Bo Hai membanting buket bunga acara amal dengan kasar ke atas meja. Semua orang menunduk karena hal itu. Bo Hai kemudian menanyakan alasan mengapa buketnya bisa berubah. Manajer toko membela diri, ia memastikan telah memeriksanya kemarin sebelum pulang.
Qi Qi merasa ia harus menjelaskan sesuatu jadi ia memutuskan untuk angkat bicara. Hal itu dengan cepat dihentikan oleh Kak Qian. Ia langsung mengaku bahwa itu semua adalah kesalahannya. Ia tidak tahu bagaimana merawat bunga anggrek cattleya dengan baik sehingga membuatnya layu. Ia berusaha meminta maaf tapi Bo Hai menyindir mengenai alasan itu yang terdengar bagus.
Kak Qian memohon pada Bo Hai untuk mengampuninya. Ia berjanji untuk tidak melakukan kesalahan lagi. Tapi semua pembelaan itu tidak cukup bagi Bo Hai. Ia langsung mengumumkan pemecatan Kak Qian saat itu juga.
Kak Qian terlihat sangat syok karena hal itu begitupun dengan Qi Qi. Bo Hai langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Merasa tidak adil atas apa yang menimpa temannya, Qi Qi berlari menyusul Bo Hai. Mo Nan mencoba menghentikan Qi Qi namun itu tidak membuat Qi Qi mengurungkan niatnya.
Qi Qi mengakui Kak Qian memang bersalah, tapi dia sudah berusaha semampu yang dia bisa. Terlebih, buket bunga yang baru (yang telah diganti dengan bunga krisan putih) tidak terlalu buruk. Ia meminta Bo Hai untuk tidak memecat Kak Qian begitu saja. Kak Qian datang dari pedesaan. Ia memiliki tiga anggota keluarga yang harus ditanggung termasuk adiknya yang baru duduk di bangku SMP. Qi Qi tidak mengerti kenapa Bo Hai dengan terang-terangan mengadakan acara amal di depan publik namun kemudian bertindak tak berperikemanusiaan di belakang.
Diam-diam Kak Qian mendengarkan semua pembicaraan mereka dari jendela pemisah antara ruang penyimpanan dengan area toko.
Bo Hai dengan tenang menjelaskan alasan mengapa ia memecat Kak Qian begitu saja. Di Flower Plus, setiap pegawai mempunyai kewajiban untuk menyediakan hal-hal yang indah bagi pelanggan mereka, bukan untuk membuat keluarga mereka sendiri bahagia. Terlebih, entah itu adil atau tidak, itu adalah keputusan yang sudah Bo Hai tetapkan.
Qi Qi terdiam setelah mendengarkan itu semua. Ia sepertinya syok karena Bo Hai yang selama ini ia bayangkan dan temui di mimpinya memiliki sikap yang jauh berbeda di kenyataan. Ia mengingat semua sikap lembut dan perhatian Bo Hai di dunia mimpi. Semua itu terlalu nyata untuk ia abaikan. Tapi apa yang terjadi barusan jelas menamparnya keras. Selama ini mungkinkah persepsinya benar-benar salah?
Bo Hai mengangkat alisnya kebingungan dan menanyakan apa maksudnya. Qi Qi juga terkejut atas apa yang diucapkannya.
Chen Mo yang menyadari siapa Qi Qi sebenarnya langsung berbisik pada Bo Hai untuk memberitahukannya mengenai Qi Qi yang gagal ujian masuk Flower Plus selama tiga tahun berturut-turut dan merupakan fans berat Bo Hai.
Bo Hai mengerti, ia bertanya pada Qi Qi bagaimana ia di mimpinya. Qi Qi tak bisa menjelaskan, ia tidak mungkin dengan jujur mengakui bahwa ia telah merampok mimpi Bo Hai sekarang. Bo Hai berjalan mendekat untuk mengancam Qi Qi. Ia tidak tertarik pada semua yang Qi Qi khayalkan.
Ia menyudutkan Qi Qi jika Qi Qi tetap bekerja secara tidak realistis maka ia akan mengubah mimpinya menjadi mimpi buruk. Qi Qi terlihat masih syok dengan sikap Bo Hai yang asli.
Ia menyudutkan Qi Qi jika Qi Qi tetap bekerja secara tidak realistis maka ia akan mengubah mimpinya menjadi mimpi buruk. Qi Qi terlihat masih syok dengan sikap Bo Hai yang asli.
Di jalan, Chen Mo mengomentari sikap Bo Hai hari ini yang terlalu kejam pada Qi Qi dan Kak Qian. Ia yakin hati mereka pasti sudah tercabik-cabik. Bo Hai membela diri dengan membawa haknya sebagai CEO perusahaan yang memiliki wewenang untuk membuat pegawai yang dipecat agar membayar kerugian perusahaan. Menurutnya, Ling Ling Qi juga memiliki peluang untuk dihukum. Atau dengan kata lain Bo Hai merasa ia tidak terlalu kejam karena ia bisa bertindak lebih jauh namun ia memutuskan untuk tidak melakukannya. Bo Hai mengakui itu semua dengan confident hahaha.
Chen Mo mengutuk Bo Hai benar-benar Bunga Piranha, begitu menakutkan lol. Jurus andalannya keluar, Bo Hai langsung membuat angka tiga dengan jarinya. Chen Mo mati kutu, ia langsung mengoreksi perkataannya. Ia masih menyukai Bo Hai walaupun ia adalah Bunga Piranha.
Chen Mo mengutuk Bo Hai benar-benar Bunga Piranha, begitu menakutkan lol. Jurus andalannya keluar, Bo Hai langsung membuat angka tiga dengan jarinya. Chen Mo mati kutu, ia langsung mengoreksi perkataannya. Ia masih menyukai Bo Hai walaupun ia adalah Bunga Piranha.
Di luar toko, Qi Qi dan Mo Nan mengantar Kak Qian yang sudah berkemas pergi. Kak Qian menyuruh mereka berdua untuk mengantarnya sampai disana karena mereka masih harus melanjutkan pekerjaan mereka. Ia juga berterima kasih karena telah menghabiskan waktu bahagia bersama, terutama pada Qi Qi sendiri.
Qi Qi sepertinya ingin mengutarakan niatnya yang akan menyusul Kak Qian untuk berhenti dari Flower Plus, namun langsung dipotong Kak Qian. Ia tidak mau Qi Qi mengalami hal yang sama. Ia mau selagi ia pergi, Qi Qi harus tetap bekerja keras dan menjadi seorang florist. Ia sudah bekerja di toko ini selama dua tahun jadi ia tahu kalau Qi Qi berbakat dalam bidang floristry. Kak Qian berjanji ketika ia menikah, ia akan memberikan buketnya untuk Qi Qi. (tiba-tiba kebayang dan menduga timelinenya hmm)
Mo Nan juga meminta Kak Qian menghubungi mereka jika ia membutuhkan sesuatu. Kak Qian menghela nafas, ia meminta doa pada mereka berdua agar diberi keberuntungan dan tidak bertemu dengan seseorang seperti Bo Hai lagi. Mo Nan menghibur Kak Qian dengan memintanya untuk tidak mengkhawatirkan hal itu. Qi Qi dengan tulus meminta Kak Qian untuk menjaga diri. Kak Qian tersenyum kemudian berjalan pergi setelahnya.
Qi Qi sepertinya ingin mengutarakan niatnya yang akan menyusul Kak Qian untuk berhenti dari Flower Plus, namun langsung dipotong Kak Qian. Ia tidak mau Qi Qi mengalami hal yang sama. Ia mau selagi ia pergi, Qi Qi harus tetap bekerja keras dan menjadi seorang florist. Ia sudah bekerja di toko ini selama dua tahun jadi ia tahu kalau Qi Qi berbakat dalam bidang floristry. Kak Qian berjanji ketika ia menikah, ia akan memberikan buketnya untuk Qi Qi. (tiba-tiba kebayang dan menduga timelinenya hmm)
Mo Nan juga meminta Kak Qian menghubungi mereka jika ia membutuhkan sesuatu. Kak Qian menghela nafas, ia meminta doa pada mereka berdua agar diberi keberuntungan dan tidak bertemu dengan seseorang seperti Bo Hai lagi. Mo Nan menghibur Kak Qian dengan memintanya untuk tidak mengkhawatirkan hal itu. Qi Qi dengan tulus meminta Kak Qian untuk menjaga diri. Kak Qian tersenyum kemudian berjalan pergi setelahnya.
"Apakah Bo Hai benar-benar Bunga Piranha?"
Di tempat makan langganan mereka, Mo Nan, Bao Ni, dan Qi Qi sedang berkumpul seperti biasa. Mo Nan antusias memakan kerang kesukaannya sementara Bao Ni masih semangat membahas perilaku Bo Hai yang kejam. Ia menyindir mengenai sebutan 900 million girl's dream untuk Bo Hai yang bisa ia koreksi menjadi 900 million drunken girl's dream. Contohnya adalah gadis seperti Qi Qi yang telah kehilangan pikirannya dan menyukai orang seperti Bo Hai. Mo Nan menyetujui hal itu.
Qi Qi membela diri karena Bo Hai tidak seperti ini empat tahun yang lalu. Ia adalah orang baik dan hangat yang telah memberikannya kartu ucapan dan buket bunga ketika ia berada dalam masa yang sulit.
Bao Ni menduga semua itu adalah khayalan Qi Qi semata dan curiga jika penglihatan Qi Qi ternyata salah. Qi Qi yakin penglihatannya benar. Dia bahkan menonton acara TV Bo Hai yaitu 'Rhapsody Flower' (acara merangkai bunga) selama tiga tahun, jadi tidak mungkin ia salah mengenali orang saat itu.
Bao Ni tidak tahu harus berkata apa lagi agar Qi Qi yakin bahwa Bo Hai bukanlah orang yang baik, ia terlihat kesal.
Mendengar perdebatan mereka dan Qi Qi masih saja kekeh akan pendapatnya membuat Mo Nan tak tahan lagi. Ia memberi tahu Qi Qi bisa saja sikap Bo Hai di TV hanyalah akting belaka. Ia tidak berbicara omong kosong karena departemennya memang menangani hal itu, yaitu menjaga citra Bo Hai di mata publik.
Qi Qi masih ragu karena bagaimanapun ia adalah seseorang yang membuat buket bunga yang sangat indah. Orang seperti itu bagaimana bisa disebut sebagai Bunga Piranha?
Semua orang terkejut karena Qi Qi bisa-bisanya tidak memperhitungkan peluang itu.
"Tentu saja bisa!', ucap mereka dengan kompak.
Hal yang wajar jika Qi Qi melamun dalam Ivory Tower (setelah aku googling-maknanya: sebuah tempat terpencil dimana penghuninya tidak memiliki pengetahuan dan cenderung menghindar ordinary things yang terjadi pada kehidupan orang pada umumnya) maka itu bisa disebut sebagai kepolosan dan romansa, namun masalahnya Qi Qi tinggal di lingkungan sosial. Jika ia terus melakukan hal itu, orang-orang akan menyebutnya bodoh.
Mo Nan mencoba menelaah lagi perjalanan rasa suka Qi Qi pada Bo Hai. Saat Qi Qi didepak oleh gebetannya, Bo Hai memberi buket bunga pada Qi Qi. Itulah saat Qi Qi jatuh cinta pada Bo Hai. Padahal menurut ilmu psikologi, itu hanyalah bentuk kompensasi dari dirinya sendiri yang baru saja kehilangan cinta. Dengan kata lain, rasa suka Qi Qi tidak bisa dipercaya kemurniannya.
Bao Ni menyarankan Qi Qi untuk menyerah atas rasa sukanya pada Bo Hai. Walaupun itu sedikit terlambat tapi itu lebih baik daripada Qi Qi semakin tersakiti ke depannya. Jika dilihat lagi, itulah yang disebut dengan 'pendewasaan'. Mo Nan mengangguk setuju.
Qi Qi memandang mereka berdua secara bergantian, lalu apakah selama ini ia jatuh cinta pada orang yang salah?
Bao Ni menyuruh Qi Qi untuk tidak putus asa, memang apa hebatnya Bo Hai? Masih ada banyak laki-laki diluar sana dan ia bisa mengenalkan beberapa diantaranya pada Qi Qi. Bao Ni mengajak bersulang dan mereka berdua langsung menyambutnya. Qi Qi masih saja murung. Bao Ni menyuruh Qi Qi makan alih-alih terus memikirkannya.
Tak seperti biasanya, saat Qi Qi melakukan ritual (memandangi poster Bo Hai sebelum tidur) ia melakukannya dengan meringkuk di sofa. Ia terus memandanginya dalam diam sampai tiba-tiba sosok Bo Hai dalam poster berubah menakutkan layaknya Bunga Piranha.
Qi Qi terkejut dan langsung terbangun karena hal itu. Ia langsung beranjak dari sofanya dan melepas poster itu dengan kasar. Ia memandang sedih poster itu dan tak kuasa menahan air matanya. Akankah cinta yang ia rasakan selama empat tahun hanya berakhir seperti ini?
Sedetik kemudian ia meyakinkan diri untuk berhenti keras kepala. Mantera sang Bunga Piranha telah kehilangan efeknya terhadap Qi Qi.
Qi Qi menoleh pada poster Bo Hai lain yang ia tempel di sisi yang berbeda. Wajahnya kembali melunak, bagaimanapun ia tetap berterima kasih pada Bo Hai. Ketika ia berada dalam masa sulit karena patah hati, Bo Hailah orang yang menghiburnya. Ia mengatakan itu sambil terisak namun nada bicaranya berubah tegas kembali saat ia berkesimpulan bahwa orang yang ia sukai bukanlah sosok Bo Hai yang 'asli'. Itu semua hanya ilusinya semata.
Qi Qi berjalan mendekat ke arah poster Bo Hai yang masih terpasang. Ia bersumpah, mulai hari ini ia, Ling Ling Qi, akan berhenti menjadi penggemarnya.
Ia kemudian membersihkan semua poster dan foto Bo Hai yang ia tempelkan di dinding kamar, menggulungnya, kemudian memasukkannya ke sebuah kotak yang selanjutnya ia letakkan di atas lemari.
Di atas kasur, ia memandangi gelang mimpi yang ia kenakan. Ia memutuskan untuk tak mengenakannya lagi dan menyimpannya di laci meja. Ia bernarasi mengenai para kalangan muda yang pada akhirnya berhenti menyukai idola mereka masing-masing. Selepasnya, mereka terus bekerja keras dan berkembang kemudian perlahan mulai menyadari idola mereka tak sesempurna yang mereka pikirkan. Ia pikir mungkin inilah yang disebut dengan proses pendewasaan.
Qi Qi merebahkan tubuhnya dan memutuskan untuk tidur.
Berita mengenai Bao Ni yang sudah melajang lagi mulai menyebar ke kalangan pegawai laki-laki Flower Plus. Xiao Yi yang pertama kali membahas hal tersebut. Da Wei menanyakan kebenaran hal itu. Dengan yakin Xiao Yi memastikannya, ia mendengar langsung dari 'wajah kuda' Departemen Pemasaran (kok aku curiga ini Mo Nan ya).
Dengan semangat Xiao Wang menganggap bahwa ini adalah kesempatan mereka untuk mendapatkan Bao Ni. Selanjutnya mereka saling berargumen mengatakan kekurangan satu sama lain yang tidak layak mendapatkan Bao Ni.
Saat Bao Ni berangkat kerja, ia mendapati banyak sekali bingkisan dan buket bunga di meja kantornya. Ia tertawa tak percaya mengetahui gosip kejombloannya cepat sekali tersebar di kantor. Saat Lily membantu mengambilkan kado yang terletak di bawah meja, Bao Ni memintanya untuk mengambilnya saja.
Bao Ni juga membagikan bingkisan-bingkisan lain kepada para pegawai wanita yang berkumpul disana.
Lily merasa ini tidak benar, seharusnya semua hadiah ini adalah hak kepunyaan Bao Ni. Bao Ni meminta untuk tidak mempermasalahkan hal itu. Ia memiliki banyak hadiah juga di rumah. Anggaplah menerima hadiah miliknya sebagai bantuan mengurangi kesusahannya.
Lily membawa hadiah itu ke meja kerjanya, memperhatikannya sebentar, dan membuka kartu ucapannya. Diam-diam Xiao Wang yang berada disampingnya memperhatikan kegiatan Lily dengan wajah panik. Ia langsung merebut kartu ucapan itu begitu Lily akan membacanya. Bisa ditebak hadiah itu adalah dari Xiao Wang sendiri lol, ia berkata pada Lily mengenai kartu itu yang bukan untuknya.
Saat Bao Ni mengerjakan sesuatu di komputernya, tiba-tiba komputer itu rusak. Para pegawai pria langsung berbondong-bondong datang untuk menawarkan bantuan. Mereka saling beradu argumen mengenai cara memperbaiki komputer itu.
Tapi salah satu pegawai (satu-satunya yang gak aku tahu namanya) langsung turun tangan memperbaiki, yang langsung disambut helaan nafas Da Wei dan Xiao Wang karena keduluan.
Di toko, seorang pelanggan wanita sedang berkonsultasi dengan manajer toko mengenai buket bunga yang akan ia kirimkan pada pacarnya. Pelanggan itu menyebut pacarnya sangat ramah dan peduli apalagi ketika ia tersenyum, ia merasa senyumnya seperti matahari yang bersinar cerah. Mendengar hal itu, manajer toko memutuskan untuk menggunakan bunga matahari sebagai objek utama buketnya.
Qi Qi diam-diam menguping pembicaraan mereka. Mungkin ia merasa trauma dengan 'laki-laki', maka dari itu ia langsung mendekati pelanggan itu untuk memikirkan perasaannya dua kali. Bisa saja laki-laki yang ia sukai memiliki kepribadian yang berbeda dari kelihatannya, sama seperti kejadian yang baru saja Qi Qi alami.
Pelanggan itu mempertanyakan apa maksud Qi Qi. Manajer toko terlihat sangat kesal dan berusaha memperingatkan Qi Qi. Ia meminta Qi Qi untuk meminta maaf.
Qi Qi langsung tersadar perbuatannya dan berdiri untuk meminta maaf. Pelanggan itu sudah terlanjur kesal dan memutuskan pergi dari sana saat itu juga. Manajer toko langsung berlari mengejarnya.
Qi Qi merasa tidak ada yang salah dengan ucapannya, tapi ia langsung disemprot habis-habisan setelah manajer toko kembali. Manajer toko mengancam akan melaporkan Qi Qi ke kantor pusat. Qi Qi tidak mempermasalahkannya, lagipula ia akan...
Mo Nan datang secara tiba-tiba dan membungkam mulut Qi Qi. Ia langsung menyeret Qi Qi pergi dari sana agar tidak membuat situasi makin runyam.
Di luar Qi Qi memprotes kelakukan Mo Nan. Mo Nan tak terima, harusnya ia yang mempertanyakan hal itu pada Qi Qi. Qi Qi berterus terang mengenai dirinya yang akan mengundurkan diri.
Mo Nan menyebut Qi Qi melakukan tindakan yang gegabah. Qi Qi melakukan hal itu karena ia patah hati tapi Mo Nan meragukan hal itu karena nyatanya Qi Qi memang belum sampai tahap pacaran. Mana bisa itu disebut sebagai patah hati.
Qi Qi menjelaskan alasan logisnya. Bagaimanapun ia telah mengorbankan jurusannya, mempelajari floristry dari nol, dan mengikuti ujian Flower Plus tiga tahun berturut-turut untuk mendapatkan Bo Hai. Sekarang, setelah ia menyerah akan Bo Hai, untuk apa ia melanjutkan bekerja disini?
Mo Nan mendorong Qi Qi untuk menemukan alasan lain selain Bo Hai (untuk tetap berjuang menjadi florist). Masalahnya Qi Qi telah menghabiskan waktu empat tahun untuk mempelajari itu semua dan berhasil masuk Flower Plus adalah sesuatu yang tidak mudah. Mo Nan merasa keputusan Qi Qi terlalu ekstrim.
Qi Qi terdiam. Meskipun ia terlihat sedikit bimbang, bagaimanapun ia akan tetap mengundurkan diri. Ia menyuruh Mo Nan untuk memberikan surat pengunduran dirinya pada manajer toko. Besok ia tak akan datang bekerja. Qi Qi langsung berlalu pergi dari sana. Mo Nan tak tahu harus membujuk Qi Qi seperti apa lagi agar ia tetap tinggal.
Di lapangan kompleks, ibu-ibu rempong sedang berlatih tarian kipas. Ibu Wortel memamerkan anaknya yang menolak diangkat menjadi manajer dengan alasan terlalu muda dan belum memiliki banyak pengalaman.
Ibu Qi Qi tak mau kalah. Ia memamerkan anaknya yang selalu dipuji Bos besarnya di kantor, mengatakan Qi Qi pintar dan berbakat. Bos besar ingin mengangkat Qi Qi menjadi kepala di salah satu kantor cabang, tapi ibunya menolak karena bagaimanapun Qi Qi adalah seorang gadis. Ia takut anaknya terlalu kelelahan dan terluka. (Biasa ya namanya juga ibu-ibu, sukanya melebih-lebihkan).
Ibu Wortel mengumpat Ibu Qi Qi yang terlalu sombong hahaha.
Ibu Qi Qi memanggil Qi Qi yang lewat di sekitar sana. Ia langsung bertanya kantor cabang mana yang akan Qi Qi kepalai. Entah lagi gak nyambung atau ngikut aja maksud ibunya, Qi Qi menjawab Perancis.
Mendengar negara Perancis disebut tentu saja membuat Ibu Qi Qi langsung berteriak antusias. Ia langsung memberhentikan sesi latihan itu dan menarik Qi Qi mendekat.
Ibu Qi Qi membuat pengumuman mengenai anaknya yang diminta atasannya untuk mengepalai kantor cabang di Perancis. Tidak semua orang bisa pergi ke Perancis, tidak ada air panas dan rotinya sekeras penggiling adonannya. Ia tidak mau anak gadisnya sakit karena hal itu. Hahaha kabar darimana ituuuuuuu lolll.
Qi Qi hanya tertawa canggung mengikuti sandiwara ibunya. Ketika menyadari semua orang tidak terlalu kagum karena hal itu, Ibu Qi Qi mempertegas siapa bos besar Qi Qi yang ia maksud. Ia adalah sosok yang selalu muncul di televisi. Ia tampan, ramah, sopan, dan laki-laki yang hangat.
Qi Qi memprotes penjelasan ibunya mengenai Bo Hai. Bo Hai hanya seorang laki-laki yang suka makan bunga.
Ibu Qi Qi langsung menarik lengannya memberikan kode untuk tidak berkomentar lebih jauh.
Ibu Wortel yang sudah kepalang kesal karena bualan ibu Qi Qi menegurnya untuk melanjutkan latihan tari atau tidak. Ibu Qi Qi memutuskan untuk tidak ikut melanjutkan latihan tari dan memilih untuk pulang ke rumah bersama Qi Qi.
Di rumah, Ibu Qi Qi memarahi Qi Qi karena hampir membongkar kebohongannya. Qi Qi mengomentari kebohongan ibunya yang terlalu banyak dan ragu jika mereka benar-benar percaya bualan ibunya. Tapi Ibu Qi Qi membela diri, itulah yang disebut bertetangga, kurang afdol jika mereka tidak saling bercanda dan bergosip.
Setelah dipikirkan lagi, Ibu Qi Qi merasa Qi Qi memang kalah dalam urusan kencan dibandingkan dengan orang lain. Lihat usia Qi Qi sekarang, ia bahkan belum pernah berpegangan tangan dengan satu laki-lakipun.
Untung saja sekarang ia memiliki pekerjaan yang lumayan jadi ia bisa bergerak lebih maju. Qi Qi hendak mengatakan mengenai niatnya yang akan berhenti bekerja, namun perkataannya langsung dipotong ibunya, menyuruh Qi Qi untuk membiarkannya menyelesaikan perkataannya.
Ibu dan ayahnya berpendapat Qi Qi sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Sekarang, Qi Qi sudah mendapatkannya jadi mereka ingin Qi Qi menjalankannya dengan baik agar mereka bisa bernafas lega. Benar, kan Ling Ling Qi?
Qi Qi segera menyalakan TV saat menyadari arah pembicaraan ibunya dan mengangguk mengerti setelah ibunya menyelesaikan perkataannya.
Qi Qi memakan apel dengan lahap, ia ragu untuk memberitahukan ibunya mengenai rencananya yang akan mengundurkan diri dari Flower Plus.
"Apa? Kau mengundurkan diri?"
Qi Qi terlonjak kaget begitu mendengar teriakan itu.
Begitu ia mendongak, ia mendapati ibunya sedang menyemprotnya dengan berbagai kalimat tak terima kenapa Qi Qi mengundurkan diri. Qi Qi menyembunyikan wajahnya ke samping dan melempar bantal.
Ternyata itu semua hanyalah khayalannya, ibunya bertanya-tanya kenapa Qi Qi melemparkan bantal padanya.
Qi Qi tersadar dan mengungkapkan betapa ia menyukai pekerjaannya sekarang HAHAHAHA.
Ibu Qi Qi melihat ke arah jam dinding dan menyadari baru pukul 11 siang sekarang. Ia menanyakan Qi Qi yang tidak di berada di tempat kerja dan justru pulang ke rumah.
Sambil mengambil handphonenya ia memberitahukan alasannya yang sedang bertukar jam kerja dengan orang lain. Kita selanjutnya tahu bahwa orang yang dihubungi Qi Qi adalah Mo Nan. Tentu saja untuk menyuruhnya agar tidak menyerahkan surat pengunduran dirinya pada manajer toko.
Komentar:
Ini lama ya? Hehehe. Maap banyak plot twist di dunia nyata hahaha. Sebenernya Qi Qi bukan dibaca 'Kiki' tapi 'Cici' lol. Udah gitu aja komentarnya hahaha gajelasss. See you on the next post! Pai pai~
Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 5 Part 2~
Bao Ni menduga semua itu adalah khayalan Qi Qi semata dan curiga jika penglihatan Qi Qi ternyata salah. Qi Qi yakin penglihatannya benar. Dia bahkan menonton acara TV Bo Hai yaitu 'Rhapsody Flower' (acara merangkai bunga) selama tiga tahun, jadi tidak mungkin ia salah mengenali orang saat itu.
Bao Ni tidak tahu harus berkata apa lagi agar Qi Qi yakin bahwa Bo Hai bukanlah orang yang baik, ia terlihat kesal.
Qi Qi masih ragu karena bagaimanapun ia adalah seseorang yang membuat buket bunga yang sangat indah. Orang seperti itu bagaimana bisa disebut sebagai Bunga Piranha?
Semua orang terkejut karena Qi Qi bisa-bisanya tidak memperhitungkan peluang itu.
"Tentu saja bisa!', ucap mereka dengan kompak.
Hal yang wajar jika Qi Qi melamun dalam Ivory Tower (setelah aku googling-maknanya: sebuah tempat terpencil dimana penghuninya tidak memiliki pengetahuan dan cenderung menghindar ordinary things yang terjadi pada kehidupan orang pada umumnya) maka itu bisa disebut sebagai kepolosan dan romansa, namun masalahnya Qi Qi tinggal di lingkungan sosial. Jika ia terus melakukan hal itu, orang-orang akan menyebutnya bodoh.
Mo Nan mencoba menelaah lagi perjalanan rasa suka Qi Qi pada Bo Hai. Saat Qi Qi didepak oleh gebetannya, Bo Hai memberi buket bunga pada Qi Qi. Itulah saat Qi Qi jatuh cinta pada Bo Hai. Padahal menurut ilmu psikologi, itu hanyalah bentuk kompensasi dari dirinya sendiri yang baru saja kehilangan cinta. Dengan kata lain, rasa suka Qi Qi tidak bisa dipercaya kemurniannya.
Bao Ni menyarankan Qi Qi untuk menyerah atas rasa sukanya pada Bo Hai. Walaupun itu sedikit terlambat tapi itu lebih baik daripada Qi Qi semakin tersakiti ke depannya. Jika dilihat lagi, itulah yang disebut dengan 'pendewasaan'. Mo Nan mengangguk setuju.
Qi Qi memandang mereka berdua secara bergantian, lalu apakah selama ini ia jatuh cinta pada orang yang salah?
Bao Ni menyuruh Qi Qi untuk tidak putus asa, memang apa hebatnya Bo Hai? Masih ada banyak laki-laki diluar sana dan ia bisa mengenalkan beberapa diantaranya pada Qi Qi. Bao Ni mengajak bersulang dan mereka berdua langsung menyambutnya. Qi Qi masih saja murung. Bao Ni menyuruh Qi Qi makan alih-alih terus memikirkannya.
Tak seperti biasanya, saat Qi Qi melakukan ritual (memandangi poster Bo Hai sebelum tidur) ia melakukannya dengan meringkuk di sofa. Ia terus memandanginya dalam diam sampai tiba-tiba sosok Bo Hai dalam poster berubah menakutkan layaknya Bunga Piranha.
Qi Qi terkejut dan langsung terbangun karena hal itu. Ia langsung beranjak dari sofanya dan melepas poster itu dengan kasar. Ia memandang sedih poster itu dan tak kuasa menahan air matanya. Akankah cinta yang ia rasakan selama empat tahun hanya berakhir seperti ini?
Sedetik kemudian ia meyakinkan diri untuk berhenti keras kepala. Mantera sang Bunga Piranha telah kehilangan efeknya terhadap Qi Qi.
Qi Qi menoleh pada poster Bo Hai lain yang ia tempel di sisi yang berbeda. Wajahnya kembali melunak, bagaimanapun ia tetap berterima kasih pada Bo Hai. Ketika ia berada dalam masa sulit karena patah hati, Bo Hailah orang yang menghiburnya. Ia mengatakan itu sambil terisak namun nada bicaranya berubah tegas kembali saat ia berkesimpulan bahwa orang yang ia sukai bukanlah sosok Bo Hai yang 'asli'. Itu semua hanya ilusinya semata.
Qi Qi berjalan mendekat ke arah poster Bo Hai yang masih terpasang. Ia bersumpah, mulai hari ini ia, Ling Ling Qi, akan berhenti menjadi penggemarnya.
Qi Qi merebahkan tubuhnya dan memutuskan untuk tidur.
Da Wei - Xiao Yi - Xiao Wang |
Dengan semangat Xiao Wang menganggap bahwa ini adalah kesempatan mereka untuk mendapatkan Bao Ni. Selanjutnya mereka saling berargumen mengatakan kekurangan satu sama lain yang tidak layak mendapatkan Bao Ni.
Bao Ni juga membagikan bingkisan-bingkisan lain kepada para pegawai wanita yang berkumpul disana.
Lily merasa ini tidak benar, seharusnya semua hadiah ini adalah hak kepunyaan Bao Ni. Bao Ni meminta untuk tidak mempermasalahkan hal itu. Ia memiliki banyak hadiah juga di rumah. Anggaplah menerima hadiah miliknya sebagai bantuan mengurangi kesusahannya.
Lily membawa hadiah itu ke meja kerjanya, memperhatikannya sebentar, dan membuka kartu ucapannya. Diam-diam Xiao Wang yang berada disampingnya memperhatikan kegiatan Lily dengan wajah panik. Ia langsung merebut kartu ucapan itu begitu Lily akan membacanya. Bisa ditebak hadiah itu adalah dari Xiao Wang sendiri lol, ia berkata pada Lily mengenai kartu itu yang bukan untuknya.
Tapi salah satu pegawai (satu-satunya yang gak aku tahu namanya) langsung turun tangan memperbaiki, yang langsung disambut helaan nafas Da Wei dan Xiao Wang karena keduluan.
Di toko, seorang pelanggan wanita sedang berkonsultasi dengan manajer toko mengenai buket bunga yang akan ia kirimkan pada pacarnya. Pelanggan itu menyebut pacarnya sangat ramah dan peduli apalagi ketika ia tersenyum, ia merasa senyumnya seperti matahari yang bersinar cerah. Mendengar hal itu, manajer toko memutuskan untuk menggunakan bunga matahari sebagai objek utama buketnya.
Qi Qi diam-diam menguping pembicaraan mereka. Mungkin ia merasa trauma dengan 'laki-laki', maka dari itu ia langsung mendekati pelanggan itu untuk memikirkan perasaannya dua kali. Bisa saja laki-laki yang ia sukai memiliki kepribadian yang berbeda dari kelihatannya, sama seperti kejadian yang baru saja Qi Qi alami.
Pelanggan itu mempertanyakan apa maksud Qi Qi. Manajer toko terlihat sangat kesal dan berusaha memperingatkan Qi Qi. Ia meminta Qi Qi untuk meminta maaf.
Qi Qi langsung tersadar perbuatannya dan berdiri untuk meminta maaf. Pelanggan itu sudah terlanjur kesal dan memutuskan pergi dari sana saat itu juga. Manajer toko langsung berlari mengejarnya.
Qi Qi merasa tidak ada yang salah dengan ucapannya, tapi ia langsung disemprot habis-habisan setelah manajer toko kembali. Manajer toko mengancam akan melaporkan Qi Qi ke kantor pusat. Qi Qi tidak mempermasalahkannya, lagipula ia akan...
Mo Nan datang secara tiba-tiba dan membungkam mulut Qi Qi. Ia langsung menyeret Qi Qi pergi dari sana agar tidak membuat situasi makin runyam.
Di luar Qi Qi memprotes kelakukan Mo Nan. Mo Nan tak terima, harusnya ia yang mempertanyakan hal itu pada Qi Qi. Qi Qi berterus terang mengenai dirinya yang akan mengundurkan diri.
Mo Nan mendorong Qi Qi untuk menemukan alasan lain selain Bo Hai (untuk tetap berjuang menjadi florist). Masalahnya Qi Qi telah menghabiskan waktu empat tahun untuk mempelajari itu semua dan berhasil masuk Flower Plus adalah sesuatu yang tidak mudah. Mo Nan merasa keputusan Qi Qi terlalu ekstrim.
Di lapangan kompleks, ibu-ibu rempong sedang berlatih tarian kipas. Ibu Wortel memamerkan anaknya yang menolak diangkat menjadi manajer dengan alasan terlalu muda dan belum memiliki banyak pengalaman.
Ibu Qi Qi tak mau kalah. Ia memamerkan anaknya yang selalu dipuji Bos besarnya di kantor, mengatakan Qi Qi pintar dan berbakat. Bos besar ingin mengangkat Qi Qi menjadi kepala di salah satu kantor cabang, tapi ibunya menolak karena bagaimanapun Qi Qi adalah seorang gadis. Ia takut anaknya terlalu kelelahan dan terluka. (Biasa ya namanya juga ibu-ibu, sukanya melebih-lebihkan).
Ibu Wortel mengumpat Ibu Qi Qi yang terlalu sombong hahaha.
Ibu Qi Qi memanggil Qi Qi yang lewat di sekitar sana. Ia langsung bertanya kantor cabang mana yang akan Qi Qi kepalai. Entah lagi gak nyambung atau ngikut aja maksud ibunya, Qi Qi menjawab Perancis.
Ibu Qi Qi membuat pengumuman mengenai anaknya yang diminta atasannya untuk mengepalai kantor cabang di Perancis. Tidak semua orang bisa pergi ke Perancis, tidak ada air panas dan rotinya sekeras penggiling adonannya. Ia tidak mau anak gadisnya sakit karena hal itu. Hahaha kabar darimana ituuuuuuu lolll.
Qi Qi hanya tertawa canggung mengikuti sandiwara ibunya. Ketika menyadari semua orang tidak terlalu kagum karena hal itu, Ibu Qi Qi mempertegas siapa bos besar Qi Qi yang ia maksud. Ia adalah sosok yang selalu muncul di televisi. Ia tampan, ramah, sopan, dan laki-laki yang hangat.
Qi Qi memprotes penjelasan ibunya mengenai Bo Hai. Bo Hai hanya seorang laki-laki yang suka makan bunga.
Ibu Qi Qi langsung menarik lengannya memberikan kode untuk tidak berkomentar lebih jauh.
Ibu Wortel yang sudah kepalang kesal karena bualan ibu Qi Qi menegurnya untuk melanjutkan latihan tari atau tidak. Ibu Qi Qi memutuskan untuk tidak ikut melanjutkan latihan tari dan memilih untuk pulang ke rumah bersama Qi Qi.
Untung saja sekarang ia memiliki pekerjaan yang lumayan jadi ia bisa bergerak lebih maju. Qi Qi hendak mengatakan mengenai niatnya yang akan berhenti bekerja, namun perkataannya langsung dipotong ibunya, menyuruh Qi Qi untuk membiarkannya menyelesaikan perkataannya.
Qi Qi segera menyalakan TV saat menyadari arah pembicaraan ibunya dan mengangguk mengerti setelah ibunya menyelesaikan perkataannya.
Qi Qi memakan apel dengan lahap, ia ragu untuk memberitahukan ibunya mengenai rencananya yang akan mengundurkan diri dari Flower Plus.
"Apa? Kau mengundurkan diri?"
Qi Qi terlonjak kaget begitu mendengar teriakan itu.
Begitu ia mendongak, ia mendapati ibunya sedang menyemprotnya dengan berbagai kalimat tak terima kenapa Qi Qi mengundurkan diri. Qi Qi menyembunyikan wajahnya ke samping dan melempar bantal.
Ternyata itu semua hanyalah khayalannya, ibunya bertanya-tanya kenapa Qi Qi melemparkan bantal padanya.
Qi Qi tersadar dan mengungkapkan betapa ia menyukai pekerjaannya sekarang HAHAHAHA.
Ibu Qi Qi melihat ke arah jam dinding dan menyadari baru pukul 11 siang sekarang. Ia menanyakan Qi Qi yang tidak di berada di tempat kerja dan justru pulang ke rumah.
Sambil mengambil handphonenya ia memberitahukan alasannya yang sedang bertukar jam kerja dengan orang lain. Kita selanjutnya tahu bahwa orang yang dihubungi Qi Qi adalah Mo Nan. Tentu saja untuk menyuruhnya agar tidak menyerahkan surat pengunduran dirinya pada manajer toko.
Komentar:
Ini lama ya? Hehehe. Maap banyak plot twist di dunia nyata hahaha. Sebenernya Qi Qi bukan dibaca 'Kiki' tapi 'Cici' lol. Udah gitu aja komentarnya hahaha gajelasss. See you on the next post! Pai pai~
Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 5 Part 2~
Lanjut..hehehe
ReplyDeleteLanjuttt~
Delete