Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 5 Part 2

Bunga segar memang tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tapi itu tetaplah sebuah langkah awal yang indah. - Solace Flower

Di kantor pusat, Si Si mendapatkan paket sebuah kotak hitam besar. Begitu membukanya, ia mendapati bunga mawar putih-biru tertata rapi di dalamnya. Ia tersenyum memandangi bunga itu dan membaca kartu ucapan yang diletakkan di atasnya.
Xiao Yi yang melihat hal itu memutuskan untuk datang mendekat dan membacakan sebagian isi kartunya dengan lantang.
"Apa kau masih menungguku?"
Xiao Yi langsung menggodanya. Manajer Li Bo Qing yang juga berada di sekitar sana akhirnya juga ikut mendekat dan menanyakan siapakah orang yang ditunggu Si Si. Malu-malu, Si Si menjawab orang itu adalah mantan pacarnya yang pergi ke luar negeri dua tahun yang lalu.
Dari kartu ucapan, Xiao Yi mengetahui nama kotak bunga itu sebagai 'Traveling Across The Galaxy to Love You'. Xiao Yi memujinya sangat romantis. Ia kemudian menyadari kotak bunga itu berasal dari Toko Solace Flower, sebuah toko bunga online yang sekarang sangat terkenal dan mempunyai jutaan penggemar di Weibo.
Manajer Li Bo Qing kemudian menyuruh staffnya (Manajer Li Bo Qing mengepalai Departemen Desain kalau tidak salah) untuk memperhatikan kotak bunga itu. Disana hanya terdapat 12 bunga mawar sederhana tapi mereka menggunakan pewarna untuk menciptakan skema warna layaknya galaksi. Hal yang sederhana namun juga cerdas.
Xiao Yi berinisiatif untuk membuka Weibo Solace Flower untuk membacakan kisah dibaliknya.
(Jadi biasanya orang-orang akan memposting cerita masing-masing di akun weibo Solace. Solace Flower akan memilih satu kisah perminggunya untuk dikabulkan dibuatkan buketnya. Setelah dibuatkan, mereka/ dia akan memposting foto hasil buketnya disertai balasan kata-kata.)
Xiao Yi kemudian menyuruh orang-orang untuk mendengarkan baik-baik cerita yang akan ia bacakan.
"Sebuah kotak mawar yang diberi nama 'Traveling Across The Galaxy to Love You'. Diberikan oleh Mr. Peng di New York untuk mantan kekasihnya. Jika mantan kekasihnya membalas perasaannya, maka dia akan kembali kesini untuk bekerja atau hal lain, jika tidak dia akan menetap di Amerika"
Xiao Yi langsung menawarkan diri untuk menelfonkan mantan pacarnya untuk Si Si. Si Si menolak dengan tersipu. Ia akan menelfonnya sendiri nanti, yang sontak membuat orang-orang langsung menggodanya.
Manajer Li Bo Qing kemudian membahas kepopuleran Toko Solace Flower. Ia juga sering melihat desain bunga mereka di akun Weibo mereka. Xiao Yi sependapat bahkan ia merasa desain Solace lebih baik daripada desain Bo Hai, CEO mereka sendiri.
Manajer Li Bo Qing serta merta langsung menegurnya. Xiao Yi bekerja di Flower Plus, apa ia mau menghancurkan perusahaannya sendiri?
Xiao Yi menjelaskan bukan itu maksudnya. Suatu kebenaran kalau Bo Hai hanya menerima klien besar dan mendapatkan begitu banyak uang karena hal itu, tapi tetap saja itu hanyalah uang. Tidak ada cinta dalam desainnya. Tetapi jika mereka membicarakan Solace Flower, perhatikan saja semboyan mereka, bunga segar memang tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tapi itu tetaplah sebuah langkah awal yang indah.
Xiao Yi memejamkan matanya karena terlalu tersentuh. Ia memutar badannya dan mulai membuka matanya kembali. Tapi ia langsung terbelalak saat mendapati Bo Hai telah berdiri di depannya bersama dengan Chen Mo. Dengan tergagap, Xiao Yi berusaha menjelaskan apa yang ia maksud dengan kata-katanya. Berbeda dengan pujian sebelumnya, sekarang ia malah mencemooh desain Solace Flower sangat ketinggalan jaman.
Bo Hai mendekat untuk melihat kotak bunga itu. Ia tersenyum memperhatikan desain bunga di dalamnya. Ia mengakui desain Solace memang cantik dan bagus. Bisa dipastikan kemampuannya  lebih baik daripada Xiao Yi cs.
Bo Hai menyuruh bawahannya untuk belajar dari mereka. Ia pergi meninggalkan mereka tanpa kesal sedikitpun.
Setelah Bo Hai disapa tim desain yang lain, Chen Mo mengejar Bo Hai. Ia mengira Bo Hai akan cemburu karena karyawannya lebih memuji desain Solace Flower dibandingkan dengan desainnya sendiri.
Bo Hai tak terima diremehkan Chen Mo, apa ia benar-benar sedangkal itu? Mereka saling tertawa satu sama lain.
Qi Qi bertemu dengan Mo Nan untuk mengambil kembali surat pengunduran dirinya. Mo Nan sudah menduganya makanya ia tidak memberikan surat itu pada manajer toko. Ia juga sudah membuat alasan mengapa Qi Qi pulang lebih awal yaitu karena sakit perut. Qi Qi berterima kasih karena hal itu.
Qi Qi menyadari Mo Nan berpakaian sangat rapi saat itu. Ia menanyakan alasannya, ia kemudian menduga Mo Nan akan pergi kencan. Mereka kemudian saling bercanda. Mo Nan akhirnya mengatakan ia hanya ingin bekerja dengan berpakaian rapi saja.
Saat pulang kantor, trio pengejar Bao Ni mengerubunginya untuk menanyakan apa yang akan Bao Ni lakukan sepulang kerja. Da Wei menawarkan dua tiket pameran seni dan mengajaknya untuk pergi bersama. Xiao Wang tak mau kalah, ia mengajak Bao Ni untuk makan di restoran Perancis. Ia sudah memesan tempat duduk disana. Satu laki-laki lain mengajaknya melihat pemandangan di bukit Pheonix.
Cittt! Suara mobil yang berdecit terdengar. Ternyata itu adalah suara mobil Xiao Yi yang berhenti di depan mereka. Ia menawarkan diri untuk mengantar Bao Ni pulang. Bao Ni merasa tidak nyaman atas perlakuan mereka karena terus-terusan mengerubungi dan membujuknya.
Mo Nan datang dari arah belakang dengan membawa sebuket bunga. Ia kemudian memanggil Bao Ni. Bao Ni menoleh dan datang menghampirinya.
Mo Nan memberikan buket itu padanya. Sebenarnya buket ini dari pria tua berminyak (gak ngerti haha), baru-baru ini tokonya membuka jasa pengantaran buket menggunakan flowerboy. Jadi ia melakukannya karena hal itu, ia bagaikan mentari hangat yang bersinar di musim dingin. Bao Ni hanya tertawa datar mendengar bualan Mo Nan.
Mo Nan kemudian menyadari Bao Ni dikerubungi oleh banyak orang. Ia kemudian berinisiatif menggandeng lengan Bao Ni untuk membawa ia kabur dari sana. Tentu saja itu membuat laki-laki yang mengerjarnya berteriak tidak terima, tolong tangannya tolong, dikondisikan! HAHAHAHA.
Bao Ni bertanya apa yang Mo Nan lakukan. Tentu saja untuk menyelamatkannya, apalagi. Jika ia tidak membawa Bao Ni pergi, pasti serigala-serigala di belakang mereka akan mencabik-cabiknya sampai habis. Bao Ni tertawa mengerti dan menawarkan Mo Nan sebuah traktiran lobster karena sudah membantunya.
Xiao Wang protes di belakang. Da Wei juga setuju, menurutnya walaupun Mo Nan menyebut dirinya sebagai sahabat Bao Ni palingan dia ingin jadi pacarnya.
Bao Ni, Qi Qi, dan Mo Nan berkumpul di tempat makan seperti biasa. Qi Qi memuji Mo Nan, untung saja ia datang tepat waktu. Kalau tidak ia pasti sudah mengunjungi pameran seni, makan di Restoran Perancis, dan melihat pemandangan di Gunung Pheonix. Sangat membebani menjadi begitu menarik!
Bao Ni menyerahkan tugas ini pada Mo Nan karena toh ia akan kembali ke kantor lagi. Bao Ni juga akan memberikan beberapa hadiah yang ia terima pada Qi Qi. Mo Nan merasa ini tidak dianjurkan karena...
Bao Ni sadar ia salah ucap jadi ia menyuruh Qi Qi untuk memakan lobsternya saja.
Qi Qi memakan lobster-lobster itu dengan lahap dan sangat cepat. Mo Nan menyuruhnya untuk makan pelan-pelan saja, tapi Qi Qi tidak menggubrisnya.
Akhirnya Mo Nan sadar apa yang disebut dengan merubah patah hati menjadi selera makan.
Bao Ni curiga Qi Qi belum bisa melupakan Bo Hai. Memang benar Qi Qi sudah meyakinkan diri bahwa ia jatuh cinta dengan orang yang salah, tapi hatinya belum menerima itu sebagai alasan yang cukup. Bao Ni menyarankan untuk melepaskan semua itu sehingga bisa hidup bebas sama seperti dirinya. Mo Nan hanya bisa tertawa mengiyakan.
Bao Ni kemudian mengusulkan pada Qi Qi untuk mengalihkan perhatiannya dari Bo Hai. Mo Nan menganggap usulan itu cukup masuk akal. Qi Qi bertanya bagaimana caranya.
Dengan malu-malu, Bao Ni mengungkapkan cara yang biasanya ia pakai yaitu dengan cara mencari pacar baru.
Mo Nan langsung tersedak jus jeruk yang ia minum setelah mendengar cara 'biasa' itu. Dengan nada sarkastik, Mo Nan akhirnya mengerti kenapa Bao Ni begitu dikejar-kejar laki-laki. Ia mengaku kalah dari Bao Ni.
Bao Ni tidak mengerti apa yang salah dari dirinya. Ia bertanya pada Qi Qi apakah solusinya tidak masuk akal? Dengan mulut penuh makanan, Qi Qi menjawab solusi Bao Ni cukup masuk akal.
Mo Nan melebarkan matanya keheranan sementara Bao Ni hanya bisa berdecak kesal.
Di rumah, Ibu Qi Qi ternyata sudah mengumpulkan beberapa foto laki-laki yang akan menjadi kandidat untuk menjadi pasangan kencan buta Qi Qi. Ibu Qi Qi menyuruh suaminya untuk melihatnya. Ayah Qi Qi salah sangka dengan menganggap istrinya akan mencari suami lagi lol. Ibu Qi Qi menghela nafas tak percaya.
Mereka tahu Qi Qi masih juga belum punya pacar, jadi ia berencana untuk merencanakan sebuah kencan buta untuk Qi Qi. Tapi ayah Qi Qi mengingatkan, bukankah dulu ia juga melakukan hal yang sama? Tapi Qi Qi menolak mereka semua.
Ibu Qi Qi menganggap kali ini berbeda karena ia menemukan Qi Qi sudah melepas semua poster dan foto Bo Hai di kamarnya. Ayah Qi Qi tidak mengerti apa maksudnya. Ibu Qi Qi merasa kehidupan percintaan Qi Qi memulai tahapan yang baru maka dari itu sebagai ibunya sudah selayaknya ia menyediakan kencan buta untuk Qi Qi.
Tak lama pintu rumah terbuka, tanda bahwa Qi Qi telah pulang ke rumah. Ibu Qi Qi langsung datang menghampirinya dan memanggilnya dengan 'sayang'. Ia ingin merundingkan sesuatu dengan Qi Qi. Qi Qi sudah tahu kebiasaan ibunya. Kapanpun ibunya memanggilnya dengan panggilan 'sayang' pasti ibunya memiliki niat yang tidak baik. Ia menolak untuk berunding.
Ibunya tidak tahu niat terselubungnya sejelas itu. Ibu Qi Qi kemudian mengajak Qi Qi untuk melihat foto-foto yang telah ia kumpulkan. Ia menyuruh Qi Qi untuk memilih satu. Jika ternyata Qi Qi tidak suka setelah bertemu, cukup pergi saja tidak ada ruginya. Qi Qi menolak kesal dan pergi ke sofa untuk menghindari ibunya.
Ibunya tidak menyerah. Ia mengambil satu foto dan menunjukannya ke Qi Qi. Laki-laki ini adalah putra tetangga mereka Ah Fang, namanya Da Hua. Ia sudah mengumpukan informasi. Da Hua sangat luar biasa dan lumayan tampan.
Qi Qi terdiam. Mungkin saran Bao Ni untuk mengalihkan perhatiannya dari Bo Hai dengan cara mencari pacar baru tiba-tiba terlintas di pikirannya.
Setelah keheningan cukup panjang, tak disangka Qi Qi tak keberatan untuk mencobanya. Saking tak terduganya, bahkan ibunya bertanya dua kali. Ia begitu gembira saat Qi Qi benar-benar menyetujuinya. Ayah Qi Qi bahkan sampai melongo karena terlalu terkejut.
Keesokan paginya, Qi Qi tengah berdiri di depan cermin dan terlihat tidak yakin dengan gaun yang ia kenakan. Ibunya dengan yakin menganggapnya sempurna. Kenyataannya Da Hua lebih baik dibandingkan Qi Qi, jadi ia butuh sesuatu yang membuat Qi Qi telihat luar biasa.
Dulu ketika ibunya mengandung Qi Qi dan memakai gaun ini saat berjalan-jalan, semua orang memandangnya iri. Salah satu dari orang-orang ini adalah Da Hua yang saat itu masih berusia empat tahun.
Ibunya menyuruh Qi Qi bergegas pergi. Ia juga merasa telah melakukan kerja yang bagus karena memberikan alasan bahwa Qi Qi masih bekerja di hari Sabtu untuk menciptakan aura kerja keras yang kuat. Maka dari itu, ibunya berinisiatif memutuskan cafe depan kantor pusat perusahaan Qi Qi sebagai tempat kencan buta agar seolah-olah Qi Qi baru menyempatkan diri dari kantor.
Di kantor pusat, Bo Hai terlihat tetap bekerja walaupun di hari Sabtu. Ia kemudian menghubungi Nancy (mungkin asistennya) untuk membawakan secangkir Americano. Nancy mengingatkan hari ini adalah hari Sabtu, ia tidak datang ke kantor jadi tidak bisa membawakan kopi untuk Bo Hai. Bo Hai melupakan itu. Nancy kemudian menawarkan untuk menggunakan jasa pengantaran, tapi Bo Hai menolak. Ia akan keluar untuk membelinya sendiri.
Di luar cafe, Qi Qi meyakinkan dirinya sendiri. Ia tidak datang kesini untuk kencan buta melainkan hanya sebagai metode agar dia bisa melupakan Bo Hai. Ia menarik nafas pelan dan masuk ke dalam cafe.
Saat ia menaiki tangga ke lantai dua, ia mendapatkan pesan dari Da Hua yang mengatakan ia telah menunggu Qi Qi di meja 12.
Setelah sampai, ia melihat sekeliling dan menyadari Da Hua tidak se-luarbiasa di foto. Seratus delapan puluh derajat sangat berbeda.
Qi Qi tertegun menyadari pasangan kencan buta di depannya. Bagaimana bisa ibu kandungnya menusuknya dari belakang?!
Ternyata cafe inilah yang dipilih Bo Hai untuk membeli kopi. Ia berjalan di belakang Qi Qi dan duduk disebuah kursi dekat tangga. Qi Qi kemudian memutuskan bersembunyi di belakang pot tanaman.
Da Hua mengirim pesan pada Qi Qi lagi untuk menanyakan keberadaannya padahal tadi ia bilang sudah ada di pintu. Handphone Qi Qi terus berbunyi karena notifikasi pesan dari Da Hua. Da Hua berdiri untuk bertanya pada pelayan.
Merasa semakin terpojokan, dengan berjongkok akhirnya ia memutuskan untuk duduk di kursi yang terletak tepat di belakangnya. Yup itu adalah meja yang sama yang dipakai Bo Hai!
Mereka saling tertegun menyadari kehadiran masing-masing.
Bo Hai tentu saja bertanya apa Qi Qi perlu bicara dengannya? Qi Qi menggeleng pelan. Bo Hai kemudian meminta Qi Qi untuk pindah ke tempat lain dengan sopan.
Pembicaraan mereka terganggu karena ocehan Da Hua pada pelayan yang lumayan keras. Begitu Da Hua berjalan di sampingnya, Qi Qi langsung menelungkupkan wajahnya di meja dan menghadap ke arah yang berlainan. Bo Hai memperhatikan gelagat kedua orang itu.
Da Hua semakin tidak sabaran dan memutuskan untuk menelfon Qi Qi. Handphone Qi Qi otomatis berbunyi. Bo Hai memperhatikan mereka berdua secara bergantian. Da Hua berjalan lagi di samping meja Qi Qi, dengan kesal Qi Qi mengambil bantal untuk menutupi wajahnya.
Akhirnya, Bo Hai berhasil menelaah situasi apa yang sebenarnya sedang terjadi dan tertawa pelan. Niat usilnya keluar. Ia berdehem memanggil pelayan untuk mencarikan meja lain karena ia tidak terbiasa duduk dengan orang asing. Da Hua menoleh ke arah mereka, Qi Qi menatapnya memohon.
Tapi Bo Hai dengan tenangnya melenggang pergi untuk duduk di meja lain setelah pelayan menyebutkan mejanya HAHAHAHAHA.
Qi Qi mengernyitkan wajahnya dan bersembunyi di balik bantal saat Da Hua duduk di depannya. Dengan perlahan Da Hua menurunkan bantal itu dan mengajak Qi Qi berkenalan, tapi Qi Qi mengaku bahwa Da Hua salah orang LOLL.
Da Hua tentu saja tidak mempercayai hal itu. Jelas-jelas ia mengenali gaun yang dipakai Qi Qi. Qi Qi tertawa getir dan mengutuk Bo Hai sebagai bunga Piranha sebelum akhirnya kabur dari sana.
Sementara Bo Hai duduk tenang di kursinya sambil memainkan handphonenya. Sepertinya ia sangat puas dengan usilannya hahahahahahaha.
Malamnya, saat Bao Ni dan Qi Qi berjalan di gang, Qi Qi curhat mengenai nasib sialnya hari ini. Mengenai dirinya yang terus diganggu Da Hua karena ulah si Bunga Piranha.
Bao Ni malah menganggap ini sesuatu yang bagus, kenyataan ini bisa membuat Qi Qi semakin sadar betapa buruknya sikap Bo Hai. Qi Qi mengeluhkan dirinya yang selalu tidak beruntung saat bertemu dengan Bo Hai. Lain kali ia akan memilih bersembunyi jika bertemu dengannya lagi.
Bao Ni menyindir perilaku Qi Qi yang sangat berbeda beberapa hari yang lalu. Saat itu ia melakukan berbagai cara agar bisa melihat Bo Hai, sedangkan sekarang? Ia justru sibuk memikirkan cara untuk menghindari Bo Hai. Qi Qi meminta Bao Ni untuk berhenti mengejeknya.
Ketika Qi Qi mengeluhkan drama hidupnya, ia tidak menyadari Bao Ni telah pergi untuk membuang kaleng minumannya.
Begitu ia selesai bicara dan membalik badan, ia menyadari jalan itu telah sepi dan ia tidak bisa menemukan Bao Ni di belakangnya.
Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya yang sukses membuat dia menjerit ketakutan. Bao Ni tertawa dan tidak menyangka Qi Qi masih saja takut kegelapan di usia ini.
Qi Qi kemudian menunjuk ke arah bawah, dengan tergagap ia memberitahukan ada kecoa disana. Lelucon itu sukses membuat Bao Ni berteriak ketakutan. Qi Qi tertawa dengan suara tawanya yang khas.
Ia balik mengejek Bao Ni yang masih saja takut kecoak di usia ini. Mereka akhirnya saling menggoda satu sama lain dan tertawa menelusuri gang.
Ibu Qi Qi menelfon Ah Fang untuk memprotes kejadian hari ini. Ayah Qi Qi membujuk istrinya untuk bicara baik-baik tanpa emosi. Ibu Qi Qi tidak menghiraukannya.
Ibu Qi Qi merasa hubungannya dengan Ah Fang tidak terlalu buruk tapi mengapa ia tega berbohong dengannya? Ah Fang beralasan foto anaknya sudah diphotoshop makanya tidak terlihat mirip lol. Ibu Qi Qi ingin mencemarahi lebih jauh tapi ayah Qi Qi langsung mengambil handphonenya untuk memutuskan telefon.
Ayah Qi Qi menyuruh istrinya untuk tidak protes lebih jauh dan berhenti marah-marah. Lihat sudah jam berapa sekarang?
Ibu Qi Qi tidak terima disalahkan. Bagaimana ia tidak marah disaat foto dan di kenyataan sangat jauh berbeda. Ini namanya penipuan!
Di kantor pusat, Xin Yan sedang mempresentasikan proyek Flower Plus selanjutnya. Ada seorang seniman asal Tiongkok bernama Li Qing Zhu yang sangat terkenal secara internasional. Ia bahkan mendapatkan penghargaan di ajang bergengsi, para kurator dari berbagai negara juga memburu karya-karyanya.
Minggu depan, Mr. Li akan menggelar pameran pertamanya di Tiongkok dengan tema: floriculture jadi ia secara khusus mengajak Flower Plus untuk menjadi partner dalam desain area pameran.
Giliran Bo Hai yang memberikan arahan. Ia menyebut Mr. Li memanfaatkan warna dengan sangat baik. Untuk pameran ini, mereka akan membuat struktur bunga berskala besar yang disebut dengan 'Mirror Lake'. Selain itu mereka juga akan membuat buket pengaturan bunga yang tepat yang akan menjadi latar pamerannya.
Manajer Li Bo Qing juga menambahkan mengenai proposal mereka yang sudah disetujui oleh Mr. Li sendiri. Secara pribadi Mr. Li meminta Bo Hai membuatkan 'Mirror Lake' untuknya. Bagian rancangan sudah mempersiapkan semuanya. Mereka akan melakukan yang terbaik untuk membantu Bo Hai membuat 'Mirror Lake' itu.
Bo Hai menanggapi. Ia tahu bahwa Mr. Li bukanlah orang semabarangan dan media sangat tertarik dengan proyek ini. Jadi, jika kali ini mereka sukses, maka reputasi perusahaan akan naik.
Namun sebaliknya, jika mereka gagal, maka reputasi mereka akan hancur. Ia harap semua orang menaruh perhatiannya pada proyek ini. Rapat selesai.
Di ruangannnya, Wen memperhatikan undangan pameran seni itu. Ia sepertinya merencanakan akal busuknya yang lain.
Seorang pekerja toko, Li Xia membicarakan pameran seni Li Qing Zhu yang akan berkolaborasi dengan Flower Plus. Ia menyebut karya seninya sangat mahal. Qi Qi yang sedang membersihkan sela kayu berdecak mendengarnya.
Satu pekerja lain, Xiao Hui yang berada di kasir juga ikut nimbrung. Ia dengar paling tidak ada 100 reporter yang akan hadir di pameran itu. Ia menduga akan ada banyak karyawan toko yang dipanggil untuk membantu persiapan. Li Xia dengan jujur tidak mau bekerja dengan bunga Piranha. Xiao Hui juga setuju.
Qi Qi menyadari dirinya yang sangat tidak berguna, ia pasti tidak mau Qi Qi pergi membantu lol.
Manajer toko datang dari arah gudang penyimpanan, meminta mereka untuk tidak bergosip. Ia kemudian menyuruh Li Xia dan Xiao Hui pergi bersamanya siang ini untuk membantu di pusat pameran.
Qi Qi sudah bersyukur dia tidak ikut terlibat tapi ternyata manajer toko menyuruhnya membantu juga karena ada peserta magang yang sedang sakit. Qi Qi tidak bisa berbuat banyak selain menerimanya.
Di pusat pameran, Manajer Li Bo Qing membagi tugas semua pekerja yang hadir.
Chen Mo kemudian menyadari ada tiga anak magang baru, pasti mereka belum menyadari bagaimana kejamnya Bo Hai HAHA.
Ia kemudian membandingkan dengan sikap Qi Qi yang memilih berdiri di belakang setelah diserang Bo Hai habis-habisan. Jika Bo Hai terus begini, pasti ia akan kehilangan seluruh penggemarnya di perusahaan. Ia menyebut gadis-gadis yang telah dibuat patah hati oleh Bo Hai pasti sudah bisa mengelilingi bumi. Bo Hai meminta Chen Mo untuk melakukan pekerjaannya saja alih-alih mengkhawatirkan hal itu.
Aksi dimulai, ada satu peserta magang yang menolak pembagian tugasnya. Ia meminta bekerja dengan Bo Hai di bagian 'Mirror Lake'. Peserta magang yang lain juga mengharapkan hal itu.
Mendengar pengakuan itu tentu saja membuat 'pegawai veteran' tertawa. Bo Hai juga ikut tertawa karena hal itu. Manajer Li Bo Qing dengan halus menolak permintaan para peserta magang.
Qi Qi menoleh ke arah Bo Hai. Ia membayangkan Bo Hai sebagai bunga Piranha. Ia meminta dirinya untuk tidak goyah karena Bo Hai. Bulatkan tekad! Ia tersenyum senang saat ia berhasil melakukannya.
Manajer Li Bo Qing kemudian menawarkan posisi pada peserta magang sebagai pembawa bunga. Lagi-lagi peserta itu bertanya apa ia akan membawa bunga dengan Bo Hai? Manajer Li tentu saja tidak membenarkan hal itu. Bagaimana bisa Bo Hai membawa bunga? Manajer Li menawarkan posisi itu pada orang lain.
Karena menyadari posisi itu tidak berhubungan dengan Bo Hai, Qi Qi memutuskan untuk menerimanya. Manajer Li mengabulkan hal itu dan tentu saja Qi Qi tersenyum senang. Manajer Li kemudian memberikan arahan lebih lanjut mengenai proses pengerjaannya.
Chen Mo mendapatkan telefon dari seseorang. Ia kemudian berlari keluar untuk mengurusi hal itu.
Ternyata asisten Wen, Shi Ji, dicegat oleh pihak keamanan di luar. Ia menceramahi kelakuan petugas keamanan karena ia tidak diperbolehkan masuk tanpa tanda pengenal. Siapa orang Flower Plus yang tidak mengetahui Wen Quang Qi?
Chen Mo datang dengan tergopoh-gopoh dan menjabat tangannya. Ia meminta maaf atas sikap petugas keamanan karena mereka menyewanya dari pihak luar jadi wajar saja jika ia tidak mengenali orang Flower Plus.
Shi Ji mengaku Wapresdir Wen mengutusnya kemari untuk mengawasi pekerjaan mereka. Walaupun terdengar aneh, Chen Mo menyanggupi dan berjanji akan menemani Shi Ji mengawasi kegiatan mereka sepanjang waktu.
Saat Qi Qi membawa satu ember bunga, ia mendapati Bo Hai sedang berjalan mendekatinya.

Komentar:
Ini mungkin bakalan jadi rekor update paling kilat hahaha.Ya, doain aja moodku sebagus ini terus hehe. Oh ya sebenernya aku bingung mau panggil Wen apa. Sebenernya dia wakil CEO di Flower Plus bahkan setelah dia ngejual semua sahamnya. Kedepannya mungkin aku bakalan panggil dia Wapresdir Wen, sementara Bo Hai mmm aneh juga kalo dipanggil Presdir, CEO juga, jadi Bo Hai aja ya hahahaha.
Ngikutin drama ini sebenernya seru kalo diikutin, aku gak bakalan pernah nyangka kalo floriculture aja bisa dibikin sebuah perusahaan dan ranahnya luas banget! Mungkin orang awam bakalan nganggep menjadi seorang florist itu paling cuma bikin buket tapi ternyata jauh lebih luas daripada itu. Apa aja? Tunggu aja di drama ini ya hehehehe 
Setelah episode ini, kita bakalan dikenalin dalam tahapan baru hubungan Bo Hai-Qi Qi yaitu love-hate relationship. Jujur aja drama ini ngingetin aku sama drakor klasik, klise-klise yang aku suka LOL.
See you on the next post! Pai pai~

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 6 Part 1~

Comments

Post a Comment

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 9 Part 1

Kau benar. Terkadang, memberi penolakan secara jelas lebih manusiawi daripada berpura-pura baik - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 1

Setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri. Selama dirimu tahu apa yang membuat ia istimewa, niscaya kau akan menemukan sisi keindahannya yang unik. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 2

Dua puluh tahun telah terlewati, tapi aku tidak pernah melupakannya. Konsep desain untuk karya ini adalah kembang api di langit malam. Walaupun memiliki bentuk yang indah, tapi itu membuatku merasakan sakit dan kesepian. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan