mungkin berpikir ini kenapa anak gue jadi edan begini sambil menaruh sebuah baskom di atas mesin cuci seperti niat awalnya.
Di Perancis, Chen Mo sedang berjalan mondar-mandir mengkhawatirkan bagaimana kelanjutan permasalahan dekorasi bunga pernikahan ini. Para pekerja pun hanya berdiam diri karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Seorang pekerja Tiongkok bertanya pada Chen Mo apakah mereka akan bekerja sesuai rencana awal (masih menggunakan desain awal yang bertema mawar putih), namun dengan kesal Chen Mo menjawab bahwa ia juga ingin menanyakan hal yang sama.
Tiba-tiba gerombolan Nicholas datang dan meminta penjelasan Chen Mo mengenai perkembangan dekorasi karena ini sudah jam 9 pagi, 6 jam sebelum upacara pernikahan dilakukan, tapi bunga belum juga diganti seperti apa yang Madeline inginkan. Dengan bersusah payah Chen Mo menjelaskan bahwa ia tidak bisa berbahasa inggris. Nicholas berteriak kesal bahwa ia ingin Bo Hai menemuinya.
Di kamarnya, Madeline masih sangat marah. Ia membuang alat-alat makeupnya dan membuatnya berserakan di lantai. Diam-diam, seseorang yang juga berada disana memotret apa yang dilakukan Madeline. Madeline juga membuang buket bunga mawar putih yang telah disiapkan.
Dengan sabar, Xin Yan membujuknya untuk tetap percaya pada Flower Plus dan yakin pada profesionalitas Bo Hai. Namun, Madeline tetap marah dan menangis, mengatakan bahwa pernikahannya akan kacau. Dan itu semua terjadi karena mereka percaya pada Flower Plus. Madeline dengan sesenggukan mengatakan bahwa ia tidak akan menikah.
Melalui staffnya, Nicholas mengetahui bahwa sebuah artikel mengenai Madeline telah beredar. Nicholas bertanya pada Chen Mo siapa yang telah mengambil gambar itu. Chen Mo segera mengambil handphone dan melihat dengan teliti apa gambar yang dimaksud. Artikel itu berjudul "Flower Plus kalah akan dirinya sendiri, Nicholas takut pernikahannya akan menjadi bahan tertawaan". Chen Mo terlihat terkejut dan Nicholas menyarankan untuk cepat membawa Bo Hai kemari.
Bo Hai datang secara tiba-tiba dan langsung merebut handphone itu dari tangan Chen Mo untuk melihat artikel tersebut. Sementara di tempat lain, Xin Yan sedang menjelaskan dengan seseorang melalui telefon bahwa ia tidak bisa membiarkan orang mencemarkan nama baik Flower Plus dengan sangat tidak bertanggung jawab.
Bo Hai juga menemui Madeline. Ia membujuk Madeline dan meminta maaf soal kesalahpahaman yang berturut-turut ini. Ia juga berharap Madeline untuk tetap tenang karena kelonggaran ini akan membuat pernikahannya menjadi sempurna. Bo Hai juga meyakinkan bahwa pernikahan ini akan membuat Madeline menjadi mempelai wanita yang dapat membuat iri orang lain dimana ia akan berjalan di Taman Eden yang Flower Plus buatkan untuknya.
Sementara di kantor Flower Plus, Bao Ni sedang mengobrol dengan Qi Qi lewat telepon. Nampaknya, Qi Qi khawatir atas apa yang terjadi di Perancis. Bao Ni menenangkannya dan meyakinkannya bahwa Bo Hai memiliki banyak pengalaman. Madeline hanya seorang bangsawan yang sedikit alot, jadi Bo Hai bisa mengatasinya dalam hitungan detik. Tapi, Qi Qi masih saja khawatir, sepertinya itu sedikit serius jika dilihat dari berita.
Bao Ni memintanya berhenti dan menyarankannya untuk fokus saja pada ujian Flower Plus yang akan diadakan dua hari lagi. Ia juga menyuruh Qi Qi untuk membaca lebih banyak buku.
Pembicaraan mereka terhenti ketika Bao Ni dipanggil atasannya, jadi mereka harus segera mengakhiri pembicaraan mereka di telepon.
Di seberang telepon, Qi Qi menutup panggilannya. Ia segera beranjak dan memberi semangat pada Bo Hai melalui poster yang tertempel di dinding kamarnya. Ia berkata akan mendukung Bo Hai. Ia terus berceloteh mengatakan bahwa ia bisa memberi dukungan yang praktis seperti ciuman misalnya lol.
Pukul tiga, saatnya upacara pernikahan Nicholas dan Madeline dilakukan. Dan tara...bunga mawar yang semula berwarna putih telah berubah menjadi pink. Yup, berkat wahyu yang Bo Hai dapat di mimpi tadi malam.
Madeline berjalan menuju altar yang dihiasi kelopak bunga didampingi oleh ayahnya. Ia terlihat sangat bahagia.
Xin Yan, Chen Mo, dan Bo Hai pun tersenyum lega. Apalagi Xin Yan yang memandang Bo Hai kagum, namun ia tertangkap basah oleh Chen Mo.
Madeline berjalan dengan senyum sumringah. Nicholas menunggunya di altar dengan senyum lega. Nicholas berkata bahwa ia telah menunggu Madeline. Madeline bercerita:
"Tiga tahun lalu, ketika Nicholas mengajakku keluar untuk pertama kalinya, ia langsung datang dari lokasi syuting, tanpa membawa hadiah yang spesifik. Namun, sebelum ia pergi, ia membelikanku sebuket bunga mawar merah muda dan mengatakan bahwa ia telah jatuh cinta padaku. Sebenarnya aku tidak terlalu suka warna merah muda, tapi aku menyukai momen ketika dirinya mengatakan bahwa ia mencintaiku untuk pertama kalinya. Malam itu...buket bunga mawar merah muda itu..."
Madeline menoleh ke arah Bo Hai. Ia berterima kasih padanya karena telah mengubah mimpi yang tidak nyata menjadi sebuah kenyataan. Madeline memuji Bo Hai dengan menyebutnya pesulap bukan florist.
Melihat semuanya lancar, antek-antek Wakil Komisaris Wen terlihat tidak suka.
Berita kelancaran pesta pernikahan Nicholas telah sampai di Tiongkok. Sambil memakan sarapan, Qi Qi melihat berita itu dengan seksama. Dikabarkan bahwa untuk dekorasi pernikahan itu, Bo Hai menggunakan 100.000 bunga mawar merah muda dan menyulap kastil Usse (kastil tempat pernikahan dan mimpi Bo Hai) menjadi taman Eden untuk tuan putri.
Qi Qi menyadari bahwa kastil itu terlihat familiar baginya. Ia ingat betul bahwa kastil itulah yang muncul dalam mimpinya. Ia terlalu terkejut sampai menjatuhkan mandu (aku gak tahu istilah chinanya lol) yang sedang ia jepit dengan sumpitnya.

Komentar:
Oke pertama aku ceritain dulu gimana aku bisa 'nemu' drama ini. Karena pada dasarnya aku adalah KDrama addict yang sedang mencari penyegaran hahaha.
Awalnya dari drama Love 020/ Just One Smile is Very Alluring (kok bisa jauh bet), siapa sih yang gak tahu drama china ini, Yang Yang, Zheng Shuang, temanya yang unik karena tentang dunia game dan anak jurusan ilmu komputer! (duh baper). Bahkan novelnya pun udah diterjemahin ke versi Indo (pernah lihat di gramed tapi gak beli ><) Jadi, intinya gara-gara ini aku jadi tertarik sama Yang Yang. Suatu hari aku lihat trailer movienya dia yang Once Upon A Time (versi movie dari Ten Miles of Peach Blossom) dan langsung jatuh cinta sama sinematografi, cerita, Liu Yi Fei, dan paling penting, background music! Iya aku emang tipikal orang yang tergila-gila sama BGM hahaha.
Yah terlepas dari kontroversi bagusan mana versi drama atau movienya ya, selera masing-masing karena setiap orang punya motivasi sendiri-sendiri. Tapi inti cerita Three Lives Three Worlds emang dabes! Berhasil nyingkirin rasa skeptis aku sama drama dewa dewi China hahaha
Suatu hari aku baca artikel Soompi soal rekomendasi drama china Heavy Sweetness Ash-like Frost/ Ashes of Love, yang katanya ngingetin kita sama Ten Miles of Peach Blossom. Aku lihat trailernya bagus dan sinematografinya yang jujur jauh lebih bagus daripada TMPB (jujur ini salah satu alesan kenapa aku gak lanjut versi dramanya huhu) bahkan ini nyaingin movie menurutku karena saking bagusnya. Makanya aku ngeberaniin diri buat nonton walaupun 60 episode TT. Semakin hari aku semakin tertarik sama Deng Lun, OMG! Ganteng betsss. Saat itu aku udah cape sama nugas, dan masalah lain sebagainya makanya aku butuh drama yang ringan. Aku search soal Deng Lun dan tara nemu deh Sweet Dreams yang tayang lebih awal satu bulan ketimbang Heavy Sweetness Ash-like Frost. Awalnya ragu karena kebanyakan sinopsis singkat itu menyesatkan! Kebanyakan gak menitikberatkan sama konsep floristnya. Bahkan ada yang bilang Ling Ling Qi itu pegawai hotel hahaha. Aku mulai nonton yang setengah ragu tapi eh ternyata seru dan 48 episode abis dalam sekejap mata. Dramanya ringan yang semakin berat nanti menjelang bagian akhir. Ada banyak plusnya tapi ada juga minusnya yang bikin aku gak suka sama suatu bagian sebenernya. Sedikit lol. Tapi itu masih wajar ketimbang drama modern china lainnya yang kadang terlalu cheesy dan kebawa (itu yang bikin aku skeptis juga awalnya), ini jauh lebih mending sih. Menurutku loh ya.
Episode 1 baru pengenalan dasar soal pemeran utama tapi ini belum kelihatan banget sih karakter mereka. Apalagi Bo Hai hehe. Qi Qi juga masih kayak bocah dan dia cute! Mungkin sebagian orang bakalan rada keganggu sama karakter dia yang rada delusional dan centil. Tapi c'mon entah aku doang atau gimana, tapi relate sama aku banget. Aku juga punya idola banyak bahkan setiap bulan bisa ganti, kadang aku juga ngekhayalin mereka ehehe
Hal yang bikin aku amaze sama drama ini adalah, apa budgetnya gede? Karena aku lihat dramanya niat dan gak dibikin asal-asalan. Mereka gak main-main soal florist, mereka gak main-main soal konsep bunganya. Dan kantornya, Ya Allah, demi apa itu cantik dan estetik banget! Mungkin ini set kantor yang paling bagus yang pernah aku lihat, entah di drakor di drachin(?). Kek jadi florist disitu gak stress gitu fasilitasnya lengkap banget soalnya!! Entah itu di coffee bar, rumah kaca, lobi, koridor, ruang pegawai dan sebagainya...
PS. Ini btw aku bikin di tengah kelonggaran jadwal UTS, jadi buat part selanjutnya mungkin rada telat. See you!

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 1~

Comments

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 9 Part 1

Kau benar. Terkadang, memberi penolakan secara jelas lebih manusiawi daripada berpura-pura baik - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 1

Setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri. Selama dirimu tahu apa yang membuat ia istimewa, niscaya kau akan menemukan sisi keindahannya yang unik. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 2

Dua puluh tahun telah terlewati, tapi aku tidak pernah melupakannya. Konsep desain untuk karya ini adalah kembang api di langit malam. Walaupun memiliki bentuk yang indah, tapi itu membuatku merasakan sakit dan kesepian. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan