Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 3 Part 1



Setiap orang pasti memiliki mimpi dan mimpi itu berkemungkinan menjadi kenyataan. Meskipun hal itu tidak menjadi kenyataan, pasti ada hal baik yang akan jatuh dari langit. - Ling Ling Qi


Ling Ling Qi sedang dalam perjalanannya pulang setelah bekerja di toko bunga Flower Plus. Di jalan, ia ditelfon oleh seseorang dari perusahaan gelang mimpi yang mengabarkan mengenai gelang tersebut yang malfungsi. Sepertinya banyak keluhan dari pengguna maupun penguji coba yang merasakan keanehan gelang tersebut dimana pihak yang 'sadar/ (atau aku bisa sebut yang ngalamin lucid dream)' dapat memasuki mimpi orang lain yang memiliki gelombang frekuensi yang sama dengannya. Namun pihak yang dimasuki tidak menyadari mimpi tersebut. (Itulah kenapa Bo Hai gak bisa inget mukanya Qi Qi dengan jelas).
Mendengar hal itu, Qi Qi terkejut. Pihak dari perusahaan menanyakan pada Qi Qi apakah ia juga mengalami hal yang sama. Berpikir sebentar membuatnya mengingat semua mimpi-mimpinya dengan Bo Hai dan akhirnya memutuskan sesuatu.
Ia menjawab sambil menahan senyum bahwa ia tidak mengalami masalah yang disebutkan. Bahkan sekarang tidurnya seperti babi setelah ia memakai gelang itu lol. Ling Ling Qi memutuskan untuk berbohong mengenai keadaan gelang itu. Ia segera mengakhiri pembicaraan dan tidak lupa mengucapkan terima kasih.
Qi Qi  mengira bahwa ia sudah dijauhkan dari Bo Hai setelah mendengar perkataan rekannya di toko bunga, tapi ia malah kejatuhan layanan VIP sebagai seorang fangirl. Ternyata ia benar-benar memasuki mimpi Bo Hai. Bukan hanya dia saja yang memimpikan Bo Hai, namun Bo Hai juga mengalami mimpi yang sama dengannya.
Ia berpapasan dengan seorang anak perempuan yang sedang memakan permen kapas. Saking melambungnya perasaannya saat itu, ia memandang anak itu dengan pandangan penuh cinta. Anak itu tersenyum dan melambai padanya.
Dunia Ling Ling Qi mendadak menjadi indah dan penuh warna-warna. (Oke, aku suka BGM-nya). Ia bernarasi:
"Setiap orang pasti memiliki mimpi dan mimpi itu berkemungkinan menjadi kenyataan. Meskipun hal itu tidak menjadi kenyataan, pasti ada hal baik yang akan jatuh dari langit. Semoga mimpi indahmu menjadi kenyataan!"
Qi Qi tersenyum cerah dan gelembung cinta kembali muncul keluar.
Ia melihat sepasang kekasih sedang bertengkar dan langsung menghampiri mereka untuk menengahi. Ia berkata bahwa jika pasangan itu saling mencintai, maka mereka bisa menyelesaikan masalah apapun. Ia kemudian meraih kedua tangan mereka agar saling berpegangan.
Qi Qi meninggalkan mereka dengan riang dan pasangan itu hanya memandang Ling Ling Qi dengan ekspresi kebingungan.
Di kantor, Bo Hai sedang mensketsa sebuah desain untuk pemeran bunga yang akan datang. Chen Mo memasuki ruangan dengan wajah yang lesu.
Bo Hai mengangkat wajahnya sebentar dan bertanya bukankah seharusnya Chen Mo pergi makan dengan Miss Liu (tentang insiden masker dan Miss Liu yang mementingkan penampilan). Tapi Chen Mo menjawab dengan sedikit kesal bahwa Miss Liu hanya ingin pergi makan dengan Bo Hai hahahahaha.
Chen Mo mengadu pada Bo Hai mengenai perkataan Miss Liu padanya, yang mengatakan selera makannya hilang setelah melihat Chen Mo. Chen Mo juga sudah menjelaskan pada Miss Liu bahwa Bo Hai sedang sibuk. Mendengar hal itu malah membuat Miss Liu langsung pergi membanting pintu.
Bo Hai tersenyum dan gantian menggoda Chen Mo setelah Chen Mo menggodanya tempo waktu mengenai penampilannya yang kurang oke akibat lembur. Bo Hai berkata kalau kecantikan itu memang subyektif. Seperti yang Chen Mo bilang mengenai banyak orang yang mencintainya jadi tidak masalah jika ada orang yang menghinanya juga lol.
Namun, Bo Hai sebenarnya masih penasaran akan satu hal yaitu mengenai siapa yang menyukai Chen Mo. Chen Mo mendesah tak percaya.
Chen Mo bilang walaupun ia tak pernah mendapatkan pengakuan langsung, tapi menurut pengamatannya, para pegawai wanita dan pembersih kantor wanita di Flower Plus tertarik padanya apalagi ketika mendekati akhir tahun.
Chen Mo bahkan mengatakan itu sambil berbisik pada  Bo Hai.
Bo Hai bertanya pada Chen Mo apakah ia bodoh? Itu tentu saja karena di akhir tahun adalah waktu untuk promosi, kenaikan gaji, dan laporan kinerja tahunan, jadi sikap mereka sedikit melembut. Dan ada satu lagi sifat dari orang-orang yang menyukai Chen Mo yaitu mereka hanya tinggal di imajinasinya saja.
Chen Mo speechless. Itu lebih baik daripada Bo Hai yang belum pernah menjalin hubungan apapun sebelumnya.
"Pergi!', tanggap Bo Hai kesal. LOL.
Bo Hai bahkan mengangkat bukunya untuk membuat Chen Mo segera pergi dari sana. Hal itu membuat Chen Mo segera lari terbirit-birit.
"Dasar narsis', umpat Bo Hai.
Malam harinya, Ling Ling Qi sedang membaca artikel mengenai gelombang mimpi di ponselnya. Qi Qi menyadari mengenai dirinya yang dalam kondisi 'sadar' dalam mimpi itu (lucid dream), yang bisa mengakibatkan efek perampokan mimpi. (Jadi dia bisa ngendaliin mimpi itu semau dia).
"Uuuuuu~', ungkap Qi Qi kagum.
Qi Qi kembali tersenyum. Tidak apa jika ia tidak bisa melihat Bo Hai di siang hari, tapi di malam hari Bo Hai telah menjadi miliknya.
Dari luar terdengar suara ibu Qi Qi yang menyuruhnya untuk membantu ayahnya mengurusi pembukuan toko. Tapi tidak bisa, Qi Qi harus segera tidur untuk bertemu Bo Hai. Maka dari itu, ia langsung menolaknya dan menyarankan untuk mengurusinya besok saja. Ia segera menarik selimutnya dan mencium gelangnya.
"Mari bertemu di mimpi', ungkap Qi Qi senang.
Ternyata di kantor, Bo Hai masih mengerjakan sketsa desain pameran bunganya. Chen Mo mengintip dari pintu menanyakan Bo Hai yang masih saja bekerja. Bo Hai beralasan bahwa ia harus menyelesaikan desainnya malam ini jadi mungkin ia harus lembur.
Chen Mo memuji Bo Hai sebagai contoh yang baik. Chen Mo kemudian mengatakan bahwa teman wanitanya mengajaknya keluar jadi...
Bo Hai mengerti dan menyuruh Chen Mo pergi saja dan menikmati waktunya alih-alih menemaninya lembur di kantor. Chen Mo menyanggupinya dengan senang.
Karena Bo Hai yang masih terjaga membuat Qi Qi juga tak bisa tidur. Mereka sedang memakai gelang masing-masing, mungkin itu yang membuat mereka berkaitan. Qi Qi terus menepukkan telapak tangannya untuk melihat waktu di jam digitalnya. Ia mulai gelisah karena tak bisa memejamkan matanya.
Bahkan setelah ia merubah posisi tidurnya berkali-kali, ia tak kunjung terlelap juga. Tentu saja Qi Qi tak kunjung tertidur karena Bo Hai ternyata meminum segelas kopi di ruangannya hahahahahaha.
Sekitar pukul tiga pagi, Bo Hai terlihat mulai kelelahan dan Qi Qi tentu saja belum juga tidur saat itu. Qi Qi menyemangati dirinya bahwa ia harus tidur. Ia mengomel mengenai gelang itu yang malah berhenti bekerja setelah ia menyebut dirinya sebagai keajaiban lol.
Qi Qi mulai menguap dan rasa kantuk sepertinya mulai menyergapnya. Hal itu tentu saja terjadi karena Bo Hai telah tertidur pulas di meja kantornya. Balik ke dunia mimpi, (kalau di dalam mimpi sebagian pake nama karakter mereka di mimpi ya):
Di sebuah lembah, Queen Mary (Qi Qi) melihat Pangeran Jack (Bo Hai) sedang serius berlatih pedang. Ia menggumam mengenai Bo Hai yang tidak mengenal siapa dirinya jadi ia tidak perlu malu jika ia mengejarnya habis-habisan di mimpi itu.
Pokoknya ia akan menunjukkan cintanya sepenuhnya karena toh Bo Hai tidak tahu siapa dirinya.
Queen Mary berniat menyapa Pangeran Jack saat naga itu kembali muncul.
Ia otomatis tersenyum senang karena naga itu terus membantunya agar menjadi dekat dengan Bo Hai.
Pangeran Jack yang sedang berlatih pedang juga terkejut atas kedatangan naga itu. Ia langsung mengarahkan pedangnya mencoba untuk melawan walaupun ia gemetar ketakutan. Naga itu terbang mendekat dan berhasil membuat Pangeran Jack terlempar ke udara.
Ia berteriak mencari keberadaan Queen Mary. (Udah fix ini film Indosiar itu kenapa kelihatan banget digantung pakai kawat bendrat [ngarang] -_- kasihan abang Deng Lunkuuu XD).
Mendengar panggilan Pangeran Jack membuat Qi Qi langsung bersemangat, ia pasti akan datang menyelamatkannya!
Qi Qi terbang ke udara untuk membawa Pangeran Jack turun ke daratan dimana gaya gravitasi sepertinya melambat akibat adanya kekuatan cinta yang terpancarkan alias mendarat dengan slow motion. Pangeran Jack berterima kasih pada Queen Mary karena telah menyelamatkannya. Queen Mary tidak mempermasalahkan hal itu, ia suka menyelamatkan Pangeran Jack walaupun ia harus melakukannya berulang kali.
Proses yang panjang ketika mereka bekerja sama untuk melawan sang naga. (Aku susah jelasinnya jadi lihat gambar aja ya hehe).
Karena Qi Qi terlalu lengah dan menganggap pertarungan itu tidak terlalu serius, sang naga berhasil mencengkeramnya dengan menggunakan mulutnya.
Qi Qi pun berteriak meminta Pangeran Jack untuk menyelamatkannya.
Bo Hai melempar pedangnya dan berhasil mengenai moncong sang naga, akibatnya Queen Mary terlepas dari cengkeraman dan terjatuh ke daratan.
Melihat hal itu membuat Pangeran Jack langsung berlari menghampiri Queen Mary. Ia mengguncang tubuhnya dan memanggil namanya berulang kali.
Qi Qi tahu inilah saat yang tepat untuk memanfaatkan keadaan. Dengan lemah, ia berkata bahwa ia sedang sekarat.
"Hanya ada satu syarat untuk menyelamatkan diriku. Apakah kau bersedia?"
Pangeran Jack langsung menyanggupinya dan bersungguh-sungguh untuk melakukan cara apapun agar Queen Mary bisa selamat. Seperti yang diduga, Qi Qi mengambil kesempatan:
"Kalau begitu cium aku', ucap Qi Qi sambil memonyongkan bibirnya.
Pangeran Jack sempat ragu namun tak lama ia mulai mendekat perlahan dan mencium Qi Qi.
Qi Qi langsung 'sembuh' dan balik mencium Pangeran Jack. Pangeran Jack keheranan kenapa Queen Mary bisa sembuh secepat itu. Qi Qi dengan percaya diri menjawab bahwa itu semua karena kekuatan cinta mereka. Ia pun lanjut mencium Bo Hai dengan alasan ia belum sepenuhnya sembuh lol.
Pagi hari tiba dan Qi Qi disibukkan dengan tugasnya di toko bunga. Meskipun kelelahan ia tetap semangat. Ia tersenyum melihat video promosi Bo Hai di layar televisi dan memberi tanda jempol.
Di halte bus, Qi Qi terlihat iri pada pasangan di dekatnya yang sedang asyik bermesraan. Untuk mengatasi hal itu, ia menghidupkan layar hapenya untuk melihat foto Bo Hai yang ia jadikan wallpaper (atau lockscreen?).
Malam kembali datang. Sudah saatnya Qi Qi memakai gelang mimpi kemudian bergegas tidur.
Di mimpi, Qi Qi memasuki kastil istana dengan berjalan riang. Ia berhenti berjalan saat menyadari Pangeran Jack sedang menuruni anak tangga sambil memasang kancing kemejanya.
Qi Qi justru menyapa Pangeran Jack dengan santainya seolah situasi tersebut adalah suatu hal yang normal.
Pangeran Jack terkejut dan langsung berlari naik untuk kembali karena malu saat menyadari bahwa ia masih mengancingkan bajunya. Otomatis Qi Qi langsung mengikutinya dan menyuruh Pangeran Jack agar tak usah kabur untuk menghindarinya.
Di kesempatan lain, Queen Mary dan Pangeran Jack terbang menaiki kumbang raksasa.
Keasyikan mereka tiba-tiba terganggu karena lagi-lagi sang naga muncul secara tiba-tiba. Pangeran Jack langsung berpegangan pada Qi Qi karena ketakutan.
Tapi kumbang raksasa segera menambah kecepatan untuk menghindari naga itu lol.
Malam harinya, dengan menggunakan sinar dari api unggun, Qi Qi dan Pangeran Jack bermain bayangan di kastil istana.
Mereka membuat bentuk naga dengan jari-jari mereka dan saling tertawa melihat bayangan itu yang terpantul di tembok istana.
Qi Qi juga mengajari Pangeran Jack untuk berakting seperti kelinci. Pangeran Jack mengikutinya dengan patuh dan terlihat menikmatinya.
Namun, tiba-tiba Qi Qi membuat bayangan naga dengan detil yang lebih jelas sehingga membuat Pangeran Jack langsung terlonjak ketakutan.
Qi Qi tertawa lebar dan akhirnya Pangeran Jack juga ikut tertawa karena hal itu.
[Scene bayangan ini menurutku hangat banget :"), emang dasarnya OST yang dijadiin background music bagus sih. Yang ini judulnya Love Shines The Most dari Xu Xinwen, jadi pengiring dari scene Qi Qi semangat kerja di toko, terus kancing kemeja itu, sampe bayangan. Btw, semua OST drama ini bagus cuyyy serius. Ntar aku bahas suatu saat di part genap atau di postingan yang terpisah]
Di ruangan Bo Hai, Chen Mo datang dengan terburu-buru untuk melaporkan bahwa Wakil Komisaris Wen telah menjual perusahaan miliknya pada Chungxiang. Masalahnya adalah saham Flower Plus yang dimiliki Wakil Komisaris Wen dibeli atas nama perusahaannya, jadi otomatis sekarang Chungxiang juga pemegang saham di Flower Plus.
Bo Hai menaruh bolpen di meja dengan keras, ia terlihat kesal. Ia menduga Wakil Komisaris Wen melakukan hal itu agar para pemegang saham tidak bisa menyalahkannya secara langsung (mungkin maksudnya dia memasukkan Chungxiang ke Flower Plus dengan cara yang tidak langsung dengan cara jual perusahaannya itu, itu tebakanku aku bukan anak ekonomi huahaha).
Bo Hai yakin Chungxiang telah mengiming-iminginya dengan banyak uang. Chen Mo meramal pasti mereka telah siap membuat banyak masalah ke depannya.
Beberapa karyawan yang sedang menunggu lift membahas mengenai perpindahan tangan saham milik Wakil Komisaris Wen. Salah satu dari mereka menduga bahwa pasti ada pemegang saham lain yang diam-diam juga melakukan hal yang sama, dimana mereka mungkin berhubungan dengan Chungxiang. Ia takut sebentar lagi Flower Plus akan berpindah ke tangan pihak lain.
Xin Yan diam-diam mendengarkan hal itu di belakang mereka dan langsung berteriak menepis hal itu. Ia menyindir mengenai banyaknya uang yang diberikan Chungxiang sehingga membuat mereka menyebarkan rumor seperti itu.
Xin Yan langsung menaiki lift dan tidak membiarkan mereka untuk masuk. Mereka beralasan bahwa Xin Yan salah paham atas apa yang mereka maksud. Xin Yan mengancam akan menghukum mereka jika mereka masih bicara yang tidak-tidak.
Di sebuah restoran tradisional Jepang, Bo Hai sedang menunggu seorang investor.
Seorang pelayan berpakaian kimono berjalan memasuki area pondok dengan seorang laki-laki berjas rapi mengikutinya dari belakang. Bo Hai langsung menjabat tangannya sopan dan memanggilnya CEO Fan.
Bo Hai menuangkan teh untuk CEO Fan dan tanpa basa-basi ia mengakui bahwa memang sedang ada masalah dengan keuangan di Flower Plus. Chungxiang telah berhasil mendapatkan saham sebanyak 10% dari total saham, maka dari itu ia berharap perusahaan Xingguang milik CEO Fan juga berinvestasi pada Flower Plus dengan membeli sahamnya.
CEO Fan memberi tanggapan dengan berterus terang bahwa bisnis adalah bisnis. Ia tidak berminat jika persentase saham yang dibeli terlalu rendah karena itu tidak ada gunanya. Terlebih para penanam modal tidak suka berinvestasi pada industri yang lain daripada biasanya seperti halnya Flower Plus yang bergerak dalam bidang floristry. Ia tidak terlalu mengerti bagaimana industri perbungaan berjalan.
Bo Hai membantah. Walaupun CEO Fan tidak mengerti mengenai industri perbungaan, tapi CEO Fan ahli dalam bidang investasi. Itu dibuktikan dengan Xunggiang yang berkembang pesat walaupun masih berusia dua tahun.
Bo Hai mengerti mengapa Xunggiang kurang bersemangat saat ini karena harga saham Flower Plus sedang sangat rendah. Ia juga tahu bahwa keuntungan sebenarnya adalah inti dari sebuah kerja sama. Maka dari itu, Bo Hai pikir inilah saat yang tepat bagi Xunggiang untuk berinvestasi pada Flower Plus.
(Atau dengan kata lain Bo Hai yakin bahwa ia akan membuat Flower Plus semakin berkembang sehingga membuat harga saham naik. Itulah yang aku pikir keuntungan yang dimaksud Bo Hai yang saat itu bisa ia tawarkan).
Di toko bunga, manajer toko memanggil Qi Qi untuk membantu Mo Nan mengenai pembuatan video promosi yang berkaitan dengan tugas sehari-hari di toko bunga. Qi Qi akan membantu Mo Nan mengenai pengumpulan materi.
Qi Qi memandang Mo Nan dengan ketus dan langsung pergi meninggalkannya ketika manajer telah meninggalkan mereka berdua. Mo Nan mengikutinya untuk menjelaskan maksudnya datang kesini tapi Qi Qi tetap mengacuhkannya.
Maka dari itu, ia langsung membahas mengenai insiden hari itu dan menjelaskan bahwa itu hanya kesalahpahaman semata. Ia beralasan bahwa saat itu Qi Qi langsung masuk dan terus berbicara, membuat dirinya tak sempat untuk menghentikannya.
Lagipula ia melakukan hal itu karena ia menghargai Qi Qi.
Qi Qi bertanya apa Mo Nan ingin mempunyai pengalaman kerja disini? Mo Nan mengiyakannya.
"Maka cabut duri mawar ini. Dengan tanganmu!"
Mo Nan tercengang, bahkan ia tidak diperbolekan menggunakan sarung tangan dan pisau lol. Intinya harus menggunakan tangan kosong.
Mo Nan mencoba mencabut salah satu duri dengan hati-hati.
Qi Qi yang belum puas balas dendam dengan sengaja menyenggolnya sehingga akhirnya Mo Nan tertusuk duri. Qi Qi terlihat puas saat mendengar Mo Nan berteriak kesakitan.
Bao Ni dan Qi Qi sedang makan di tempat biasa. Bao Ni curhat mengenai kejadian resleting tempo hari. Mengenai Mo Nan yang ia anggap penggemarnya tapi ia malah berkata mengenai menaikkan resletingnya. Sungguh memalukan! Qi Qi tertawa mendengar hal itu.
Qi Qi juga curhat mengenai dirinya yang harus membantu seorang pegawai dari Departemen Pemasaran dan pegawai itu adalah laki-laki pembohong yang dulu menipunya saat perekrutan. Dunia ini sangat besar, kenapa ia harus bertemu dengannya lagi?
Qi Qi dan Bao Ni tidak menyadari bahwa mereka sedang membicarakan orang yang sama dan orang itu saat ini sedang berdiri di belakang mereka. Mo Nan sedang mengibaskan badannya setelah berteduh akibat hujan.
Tak lama, ia mengenali suara mereka dan menoleh. Tanpa ragu ia langsung mendekat dan menyapa mereka yang tentu saja membuat Qi Qi dan Bao Ni terlonjak kaget seketika (temen aku sering banget ngalamin kejadian yang sama, ngomongin orang dan orangnya ada di sekitar dia ternyata hahaha)
"Astaga!!"
"Wah kebetulan sekali. Aku tidak menyangka  akan bertemu dua orang peri disini. Sepertinya makanannya lezat', ucap Mo Nan tenang.
Mo Nan kemudian ikut duduk dan berjanji akan mentraktir mereka kali ini. Bao Ni dan Qi Qi saling berpandangan. Mo Nan menyuruh mereka memesan apapun yang mereka mau tanpa perlu merasa tidak enak padanya.
Makanan datang dan mereka bertiga menyantapnya dengan sangat lahap. Bertambahnya waktu maka semakin banyak lagi makanan yang datang.
Di tengah-tengah acara makan itu, Mo Nan membahas mengenai kesalahpahaman di antara mereka bertiga. Ia menawarkan untuk melupakan apa yang terjadi di masa lalu.
Bao Ni setuju dan menyukai bagaimana cara Mo Nan menyelesaikan masalah (yaitu dengan makanan). Qi Qi juga berpendapat sama paling tidak ia akan memanfaatkan Mo Nan selama enam bulan hahaha.
Bos tempat makan menghitung total tagihan. Ia berteriak bahwa semuanya 1250 yuan atau sekitar 2,7 juta rupiah.
Mendengar hal itu membuat Mo Nan membeku begitu pula dengan Qi Qi dan Bao Ni yang tidak menyangka mereka menghabiskan sebegitu banyaknya.
Mo Nan langsung tertawa canggung dan mengatakan bahwa tidak apa-apa asalkan mereka berdua menikmati makanannya. Qi Qi dan Bao Ni tertawa lega karena hal itu.
Eits, tapi tunggu. Ternyata Mo Nan lupa membawa dompetnya bwahahahaha. Ia sudah mencari di semua sakunya tapi nihil.
Mo Nan langsung ketawa ngakak menyadari hal itu. Ia kemudian berubah serius.
"Jika aku berkata bahwa aku lupa membawa dompetku, apa yang akan kalian lakukan?"
"Apa?! Kau tidak membawa dompetmu?!"
"Pembohong!!"
Qi Qi dan Bao Ni langsung menghampiri Mo Nan dan menghajarnya habis-habisan. Mo Nan hanya bisa berteriak minta ampun lol.

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 3 Part 2~

Note:
Maaf, ini bener-bener telat banget sih sinopsisnya walaupun emang aku gak nerapin jadwal lol. Lagi fokus ke dunia nyata hahaha.
Aku hampir nulis Bo Hai jadi Xu Feng hahahahahahahahahahahahahahahaha. Eh, haruskah aku bahas dikit soal Ashes of Love? Sekarang, aku lagi baca versi novelnya, mungkin seru kali ya kalo ngereview perbedaan keduanya huehehehe


Comments

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Sinopsis Sweet Dreams Episode 20 Part 3

Cinta bukan menghadiahkan tas, sepatu kulit, ataupun parfum. Itu adalah ketika kau tak sadarkan diri dan dia tahu itu karena gula darah yang rendah. Dia akan pergi ke apotek dan membeli tablet glukosa hanya demi dirimu. - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 3 Part 2

Aku mendirikan Flower Plus saat berusia 22 tahun. Saat itu, satu-satunya hal yang aku tahu adalah floristry , tapi aku berhasil membuatnya menjadi perusahaan resmi dan memiliki ratusan karyawan dalam waktu 6 tahun. Apa kau tahu apa rahasianya? Itu karena aku beruntung. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 5 Part 2

Bunga segar memang tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tapi itu tetaplah sebuah langkah awal yang indah. - Solace Flower

Sinopsis Sweet Dreams Episode 6 Part 1

Di Flower Plus, kemampuan lebih penting daripada kualifikasi. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 1

Ling Ling Qi. Kau benar-benar salah padanya. - Chen Mo

Sinopsis Sweet Dreams Episode 12 Part 1

Menumpahkan kemarahan pada semua orang hanya akan menyakiti diriku sendiri. - Ling Ling Qi

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan

Sinopsis Sweet Dreams Episode 4 Part 1

Aku memulai Flower Plus bukan untuk menghasilkan uang, aku melakukannya untuk menyebarkan hal-hal yang indah. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 20 Part 2

Kau terlalu realistis, tidak romantis sama sekali! Tidak heran jika kau masih jomblo di usia ini! - Chen Mo