Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 2

Mengubah desain karena tidak diminati bukanlah suatu kesombongan melainkan penyesuaian. Dibandingkan dengan mendebatkan apakah itu melanggar aturan, mengakui bahwa itu sebuah kreasi, jelas lebih berarti. - Flower Plus
Note: karena di episode ini banyak banget penjelasanku jadi komentar pribadiku aku pake warna merah ya ^^
Li Ling Qi mengikuti ujian perekrutan Flower Plus untuk hari kedua. Di pintu masuk, Chen Mo dan Xin Yan tampak mengawasi peserta yang akan mengikuti ujian tahap ini. Begitu melihat Qi Qi memasuki ruangan, Chen Mo mengingat Qi Qi sebagai gadis yang tidak normal dimana ternyata rumor dirinya yang mengikuti perekrutan Flower Plus setiap tahun namun selalu gagal sudah populer di perusahaan mereka. Ia menganggap bahwa hal itu adalah sesuatu yang mengagumkan. (Bang, nanti juga jadi temen deket. Orang mana ada yang tahu ya hahaha).
Xin Yan menanggapi dengan mengatakan bahwa sebenarnya ia benci dengan orang seperti dirinya. Ia tidak suka dengan Qi Qi yang mungkin menganggap lahan pekerjaan ini sebagai konser atau film. Jika Qi Qi mencoba 100 kali pun, ia tidak akan lolos. 
(Jadi, Xin Yan atau bahkan yang lain termasuk Bo Hai itu tahu ada satu peserta yaitu Qi Qi yang setiap tahun coba buat lamar jadi Florist di Flower Plus dan mereka tahu juga kalo alesan Qi Qi itu bukan pure 100% pengen jadi Florist tapi emang buat deketin Bo Hai. Logikanya, sebagus apapun bakat Qi Qi di bidang floristry dia gak bakalan bisa lolos, lah yang di depan aja Xin Yan, dia naksir Bo Hai juga hahahaha. Jadi emang wewenang bermain disini...)
Mendengar ungkapan Xin Yan membuat Chen Mo angkat bicara dengan mengatakan bahwa Xin Yan juga tidak normal sama seperti dirinya.
"Aku tidak sama dengannya', timpal Xin Yan ketus sambil beranjak pergi.
Chen Mo kemudian menjelaskan mengapa Xin Yan ia anggap sama seperti Qi Qi.
"Karena kau juga sudah lama jadi penggemar Bo Hai" LOL
Para peserta ujian Florist sudah bersiap di sekitar meja panjang. Saat ini mereka berada di rumah kaca utama tempat dimana biasanya para Florist di Flower Plus merangkai bunga dan mendapatkan pelatihan.
(Aku sebut rumah kaca utama karena sebenernya ada satu rumah kaca lagi yang dipakai Bo Hai secara pribadi. Rumah kaca utama ukurannya jauh lebih besar daripada rumah kaca mini. Rumah kaca mini cuma buat tempat Bo Hai ngerangkai bunga dan melihara tanaman-tanaman kecil unyunya. Duh drama ini bener-bener.....mmmmmmm)
Di ujung meja, Xin Yan memberikan arahan bahwa tema untuk ujian Florist tahap kedua ini adalah merangkai bunga dengan tema "Monet Inspiration". Nantinya, ia sendiri, manajer Lo Bo Qing, dan Florist senior Yu Si Si yang akan bertanggung jawab untuk menilai hasilnya rangkaian bunganya.
(Claude Monet adalah salah satu pelukis terkenal asal Perancis di abad 19-20. Ia terkenal akan lukisan nature and its surroundings. Ia juga terkenal secara mendunia sebagai pelopor lukisan beraliran impressionism. Salah satu karya terkenalnya adalah water lilies series. Untuk lebih jelasnya silahkan googling hahaha)
 "Silahkan dimulai', lanjut Xin Yan.
Para peserta telah memilih bunga apa saja yang akan mereka gunakan untuk merangkai bunga sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Dengan berurutan mereka menaruh setumpuk demi setempuk bunga di meja panjang kemudian mulai merangkai dengan media vas.
Qi Qi memilih bunga Chrysanthemum Ping Pong berwarna kuning dan putih, bunga babybreath putih, mini roses kuning, mawar ungu, daun silver dollar, dan lain sebagainya.
Xin Yan, manajer Lo Bo Qing, dan Florist senior Yu Si Si juga terlihat berkeliling memperhatikan para peserta yang sedang sibuk merangkai bunga. Ketika mereka melihat ada rangkaian yang cukup bagus mereka akan mencatatnya.
Bao Ni diam-diam memperhatikan Qi Qi dari kejauhan. Begitu menyadari Bao Ni juga berada disana dan memberinya semangat, Qi Qi membalasnya dengan jari tangan seolah-olah mengatakan bahwa ia akan membuat rangkaian bunga yang bagus.
Waktu selesai, semua peserta juga sudah meninggalkan area rumah kaca utama. Hasil rangkaian ditata di atas meja panjang dengan papan nama masing-masing. Tiga orang penilai itu juga mulai berkeliling untuk memutuskan siapa saja yang berhasil lolos menjadi Florist di Flower Plus. Mereka meloloskan orang pertama yaitu Fung Ru Mei dengan mengatakan bahwa pilihan warnanya bagus.
Begitu tiba di bagian Qi Qi, Xin Yan langsung mengatakan bahwa Ling Ling Qi tidak lolos. Manajer Lo Bo Qing menanyakan keputusan tersebut karena menurutnya warnanya cukup bagus dan sesuai dengan tema "Monet Inspiration". Yu Si Si juga berpikiran sama. Ia pikir rangkaian bunga Ling Ling Qi memiliki beberapa poin yang bagus.
Xin Yan berbalik untuk memberikan alasan bahwa warna terlalu terang pada buket bunga Ling Ling Qi bukanlah poin yang bagus. Seorang Florist harus memperhatikan semua aspek keahlian. Terlebih, kepribadiannya yang eksentrik dan karakter yang ia miliki, cukup dijadikan alasan untuk tidak meloloskan dirinya. Manajer Lo Bo Qing dan Florist Senior Yu Si Si hanya  bisa saling berpandangan setelah mendengar alasan aneh Xin Yan.
 
Para peserta sudah berkumpul di depan kantor Flower Plus ketika papan pengumuman akhirnya dipasang. Qi Qi dan Bao Ni langsung berlari menuju baris terdepan untuk melihat nama-nama yang berhasil lolos. Bisa ditebak Qi Qi tidak termasuk dalam daftar 10 orang yang lolos.
Seketika ia langsung murung dan tidak mengerti kenapa bahkan sekarang ia kembali gagal setelah seluruh waktunya ia habiskan untuk mempelajari floristry dan mencoba ujian perekrutan selama bertahun-tahun.
Xin Yan datang dan memperhatikan papan pengumuman itu. Ia kemudian berbicara pada Qi Qi tanpa menoleh ke arahnya sama sekali, mengatakan bahwa Xin Yan tidak ingin melihat wajah Qi Qi lagi di ujian perekrutan Flower Plus tahun depan karena itu hanya buang-buang waktu saja.
Bao Ni langsung berdecak kesal dan menenangkan Qi Qi. Ia akan menemaninya nanti tapi ia harus minta ijin terlebih dahulu pada atasannya. Bao Ni pun meninggalkan Qi Qi setelah itu.
Qi Qi melangkahkan kakinya dari sana. Ia tidak mengetahui bahwa ia berpapasan dengan Bo Hai yang sedang menerima telefon mengenai masalah pada toko bunga, mmm I think...
Qi Qi berjalan pelan meninggalkan kantor pusat Flower Plus dengan menunduk murung. Namun tiba-tiba ada pengumuman dari Manajer Lo Bo Qing bahwa akan ada perekrutan dua pramuniaga untuk toko bunga milik Flower Plus.
Semua peserta yang tidak lolos langsung berkumpul termasuk Ling Ling Qi. Mereka mengutarakan bahwa mereka datang kemari untuk melamar sebagai Florist, ada juga yang menanyakan mengenai gaji, keuntungan menjadi seorang pramuniaga toko, dan lain sebagainya.
Tidak seperti yang lain, Qi Qi justru mengangkat tangannya untuk menjelaskan kelebihan dari seorang pramuniaga yaitu bisa berinteraksi langsung dengan Florist Flower Plus. Manajer Lo Bo Qing pun memuji Qi Qi dengan mengatakan bahwa Qi Qi sudah mengenal Flower Plus dengan baik. Qi Qi lantas menanyakan kapan waktu ujian untuk posisi pramuniaga toko dilakukan.
Bukannya menjawab pertanyaan Qi Qi, Manajer Lo Bo Qing malah menyuruh Qi Qi untuk menghapus air matanya terlebih dahulu. Dengan malu-malu, Qi Qi mengusap wajahnya dengan tangannya sendiri.
Di salah satu toko bunga milik Flower Plus, ujian untuk posisi pramuniaga diadakan langsung setelah itu. Para peserta telah siap di mejanya masing-masing dengan beberapa buket bunga yang telah disiapkan. Manajer Lo Bo Qing menjelaskan mengenai buket itu yang merupakan hasil desain toko untuk merayakan Double Ninth Festival yang didesain khusus untuk para orang tua. Tugas para peserta yaitu untuk menjual buket-buket itu dalam waktu dua jam dan dua orang yang terlebih dahulu menjual habis bunganya, maka merekalah yang lolos.
(Double Ninth Festival yaitu perayaan tradisional China di tanggal 9 September. Dikenal juga dengan Senior's Citizen Day, yaitu hari dimana para kalangan muda menunjukkan kepedulian mereka pada kalangan yang lebih tua.)
Semua peserta mulai menjajakan bunganya pada orang-orang yang lewat termasuk Qi Qi. Ia berusaha sangat keras sampai 30 menit pertama, namun tidak ada satu buketpun yang berhasil terjual.
Qi Qi kemudian menawarkan buketnya pada seorang ibu yang lewat disana. Ibu itu memuji bahwa buketnya sangat cantik. Tapi menurutnya, membeli bunga adalah suatu pemborosan. Ia berpendapat bahwa seorang anak seharusnya membelikan buah, sayur, ataupun suplemen untuk orang tua mereka dimana hal itu jelas lebih bermanfaat. Qi Qi hanya tersenyum dan menyetujuinya karena pendapat ibu itu memang benar adanya. Qi Qi terdiam dan ia harus memikirkan cara yang lain agar buketnya habis terjual.
"Tapi darimana aku mendapatkan buah?"
Qi Qi kemudian melihat sebuah motor angkut roda tiga yang membawa buah dan sayuran melintas di depannya. Ia kemudian ingat mengenai perkataan Bo Hai dimimpinya tadi malam.
Bahwa setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri, selama ia tahu apa yang membuat itu istimewa, maka ia akan menemukan sisi keindahannya yang unik.
Qi Qi pun mendapat ide untuk menciptakan rangkaiannya sendiri yang sesuai dengan tema Double Ninth Festival dan perkataan masuk akal ibu tadi. Ia menggunakan brokoli, paprika, tomat, cabai, bawang, sawi, dan sayuran lainnya untuk dijadikan buket.
Qi Qi menyelesaikan buketnya dan mulai menjajakannya. Tidak disangka, orang-orang tertarik dan buketnya ludes terjual dengan sangat cepat. Manajer toko dan Manajer Lo Bo Qing memperhatikan hal tersebut dari dalam toko.
Waktu habis, saatnya Manajer Lo Bo Qing mengumumkan hasilnya.
"Orang yang menjual paling banyak hari ini adalah Ling Ling Qi..."
Qi Qi sudah sangat gembira mengenai hal itu namun tiba-tiba manajer toko memotong pengumuman. Ia mengatakan bahwa Ling Ling Qi tidak berhak lolos menjadi pramuniaga toko mereka. Karena ia manajer toko maka ia berhak memutuskan dan terlebih seorang pramuniaga tidak berhaik untuk mengubah desain dari produk mereka. Maka dari itu, apa yang Qi Qi lakukan bisa disebut melanggar aturan.
Mendengar itu, membuat Qi Qi menunduk sedih.
Di ruangan Bo Hai, Chen Mo sedang memastikan penglihatan Bo Hai yang katanya sudah membaik. Ia bahkan mengetes Bo Hai dengan menanyakan warna bantal di sofa. Bo Hai mengambil bantal itu dan memperhatikannya sebentar namun tak lama ia malah melempar bantal itu pada Chen Mo dan tersenyum sumringah menandakan bahwa penglihatannya memang sudah benar-benar membaik. Xin Yan yang juga berada disana merasa bersyukur mengenai hal itu karena saat ini mereka memiliki dua ancaman. Dari depan Chungxiang dan dari belakang Wakil Komisaris Wen.
Ponsel Bo Hai berbunyi. Manajer Lo Bo Qing mengirim Bo Hai pesan mengenai keabsahan ide Ling Ling Qi yang mengganti desain karangan bunga mereka. Ia juga mengirimi Bo Hai foto buket sayuran itu yang membuat Bo Hai terpaku karena mengingatkannya pada mimpinya semalam.
Xin Yan mengutarakan pendapatnya dengan mengatakan bahwa desain buket itu telah melanggar aturan. Tidak seharusnya Manajer Lo Bo Qing menganggu Bo Hai dengan masalah sepele seperti ini.
Xin Yan membuka ponselnya dan menghubungi Manajer Lo Bo Qing.
"Tunggu...kupikir desain ini sangat menarik', ungkap Bo Hai.
Chen Mo berpendapat sama. Ia pikir buket yang tidak laku memang harus diubah desainnya. Ini bukanlah bentuk kesombongan, tapi penyesuaian. Bo Hai melanjutkan bahwa dibandingkan dengan menyalahkannya yang telah melanggar aturan, mengakuinya menciptakan sebuah kreasi jelas lebih berarti.
Telefon telah tersambung dan terdengar suara Manajer Lo menanyakan mengapa Xin Yan menelfonnya. Tapi Xin Yan hanya terdiam, maka dari itu Chen Mo langsung mengambil ponselnya dan memberitahukan bahwa perubahan desain yang dilakukan Qi Qi dianggap sah. Sementara Bo Hai yang duduk di sofa hanya tersenyum gaje memandangi foto buket sayuran itu hahahahaha.
Di toko bunga, Manajer Lo telah mendapatkan keputusan. Ia mengatakan bahwa para petinggi perusahaan telah memberikan persetujuannya. Jadi peserta yang berhasil lolos menjadi pramuniaga toko adalah Ling Ling Qi dan Hao Wu Qing. Mendengar hal itu membuat Qi Qi melompat-lompat kecil dan tertawa gembira.
Di tokonya, ayah Ling Ling Qi bertemu dengan 'Mata Empat' lagi. Sekarang ia bahkan memberikan bingkisan pada 'Mata Empat' berupa anggur Moutai yang lumayan mahal. Sepertinya, Qi Qi bisa mendapatkan pekerjaan di rumah sakit hewannya. Ayah Qi Qi bahkan sampai mengantar 'Mata Empat' ke mobil dengan perlakuan istimewa.
Begitu 'Mata Empat' pergi, ia mendapatkan telefon dari Qi Qi yang mengatakan bahwa ia lolos menjadi pramuniaga di Flower Plus. Ayahnya juga gembira karena hal itu. Namun, tak lama ia sadar bahwa ia telah memberikan anggur mahalnya pada 'Mata Empat' hahahahaha.
Di rumah Qi Qi, Qi Qi, ayah ibu Qi Qi, dan Bao Ni mengadakan makan bersama untuk merayakan Qi Qi yang telah diterima di Flower Plus. Mereka bersulang dan memberikan selamat pada Qi Qi.
Terus terang saja, orang tua Qi Qi sempat berpikir bahwa anaknya gila LOL. Qi Qi membantah bahwa ia tidak gila, ia hanya sedang bersikap pantang menyerah dan tidak putus asa.
Bao Ni juga tidak ingin kalah, ia mengatakan bahwa ini adalah kisah yang paling mengesankan tahun ini. Ibu Qi Qi kemudian menyuruh Bao Ni untuk memakan udang yang ia berikan di mangkuk Bao Ni.
Mengenai anggur Maotai akhirnya dibahas oleh ayah Ling Ling Qi. Ia berkata bahwa ini semua salah ibunya karena telah khawatir tanpa alasan. Qi Qi berbisik pada Bao Ni mengatakan bahwa ayahnya pasti akan membahas hal ini untuk waktu yang lama. Akibat kekhawatiran ibu Qi Qi yang tanpa alasan, Ayah Qi Qi harus memberikan Maotainya pada 'Mata Empat' secara sia-sia.
Qi Qi menenangkan ayahnya bahwa ia akan membelikan Maotai dari gaji ia bekerja sebagai pramuniaga. Ayah Qi Qi kemudian membahas mengenai harganya yang mahal bahkan untuk satu botolnya saja. Tapi tidak apa-apa, ia akan menerima hati Qi Qi dengan hangat. Qi Qi membalas karena ayahnya telah menerima hatinya maka ia ingin ayahnya melupakan masalah Moutai itu lol.
Mendengar percakapan itu, membuat Bao Ni dan ibu Qi Qi tertawa.
Qi Qi kemudian mengangkat pembicaraan mengenai dirinya yang diterima di Flower Plus sebagai pramuniaga bukan sebagai Florist. Bao Ni menenangkannya. Ia percaya bahwa Qi Qi memiliki bakat di bidang floristry jadi ia yakin bahwa Qi Qi akan merangkak naik menjadi seorang Florist ditambah memiliki dukungan SDM seperti Bao Ni. Qi Qi terharu dan langsung memeluknya erat.
Mereka kemudian bersulang sekali lagi.
Di kamarnya, Qi Qi melakukan ritual biasanya. Sambil memandangi poster Bo Hai, ia berkata bahwa ia akan bertemu dengannya besok. Ia juga menanyakan bagaimana perasaan Bo Hai yang akan bertemu dengannya secara langsung.
"Selamat malam. Mimpi indah!"
Qi Qi penasaran apa yang akan ia impikan malam ini. Ia kemudian membahas mengenai buket sayuran itu. Meskipun tema tes perekrutan Florist hari ini bukanlah buket sayuran, tapi tetap saja hal itu membuatnya bisa masuk Flower Plus. Ia merasa ada yang mencurigakan dari mimpi ini.
Maka dari itu, ia memutuskan melepaskan gelang mimpi itu dan tidur tanpa mengenakannya malam ini.
Keesokan harinya, alarm Qi Qi berbunyi. Ia terbangun dan sadar bahwa ia tidak mengalami mimpi apapun. Tidak lama, ibunya masuk dan menyuruhnya untuk segera bangun. Hari ini adalah hari pertamanya kerja dan sudah seharusnya Qi Qi memberikan kesan pertama yang baik pada atasannya.
Di ruangan Bo Hai, Chen Mo mengantarkan kopi untuk Bo Hai. Ia mengira bahwa Bo Hai datang sangat awal.
Namun ketika mendekat dan memperhatikan penampilan Bo Hai, ia mengeluh mengenai penampilan Bo Hai yang terlihat kelelahan dan sedikit urakan.
Bagaimana bisa Bo Hai menemui klien dengan keadaan seperti ini? Bo Hai dengan terus terang mengatakan bahwa insomnia terjadi lagi padanya tadi malam padahal ia sudah memakai gelang pemberiannya yang telah membuatnya tidur nyenyak selama beberapa hari yang lalu. Daripada membuang waktu di tempat tidur karena insomnia, ia memilih untuk produktif dengan bekerja lembur di kantor.
Chen Mo menganggap bahwa Bo Hai telah keterlaluan. Ia yang berkata sendiri bahwa keinginan klien adalah yang terpenting. Klien yang akan ditemui Bo Hai nanti adalah Miss Liu yang sangat mementingkan penampilan.
Bo Hai memperhatikan dirinya sendiri.
"Apa aku kurang oke?"
Chen Mo menjawab dengan percaya diri bahwa masih memungkinkan untuk dirinya menemui Miss Liu tapi kalau untuk Bo Hai...
Bo Hai hanya tersenyum kecil dan meminta saran pada Chen Mo apa yang seharusnya ia lakukan untuk memperbaiki penampilannya. Chen Mo kemudian berpikir dengan serius.
Di adegan selanjutnya, kita diperlihatkan mengenai ide Chen Mo yaitu dengan memakai masker wajah. Lucunya, masker wajah mereka berkarakter badut yang membuat wajah mereka menjadi aneh HAHAHAHA. Hairsyle Bo Hai juga berubah, ia menaikkan poninya. Chen Mo bahkan memakai bandana telinga kucing agar lebih greget. Chen Mo berpidato bahwa sebenarnya tidak ada pria jelek di dunia ini melainkan hanyalah pria malas. Dengan percaya diri ia menyuruh Bo Hai untuk bekerja keras menghilangkan kesenjangan di antara mereka (mengenai penampilan).
Bo Hai membuat tanda oke dengan jarinya. Oke?

"Oke!"
"Tidak oke. Gaji tiga bulan"
Chen Mo salah paham atas apa yang dikatakan Bo Hai. Ia mengira bahwa Bo Hai akan memberikannya bonus gaji karena saran ini. Namun ternyata, maksud Bo Hai adalah mengurangi gaji Chen Mo senilai tiga bulan gaji. (Btw, ini candaan khasnya Bo Hai buat Chen Mo, di episode-episode ke depan kita bakalan sering denger). Bo Hai mengeluh mengenai kapan masker ini akan dilepas. Ia juga khawatir jika tiba-tiba seseoarang masuk ke dalam ruangannya. Chen Mo menenangkan Bo Hai bahwa sekarang baru pukul setengah delapan. Selain dirinya, belum ada lagi yang datang ke kantor.
Namun, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Mereka langsung berdiri dan bersembunyi di bawah meja kerja Bo Hai.
Xin Yan masuk ke ruangan Bo Hai untuk mengantarkan laporan dan ia tidak menemukan siapapun di dalam jadi ia meletakannya di meja kerja Bo Hai.
Naas, tidak sengaja sepatu hak tinggi Xin Yan menginjak telapak tangan Chen Mo dan otomatis membuatnya berteriak cukup keras. Bo Hai hanya bisa memejamkan matanya pasrah.
Teriakan itu cukup untuk membuat Xin Yan melongok ke bawah meja untuk melihat apa yang terjadi.
Qi Qi berlari dengan semangat dalam perjalanannya menuju hari pertamanya kerja di toko bunga. Ia berhenti di depan toko sejenak dan tersenyum senang.
"Flower Plus impianku. Aku datang!"
Ia menyapa seluruh pekerja disana termasuk manajer toko. Ia juga memperkenalkan dirinya sebagai Ling Ling Qi, pekerja baru disana. Bukannya menyambutnya hangat, manajer toko malah mengacuhkannya.
Qi Qi berkata dalam hati bahwa mungkin terlalu dini untuk merayakan penerimaannya di Flower Plus. Manajer toko juga terlihat ingin balas dendam padanya karena insiden kemarin. Ia rasa hari-harinya disana akan menjadi sulit.
Pada akhirnya, manajer toko membuka suara. Ia menyindir Qi Qi sebagai maha pakar bunga. Karena Qi Qi anak baru maka sudah seharusnya Qi Qi memulai dari hal dasar, misalnya membersihkan seluruh toko, juga pergi ke gudang untuk membersihkan duri bunga mawar dengan tangan. Ingat, dengan tangan. Qi Qi tidak bisa berbuat banyak selain menyanggupinya.
Dengan giat, Qi Qi mengepel seluruh lantai toko. Ia juga mengelap meja dan membersihkan sofa. Badannya sudah pegal-pegal saat dia pergi ke gudang untuk membersihkan duri bunga mawar.
Ia berhenti sebentar untuk menepuk-nepuk punggungnya (aku juga sekarang hahaha). Ia mengambil setangkai mawar, belum apa-apa ia sudah tertusuk durinya.
Seorang pekerja masuk untuk mengambil bunga mawar kuning dari lemari pendingin. Qi Qi lantas menyapanya dan pekerja itupun menyapa balik.
Qi Qi kemudian bertanya kapan Bo Hai datang karena hari sudah siang. Dengan santai, pekerja itu menerangkan bahwa mereka hanyalah sebuah toko dan Bo Hai adalah seorang CEO. Sudah sepantasnya dia berada di kantor pusat. Jujur saja, selama dua tahun ia bekerja disini, ia tidak pernah bertemu Bo Hai sekalipun.
Pekerja itu berniat pergi sebelum akhirnya ia mengurungkan niatnya. Ia memberi saran pada Qi Qi, jika ia ingin melihat Bo Hai, Qi Qi bisa melihatnya di layar televisi di bagian depan. Qi Qi terlihat syok sampai ia menjatuhkan bunganya.
Di kantor pusat Flower Plus, Bao Ni sedang melakukan presentasi di ruang MR mengenai peraturan di Flower Plus pada para pegawai yang baru lolos di perekrutan kemarin. Ia tidak sadar bahwa resleting one-piecenya belum ia naikkan seluruhnya. Hal itu membuat dirinya semakin menjadi pusat perhatian para peserta rapat walaupun bajunya hari itu benar-benar seksi. Kita bisa melihat bahwa Mo Nan juga berada disitu, menandakan bahwa ia lolos di perekrutan Flower Plus tempo hari. Menyadari orang-orang menertawakan Bao Ni dan melihat pakaiannya yang seperti itu membuat Mo Nan risih.
Maka dari itu ketika Bao Ni telah selesai melakukan presentasi dan duduk di sebelahnya, Mo Nan mengajak Bao Ni untuk berbicara sebentar untuk membahas masalah pribadi. Mendengar itu membuat Bao Ni berdecak. Ia sudah terlalu sering mendengar alasan yang sama dari para lelaki hanya karena ingin dekat dengannya.
Rapat telah selesai dan Bao Ni juga keluar ruangan. Namun ketika Mo Nan berada di belakangnya dan berkata permisi untuk memberitahunya mengenai resleting itu, Bao Ni langsung mendorongnya ke dinding. Intinya Bao Ni membahas mengenai ribuan orang yang menyukainya sejak SMP, jadi wajar saja jika Mo Nan juga tertarik padanya. Mo Nan hanya menahan tawa mendengar hal itu.
Bao Ni kemudian mengancam Mo Nan jika ia berani bertindak yang tidak-tidak pada Bao Ni, maka ia akan membuat Mo Nan tak bisa punya anak.
Setelah Bao Ni selesai bicara, dengan hati-hati Mo Nan memberitahu bahwa resleting baju Bao Ni belum dinaikkan. Ia melihat semua orang memperhatikannya jadi hal yang aneh jika ia...
Bao Ni langsung meraba punggungnya dan menyadari bahwa resletingnya belum dinaikkan. Karena kepalang malu, Bao Ni langsung pergi dari sana.
Di toko bunga, Qi Qi memperhatikan video promosional Bo Hai untuk Flower Plus dengan wajah yang murung. Setelah memperhatikan cukup lama, akhirnya tangisnya pecah. Ia menyayangkan mengenai wajah Bo Hai yang sangat tampan tapi ia tidak bisa bertemu dengannya. I feel you, girl...

Komentar:
Mungkin ada yang menganggap kalo karakter Ling Ling Qi di dua episode awal ini, emang rada ekstrem ya. Terkesan rada delusional dan terobsesi, bahkan orang tuanya pun sempet berpikiran hal yang sama. Tapi jujur, entah kenapa aku nganggep itu wajar. Maksudnya sikap dia sebagai fangirl tapi tetep di luar itu emang rada ngeri ya lol.
Tapi sikap gigih dan pantang menyerahnya emang harus diakuin jempol sih dan emang gak mudah gitu buat ngelewatin itu semua. Bayangin, tiap tahun ikut perekrutan perusahaan yang sama, ngerubah haluan jurusan, belajar floristry dari nol, itu semua buat aku sih berat. Aku bahkan gak punya cukup keberanian buat membagi fokus aku pada sesuatu yang aku pikir itu minat dan mungkin passion aku.
Walaupun apa yang dikatain Xin Yan itu ada benernya, karena niat Ling Ling Qi buat kerja di Flower Plus bukan pure 100% emang pengen jadi Florist tapi buat ngejar Bo Hai semata. Tapi, aku yakin seperti yang dia akuin sama Mo Nan pas salah paham itu, kalo dia emang udah jatuh cinta sama floristry, aku pikir itu jujur. Dia emang awalnya niat buat ngejar Bo Hai tapi di perjalanan beneran jadi suka apa yang dia sukai minati (?). Btw, nanti bakalan dibahas sama Ling Ling Qi di episodeeeeeeeeeeeeeeeeeeee yang akan datang hahahaha.
Rasa suka yang saat ini Qi Qi rasain sebenernya menurutku hanya sebatas perasaan suka sebagai fangirl yang mengakibatkan dia cenderung lari ke obsesi. Setelah namatin drama ini, aku malah ngerasa karakter dia yang paling berkembang. Aku bahkan sedikit syok gimana perbedaan sikap Qi Qi di awal-awal episode dan menjelang episode akhir. Dia jauh lebih dewasa dan dia kayaknya nyadar soal ngebedain gimana itu perasaan 'suka/ cinta' yang sebenernya. Duh ku pengen cerita lebih jauh tapi takut spoiler. Pokoknya karena drama ini panjang episodenya, jadi bisa ngejelasin alesan yang bahkan kita gak pikirin sebelumnya. Twist-twist menunggu><
Aku suka keluarga Qi Qi. Walaupun bapaknya pelitnya minta ampun dan ibunya kadang suka cerewet tapi aku terharu pas mereka gak mempermasalahkan Qi Qi pindah haluan dan kerja di Flower Plus sebagai pramuniaga bukan Florist!!!
Perjalanan karir Qi Qi sebenernya ngingetin aku sama perkataan Chef Oh Sae Young di drama Pasta. Dia bilang butuh waktu yang lama buat dia naik ke chef junior dari posisi asisten dapur. Tapi, begitu dia ada di posisi chef junior hanya memerlukan waktu sekejap mata untuk menjadikan dirinya kepala chef. Hal ini juga berlaku buat Ling Ling Qi.
Jujur aja aku rada males pas scene Mo Nan/ Bao Ni hahaha makanya aku bikin singkat-singkat aja. Aku malah lebih suka bikin sinopsis scenenya Chen Mo sama Xin Yan malah. Abis mereka kocak kadang>.<
Oke cukup sekian. Sekarang udah jam tiga pagi. Kayaknya ada komentar yang aku lupain hahaha.
Oh aku sengaja kasih screencapture banyak-banyak soalnya sayang kalo dibuang TT Pai pai~
Bagus ya, pengen deh ehehe

 Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 3 Part 1~

Comments

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 9 Part 1

Kau benar. Terkadang, memberi penolakan secara jelas lebih manusiawi daripada berpura-pura baik - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 1

Setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri. Selama dirimu tahu apa yang membuat ia istimewa, niscaya kau akan menemukan sisi keindahannya yang unik. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 2

Dua puluh tahun telah terlewati, tapi aku tidak pernah melupakannya. Konsep desain untuk karya ini adalah kembang api di langit malam. Walaupun memiliki bentuk yang indah, tapi itu membuatku merasakan sakit dan kesepian. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan