Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 1

Setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri. Selama dirimu tahu apa yang membuat ia istimewa, niscaya kau akan menemukan sisi keindahannya yang unik. - Bo Hai


Pagi itu, Qi Qi dan ayahnya sedang sarapan pagi saat berita mengenai pernikahan Nicholas dan Madeline ditayangkan di televisi.
Mengenai pernikahan mereka yang dilaksanakan di kastil Usse, Perancis dan mengenai Bo Hai, Florist terkenal dari Tiongkok yang bertanggung jawab atas dekorasi bunga pernikahan.
Qi Qi terperanjat karena ia merasa bahwa ia mengenal kastil itu. Ia bahkan sampai berdiri dan berjalan mendekati televisi untuk memastikannya. Ayahnya bertanya ada apa dan khawatir jika Qi Qi tersedak. Gerak-gerik Qi Qi justru membuat ayahnya takut.
Dengan mulut masih penuh makanan, Qi Qi menjawab bahwa ia melihat kastil itu di mimpinya semalam bahkan bunga dan pohonnya pun sama. Ayahnya hanya bisa memasang wajah kebingungan sementara Qi Qi terus memintanya untuk percaya. Ibunya juga mendekat karena Qi Qi terus mengoceh mengenai hal itu. Ayahnya memintanya untuk menyudahinya dan mengingatkannya untuk segera berangkat agar tidak terlambat.
Di pernikahan Nicholas, Chen Mo memuji Bo Hai atas hasilnya. Xin Yan juga menanyakan bagaimana Bo Hai mendapatkan bunga mawar pink itu. Dengan confident, Bo Hai menjawab bahwa sebenarnya tidak ada mawar pink. Jawaban itu sontak membuat Chen Mo dan Xin Yan saling berpandangan karena tidak mengerti apa maksudnya.
Bo Hai meneruskan bahwa ia mendapatkan warna pink pada bunga itu dengan memasukkan pewarna merah ke dalam selang air (keknya kalo dekorasi kayak gitu tetep butuh disemprot air). Dengan jujur ia mengakui bahwa ia mendapatkan ide itu berkat mimpinya semalam hahaha. Chen Mo beranggapan bahwa itu adalah hal yang luar biasa dan Bo Hai memasang senyum bangga di wajahnya.

Di rumah, Qi Qi terus memperhatikan televisi sampai ayahnya membentaknya menyuruh Qi Qi untuk segera berangkat. Qi Qi buru-buru mengambil tas, mantel, buku budidaya bunga, dan tidak lupa satu buah mandu/ bakpao yang langsung dimasukannya ke dalam mulut. Ia melakukan itu semua dengan masih fokus memperhatikan televisi. Ia juga menggumam bahwa semua itu benar-benar aneh karena kastil itu sama persis dengan mimpinya. Bahkan saat akan membuka pintu untuk pergi ia masih berteriak:
"Aku benar-benar melihatnya! Pai pai~"
Setelah Qi Qi pergi, ibunya bertanya pada ayahnya apa yang terjadi. Setelah diamati, ayahnya menduga bahwa sepertinya Qi Qi terobsesi pada  Bo Hai. Ia bahkan tidak mengerti kenapa sekarang ada begitu banyak fangirl dimana-mana. Karena sering melihatnya di drama, apa mereka pikir setiap orang bisa menjadi Cinderella dan menikahi pangeran? (Tentuuuuuu)
Mendengar hal itu, ibu Qi Qi malah tidak setuju. Ia yakin bahwa suatu hari Qi Qi akan beruntung dan mendapatkan suami yang kaya. Ayahnya pun langsung tertawa dan berkesimpulan bahwa istrinya memang terlalu banyak menonton drama hahaha.
Ayahnya kemudian membahas mengenai perekrutan Flower Plus. Ia berpendapat bahwa mungkin hal yang bagus jika kali ini Qi Qi gagal kembali. Menurutnya, akan labih baik jika Qi Qi bekerja di bidang yang sama dengan jurusannya.
Mendengar hal itu membuat ibunya ingat suatu hal. Ayah Qi Qi memiliki teman lama yang dipanggil 'Mata Empat'. Ia tahu bahwa 'Mata Empat' memiliki rumah sakit hewan, maka dari itu ibu Qi Qi menyuruh Ayah Qi Qi untuk datang mengunjunginya dan membawakan bingkisan. Siapa tahu Qi Qi akan mendapatkan pekerjaan disana karena jurusan Qi Qi sebenarnya adalah kedokteran hewan. Ayah Qi Qi menganggap ide itu bukanlah hal yang buruk dan setuju untuk melakukannya.
Malam tiba, saatnya pesta resepsi pernikahan Nicholas dilakukan. Dengan masih tema yang sama yaitu bunga mawar merah muda, hanya saja ditambah dengan aksen lampu-lampu cantik yang membuat dekorasi menjadi lebih hangat dan mewah.

Nicholas dan Madeline memimpin tamu undangan untuk mengangkat gelasnya, melakukan cheers bersama-sama sebelum meminum wine di gelasnya masing-masing.
Mereka juga pergi berkeliling untuk menyapa tamu undangan di meja-meja. Ada yang mengobrol  ada yang berdansa. Pesta malam itu benar-benar meriah namun tetap calm.
Nicholas dan Madeline juga tidak ketinggalan untuk menikmati malam itu dengan berdansa bersama. (Btw, aku suka BGMnya haha).
Antek-antek Wakil Komisaris Wen pergi ke tempat yang tidak terlalu ramai untuk melaporkan keadaan disana. Ia melapor bahwa semuanya berjalan dengan lancar dan media baik lokal maupun luar negeri telah memberitakan hal itu. Kemudian...
Bo Hai langsung merebut ponsel itu dari telinganya setelah menepuk pundaknya. Ia menyapa Wakil Komisaris Wen dan melaporkan bahwa hasilnya lebih dari apa yang diharapkan orang-orang terutama bagi Wakil Komisaris Wen sendiri. Dengan maksud menyindir, Bo Hai mengingatkan Wakil Komisaris Wen mengenai usianya yang semakin tua. Ia menyarankan Wakil Komisaris Wen untuk menjaga kesehatannya dan beristirahat lebih awal. Sekian. Bo Hai langsung menutup telefonnya.
Bo Hai berbicara pada antek-antek itu. Ia berkata bahwa mengurusi orang sepertinya adalah buang-buang waktu dan itu termasuk penghinaan baginya. Jadi singkatnya, ia ingin antek-antek itu untuk segera kembali dan memberitahu Wakil Komisaris Wen untuk berhenti sesegera mungkin. Bo Hai juga memperingatkan bahwa ia akan menunjukkan sesuatu jika ia tidak melakukannya.
Bo Hai langsung mengembalikan ponselnya dengan kasar dan bergegas pergi.
Chen Mo berlari menyusul Bo Hai dan memuji bahwa adegan barusan membuatnya senang. Bo Hai juga ikut tersenyum karena hal itu.
Akan tetapi, kembang api tiba-tiba muncul di langit. Bagi orang lain mungkin ini adalah pemandangan yang indah namun tidak bagi Bo Hai. Justru kembang api merupakan salah satu penyebab traumanya bisa muncul kembali dan berakibat cukup fatal bagi dirinya yang seorang Florist.
Xin Yan yang sedang berada di tempat lain langsung memasang wajah khawatir saat melihat kembang api meluncur ke langit. Ia langsung berlari untuk mencari Bo Hai.
Kembang api bukan hanya muncul di langit tapi juga dari tanah. Hal itu langsung membuat mata Bo Hai terganggu dan pandangannya bermasalah. Ia terus memejamkan matanya.
Chen Mo bertanya mengenai keadaan Bo Hai. Bo Hai mengisyaratkan dengan tangannya bahwa ia tidak apa-apa.

Tapi dari tone warna pengambilan gambar kita bisa tahu bahwa penglihatan Bo Hai berubah menjadi berwarna abu-abu.
Semakin lama Bo Hai semakin down dan ia terus menutupi matanya, jadi Chen Mo segera membawanya pergi dari sana.
Celakanya, antek-antek Wakil Komisaris Wen menyaksikan itu semua.
Chen Mo menatih Bo Hai dan membawanya kembali. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan Xin Yan. Xin Yan langsung menanyakan apakah traumanya kambuh lagi, tanpa menjelaskan Chen Mo langsung menyarankan untuk membawa Bo Hai pergi dulu.
Di depan kantor Flower Plus, Bao Ni sedang menunggu Qi Qi yang akan mengikuti ujian perekrutan Florist di Flower Plus. Begitu melihat Qi Qi, ia langsung melambaikan tangannya dan memintanya untuk mendekat. Ia juga langsung memutar tubuh Qi Qi untuk melihat apakah penampilannya sudah cukup rapi. Agar penampilan Qi Qi lebih baik, Bao Ni bahkan sampai memakaikan lipstik padanya.
Bao Ni juga meminta Qi Qi untuk tetap tenang dan menjelaskan bahwa kesan pertama sangatlah penting dalam perekrutan Flower Plus. Jadi, ia ingin Qi Qi meninggalkan kesan yang sempurna pada para penguji. Mendengar itu Qi Qi menjadi gugup.
Rekan Bao Ni kemudian memanggilnya, jadi Bao Ni harus pergi meninggalkan Qi Qi. Ia memberi semangat pada Qi Qi dan mengingatkannya untuk registrasi terlebih dahulu.
Di pintu masuk, seorang pendaftar tidak sengaja menabrak papan penunjuk jalan ujian perekrutan karena ia berlari dengan terburu-buru. Hal itu membuat papan menunjuk arah yang sebaliknya.
Walaupun Qi Qi (yang berada di bagian paling belakang) awalnya merasa bimbang saat ia melihat arah penunjuk itu, tapi ia tetap memutuskan untuk berjalan ke arah yang sama dengan papan penunjuk.
Setelah berjalan lama dan kebingungan dimana tempat ujian sebenarnya berada, akhirnya ia melihat sebuah pintu yang bertuliskan MR (Meeting Room/ Ruang Pertemuan).
Qi Qi memutuskan untuk masuk ke dalamnya dan membuka pintu. (Oke salfok sama desain ruangannya hahaha)
Ia mendapati seseorang bersetelan rapi sedang duduk membelakanginya di kursi paling ujung. Begitu Qi Qi menyapa laki-laki itu, ia langsung berbalik dan berdiri. Laki-laki itu hanya nyengir dan memberi salam balik. (Cowok ini tuh Mo Nan. Dia juga lagi ikut perekrutan Flower Plus cuman di bagian marketing. Kayaknya pas Qi Qi masuk, dia juga nyangka Qi Qi itu pegawai disana makanya dia sopan gitu)
Qi Qi berkata suasana menjadi aneh karena ia merasa tadi melihat banyak orang dan sekarang hanya tinggal dirinya saja. Mo Nan pun hanya tersenyum sopan dan mengiyakannya. Salah paham dimulai saat Qi Qi berlari mendekat dan menjabat tangan Mo Nan serta memanggilnya dengan 'penguji'. Ia juga memperkenalkan dirinya sebagai Ling Ling Qi.
Mo Nan sempat kebingungan dan berusaha menjelaskan siapa dirinya. Tapi Qi Qi langsung mengeluarkan surat lamarannya dari tas dan meletakannya di meja. Ia bahkan sempat bergurau bahwa namanya mudah diingat (Ling Ling Qi = 0 0 7).
Qi Qi kemudian menyuruh Mo Nan untuk melihat surat lamarannya. Dengan kikuk, Mo Nan mengambil surat itu dan membaca CVnya. Qi Qi juga memuji Mo Nan. Sebagai penguji, ia terlihat muda, berbakat, dan berpengalaman. Impian Qi Qi adalah menjadi Florist yang luar biasa sama seperti dirinya. Walaupun ia minim pengalaman, tapi ia memiliki jiwa seni. Ia juga menceritakan apa saja pencapaiannya sejak kecil, seperti mampu menggambar tongkat angka(?) saat berumur 4 tahun, membaca semua komik Jepang saat berumur 10 tahun, membantu ibunya me-match-kan pakaian saat berumur 12 tahun, dan ia jatuh cinta pada floristry sejak ia berumur 19 tahun. Jadi, total ia sudah jatuh cinta pada floristry selama 4 tahun.
Mendengar hal itu, Mo Nan hanya menahan tawa. Qi Qi melanjutkan bahwa saat orang lain berkencan, travelling, dan tidur, aku...
"Berhenti...berhenti", potong Mo Nan.
Dengan berwibawa, Mo Nan berdehem dan menarik sebuah kursi untuk duduk disana. Ia berkata bahwa Qi Qi terlalu banyak memuji dirinya tanpa membuktikannya sama sekali. Jadi, Mo Nan ingin Qi Qi membuktikannya dengan cara mengubah bunga yang ada di vas meja dan mengubahnya menjadi sesuatu dengan konsep 'kecantikan'.
Mendengar ide itu sontak membuat Qi Qi kebingungan. Ia bahkan sampai membesarkan matanya dan memajukan wajahnya untuk memastikan apakah ia salah dengar.
Sementara di luar kantor, Bao Ni sedang mencari keberadaan Qi Qi karena tiba-tiba menghilang begitu saja. Ia menelfon ponsel Qi Qi namun tidak juga diangkat.
Di meeting room, Mo Nan terlihat membelalakan matanya. Hal itu disebabkan karena Qi Qi mengubah bunga itu menjadi sebuah flower crown dan dua hiasan bunga kecil yang dipakaikan pada dirinya sendiri.
Ia bahkan berpose dan menari kaku sampai membuat Mo Nan menaikkan alisnya heran. Tapi ia tidak bisa lebih jauh menahan sandiwaranya karena kelakuan aneh Qi Qi. Ia langsung tertawa dan itu membuat Qi Qi sedikit bingung karenanya.
Tepat saat itu, untungnya Bao Ni berhasil menemukan Qi Qi. Ia sempat kaget dan kebingungan atas apa yang Qi Qi lakukan dan kenakan. Ia juga melihat Mo Nan tertawa di kursi paling ujung. Mengerti situasi yang terjadi, Bao Ni langsung berdehem dan mengatakan bahwa 'para' peserta ujian sepertinya berada di tempat yang salah.
Qi Qi langsung terkejut dan bertanya pada Mo Nan apakah ia juga peserta ujian.
Mo Nan hanya menahan tawa dan mengembalikan surat lamaran itu pada Qi Qi, menggodanya bahwa Qi Qi telah melakukan hal yang baik dan ia pasti akan berhasil karena hal itu.
Mo Nan kabur dan Qi Qi langsung mengejarnya serta menyebutnya gila. Di luar MR, Qi Qi berhasil menghadang Mo Nan dan ia terlihat marah.
"Mati kau!"
Mo Nan hanya bisa menelan ludah hahahahahahahaha.
Di sebuah cafetaria, Bao Ni dan Qi Qi sedang makan siang bersama setelah Qi Qi mengikuti ujian. Qi Qi terus mengomel bahwa jangan sampai ia bertemu dengan 'sialan' itu lagi, kalau iya ia akan memukulnya.
Bao Ni balik memarahi Qi Qi, mengatakan bahwa bagaimana Qi Qi tidak bisa membedakan antara penguji dan peserta ujian. Qi Qi balik kesal karena Bao Ni malah membela anak itu dan mengacuhkan sahabatnya sendiri yang habis tertipu. Bao Ni membela diri bahwa ia mengatakan yang sebenarnya. Jika saja ia terlambat sedikit saja hari ini, maka Qi Qi akan bertindak bodoh.
"Apa aku tidak cukup menderita hari ini?', teriak Qi Qi kesal.
Mendengar hal itu, Bao Ni menjadi tidak enak dan memberikan bola dagingnya pada Qi Qi sebagai gantinya. Qi Qi pun langsung melunak dengan mengatakan bahwa ia mengampuni Bao Ni karena bola daging itu.
Sebuah pesawat tiba di bandara, menandakan Bo Hai, Chen Mo, dan Xin Yan telah kembali ke Tiongkok. Di apartemen Bo Hai, Chen Mo dan Xin Yan mengantar Bo Hai terlebih dahulu.
Bo Hai terlihat sangat lelah dan tidak dalam kondisi yang baik.
Chen Mo membuka pembicaraan dengan mengatakan karena mereka telah kembali ke Tiongkok maka rutinitas mereka untuk bersaing dengan Wakil Komisaris Wen akan dimulai kembali. Menurutnya melawan Wakil Komisaris Wen bagi Bo Hai sama seperti memiliki atap yang bocor dan terus diguyur hujan sepanjang malam (aku gak yakin, mungkin maksudnya gak ada abisnya kali ya).
Xin Yan membuka suara mengatakan bahwa sebaiknya mereka tidak usah khawatir dengan masalah yang belum terjadi. Ia hanya ingin membicarakan hal-hal yang membahagiakan sekarang. Sementara, Bo Hai sudah terkapar di sofa.
Xin Yan menjelaskan bahwa pernikahan Nicholas dan Madeline sukses besar. Ada lebih dari lima puluh media pers yang memberitakan Flower Plus. Flower Plus juga masuk hotlist Weibo selama dua hari. Penelusuran merk mereka juga meningkat sebesar 15%. Chen Mo menambahkan bahwa apa yang paling membuat bahagia adalah ketika melihat karyawan mereka terlihat sangat bahagia sampai seperti mereka sudah tidak mempedulikan masa depan karena melihat betapa hebatnya Flower Plus dan...
"Sssttt", Xin Yan menyuruh Chen Mo untuk diam karena melihat Bo Hai yang kelelahan dan tertidur di sofa.
Chen Mo mendekat dan terlihat takjub. Ia merasa bahwa semenjak Bo Hai memakai gelang itu, Bo Hai bisa tidur dengan lebih nyenyak.
Di kamarnya, Qi Qi sedang melakukan ritual sebelum tidur alias mengajak bicara sosok Bo Hai yang berada di poster hahaha. Ia sangat bersemangat karena akan melihat Bo Hai dalam mimpinya.
Menurutnya kisah Cinderella dan pangeran juga tidak buruk untuk mimpinya malam ini. Ia sangat menyukainya jadi ia harap Bo Hai terus melakukannya untuknya (terlibat dalam kisah di mimpi). Qi Qi bahkan meminta request genre mimpinya malam ini. Ia tidak suka cerita fantasi jadi ia berharap mimpi malam ini bergenre romcom (romance comedy LOL). Jika saja Bo Hai juga memberitahunya kunci untuk ujian tahap selanjutnya besok, maka ia akan mencintai Bo Hai lebih banyak lagi.
"Selamat malam!", ucap Qi Qi tersipu.
Tidak tahu saja kedua orang tuanya mendengarkan apa yang diucapkannya dari pintu kamar.
"Anak kita benar-benar sakit', ucap Ayah Qi Qi setengah berbisik.
Ibu Qi Qi kembali menanyakan mengenai rumah sakit milik 'Mata Empat' itu. Apa ayahnya Qi Qi sudah pergi dan bagaimana hasilnya? Ayah Qi Qi dengan tenang menjawab bahwa ia sudah kesana. Ia bahkan membawakan banyak makanan kaleng untuknya. Ia juga menyebutkan bahwa 'Mata Empat' sekarang telah menjadi direktur rumah sakit maka dari itu sikapnya pun sekarang seperti orang besar. Ia sudah berbicara banyak hal sampai mulutnya kering tapi ia masih tidak peduli. Menyadari ada yang salah, Ibu Qi Qi langsung menundukan kepalanya dan menanyakan makanan apa yang suaminya bawa.
"Daging kalengan', itu cukup membuat Ibu Qi Qi marah besar dengan seketika. Ia bahkan memukul suaminya.
"Bagaimana mungkin kau menggunakan daging kalengan yang sudah kadaluwarsa untuk meminta bantuannya? Cari mati?!"
Ayah Qi Qi membuat alasan lagipula siapa juga yang memeriksa tanggal kadaluwarsa.
"Tapi 'Mata Empat' pasti melakukannya!', ucap Ibu Qi Qi geram.
Bahkan jika ia menjadi 'Mata Empat', ia akan membuka semua kaleng itu dan memaksa Ayah Qi Qi untuk memakan semuanya. Apa ia ingin menghancurkan masa depan putrinya sendiri? Ibu Qi Qi langsung menyuruh suaminya untuk menemui 'Mata Empat' lagi dan membawakan anggur untuknya besok.
"Minta maaf dan dapatkan pekerjaan untuk Qi Qi!"
Ayah Qi Qi langsung mengiyakannya dengan patuh: "O...".
Qi Qi telah tertidur pulas saatnya petualangan di mimpi dimulai ehehehe.
Di alam mimpi, Pangeran Bo Hai sedang merawat bunga-bunganya yang tumbuh di sekitar kastil. Tidak lama, terlihat Qi Qi datang dari kejauhan dengan pakaian tidurnya yang khas.
"Pangeran!"
Bo Hai menyadari bahwa seseorang datang mendekatinya. Ia kemudian berbalik dan mendapati Qi Qi telah berdiri disana dimana ia menutup wajahnya dengan telapak tangannya karena malu.
Hal yang membuat Bo Hai terkejut adalah tepat ketika ia melihat Qi Qi disana, dunianya menjadi berwarna kembali (yang semula hanya abu-abu).
Qi Qi buru-buru berlari mendekat dan bertanya apa pangeran masih mengingatnya. Tidak lupa, Qi Qi juga menagih janji pangeran padanya, mengenai hadiah karena Qi Qi telah menyelamatkan pangeran negeri ini.
Mengingat hal itu, membuat Bo Hai reflek menutup mulutnya dengan telapak tangannya sendiri. Bo Hai pun bertanya apa yang Qi Qi inginkan. Dengan centil Qi Qi menjawab bahwa ia ingin Bo Hai hahaha.
"Apa kau sedang bermimpi?"
Justru Qi Qi protes mendengar hal itu. Seharusnya Bo Hai mengikuti skrip dengan melamar Qi Qi karena telah berhasil membangunakannya.
"Apa kau tidak tahu malu? Segera tinggalkan istana sebelum kau diusir"
Bo Hai langsung meninggalkan Qi Qi dengan pergi dari sana. Bukannya tersinggung atas kata-kata Bo Hai, Qi Qi malah semakin tersipu karena Bo Hai menjadi pangeran yang cool dan dingin lol. Qi Qi langsung menyusulnya dan berteriak pada Bo Hai untuk menunggunya.
Mereka berlari menuju padang rumput yang luas dan lagi-lagi mereka bertemu dengan naga itu disana. Ketika Bo Hai terlihat sangat ketakutan, Qi Qi malah diam-diam bersyukur dalam hati karena naga itu datang tepat waktu.
Dengan penuh keberanian, Qi Qi menyuruh Bo Hai untuk berlindung di belakangnya dan berpegang erat padanya. Naga itu menyemburkan api ke arah mereka, membuat mereka berguling di rerumputan.
Qi Qi malah memanfaatkan hal itu untuk berpelukan dengan Bo Hai. Namun, semakin lama Qi Qi merasa ada yang aneh dengan dirinya. Ia merasa panas. Ia tidak menyadari bahwa lingkaran api telah mengerubungi mereka.
Begitu ia tersadar, ia segera bangun dan menyumpahi naga itu. Mengatakan apakah naga itu merasa hebat karena bisa menyemburkan api. Kalau begitu Qi Qi akan menyemburkan air padanya.
Huuuuu...tidak ada yang terjadi hahahaha.
Bo Hai protes dengan mengatakan bahwa Qi Qi bisa tidak melakukannya? Tapi Qi Qi tak menyerah begitu saja, ia mengeluarkan teknik dengan jurus yang lain. Ketika ia mengarahkan telapak tangannya pada awan, tiba-tiba saja langit berubah mendung dan matahari tertutupi oleh awan hitam.
Suara petir terdengar dan dalam sekejap hujan mengguyur. Namun, hujan itu bukan turun di seluruh tempat melainkan hanya di area naga itu berada saja. Maka dari itu, ketika naga itu mengeluarkan semburan api lagi, semburan itu berubah menjadi asap seketika. Karena hal tersebut, naga itupun pergi meninggalkan mereka.
"Lihat kan, aku bisa melakukannya', goda Qi Qi pada Bo Hai.
Qi Qi langsung menggandeng  tangan Bo Hai dan mengajaknya pergi dari sana.
Mereka duduk di sebuah tanggul (?). Qi Qi berceloteh mengenai periswa tadi yang menakutkan padahal hanyalah sebuah mimpi. Mereka terlihat kelelahan karena baru berlari namun tak lama mereka saling tertawa. Ecieeeeee...
"Siapa namamu?', tanya Bo Hai.
"Aku...Queen Mary', jawab Qi Qi hahahahahaha wth.
Bo Hai mengerutkan alisnya karena ia merasa itu sedikit aneh jadi ia memastikannya sekali lagi. Qi Qi menjawabnya dengan tersenyum manja. Bo Hai lalu menanyakan darimana Qi Qi berasal. Qi Qi justru mengatakan bahwa Queen Mary hanyalah sebuah nama jadi jangan terlalu fokus pada logika (Queen=Ratu). Sudah cukup jika Bo Hai mengingat namanya saja, namun Bo Hai masih merasa bahwa nama itu adalah nama yang aneh. Bo Hai pun mengenalkan dirinya sebagai Jack (entah kenapa aku ketawa).
Qi Qi merasa bahwa Prince Jack dan Queen Mary adalah nama yang serasi. Hanya dengan mendengarnya, sudah pasti mereka adalah pasangan sejati. Qi Qi ngelendot lagi dan Bo Hai otomatis mendorongnya menjauh karena risih.
Entah darimana Qi Qi tahu bahwa ia bisa mengendalikan burung, ia menyuruh Bo Hai untuk melihat ke langit dan memperhatikan burung-burung yang sedang terbang disana. Qi Qi lantas menjentikkan jarinya dan membuat burung-burung itu membentuk formasi love. Bo Hai terlihat takjub karena hal itu.
Tapi itu belum selesai. Qi Qi menjetikkan jari lagi, sekarang burung bangau yang membentuk formasi V. Qi Qi juga melemparkan sebuah batu ke padang rumput luas di depan mereka dan membentuk sebuah gelombang lingkaran karenanya. Bo Hai terlihat semakin takjub.
Qi Qi kemudian membahas mengenai tes perekrutan Flower Plus besok. Alangkah bagusnya jika Bo Hai memberikan petunjuk padanya. Mendengar hal itu malah membuat Bo Hai kebingungan dan tidak mengerti apa yang dimaksud Qi Qi.
Qi Qi kemudian terdiam dan berpikir. Bagaimanapun, ini hanyalah sebuah mimpi yang merupakan bagian dari khayalannya sendiri. Maka dari itu ia sadar sekarang dan memilih untuk memanfaatkan kesempatan ini ala dirinya sendiri yaitu dengan...
Memaksa Bo Hai untuk mencium dirinya hahahahahaha.
"Kemari...', paksa Qi Qi.
Tapi Bo Hai kekeh tidak mau dinodai begitu saja. Ia menahan Qi Qi. Sejurus kemudian, Bo Hai mengeluarkan buket sayuran ke depan wajah Qi Qi (yang entah datang darimana) dan membuat Qi Qi mencium sebuah tomat yang berada di buket itu.
Qi Qi terkejut dan melepaskan Bo Hai. Mengambil buket itu dan memuji cara bagaimana Bo Hai memberikan buket itu padanya secara tiba-tiba (padahal buat ngehentiin dia berbuat 'anarkis' LOLL). Bo Hai beralasan mengapa ia memberikan buket yang berisi sayuran:
"Setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri. Selama dirimu tahu apa yang membuat ia istimewa, niscaya kau akan menemukan sisi keindahannya yang unik. Buket ini sangat cocok denganmu, mereka sangat cocok denganmu"
Qi Qi memuji Bo Hai dalam hati dengan mengatakan bahwa Bo Hai benar-benar seorang ahli. Ia bahkan bisa membuat sayuran dan buah menjadi karya seni yang apik.
Qi Qi kemudian memakan tomat itu dan terlihat sangat menikmatinya. Bukan Qi Qi kalau ia tidak menjatuhkan dirinya di pangkuan Bo Hai dan bebaring disana. Bo Hai hanya bisa pasrah.
Pukul 7.00 pagi, 25०C, tirai kamar Bo Hai otomatis terbuka dan cahaya matahari pagi langsung mengalir ke kamarnya. Itu cukup untuk membuat Bo Hai terbangun dari mimpinya dan membuka matanya. (Aku suka efek BGM di scene ini, ngegambarin gimana atmosfernya Bo Hai pagi itu)
Sebelumnya Bo Hai memiliki masalah dengan penglihatannya (buta warna/ abu-abu) karena insiden di Perancis tempo hari. Namun, pagi ini ketika ia melihat bunga di vas, bunga itu telah berwarna. Begitu pula dengan bunga anggrek di meja, furniture, dekorasi, semuanya, penglihatannya telah kembali seperti semula.
Bo Hai pun tersenyum manis karena hal itu.
Alarm Qi Qi juga berbunyi, namun berbeda dengan Bo Hai. Ia justru menendang alarm itu dan memilih untuk tidur lagi.
Tapi kemudian ia sadar bahwa hari ini adalah hari kedua tes perekrutan Flower Plus. Jadi, ia segera bangun dan menyemangati dirinya sendiri. Hari ini adalah kunci apakah mimpinya bisa terkabul atau tidak.

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 2~


Bonus XD

Comments

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 9 Part 1

Kau benar. Terkadang, memberi penolakan secara jelas lebih manusiawi daripada berpura-pura baik - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 2

Dua puluh tahun telah terlewati, tapi aku tidak pernah melupakannya. Konsep desain untuk karya ini adalah kembang api di langit malam. Walaupun memiliki bentuk yang indah, tapi itu membuatku merasakan sakit dan kesepian. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan