Seperti perintah Bo Hai, Qi Qi datang jam tujuh pagi untuk menggantikan asisten rumah tangganya. Setelah melakukan pencarian beberapa saat, akhirnya ia menemukan apartemen yang dimaksud, yaitu di gedung B nomor 3810. Ia mengetuk pintunya namun tidak ada respon apapun. Karena pintunya terbuka sedikit, ia memutuskan masuk begitu saja.
Qi Qi melihat-lihat sekeliling, begitu menemukan sebuah pintu yang diduga kuat kamar Bo Hai, ia segera mengetuknya lagi. Tidak ada jawaban, mungkin Bo Hai sedang melakukan hal yang lain di dalam.
Qi Qi melanjutkan turnya, mengambil sebuah anggur di meja makan lalu mengelapkannya ke bajunya sendiri sebelum memakannya.
Satu bingkai foto di meja kerja Bo Hai menarik perhatiannya. Itu adalah foto Bo Hai ketika masih kecil bersama dengan seorang wanita yang kemungkinan besar adalah ibunya. Ia mengambil foto itu agar bisa melihatnya dengan lebih dekat, namun sayang sebuah tangan mengambil foto itu dengan tiba-tiba.
Bo Hai menegur Qi Qi yang menyentuh barang orang lain tanpa ijin. Qi Qi justru menyalahkan Bo Hai yang berjalan tak bersuara seperti hantu. Bukannya ia ingin masuk tanpa izin, Bo Hai sendiri yang membiarkan pintunya terbuka, jadi ia pikir Bo Hai membutuhkan sesuatu.
Qi Qi mengikuti Bo Hai yang berjalan menuju ruang closetnya. Bo Hai akan memberitahukan peraturannya, karena ia hanya akan mengatakan sekali, jadi sebaiknya Qi Qi mencatatnya. Belum selesai mengeluarkan buku catatannya, Bo Hai sudah mulai mengatakan peraturan tersebut sehingga membuat Qi Qi cukup kewalahan.
Setiap pukul 7 pagi, Qi Qi harus melaporkan jadwal kegiatannya. Sebelum rapat mingguan, Qi Qi juga harus mengumpulkan perkembangan floristry minggu sebelumnya, trend, dan pekerjaan baru dari seluruh dunia dalam bentuk Powerpoint untuk Bo Hai jadikan referensi. Selain itu, ia juga harus menghafalkan semua produk dari Flower Plus, Bo Hai sendiri yang akan mengetesnya secara rutin.
Bo Hai berhenti sejenak, ia ragu Qi Qi benar-benar mencatat semuanya dengan baik. Qi Qi dengan wajah datarnya menjawab, "Itu saja?"
"Menurutmu?', jawab Bo Hai tak kalah sengak lol. Ia melanjutkan, mulai sekarang Qi Qi bertanggung jawab untuk semua urusannya yang berhubungan dengan pekerjaan. Entah itu pekerjaan yang ditugaskan ataupun tidak, entah hari kerja ataupun akhir pekan, Qi Qi harus selalu siap tanpa mengeluh sedikitpun.
"Singkatnya, hari-hari ke depanmu akan sangat produktif"
Qi Qi mengangguk pelan dan masih berada disitu untuk beberapa saat padahal mereka sudah berada di pintu ruang ganti. Bo Hai yang akan berganti pakaian bertanya apa Qi Qi mau menontonnya?
Qi Qi dengan datar menggeleng, tentu saja tidak.
Bo Hai akhirnya menutup pintunya, namun itu tidak bertahan lama karena ia membukanya lagi untuk melempar pakaian kotor pada Qi Qi, menyuruhnya mengambil pakaian itu untuk dry cleaning.
Qi Qi menahan kesal atas semua ulah Bo Hai yang keterlaluan.
Bo Hai dan Qi Qi berangkat bekerja bersama. Di lobi, Bao Ni dan Mo Nan melihat mereka yang berjalan beriringan dan kebingungan atas situasi itu. Bao Ni bertanya pada Mo Nan alasan Qi Qi mengikuti Bo Hai, tapi Mo Nan juga tidak tahu apa-apa mengenai hal ini.
Xin Yan dan Chen Mo ternyata sudah menunggu kedatangan Bo Hai di ruangannya. Bo Hai membuka pintu dan mengucapkan selamat pagi. Xin Yan kemudian menyerahkan laporan penjualan musim kemarin.
Klien besar memang memainkan banyak peran dalam meningkatkan pengakuan merek perusahaan, tapi sebagian besar keuntungan justru didapat dari pelanggan individu. Selain itu, penjualan produk yang berhubungan dengan bunga juga berjalan dengan baik.
Bo Hai melirik heran ke arah Qi Qi yang masih berdiri disana, otomatis pandangan Xin Yan dan Chen Mo juga beralih ke arah Qi Qi. Qi Qi sendiri terlihat bingung kenapa semua orang memandanginya.
Tahu mungkin Qi Qi belum terbiasa dengan tugasnya, Chen Mo menyuruhnya pergi untuk membuatkan Bo Hai secangkir kopi. Qi Qi menyanggupinya dan bergegas pergi dari sana.
Setelah Qi Qi pergi, Xin Yan protes atas keputusan Bo Hai untuk menjadikan Qi Qi yang ceroboh sebagai asistennya. Xin Yan kemudian menawarkan sebuah posisi untuk Qi Qi di departemennya supaya ia bisa mengawasinya. Bo Hai menolak, ia tak memerlukan hal itu karena ia sendiri yang akan melatih pegawai bodoh dan clueless seperti Qi Qi (untuk menjadi calon istri yang baik hahahaha, oke abaikan).
Mendengar Bo Hai akan melatihnya sendiri membuat Chen Mo kasihan pada Qi Qi. Chen Mo tertawa garing mengatakan hal itu sementara Xin Yan memandangnya tak suka.
Qi Qi menyeduh kopi untuk Bo Hai di cafetaria kantor. Ini adalah saat yang tepat bagi Bao Ni dan Mo Nan untuk mewawancarai Qi Qi mengenai apa yang terjadi sebenarnya.
Mo Nan membukanya dengan menyindir Qi Qi mengenai perkataannya tempo hari yang akan mengundurkan diri dan tidak akan menyesalinya. Bao Ni membenarkan hal tersebut. Mungkin Qi Qi sudah lelah mengungkitnya lagi, ia menolak untuk berkomentar dan memilih meninggalkan mereka.
Terdengar suara seseorang, Si Si yang nongkrong di cafetaria bersama dengan karyawan lain menyindir Qi Qi mengenai alasannya. Apalagi kalau bukan karena ia merasa menyesal dan meminta tinggal tanpa tahu malu.
Qi Qi tak tinggal diam dengan sindiran itu. Setelah meletakkan cangkir di meja, ia menceritakan kejadian 'aslinya'. Sejujurnya, ia tidak mau kembali bekerja di Flower Plus, tapi Bo Hai bilang perusahaan tidak bisa berjalan tanpanya.
"Dia bahkan datang ke rumahku. Tangisannya begitu memilukan sampai membuatku menyerah dan memutuskan untuk kembali bekerja', ucap Qi Qi tak kalah sengak, membuktikan bahwa ia benar-benar anak ibunya, si ratu ekpresif lol.
Omongan Qi Qi yang lebih terdengar seperti bualan, tentu membuat Si Si tidak percaya begitu saja dan menganggap Qi Qi berbohong mengenai hal itu. Zhen Qi, karyawan wanita lain, berpendapat sama. Qi Qi tidak memiliki bukti apapun soal perkataannya. Xiao Yi juga ikut mengejek Qi Qi, memang ia sebegitu berharganya apa?
Bawahan Wapresdir Wen diam-diam menguping pembicaraan mereka dari jauh.
Qi Qi tidak mengerti kenapa orang-orang masih meragukan perkataannya, buktinya ia sekarang telah dipromosikan. Bo Hai memang benar-benar menangis dan memohon padanya, bukti apalagi yang diperlukan?
Saat Qi Qi kembali meyakinkan hal itu, Bo Hai ternyata sudah berada di belakangnya berdiri dalam diam memperhatikan kelakuannya. Mo Nan yang pertama menyadarinya, ia langsung menahan nafas dan membelalakan matanya lalu cepat-cepat menyuruh Qi Qi untuk menghentikan aksinya.
Qi Qi yang belum menyadari keberadaan Bo Hai semakin menggila, ia bahkan memperagakan terhadap Bao Ni bagaimana Bo Hai memohon padanya.
"Dia memegang kakiku seperti ini, mengatakan..."
Mo Nan memberikan Bao Ni kode mengenai keberadaan Bo Hai. Bao Ni langsung menoleh dan terkejut ternyata Bo Hai sudah di belakang mereka. Qi Qi masih melanjutkan sandiwaranya:
"'Tolong kembalilah, Ling Ling Qi! Perusahaan tidak bisa berjalan tanpamu!' Itulah yang dikatakan Bunga Piranha"
Menyadari Bo Hai ada di sekitar sana, Bao Ni pura-pura membentak Qi Qi.
Semua orang di cafetaria berbondong-bondong pergi dari sana satu persatu. Bao Ni menegur Qi Qi atas kelakuannya di tempat kerja dan menyuruhnya memikirkan tindakannya. Setelah itu, ia bergegas pergi meninggalkan Qi Qi sendirian di cafetaria.
Qi Qi tidak mengerti kenapa Bao Ni tiba-tiba mengatakan hal seperti itu. Sembari mengambil kembali cangkir kopinya, ia membicarakan mengenai hati manusia.
"Jika aku tidak mengatakannya, mereka akan cemburu. Tapi jika aku mengatakannya-"
Ucapan Qi Qi mendadak terhenti karena begitu ia menoleh, Bo Hai sudah berdiri disana dengan wajah geram melihat kelakuan ajaibnya.
Qi Qi hanya bisa menundukan kepalanya karena sandiwaranya ketahuan hahahahaha.
Saat di rumah kaca mini, Qi Qi berusaha menjelaskan maksud dari perkataannya tadi. Ia meminta Bo Hai untuk memakluminya. Tentu saja rekan kerjanya akan penasaran karena ia tiba-tiba kembali dan mendapatkan sebuah promosi. Di sisi lain ia tidak boleh mengatakan kebenarannya, tidak ada pilihan lagi selain membuatnya satu.
"Dengan begini...pada akhirnya aku melakukannya untuk membantumu', bela Qi Qi sambil tersenyum canggung.
Bo Hai merespon penjelasan itu, lalu apa artinya aku harus berterimakasih padamu?
Qi Qi menolak, tentu saja tidak perlu karena itu adalah bagian dari tugasnya.
Bo Hai memberikan Qi Qi sebuah buku pedoman bahan floristry. Karena Qi Qi suka bicara, ia menyuruhnya untuk menghafalkan buku pedoman itu.
Qi Qi buru-buru mengambil buku itu untuk mengeceknya. Bagaimana ia bisa menghafalkan buku setebal ini?
Chen Mo datang untuk memberitahukan Bo Hai mengenai rapat yang akan dimulai. Sebelum pergi, Bo Hai kembali mengingatkan Qi Qi, ia akan mengetesnya sebelum jam kerja berakhir. Jika Qi Qi tidak bisa menjawab dengan benar, ia harus menyalin seluruh bukunya sebanyak tiga rangkap.
Qi Qi yang mendengar ancaman itu, buru-buru menghafalkannya panik.
Di perjalanan menuju rapat, Chen Mo bimbang menanyakan satu hal yang membuatnya penasaran. Ia tidak tahu apakah ia harus menanyakannya atau tidak. Karena tidak tahu, dengan kejam Bo Hai menyuruhnya untuk tidak usah menanyakannya. Tapi masalahnya, Chen Mo merasa tidak nyaman jika tidak menanyakannya (termasuk penonton hahahaha).
"Ada begitu banyak cara agar membuat Ling Ling Qi tetap diam. Kenapa kau malah memilih membuatnya berada sisimu?"
Chen Mo penasaran akan alasannya. Ia tidak tahu apakah karena Bo Hai khawatir Qi Qi akan membuka rahasianya,
"...atau kau memiliki alasan pribadi?', goda Chen Mo curiga.
Bo Hai seketika speechless mendengar pertanyaan Chen Mo yang mungkin menurutnya tak masuk akal.
"Kelihatannya kau banyak menganggur belakangan ini?', sindir Bo Hai kesal. Buktinya ia masih memiliki waktu untuk memikirkan hal seperti ini. Bo Hai masih mempunyai senjata lain untuk mengancam Chen Mo,
"Departemen Pemasaran masih kekurangan pekerja, pergi bantu mereka"
Chen Mo seketika mati kutu, itu artinya ia harus bekerja di bawah kepemimpinan Xin Yan. Tentu saja itu lebih buruk dari pemotongan gaji.
"Bos, aku salahhhh.....', rengek Chen Mo minta ampun hahaha lol.
Bawahan Wapresdir Wen melaporkan apa yang didengarnya tadi di cafetaria kantor mengenai Bo Hai yang datang ke rumah Qi Qi dan memohon agar ia kembali bekerja di perusahaan. Shi Ji menganggap Bo Hai memang mencurigakan karena tiba-tiba saja mempromosikan Qi Qi menjadi asistennya.
Wapresdir Wen memerintahkan kedua bawahannya untuk terus mengawasi Ling Ling Qi, ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Bo Hai dan dirinya.
Bao Ni sedang berjalan ke cafetaria saat tiba-tiba trio pemujanya menghadangnya untuk memberikan makan siang. Xiao Wang menawarkan udang karang dan sebuah apel, Da Wei membelikan sashimi, dan Xiao Yi menyiapkan paha ayam bernutrisi untuknya.
Mo Nan yang sedang menyeduh minuman heran melihat kelakuan mereka dari jauh.
Trio pemuja itu saling berebutan agar dipilih Bao Ni, Bao Ni menyuruh mereka berhenti berebutan. Dengan lembut, ia menerima niat baik mereka bertiga, tapi sayangnya dia sedang menjalani diet jadi tidak bisa memakan daging.
Pegawai wanita yang berkumpul tak jauh dari sana memandang Bao Ni dengan tidak suka. Bao Ni sudah akan pergi, namun ia kembali lagi untuk mengambil apel milik Xiao Wang.
"Terima kasih"
Mengetahui makanannya diambil, Xiao Wang senang bukan main dan memamerkan hal itu pada dua pesaingnya. Sementara Mo Nan yang memperhatikan mereka dari jauh, geleng-geleng kepala melihat adegan itu. Si Si yang bergabung dalam gerombolan pegawai wanita mencemooh Bao Ni yang hanya tahu cara untuk menarik dan menggoda laki-laki. Sepanjang hari hanya berkumpul dengan mereka.
Diam-diam Lily memperhatikan Xiao Wang yang masih tersipu karena Bao Ni meresponnya. Zhen Qi heran bahkan laki-laki jujur dan baik seperti Xiao Wang jatuh hati padanya. Si Si benar-benar penasaran bagaimana akhir kisah ini.
Berbeda dengan kedua rekannya, Lily merasa mereka tidak perlu membicarakan hal ini. Sebenarnya, Bao Ni sangat cantik dan mempunyai kepribadian yang baik jadi wajar saja jika ia menarik perhatian laki-laki.
Zhen Qi mendorong kepalanya, ia tidak mengerti kenapa Lily begitu tidak mudah marah. Maka dari itu Lily menjadi tipikal orang yang mudah dibuli. Lily hanya bisa tersenyum mendengar hal itu.
Mo Nan memanggil Bao Ni dan memperagakan bagaimana tadi para laki-laki membujuk Bao Ni dengan makanan. Saat Bao Ni bertanya makanan apa yang dibawanya, ternyata Mo Nan hanya bercanda menawarkan makanan itu.
Ia kemudian mengutarakan pendapatnya mengenai kejadian yang dilihatnya tadi.
"Kau tahu caramu menghadapi orang-orang yang mengejar dan memujimu itu sebenarnya sangat...memuakkan', ucap Mo Nan blak-blakan.
Bao Ni yang awalnya bangga tiba-tiba berubah kesal.
"Lalu aku harus bagaimana? Mereka sangat baik, masa harus aku siram dengan air dingin?"
Mo Nan berdecak dengan alasan yang dibuat Bao Ni dan memujinya sangat hebat. Sayangnya, bersikap baik belum tentu adalah jalan keluar terbaik. Ia meminta Bao Ni mendengarkan sarannya.
"Terkadang dibandingkan dengan memberi harapan, bicara terus terang dan memberikan penolakan adalah hal yang lebih baik"
Bao Ni meminta Mo Nan untuk menyederhanakan maksudnya. Mo Nan menghela nafas, memang tidak mudah menggunakan tipe orang yang beradab sepertinya untuk membuat Bao Ni mengerti. Apa yang ia ingin coba katakan adalah berhenti untuk bermain dengan perasaan orang-orang sebelum Bao Ni mengakibatkan api dan justru membakar dirinya sendiri. Ia meminta Bao Ni untuk memikirkan perkataannya baik-baik.
"Aku akan membawakan makanan ini pada Qi Qi. Pai pai~"
Setelah Mo Nan pergi, Bao Ni malah berdecak kesal karena sikap Mo Nan yang berlebihan.
Di rumah kaca mini, Qi Qi sudah menyantap makanannya yang ketiga ditemani Mo Nan. Ia berterima kasih pada Mo Nan yang telah membawakan makan siang untuknya, jika tidak ia pasti sudah kelaparan disini.
Mo Nan penasaran apa yang ditugaskan Bo Hai sehingga membuatnya terburu-buru sampai lupa untuk makan. Qi Qi tidak bisa mengatakan banyak hal, intinya Bo Hai membuat segalanya menjadi sulit untuknya.
Mo Nan kembali mengungkit masalah Qi Qi yang tiba-tiba kembali bekerja tanpa penjelasan padahal sebelumnya sudah berhenti. Ia menduga ini ada hubungannya dengan kejadian malam itu. Qi Qi terkejut Mo Nan bisa menebaknya.
Mo Nan membujuk Qi Qi untuk memberitahukan semua hal yang mengganggunya alih-alih menyembunyikannya karena bisa berakibat buruk untuk Qi Qi sendiri. Qi Qi bisa memberitahunya dan ia akan bersedia untuk membantu.
Qi Qi terdiam cukup lama. Sebenarnya, ia tidak bisa membicarakan hal ini. Kalaupun ia memberitahunya, tidak ada yang bisa membantunya. Ia meminta Mo Nan untuk tidak bertanya lagi mengenai hal itu.
Mo Nan sekilas menurunkan pandangannya, pancingannya kembali gagal. Jika Qi Qi memang tidak ingin membicarakannya, Mo Nan menyuruh Qi Qi untuk melupakannya saja. Ia mengingatkan Qi Qi yang masih mempunyai Bao Ni dan dirinya.
Entah apapun yang Qi Qi temui, ada mereka yang akan selalu mendukungnya. Qi Qi meminta Mo Nan untuk tidak usah khawatir, ia akan selalu mengingatnya.
Ibu-ibu rempong sedang berkumpul di taman kompleks. Ibu Wortel memamerkan kulit wajahnya yang menjadi halus dan berkilau, bahkan bintik-bintik hitamnya pun hilang.
Ibu Qi Qi menyindir dirinya yang terlalu tubir sampai tidak takut untuk mengatakan apapun.
Ibu Wortel justru semakin menjadi, ia memamerkan suaminya yang bisa mendapatkan begitu banyak sarang burung walet. Suaminya bilang wanita yang memakan sarang burung walet adalah wanita terbaik. Ia memakannya selama beberapa hari, siapa yang menyangka akan begitu efektif?
"Bintik-bintik hitam hilang, kulit menjadi halus. Dan yang terpenting kau bisa lihat betapa kenyalnya wajahku"
Ibu Qi Qi tidak bisa lagi berkomentar banyak lol.
Ibu-ibu lain kemudian lanjut membahas khasiat sarang burung walet. Seorang ibu bahkan membahas mengenai bibinya yang terlihat sepuluh tahun lebih muda karena memakannya. Apalagi jika wanita muda yang mengkonsumsinya, mereka mungkin akan menjadi sangat cantik sampai diangkat ke surga.
Ibu Qi Qi yang tertarik menghampiri ibu wortel untuk menanyakan dimana ia bisa membelinya. Ibu Wortel meremehkan hal itu, tidak ada gunanya ia memberitahu karena ibu Qi Qi pasti tidak sanggup membelinya.
Ibu Qi Qi memukulnya kesal, ia menjelaskan kenapa ia membutuhkan sarang burung walet. Putrinya akan menikah dengan orang kaya berpengaruh, tunggu saja sampai itu benar-benar terjadi. Jangankan sarang burung walet, ia bisa mendapatkan apapun yang ia mau.
Ibu Wortel tak mau kalah. Jika Qi Qi berhasil mendapatkan suami kaya dan berpengaruh, maka ia pasti akan menikah dengan presiden Amerika. Ungkapan itu disambut gelak tawa dari semua orang.
Ibu Qi Qi tetap optimis, siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada mereka berdua, mungkin saja sekarang mereka sedang main mata. Hahahaha lol.
Main mata? Nyatanya, Bo Hai menggebrak meja karena Qi Qi ketiduran saat menghafalkan buku pedoman (ketawa berjamaah. HAHAHA).
Qi Qi langsung bangun dan pura-pura menghafalkan materi lagi. Bo Hai mengambil buku itu, waktu sudah habis.
Qi Qi membela diri mengenai dirinya yang hanya tidur sebentar. Bo Hai bertanya apa ia sudah menghafal semuanya?
"Ya, bisa dibilang begitu,' jawab Qi Qi percaya diri.
Bo Hai memberikan buku lain yang merupakan sebuah novel berjudul 'The Seven Heroes and Five Gallants'. Tidak ada gunanya mengingat dengan cara menghafal, maka dari itu ia ingin Qi Qi mengambil karakter Bai Yutang dan Zhan Zhou sebagai contoh.
"Cari bunga yang menggambarkan kualitas mereka, kemudian jelaskan alasanmu kenapa memilihnya"
Qi Qi berdiri untuk melihat-lihat bunga di rumah kaca yang cocok dengan karakter mereka. Qi Qi memilih Chimonanthus Praecox (Wintersweet) untuk menggambarkan Bai Yutang.
"Wintersweet hanya mekar di musim salju. Mereka secara alami angkuh karena memilih patah daripada melengkung. Itu juga akan mekar secara berlimpah dan akan sangat harum setelah salju turun. Seperti Bai Yutang, dia masih muda ketika tersohor, mandiri, dan intoleran terhadap hambatan apapun. Bukankah dia seseorang yang berdiri di atas semua orang, bebas - tepat seperti Wintersweet?"
Giliran untuk Zhan Zou sekarang. Qi Qi mengedarkan pandangannya dan mengambil satu tangkai bunga 'Sweet Flag'*.
Bo Hai mengangkat alisnya, Sweet Flag?
"Sweet Flag memiliki bagian dalam yang lembut dan bagian luar yang kuat, sulit untuk dipatahkan. Ketika kau pertama kali melihatnya, mereka tidak terlihat menarik sama sekali. Tapi ketika kau menggabungkannya dengan bunga yang lain, karakteristik baiknya akan keluar. Bahkan para leluhur kita pun mengakui ia memiliki karakter. Sweet Flag bisa menolak roh jahat dan mencegah wabah penyakit. Bukankah Zhan Zhou yang terhormat, jujur dan disanjung tinggi seperti itu?"
Bo Hai mengakui kerja keras Qi Qi, dengan usahanya ia mengganggap Qi Qi lulus. Qi Qi tidak bisa menahan senyum.
Tapi Bo Hai memintanya untuk tidak senang dulu, ia menyuruh Qi Qi untuk menyiram semua tanaman disana dan kembali bekerja.
Bo Hai pergi lagi. Qi Qi mengumpati Bo Hai yang menyalahgunakan wewenang untuk menghukumnya.
"Dasar begundal!"
(Hahaha ini bahasanya subber Indonesia aka Sultan Khilaf lol)
Qi Qi pulang ke rumah saat hari sudah gelap. Ia menanyakan ayahnya apa ia sudah makan? Ayahnya mengiyakannya, ia kemudian memberitahu istrinya yang sedang berada di dapur bahwa putrinya sudah pulang.
Qi Qi terlihat sangat kelelahan saat duduk di sofa depan TV. Ibunya kemudian menghampirinya membawa semangkuk kecil makanan yang katanya lezat.
Qi Qi meragukan perkataan ibunya, tanpa melihatpun ia sudah tahu ibunya menyiapkan makanan kaleng yang sudah hampir kadaluwarsa.
Ibu Qi Qi tertawa mendengar perkataan putrinya, apa aku selalu memberi makanan kaleng kadaluwarsa? Dengan bangga ia menyajikan semangkuk sarang burung walet untuk Qi Qi.
Qi Qi sangat terkejut ibunya memberikan sarang burung walet dan menebak ibunya mendapatkan hadiah karena melakukannya. Ia buru-buru mengambil mangkuk itu dan memakannya dengan lahap walaupun masih panas.
Ibu Qi Qi membantah ada hadiah. Untuk putrinya tersayang, ia bersedia menghamburkan uang seberapapun jumlahnya. Ia menyuruh putrinya cepat makan. Setelah Qi Qi makan, ia akan menjadi semakin cantik dan mendapatkan suami kaya itu alias Bo Hai hahahaha.
Ibunya bertanya bagaimana rasanya. Jujur saja, Qi Qi merasa aneh dengan rasanya yang familiar, sangat berbeda dengan sarang burung walet yang terakhir ia makan.
Ayah Qi Qi membongkar kedok istrinya, ternyata itu bukanlah sarang burung walet melainkan jamur jeli cincang lol. Istrinya otomatis berteriak padanya,"Ling Guo Liang!"
Ayah Qi Qi seketika menunduk. Qi Qi protes kepada ibunya karena telah menipunya. Ibunya mencari alasan untuk membela diri.
"Apa kau tahu sarang burung walet mempunyai kandungan gizi dan khasiat yang sama bagusnya dengan apa?"
Mungkin Ayah Qi Qi ingin menebus kesalahannya, ia dengan semangat menjawab jamur jeli. Ibu Qi Qi langsung membenarkannya, tepat sekali!
Qi Qi menolak untuk memakannya lagi dan menyuruh ibunya untuk memakannya saja. Ibunya meminta Qi Qi untuk memakannya sedikit lagi untuk membuat ia semakin cantik dan memberikan gizi untuk kulitnya.
Ibunya kemudian memutuskan untuk menyuapinya. Qi Qi protes kepada ibunya yang menggunakannya untuk perawatan kecantikan, ia terpaksa memakannya lagi karena ibunya terus berusaha menjejalinya. Qi Qi mengerutkan wajahnya karena rasanya benar-benar tidak enak.
Qi Qi curiga jamur jeli ini juga hampir kadaluwarsa. Ibunya membantah, tidak ada tanggal expired untuk jamur jeli.
Komentar:
Bentar, pertama aku mau klarifikasi dulu soal tanda bintang merah di Sweet Flag yang Qi Qi pilih buat karakter Zhan Zhou. Demi apa itu gak sinkron hahaha.
Bunga yang diambil Qi Qi 99.99% adalah bunga Gladiola pink yang masih sepenuhnya menguncup bukan tanaman Sweet Flag/ Calamus/ Jeringau atau apapun sebutannya, mereka beda banget. Keknya tim produksinya miss deh hahaha.
Setelah aku search-search ternyata bahasa chinanya bunga Gladiola adalah Tang-Changpu sementara Calamus adalah Changpu (yang diduga kuat jadi akar masalahnya). Bo Hai juga nyebutnya dua karakter (china) gak ada Tang-nya, jadi intinya emang salah di bunga yang dijadiin contoh bukan sub, penyebutan, skenario, dll.
Ngelihat penjelasan bunga itu yang 'gak menarik pas pertama kali lihat', udah fix pasti yang dimaksud emang Sweet Flag, secara siapa sih yang gak tertarik sama kecantikan bunga Gladiola pas udah mekar? Setelah nyocokin penjelasan Qi Qi soal Changpu sama penjelasan Sweet Flag juga sinkron, jadi yaaa maafin aja ya, tim produksi pasti gak luput dari kesalahan hehehe.
Tadinya aku mau bagi episode ini jadi tiga part tapi setelah menimang-nimang, jadi dua part emang udah keputusan terbaik. Gak tahu juga kalo episode-episode ke depannya sih.
Nulis sinopsis ini lama karena aku dipusingin masalah dua tanaman itu, padahal aku cuma ngambil 20 menit buat part 1 yang biasanya 22 menit lol.
See you on the next post! Pai pai~
Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 8 Part 2~
Wapresdir Wen memerintahkan kedua bawahannya untuk terus mengawasi Ling Ling Qi, ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Bo Hai dan dirinya.
Mo Nan yang sedang menyeduh minuman heran melihat kelakuan mereka dari jauh.
Trio pemuja itu saling berebutan agar dipilih Bao Ni, Bao Ni menyuruh mereka berhenti berebutan. Dengan lembut, ia menerima niat baik mereka bertiga, tapi sayangnya dia sedang menjalani diet jadi tidak bisa memakan daging.
Pegawai wanita yang berkumpul tak jauh dari sana memandang Bao Ni dengan tidak suka. Bao Ni sudah akan pergi, namun ia kembali lagi untuk mengambil apel milik Xiao Wang.
"Terima kasih"
Mengetahui makanannya diambil, Xiao Wang senang bukan main dan memamerkan hal itu pada dua pesaingnya. Sementara Mo Nan yang memperhatikan mereka dari jauh, geleng-geleng kepala melihat adegan itu. Si Si yang bergabung dalam gerombolan pegawai wanita mencemooh Bao Ni yang hanya tahu cara untuk menarik dan menggoda laki-laki. Sepanjang hari hanya berkumpul dengan mereka.
Diam-diam Lily memperhatikan Xiao Wang yang masih tersipu karena Bao Ni meresponnya. Zhen Qi heran bahkan laki-laki jujur dan baik seperti Xiao Wang jatuh hati padanya. Si Si benar-benar penasaran bagaimana akhir kisah ini.
Berbeda dengan kedua rekannya, Lily merasa mereka tidak perlu membicarakan hal ini. Sebenarnya, Bao Ni sangat cantik dan mempunyai kepribadian yang baik jadi wajar saja jika ia menarik perhatian laki-laki.
Zhen Qi mendorong kepalanya, ia tidak mengerti kenapa Lily begitu tidak mudah marah. Maka dari itu Lily menjadi tipikal orang yang mudah dibuli. Lily hanya bisa tersenyum mendengar hal itu.
Mo Nan memanggil Bao Ni dan memperagakan bagaimana tadi para laki-laki membujuk Bao Ni dengan makanan. Saat Bao Ni bertanya makanan apa yang dibawanya, ternyata Mo Nan hanya bercanda menawarkan makanan itu.
Ia kemudian mengutarakan pendapatnya mengenai kejadian yang dilihatnya tadi.
"Kau tahu caramu menghadapi orang-orang yang mengejar dan memujimu itu sebenarnya sangat...memuakkan', ucap Mo Nan blak-blakan.
Bao Ni yang awalnya bangga tiba-tiba berubah kesal.
"Lalu aku harus bagaimana? Mereka sangat baik, masa harus aku siram dengan air dingin?"
"Terkadang dibandingkan dengan memberi harapan, bicara terus terang dan memberikan penolakan adalah hal yang lebih baik"
Bao Ni meminta Mo Nan untuk menyederhanakan maksudnya. Mo Nan menghela nafas, memang tidak mudah menggunakan tipe orang yang beradab sepertinya untuk membuat Bao Ni mengerti. Apa yang ia ingin coba katakan adalah berhenti untuk bermain dengan perasaan orang-orang sebelum Bao Ni mengakibatkan api dan justru membakar dirinya sendiri. Ia meminta Bao Ni untuk memikirkan perkataannya baik-baik.
"Aku akan membawakan makanan ini pada Qi Qi. Pai pai~"
Setelah Mo Nan pergi, Bao Ni malah berdecak kesal karena sikap Mo Nan yang berlebihan.
Di rumah kaca mini, Qi Qi sudah menyantap makanannya yang ketiga ditemani Mo Nan. Ia berterima kasih pada Mo Nan yang telah membawakan makan siang untuknya, jika tidak ia pasti sudah kelaparan disini.
Mo Nan penasaran apa yang ditugaskan Bo Hai sehingga membuatnya terburu-buru sampai lupa untuk makan. Qi Qi tidak bisa mengatakan banyak hal, intinya Bo Hai membuat segalanya menjadi sulit untuknya.
Mo Nan kembali mengungkit masalah Qi Qi yang tiba-tiba kembali bekerja tanpa penjelasan padahal sebelumnya sudah berhenti. Ia menduga ini ada hubungannya dengan kejadian malam itu. Qi Qi terkejut Mo Nan bisa menebaknya.
Mo Nan membujuk Qi Qi untuk memberitahukan semua hal yang mengganggunya alih-alih menyembunyikannya karena bisa berakibat buruk untuk Qi Qi sendiri. Qi Qi bisa memberitahunya dan ia akan bersedia untuk membantu.
Qi Qi terdiam cukup lama. Sebenarnya, ia tidak bisa membicarakan hal ini. Kalaupun ia memberitahunya, tidak ada yang bisa membantunya. Ia meminta Mo Nan untuk tidak bertanya lagi mengenai hal itu.
Mo Nan sekilas menurunkan pandangannya, pancingannya kembali gagal. Jika Qi Qi memang tidak ingin membicarakannya, Mo Nan menyuruh Qi Qi untuk melupakannya saja. Ia mengingatkan Qi Qi yang masih mempunyai Bao Ni dan dirinya.
Entah apapun yang Qi Qi temui, ada mereka yang akan selalu mendukungnya. Qi Qi meminta Mo Nan untuk tidak usah khawatir, ia akan selalu mengingatnya.
Ibu-ibu rempong sedang berkumpul di taman kompleks. Ibu Wortel memamerkan kulit wajahnya yang menjadi halus dan berkilau, bahkan bintik-bintik hitamnya pun hilang.
Ibu Qi Qi menyindir dirinya yang terlalu tubir sampai tidak takut untuk mengatakan apapun.
Ibu Wortel justru semakin menjadi, ia memamerkan suaminya yang bisa mendapatkan begitu banyak sarang burung walet. Suaminya bilang wanita yang memakan sarang burung walet adalah wanita terbaik. Ia memakannya selama beberapa hari, siapa yang menyangka akan begitu efektif?
"Bintik-bintik hitam hilang, kulit menjadi halus. Dan yang terpenting kau bisa lihat betapa kenyalnya wajahku"
Ibu Qi Qi tidak bisa lagi berkomentar banyak lol.
Ibu-ibu lain kemudian lanjut membahas khasiat sarang burung walet. Seorang ibu bahkan membahas mengenai bibinya yang terlihat sepuluh tahun lebih muda karena memakannya. Apalagi jika wanita muda yang mengkonsumsinya, mereka mungkin akan menjadi sangat cantik sampai diangkat ke surga.
Ibu Qi Qi yang tertarik menghampiri ibu wortel untuk menanyakan dimana ia bisa membelinya. Ibu Wortel meremehkan hal itu, tidak ada gunanya ia memberitahu karena ibu Qi Qi pasti tidak sanggup membelinya.
Ibu Qi Qi memukulnya kesal, ia menjelaskan kenapa ia membutuhkan sarang burung walet. Putrinya akan menikah dengan orang kaya berpengaruh, tunggu saja sampai itu benar-benar terjadi. Jangankan sarang burung walet, ia bisa mendapatkan apapun yang ia mau.
Ibu Wortel tak mau kalah. Jika Qi Qi berhasil mendapatkan suami kaya dan berpengaruh, maka ia pasti akan menikah dengan presiden Amerika. Ungkapan itu disambut gelak tawa dari semua orang.
Ibu Qi Qi tetap optimis, siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada mereka berdua, mungkin saja sekarang mereka sedang main mata. Hahahaha lol.
Main mata? Nyatanya, Bo Hai menggebrak meja karena Qi Qi ketiduran saat menghafalkan buku pedoman (ketawa berjamaah. HAHAHA).
Qi Qi langsung bangun dan pura-pura menghafalkan materi lagi. Bo Hai mengambil buku itu, waktu sudah habis.
Qi Qi membela diri mengenai dirinya yang hanya tidur sebentar. Bo Hai bertanya apa ia sudah menghafal semuanya?
"Ya, bisa dibilang begitu,' jawab Qi Qi percaya diri.
Bo Hai memberikan buku lain yang merupakan sebuah novel berjudul 'The Seven Heroes and Five Gallants'. Tidak ada gunanya mengingat dengan cara menghafal, maka dari itu ia ingin Qi Qi mengambil karakter Bai Yutang dan Zhan Zhou sebagai contoh.
"Cari bunga yang menggambarkan kualitas mereka, kemudian jelaskan alasanmu kenapa memilihnya"
Qi Qi berdiri untuk melihat-lihat bunga di rumah kaca yang cocok dengan karakter mereka. Qi Qi memilih Chimonanthus Praecox (Wintersweet) untuk menggambarkan Bai Yutang.
Giliran untuk Zhan Zou sekarang. Qi Qi mengedarkan pandangannya dan mengambil satu tangkai bunga 'Sweet Flag'*.
Bo Hai mengangkat alisnya, Sweet Flag?
"Sweet Flag memiliki bagian dalam yang lembut dan bagian luar yang kuat, sulit untuk dipatahkan. Ketika kau pertama kali melihatnya, mereka tidak terlihat menarik sama sekali. Tapi ketika kau menggabungkannya dengan bunga yang lain, karakteristik baiknya akan keluar. Bahkan para leluhur kita pun mengakui ia memiliki karakter. Sweet Flag bisa menolak roh jahat dan mencegah wabah penyakit. Bukankah Zhan Zhou yang terhormat, jujur dan disanjung tinggi seperti itu?"
Bo Hai mengakui kerja keras Qi Qi, dengan usahanya ia mengganggap Qi Qi lulus. Qi Qi tidak bisa menahan senyum.
Bo Hai pergi lagi. Qi Qi mengumpati Bo Hai yang menyalahgunakan wewenang untuk menghukumnya.
"Dasar begundal!"
(Hahaha ini bahasanya subber Indonesia aka Sultan Khilaf lol)
Qi Qi pulang ke rumah saat hari sudah gelap. Ia menanyakan ayahnya apa ia sudah makan? Ayahnya mengiyakannya, ia kemudian memberitahu istrinya yang sedang berada di dapur bahwa putrinya sudah pulang.
Qi Qi terlihat sangat kelelahan saat duduk di sofa depan TV. Ibunya kemudian menghampirinya membawa semangkuk kecil makanan yang katanya lezat.
Qi Qi meragukan perkataan ibunya, tanpa melihatpun ia sudah tahu ibunya menyiapkan makanan kaleng yang sudah hampir kadaluwarsa.
Ibu Qi Qi tertawa mendengar perkataan putrinya, apa aku selalu memberi makanan kaleng kadaluwarsa? Dengan bangga ia menyajikan semangkuk sarang burung walet untuk Qi Qi.
Qi Qi sangat terkejut ibunya memberikan sarang burung walet dan menebak ibunya mendapatkan hadiah karena melakukannya. Ia buru-buru mengambil mangkuk itu dan memakannya dengan lahap walaupun masih panas.
Ibu Qi Qi membantah ada hadiah. Untuk putrinya tersayang, ia bersedia menghamburkan uang seberapapun jumlahnya. Ia menyuruh putrinya cepat makan. Setelah Qi Qi makan, ia akan menjadi semakin cantik dan mendapatkan suami kaya itu alias Bo Hai hahahaha.
Ayah Qi Qi membongkar kedok istrinya, ternyata itu bukanlah sarang burung walet melainkan jamur jeli cincang lol. Istrinya otomatis berteriak padanya,"Ling Guo Liang!"
Ayah Qi Qi seketika menunduk. Qi Qi protes kepada ibunya karena telah menipunya. Ibunya mencari alasan untuk membela diri.
"Apa kau tahu sarang burung walet mempunyai kandungan gizi dan khasiat yang sama bagusnya dengan apa?"
Mungkin Ayah Qi Qi ingin menebus kesalahannya, ia dengan semangat menjawab jamur jeli. Ibu Qi Qi langsung membenarkannya, tepat sekali!
Qi Qi menolak untuk memakannya lagi dan menyuruh ibunya untuk memakannya saja. Ibunya meminta Qi Qi untuk memakannya sedikit lagi untuk membuat ia semakin cantik dan memberikan gizi untuk kulitnya.
Ibunya kemudian memutuskan untuk menyuapinya. Qi Qi protes kepada ibunya yang menggunakannya untuk perawatan kecantikan, ia terpaksa memakannya lagi karena ibunya terus berusaha menjejalinya. Qi Qi mengerutkan wajahnya karena rasanya benar-benar tidak enak.
Qi Qi curiga jamur jeli ini juga hampir kadaluwarsa. Ibunya membantah, tidak ada tanggal expired untuk jamur jeli.
Komentar:
Bentar, pertama aku mau klarifikasi dulu soal tanda bintang merah di Sweet Flag yang Qi Qi pilih buat karakter Zhan Zhou. Demi apa itu gak sinkron hahaha.
Bunga Gladiol |
Sweet Flag/ Calamus |
Ngelihat penjelasan bunga itu yang 'gak menarik pas pertama kali lihat', udah fix pasti yang dimaksud emang Sweet Flag, secara siapa sih yang gak tertarik sama kecantikan bunga Gladiola pas udah mekar? Setelah nyocokin penjelasan Qi Qi soal Changpu sama penjelasan Sweet Flag juga sinkron, jadi yaaa maafin aja ya, tim produksi pasti gak luput dari kesalahan hehehe.
Tadinya aku mau bagi episode ini jadi tiga part tapi setelah menimang-nimang, jadi dua part emang udah keputusan terbaik. Gak tahu juga kalo episode-episode ke depannya sih.
Nulis sinopsis ini lama karena aku dipusingin masalah dua tanaman itu, padahal aku cuma ngambil 20 menit buat part 1 yang biasanya 22 menit lol.
See you on the next post! Pai pai~
Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 8 Part 2~
Kak lanjutin.
ReplyDeleteSipp❤️
Delete