Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 1 Part 1

Matahari hanya bisa menyinarimu jika dirimu telah retak, malam tidak akan bertahan selamanya. Hanya saja, fajarlah yang belum datang. - Bo Hai



Kisah dimulai ketika Ling Ling Qi masih menginjak 19 tahun. Dengan cuaca yang cerah, sepertinya ia sedang dimabuk asmara. Ia dibonceng oleh seorang laki-laki dengan menggunakan sepeda dan terlihat sangat menikmatinya.
Dengan senyum gembira ia bernarasi mengenai cinta. Ketika ia melihat seorang anak laki-laki dan perempuan saling berbagi permen ia berkata bahwa cinta bisa juga diibaratkan oleh permen buah dengan rasa asam manis. 


Ketika ia melihat seorang laki-laki menyeret seorang gadis dari laki-laki lain, ia berkata bahwa cinta juga bisa membuat dirimu menangis tapi masih sempat menyediakan payung untuk orang lain (berkorban). Ia juga menyebutkan bahwa cinta juga bisa diwujudkan dalam sebuah ciuman, tepat ketika ia melihat sepasang kekasih berciuman di tepi jalan. Ia kembali menatap langit dan tersenyum sumringah. Intinya dia benar-benar dimabuk asmara.



Tapi, kebahagiannya terhenti ketika laki-laki yang memboncengnya menghentikan sepedanya secara tiba-tiba. Ia bahkan hampir terjatuh. Ia semakin kaget saat laki-laki itu memintanya untuk putus karena ia telah jatuh cinta pada seorang gadis dari kelas lain (HAHA).
Ling Ling Qi masih terdiam. Ia masih mencerna apa yang telah terjadi barusan. Sampai tiba-tiba hujan turun dengan deras, barulah ia mulai menangis dan sadar secara penuh apa maksudnya. Ia berkata bahwa cinta juga diibaratkan sebuah bunga mawar, sangat cantik namun dikelilingi duri yang bisa merobek hati seseorang. Namun sebenarnya, apa yang dia narasikan bukanlah mengenai kisah patah hatinya namun hal lain yang tidak terduga.
Ia berteduh di sebuah pinggiran toko dan terus menangis tersedu-sedu disana. Mungkin baginya itu adalah cinta pertamanya dan ia tidak mengira bahwa itu bisa berakhir dengan begitu saja ketika ia masih menikmatinya.
Kamera menyorot seorang laki-laki yang berjalan tak jauh darinya di tengah guyuran hujan. Laki-laki itu menghentikan langkahnya dan memberikan sebuah buket bunga cantik pada Ling Ling Qi.


Di kertas buket itu tertulis Flower Plus dan ada sebuah kartu ucapan di dalamnya.
"Matahari hanya bisa menyinarimu jika dirimu telah retak, malam tidak akan bertahan selamanya. Hanya saja, fajarlah yang belum datang" (DUH!)
Ia tertegun, bahkan ia belum sempat mengucapkan apapun sebelum akhirnya laki-laki itu pergi semakin jauh di tengah guyuran hujan yang semakin deras.


Ajaibnya, ia mulai merasakan hal yang lain. Ketika cintanya berakhir, justru cinta yang lain datang padanya. Ia bahkan bisa melihat gelembung cinta muncul dari dirinya. HAHAHA.




Selang beberapa waktu setelah itu, Ling Ling Qi sedang memperhatikan sebuah acara televisi. Ia berkata bahwa masa remaja adalah masa dimana sebagian besar diantaranya pasti membutuhkan idola untuk menenangkan roh mereka. Ia juga memiliki idola namun bukan seorang aktor ataupun penyanyi melainkan seorang Florist. 


Ya, Ling Ling Qi telah mengetahui bahwa orang yang memberinya bunga waktu itu adalah Bo Hai, seorang Florist yang juga pemilik Flower Plus. Ia juga sering tampil di sebuah acara TV khusus mengenai seni merangkai bunga sama seperti acara TV yang sedang ia tonton sekarang.


Ia bahkan langsung mempraktekkan apa yang Bo Hai contohkan di acara TV tersebut. Akibat dari hal itu ia berakhir dengan tertusuk duri mawar.


Ia berkata bahwa pada umumnya remaja menjadikan idola mereka sebagai kekasih impian masing-masing. Namun jika itu jatuh terlalu dalam maka bisa mengakibatkan gangguan mental LOL. Tapi ia berpendapat bahwa ia tidak bermaksud memuja idola hanya saja ia yakin ia bisa meraih mimpi itu (untuk mendapatkan Bo Hai hahaha). Jika ia berusaha keras pasti itu akan menjadi kenyataan dan ia pasti bisa sehebat dirinya. (Lah iya orang mbaknya aja cantik banget kekeke).


Ling Ling Qi bertekad untuk mengidolakan sosok Bo Hai. Ia bahkan mengoleksi semua artikel mengenai dirinya. Memasang poster di kamarnya sama seperti apa yang dilakukakan fangirl-fangirl pada umumnya.






Pada saat itu Bo Hai masih meniti karirnya dengan membuka sebuah toko bunga dimana lambat laun usahanya makin sukses dan ia juga mendapatkan banyak penghargaan. 


Disaat itulah Bo Hai mendirikan Flower Plus menjadi sebuah perusahaan resmi.


Di kesempatan lain, Ling Ling Qi bertemu dengan sahabatnya Lu Bao Ni. Bao Ni berkata bahwa Ling Ling Qi benar-benar tipe fangirl sejati. Ia hanya tidak menyangka bahwa Ling Ling Qi sangat serius sampai ia bertekad untuk melamar kerja di Flower Plus, disaat ia menempuh jurusan Kedokteran Hewan. Ling Ling Qi berkata bahwa setiap impian membutuhkan usaha dan cinta itu tidak terhalang jurusan. Hahahaha.


Merekapun mendaftar di Flower Plus bersama-sama. Aku pikir itu rekruitmen pertama sejak perusahaan itu didirikan secara resmi. Bao Ni juga sepertinya mendaftar di bagian yang berbeda dengan Ling Ling Qi. Dan ternyata banyak orang yang berebut untuk mendaftar.


Saat pengumuman tiba, sayangnya hanya Bao Ni yang diterima. Sebelumnya Ling Ling Qi sempat mengira dirinya lolos saat Bao Ni bilang berhasil tapi ternyata itu untuk dirinya sendiri lol.


Sontak, Ling Ling Qipun membeku dan terlihat depresi. Ia mungkin menyadari bahwa jalan untuk menggapai impiannya tidak semudah yang ia bayangkan.


Adegan beralih ketika Ling Ling Qi terus menangis di rumahnya ditemani banyak tisu. Bao Ni dan ayah ibu Ling Ling Qi terlihat khawatir melihat dirinya seperti itu, namun mereka tidak bisa berbuat banyak. Bao Ni juga berujar bahwa Ling Ling Qi bisa mencoba rekruitmen magang selanjutnya.


Musim berganti. Adegan menyorot pada papan hasil penerimaan magang tahun selanjutnya. Lagi-lagi Ling Ling Qi gagal.


Gagal untuk kedua kalinya membuat Bao Ni, ayah, dan ibu Ling Ling Qi semakin khawatir. Apalagi melihat ekspresi wajah Ling Ling Qi yang seperti depresi dan tidak bernyawa. 







Bao Ni bahkan menyarankan orang tua Ling Ling Qi untuk membawanya ke rumah sakit. Ibunya menanggapi dengan serius begitu pula dengan ayahnya. Padahal dalam hatinya, Ling Ling Qi sedang menegaskan bahwa seharusnya ia tidak boleh diremehkan hanya karena kegagalan tersebut.




Ling Ling Qi pun langsung berdiri ketika orang tuanya mengajaknya ke rumah sakit. Ia berseru bahwa tidak ada waktu untuk ke rumah sakit disaat ia harus mempersiapkan ujian kualifikasi enam bulan lagi. Pokoknya dia harus masuk Flower Plus! U Go Girl! Ia berpikir bahwa setelah mengalami kegagalan-kegagalan ini, hal yang bisa diambil adalah impian pasti  akan menjadi kenyataan.


 Waktu kembali berjalan pada rutinitas seharusnya. Ling Ling Qipun sudah menjadi dirinya semula yang ceria dan semangat. Ia juga mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian penerimaan selanjutnya.
Saat Ling Ling Qi akan pergi dan melewati toko kelontong ayahnya, ayahnya memanggil dan memintanya untuk mampir sebentar. Ayahnya berkata bahwa ada paket untuknya yaitu sebuah gelang. Ayahnya memberitahunya bahwa sebaiknya Ling Ling Qi tidak perlu membeli barang-barang online disaat dirinya belum memperoleh penghasilan sendiri.


Ling Ling Qi membantah dan berkata bahwa justru karena gelang itu ia bisa mendapatkan uang saku setiap bulannya. Ia telah mendaftar sebagai salah satu penguji gelang itu dari Perusahaan Mimpi Indah.


Ayahnya mengerti dan sebagai hadiah atas hal tersebut ayahnya memberikan sekotak susu. Ling Ling Qi menatapnya curiga dan ternyata itu adalah susu kotak yang tanggal expirednya dua hari lagi hahaha.
Ling Ling Qi segera pamit karena harus pergi ke suatu tempat.
Btw, hangat banget mereka berdua >.<
Sementara di lapangan kompleks, ibu-ibu rempong sedang mengikuti latihan rutin tarian tradisional. Ibu Ling Ling Qi dipuji oleh salah satu ibu lain bahwa style-nya hari ini terlihat oke. 
Ibu Ling Ling Qi menjawab dengan bangga bahwa putrinyalah yang me-mix-match-kan untuknya padahal baju itu sudah dari 10 tahun yang lalu. 
Ibu Wortel (ibu lain, untuk selanjutnya aku akan terus panggil dengan ibu wortel haha) menggurutu bagaimana ia bisa masih memakai baju yang sudah berusia 10 tahun. Ibu Ling Ling Qi menjawab dengan santai bahwa awalnya ia memang tidak mau tapi ternyata setelah dicoba, bukankah ini fashion? lol
Ibu pertama memuji Ling Ling Qi sebagai gadis yang pintar. Mendengar hal itu, ibu Wortel mengimbuhi bahwa Ling Ling Qi hanya bisa masuk perguruan tinggi tingkat kedua dan jurusan nomor tiga. Ia juga sudah lulus tapi masih saja menganggur. Tidak seperti anak laki-lakinya yang sudah dipanggil kerja saat ia bahkan belum lulus.


Tiba-tiba Ling Ling Qi datang menghampiri mereka. Ia juga menyapa ibu Wortel. Ia sempat berkeliling sebelum akhirnya mengatakan bahwa pakaian ibu Wortel hari ini tampak seperti wortel karena perpaduan warnanya hahahaha. 
Sontak semua orang menjadi tertawa. Seorang anak juga ikut tertawa karena hal itu.
Setelah Ling Ling Qi pergi, mereka memulai sesi latihan tari dengan gelak tawa masih terdengar.
Ketika Ling Ling Qi sedang menunggu bus di halte, ia melirik ke arah dua orang siswi yang sedang menonton berita. Berita itu mengabarkan tentang pernikahan aktor Hollywood yang sangat tampan bernama Nicholas. Ia akan menikah di sebuah kastil di Perancis. 
Ketika dua siswi tersebut sedang fangirling mode dan memuji Nicholas sangat tampan bagaikan dewa, Ling Ling Qi hanya cuek dan tersenyum tak peduli.
Namun, begitu penyiar memberitakan bahwa Bo Hai lah yang bertanggung jawab atas desain karangan bunga pernikahan itu, fangirling mode Ling Ling Qi langsung muncul. Ia tersenyum senang saat ikut nimbrung menonton berita di handphone siswi itu sampai mereka merasa risih. Di berita itu juga menyebutkan bahwa budget untuk karangan bunga itu sangatlah besar dan Florist kelas A Tiongkoklah yang berhasil mendapatkannya. 
Mendengar hal itu Ling Ling Qi langsung berceloteh bahwa definisi tampan seharusnya adalah seperti Bo Hai yang pintar, berkuasa, berbakat, karismatik, dewasa, dan tentu saja rupawan. 
Ia terus saja terkagum sampai ia tidak sadar bahwa bus jurusannya sudah melaju meninggalkannya. Hasilnya ia hanya mendapatkan asap knalpot karena berlari mengejarnya dan membuatnya terbatuk-batuk.
 
 
Di Perancis, di sebuah kastil kuno tepatnya, Flower Plus sedang disibukkan membuat dekorasi pesta pernikahan Nicholas. Zhou Xin Yan (sahabat Bo Hai sekaligus Direktur Pemasaran Flower Plus) sedang sibuk menjawab pertanyaan para wartawan asing. Ia dengan confident menjelaskan konsep desainnya.
Disana juga ada Chen Mo (sahabat Bo Hai sekaligus sekretarisnya), ia sibuk menjelaskan sesuatu pada karyawan lokal. Pekerja yang membantu disana bukan hanya didatangkan dari Tiongkok namun juga dari pekerja asing.
Masalah datang saat salah satu pekerja asing kesulitan memotong sebuah batang pohon rambat. Ia menduga bahwa batang tersebut sulit dipotong dengan gergaji manual sehingga ia meminta memotongnya menggunakan gergaji listrik. Hal tersebut tentu saja langsung dilarang oleh Chen Mo. Memotong dahan pohon tersebut menggunakan gergaji listrik akan membuat hasilnya tidak akurat dan merusak dekorasi.
Bo Hai datang dengan tenang. Ia langsung menghampiri dahan itu dan memperhatikannya sebentar.


Dengan cekatan ia berhasil memotong batang itu dengan menggunakan gergaji manual.


Saat mengembalikan gergaji manual pada pekerja asing tersebut, dengan entengnya dia berkata: "You're fired" alias dipecat langsung di tempat.
Chen Mo hanya bisa menghela nafas. (Entah kenapa ini ngingetin aku sama Pasta haha)


Di bagian lain, Bo Hai dan Chen Mo juga mengawasi proses pembuatan dekorasi bunga. Bo Hai bertanya bagaimana keadaan di Tiongkok sekarang.
Chen Mo menjawab bahwa seperti yang Bo Hai duga mengenai kerja sama mereka dengan Chungxiang hanyalah omong kosong belaka. Dari luar itu seperti tawaran yang menguntungkan namun Chungxiang pasti bersiap untuk memakan perusahaan mereka. Dari awal mereka memiliki niatan yang tidak baik.
Bo Hai juga membahas mengenai proyek pernikahan ini. Jika ini sukses maka itu bisa menaikkan citra perusahaan dan karyawannya. Chungxiang pasti sedang menunggu kesempatan ini untuk menyerangnya. Chen Mo mengingatkan bahwa media mengikuti pernikahan dengan sangat ketat, jadi jika mereka membuat kesalahan sedikit saja, mereka akan membesarkannya dan pada ujungnya saham mereka akan dijual pada Chungxiang.


Bo Hai menghela nafas. Ia menegaskan bahwa biarkan mereka pergi ke neraka karena kita akan mengandalkan diri kita sendiri.
Di sebuah pusat pertokoan, Ling Ling Qi sedang berjalan bergegas sampai ia menyadari bahwa ada sebuah layar besar di tembok yang sedang menayangkan wawancara Bo Hai mengenai persiapan dekorasi bunga untuk pernikahan Nicholas.


Ling Ling Qi lagi-lagi tersipu malu, ia tidak menyadari bahwa gelangnya mulai bereaksi begitupun dengan gelang milik Bo Hai.
Gelang mereka memancarkan cahaya merah muda dan biru.


Perlahan Ling Ling Qi tertarik ke dalam layar, Bo Hai juga sama seperti tertarik ke dalam kamera.


Bukan sulap bukan sihir, akhirnya Bo Hai menembus layar dan berjalan mendekat ke hadapan Ling Ling Qi dan tentu saja itu membuat Ling Ling Qi terpana.
Bo Hai mengangkat telapak tangannya menunggu Ling Ling Qi menyambut dan menggenggamnya. Saat mereka berpegangan tangan, rasanya dunia hanya terfokus pada mereka dan orang lain hanya berlalu-lalang di sekitar mereka.


Ling Ling Qi terlalu hanyut sampai ia menyadari itu hanya khayalannya semata hahaha. Ia justru menggenggam tangan seorang ibu penjaga kebersihan lol. Ia buru-buru minta maaf dan memungut bukunya yang sempat terjatuh tadi sebelum bergegas pergi.


Di Perancis, Bo Hai dan Chen Mo sedang berjalan di sebuah lorong. Chen Mo menasehati Bo Hai agar tidak terlalu tertekan. Masalahnya Bo Hai selalu khawatir bahwa akan terjadi sesuatu di pernikahan ini. Chen Mo juga menanyakan mengenai gelang pemberiannya. Ia membeli gelang itu agar Bo Hai bisa tidur dengan nyenyak dan terhindar dari mimpi buruk.


Pembicaraan mereka terhenti ketika mereka mendengar seseorang berteriak marah di luar. Ia adalah Madeline-calon istri dari Nicholas. Ia berkata tidak mau ini semua.


Bo Hai dan Chen Mo menghampiri mereka. Bo Hai bertanya pada Xin Yan apa yang terjadi. Xin Yan menjelaskan bahwa Madeline tidak mau pernikahannya dihiasi dengan mawar putih, ia mau mawar pink. Padahal di proposal awal Nicholas sudah menyetujui konsep mereka. Terlebih, mustahil untuk mencari 100.000 tangkai bunga mawar pink dalam waktu sesingkat ini.


Setelah mendengarkan alasan Xin Yan, Madeline menjadi marah. Ia menyalahkan Nicholas karena mempercayakan dekorasi bunga pernikahan mereka pada perusahaan bunga Tiongkok.


Nicholas bertemu empat mata dengan Bo Hai. Nicholas tahu bahwa permintaan Madeline untuk mengganti bunganya memang sangat tidak masuk akal. Namun, Bo Hai tidak setuju. Itu disebut tidak masuk akal jika mereka tidak bisa mewujudkan permintaan kliennya karena kurangnya kemampuan mereka. Lagipula Nicholas adalah klien terbesar Flower Plus pada paruh pertama tahun ini. Nicholas menekankan bahwa ia sangat mecintai Madeline dan ia juga sangat penting baginya. Ia tidak mau membuat pernikahan yang hanya terjadi sekali seumur hidup mengalami suatu kesalahan dan membuat Madeline menyesal akan hal itu.


Bo Hai berkata, berkat proyek pernikahan ini, mereka juga mendapatkan iklan secara cuma-cuma. Nicholas memperingatkan Bo Hai mengenai tempramen Madeline. Ia bisa mudah marah dan membuat malu orang-orang ketika ia merasa tidak senang.


Bo Hai menegaskan bahwa klien seperti dewa baginya, jadi ia akan berusaha untuk mengabulkan permintaan Madeline. Nicholas tahu bahwa keputusannya untuk memilih Flower Plus adalah keputusan yang tepat. Ia tahu Flower Plus adalah perusahaan bunga yang kuat.


Sekali lagi, Bo Hai menenangkan Nicholas bahwa ia bisa mempercayai dirinya. Pernikahan besok akan berjalan dengan sempurna. Setelah itu, Bo Hai pun pamit pergi. Ia harus segera memikirkan solusi dari permasalahan ini.


Malamnya, Bo Hai, Chen Mo, Xin Yan, dan beberapa staff yang lain termasuk staff asing, sibuk menelfon distributor bunga di sekitar Eropa. Usaha itu dirasa mustahil karena mereka membutuhkan bunga-bunga itu untuk keesokan harinya.


Semakin lama, coretan Bo Hai di list semakin banyak pertanda bahwa hal itu sulit didapatkan. Bo Hai terdiam untuk berpikir. Ia perlu mendapatkan solusi yang lain.
Tiba-tiba saja, Chen Mo meminta mereka untuk berkumpul. Xin Yan bertanya ada apa. Dengan panik Chen Mo, menjawab bahwa Wakil Komisaris Wen diam-diam mengumpulkan para pemegang saham. (Aku rasa dia itu antek-anteknya Chungxiang, Chungxiang itu sebuah perusahaan multinasional jadi ranahnya bukan cuma Tiongkok saja). Bo Hai sedikit kesal, ia berkata bahwa Wakil Komisaris Wen sangat tidak becus mengurusi perusahaan tapi sangat lihai ketika menjadi kaki tangan perusahaan lain lol. Walaupun begitu, Bo Hai memutuskan untuk membiarkannya saja.


Xin Yan dan Chen Mo terlihat terkejut karena tidak mengerti dengan keputusan Bo Hai. Bo Hai menjelaskan bahwa Chungxiang cenderung hati-hati dan manipulatif. Selain itu, Chungxiang berada di Tiongkok jadi mereka tidak bisa menjangkaunya. Jika mereka terlibat, maka akan membuang energi saja.
Bo Hai menduga inilah yang diincar Chungxiang (untuk membagi fokus Bo Hai), tapi ia tak sebodoh itu. Ia akan bertaruh dengan menggunakan pernikahan Nicholas. Lusa, ia akan memastikan orang-orang sialan itu akan bertekuk lutut padanya untuk meminta maaf.

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 1 Part 2~

Comments

Post a Comment

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 9 Part 1

Kau benar. Terkadang, memberi penolakan secara jelas lebih manusiawi daripada berpura-pura baik - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 1

Setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri. Selama dirimu tahu apa yang membuat ia istimewa, niscaya kau akan menemukan sisi keindahannya yang unik. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 2

Dua puluh tahun telah terlewati, tapi aku tidak pernah melupakannya. Konsep desain untuk karya ini adalah kembang api di langit malam. Walaupun memiliki bentuk yang indah, tapi itu membuatku merasakan sakit dan kesepian. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan