Seluruh peserta menaruh rangkaian bunganya masing-masing di atas meja agar para juri bisa melihat dengan leluasa. Para juri di meja panjang saling berdiskusi satu sama lain, mengutarakan pendapatnya sebelum memberikan nilai sebagai keputusan akhir. Setelah dirasa cukup, salah satu perwakilan juri mengambil microphone untuk mengumumkan tim mana saja yang berhasil lolos ke babak final.Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan
"Semuanya, setelah melihat komentar para juri, daftar kontestan yang maju ke babak final telah diputuskan. Silahkan lihat pada layar."
Bo Hai tersenyum simpul, di saat yang sama suara perwakilan juri menggema mengucapkan selamat untuk Bo Hai.
"Selamat untuk florist dari China, Bo Hai. Dia akan memasuki babak final sebagai kontestan tempat pertama dari babak penyisihan."
Suara tepuk tangan bergemuruh, Bo Hai memutarkan badan dan membungkuk untuk mengucapkan terima kasih.
Xin Yan kebetulan lewat di dekat sana, begitu ia sadar mereka sedang mengikuti jalannya kompetisi, ia langsung mendekat untuk mengetahui hasilnya. Da Wei yang menyadarinya lebih dulu, ia berdehem memberi kode pada pegawai lain mengenai keberadaan Direktur Zhou disana.
Satu persatu pegawai yang sadar membubarkan diri yang kemudian hanya menyisakan Zhen Qi (karena komputer yang dipakai adalah miliknya). Zhen Qi yang fokus menonton live streaming meminta rekannya untuk berhenti bicara-padahal bagian dari kode, karena ia jadi tidak bisa mendengar.
Satu persatu pegawai yang sadar membubarkan diri yang kemudian hanya menyisakan Zhen Qi (karena komputer yang dipakai adalah miliknya). Zhen Qi yang fokus menonton live streaming meminta rekannya untuk berhenti bicara-padahal bagian dari kode, karena ia jadi tidak bisa mendengar.
Begitu Zhen Qi menoleh, ia begitu kaget karena Xin Yan sudah berada disampingnya dan reflek menutup video itu. Xin Yan yang pada dasarnya sedang memperhatikan juga, memprotesi tindakannya, ia meminta Zhen Qi untuk menayangkannya kembali.
Mendengar Bo Hai yang berhasil memasuki babak final apalagi di tempat pertama, membuat Wapresdir Wen kecewa dengan rencana Mo Nan. Ia langsung menghubungi Mo Nan untuk membahas keadaan ini. Mo Nan meminta Wapresdir Wen untuk tidak usah cemas karena kompetisi masih dalam tahap permulaan.
Mo Nan membahas satu kenyataan yang masih menguatkan keyakinannya. Bo Hai tidaklah sulit mendapatkan peringkat pertama di babak penyisihan. Jika memang semudah ini, kenapa ia tidak pernah berpartisipasi dalam lomba apapun sebelumnya?
"Dia bahkan mengunjungi psikolog sebelum babak penyisihan."
Wapresdir Wen benar-benar khawatir jika rencana mereka yang membuat Bo Hai mengikuti kompetisi malah akan memberikan kerugian pada mereka. Mo Nan meminta Wapresdir Wen untuk berhenti panik atas suatu hal yang tidak jelas.
"Terus selidiki psikolognya. Serahkan kompetisi ini padaku."
Bao Ni diam-diam mendekati Mo Nan dari arah belakang, Mo Nan masih lanjut berbicara dengan Wapresdir Wen di sambungan telefon, memberitahu Wapresdir Wen mengenai feelingnya yang tidak akan kembali dengan tangan kosong kali ini.
Saat Mo Nan menutup telefonnya, Bao Ni langsung menepuk punggungnya, menanyakan siapa yang ditelfon Mo Nan dan apa maksudnya 'kembali dengan tangan kosong'.
Mo Nan buru-buru memutar otak mencari alasan, ia meminta Bao Ni untuk menjaga rahasianya karena ini ada hubungannya dengan kesempatan Mo Nan mendapatkan sebuah promosi. Mo Nan mengaku ia baru saja menghubungi teman-teman baiknya yang bekerja di media. Ia meminta mereka untuk menggabungkan penampilan CEO Bo di kompetisi dan menerbitkan beberapa artikel besar, artikel yang panjangnya lebih dari setengah halaman. Namun tetap saja, Bao Ni masih tidak mengerti kenapa ini harus dirahasiakan.
"Aku menggunakan koneksiku sendiri untuk ini. Ini bukanlah perintah Direktur Zhou. Pikirkan baik-baik. Dia sangat picik, jadi jika ia mengetahuinya, dia akan bilang aku mencuri pusat perhatian darinya."
Juga ketika artikel-artikel besar itu sudah diterbitkan dan media menindaklanjutinya, CEO Bo pasti akan tahu kalau dia yang merencanakannya.
"Sekali dia memberikan penghargaan padaku, Direktur Zhou tidak akan bisa berbuat apapun. Ketika ini terjadi, aku akan mentraktirmu makanan."
Bao Ni berpikir sejenak, ia menganggap ide Mo Nan cukup bagus. Ia kemudian mengajak Mo Nan untuk pergi dari sana.
Saat Bo Hai dan Qi Qi berjalan keluar dari venue, mereka dihadang oleh dua orang wanita yang mengaku penggemar floristry dan benar-benar mengagumi Bo Hai. Mereka kemudian meminta foto dengannya, Bo Hai menyanggupinya dengan senang hati. Tapi sebelum itu, mereka juga meminta tanda tangannya.
Qi Qi tentu saja sebal memandangi mereka, karena mungkin mengingatkannya pada dosanya terdahulu saat ia masih dengan naifnya mengagumi Bo Hai. Kedua wanita itu bergantian mengambil foto dengan Bo Hai sementara Qi Qi mau tak mau harus menunggu mereka selesai. Setelah mendapatkan tanda tangan dan foto, kedua wanita itu mengucapkan terima kasih.
Saat kembali berjalan, Qi Qi menyebut kedua wanita itu sebagai fangirl gila (Woyy inget dulu! hahahaha). Qi Qi mengakui rangkaian bunga Bo Hai hari ini memang bagus, tapi kalau dibandingkan dengan karya Tuan Solace tetaplah tidak ada apa-apanya.
Bo Hai berhenti sebentar untuk menanggapi, kalau begitu kenapa Tuan Solacenya tidak menghadiri kompetisi ini?
Qi Qi yakin Tuan Solace memiliki alasan jelas di baliknya,
Qi Qi yakin Tuan Solace memiliki alasan jelas di baliknya,
"Karena dia tidak berusaha menyenangkan publik, tidak sepertimu"
Chen Mo tiba-tiba muncul dari arah belakang, ia begitu tertarik karena mereka membicarakan Tuan Solace yang menurutnya begitu luar biasa. Tapi tetap saja, menurutnya orang ini begitu aneh.
"Dia dengan rahasia menjual bunga secara online. Tapi kita bahkan tidak tahu jenis kelaminnya."
(Note: Tuan yang aku maksud selama ini tidak bermaksud gender ya, tapi lebih ke definisi seseorang yang dimuliakan hehehe telat)
Bo Hai dan Qi Qi sama-sama kesal Chen Mo memanggilnya dengan sebutan demikian, mereka memilih melengos pergi. Bagaimana tidak? Secara Bo Hai sendirilah orangnya dan Tuan Solace adalah sosok yang begitu Qi Qi kagumi.
Chen Mo sambil menahan tawa memanggil Bo Hai dan segera berlari untuk menyusulnya. Sebenarnya kenapa ia datang menemui Bo Hai adalah untuk memberitahukan informasi dari komite kompetisi. Komite akan mengadakan penampilan spesial selama istirahat makan siang, mereka harus menghadirinya.
Bo Hai mengerti, ia menyuruh Qi Qi kembali lagi untuk menonton pertunjukkan dan jangan sampai bolos. Qi Qi tak mengiyakannya begitu saja, ia mengeluhkan kakinya yang begitu lelah karena berdiri seharian.
"Aku mungkin tidak akan datang kesini selama istirahat makan siang,' ucapnya sembari melengos pergi.
Bo Hai sedikit syok, sementara Chen Mo keheranan karena ada orang yang tidak bisa Bo Hai bos-i alias Qi Qi hahahaha. Bo Hai mendapatkan sebuah ide dan berteriak,
"Aku akan memberikan gaji lembur dua kali lipat!"
Tatapan Bo Hai dan Chen Mo mendekat pertanda Qi Qi kembali karena tertarik dengan tawaran itu,
"Tiga kali lipat!"
Chen Mo menoleh ke arah Bo Hai dan menatapnya dengan khawatir takut ia akan menyanggupinya, sesuatu yang tidak pernah Chen Mo dapatkan selama ini. Bo Hai tersenyum dan menyetujui permintaan Qi Qi, tiga kali lipat!
Chen Mo tentu saja tak terima, bahkan untuk dirinya sendiri yang bersama Bo Hai melewati angin dan hujan tidak pernah mendapatkan gaji tiga kali lipat. Bo Hai tersenyum, ia sendiri juga tidak tahu kenapa menyanggupinya hahahahaha.
Qi Qi menunjukkan banyak makanan yang telah ia beli untuk dirinya dan Bao Ni. Sekarang mereka tengah duduk di rerumputan untuk makan siang. Qi Qi menyuruh Bao Ni untuk segera makan, karena ia sedang kaya jadi Bao Ni tidak usah malu-malu.
"Aku juga membelikan sandwiches untuk kau makan."
Bukannya segera memakannya, Bao Ni malah membahas Mo Nan dimana ia hanya satu-satunya orang dari Departemen Pemasaran yang bekerja lembur, apalagi dia sukarela melakukannya. Bao Ni tidak mengerti kenapa Mo Nan begitu ambisius, kelihatannya seperti dia ingin menjadi seorang pegawai teladan.
Qi Qi juga sama-sama tidak mengerti kenapa Bao Ni bahkan tidak bisa makan tanpa Mo Nan.
"Apa kau jatuh hati padanya?"
"Tidak~,' jawab Bao Ni tersipu malu.
Qi Qi tertawa ngakak, lihat saja raut wajah Bao Ni ketika mengatakan 'tidak~'. Bao Ni kesal Qi Qi masih bisa bersenang-senang dengannya ketika ia sedang dilanda kepedihan.
Bukan begitu, Qi Qi hanya mengingat situasi Bao Ni yang mematahkan begitu banyak hati sebelumnya. Ia pikir langit mengirimkan Mo Nan untuk menjinakannya.
Chen Mo sambil menahan tawa memanggil Bo Hai dan segera berlari untuk menyusulnya. Sebenarnya kenapa ia datang menemui Bo Hai adalah untuk memberitahukan informasi dari komite kompetisi. Komite akan mengadakan penampilan spesial selama istirahat makan siang, mereka harus menghadirinya.
Bo Hai mengerti, ia menyuruh Qi Qi kembali lagi untuk menonton pertunjukkan dan jangan sampai bolos. Qi Qi tak mengiyakannya begitu saja, ia mengeluhkan kakinya yang begitu lelah karena berdiri seharian.
"Aku mungkin tidak akan datang kesini selama istirahat makan siang,' ucapnya sembari melengos pergi.
Bo Hai sedikit syok, sementara Chen Mo keheranan karena ada orang yang tidak bisa Bo Hai bos-i alias Qi Qi hahahaha. Bo Hai mendapatkan sebuah ide dan berteriak,
"Aku akan memberikan gaji lembur dua kali lipat!"
Tatapan Bo Hai dan Chen Mo mendekat pertanda Qi Qi kembali karena tertarik dengan tawaran itu,
"Tiga kali lipat!"
Chen Mo menoleh ke arah Bo Hai dan menatapnya dengan khawatir takut ia akan menyanggupinya, sesuatu yang tidak pernah Chen Mo dapatkan selama ini. Bo Hai tersenyum dan menyetujui permintaan Qi Qi, tiga kali lipat!
Chen Mo tentu saja tak terima, bahkan untuk dirinya sendiri yang bersama Bo Hai melewati angin dan hujan tidak pernah mendapatkan gaji tiga kali lipat. Bo Hai tersenyum, ia sendiri juga tidak tahu kenapa menyanggupinya hahahahaha.
Qi Qi menunjukkan banyak makanan yang telah ia beli untuk dirinya dan Bao Ni. Sekarang mereka tengah duduk di rerumputan untuk makan siang. Qi Qi menyuruh Bao Ni untuk segera makan, karena ia sedang kaya jadi Bao Ni tidak usah malu-malu.
"Aku juga membelikan sandwiches untuk kau makan."
Bukannya segera memakannya, Bao Ni malah membahas Mo Nan dimana ia hanya satu-satunya orang dari Departemen Pemasaran yang bekerja lembur, apalagi dia sukarela melakukannya. Bao Ni tidak mengerti kenapa Mo Nan begitu ambisius, kelihatannya seperti dia ingin menjadi seorang pegawai teladan.
Qi Qi juga sama-sama tidak mengerti kenapa Bao Ni bahkan tidak bisa makan tanpa Mo Nan.
"Apa kau jatuh hati padanya?"
"Tidak~,' jawab Bao Ni tersipu malu.
Qi Qi tertawa ngakak, lihat saja raut wajah Bao Ni ketika mengatakan 'tidak~'. Bao Ni kesal Qi Qi masih bisa bersenang-senang dengannya ketika ia sedang dilanda kepedihan.
Bao Ni bertanya-tanya apa mungkin ini disebut dengan ganjaran? Ia menghela nafas, dirinya sudah dikejar-kejar orang selama dua puluh tahun. Sebelumnya, kapan dia pernah jatuh cinta memangnya?
Jujur saja, Qi Qi tidak begitu mencemaskan apa yang dirasakan Bao Ni saat ini. Perasaannya datang dan pergi dengan sangat cepat. Tunggu beberapa saat dan semuanya akan baik-baik saja.
Bao Ni membenarkan anggapan Qi Qi. Mungkin saja dalam beberapa hari, beberapa pelamar baru yang dapat diandalkan akan datang beriringan dan ia sepenuhnya bisa melupakan Mo Nan. Benar, itu pastilah bagaimana itu akan terjadi.
"Bao Ni, kau harus bangun. Bagaimana mungkin aku menyukai Mo Nan? Bagaimana bisa aku? Ini tidak masuk akal"
Qi Qi manggut-manggut, ia yakin dalam beberapa waktu ke depan Bao Ni pasti sudah melupakan Mo Nan.
Xiao Yi tiba-tiba datang mengagetkan mereka, tanpa babibu ia langsung bertanya siapa yang menyukai Mo Nan. Bao Ni dan Qi Qi menunjuk satu sama lain. Qi Qi terkejut Bao Ni justru menunjuk dirinya, ia kemudian membalik jarinya,
"Aku?"
Xiao Yi juga sama kagetnya, Qi Qi? Bukankah ia fangirl Bunga Piranha? Apa dia sudah mengubah sasaran cintanya? Bao Ni dan Qi Qi hanya tertawa canggung mendengar pertanyaan Xiao Yi lol.
Mo Nan bertemu lagi dengan Wapresdir Wen. Wapresdir Wen baru saja mengambil catatan medis dari Departemen Psikologi yang Bo Hai kunjungi. Namun sayangnya, satu halaman telah dirobek. Berdasarkan urutan, ia bisa menduga lembar yang hilang adalah milik Bo Hai. Sepertinya Bo Hai sangat berhati-hati mengenai hal ini.
Mo Nan gembira karena ini artinya ia benar-benar menyembunyikan sesuatu. Semakin dia berhati-hati maka akan semakin mencurigakan. Ia kemudian meminta pensil pada Wapresdir Wen.
Mo Nan menggunakan pensil itu untuk mengarsir halaman selanjutnya dari catatan medis Bo Hai. Dengan begitu, sisa tulisan akibat tekanan pena bisa terlihat.
Mo Nan tersenyum membaca karakter yang muncul dan memberikan kertas itu pada Wapresdir Wen. Sepertinya ia sudah tahu hal apa yang seharusnya ia lakukan.
"Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya?"
Xin Yan mengunjungi tempat diadakannya kompetisi, di lobi depan ia bertemu dengan Chen Mo. Chen Mo heran kenapa ia datang kesana padahal Xin Yan sudah sepakat untuk mengawasi perusahaan. Tentu saja ini karena istirahat siang, Xin Yan juga mempunyai undangan dari panitia jadi tidak ada salahnya jika ia datang untuk melihat mereka. Xin Yan menanyakan dimana Bo Hai.
Saat Chen Mo menjawab Bo Hai sedang di lounge untuk beristirahat, Xin Yan berniat pergi untuk menemuinya. Chen Mo menahannya, lebih baik Xin Yan tidak menganggunya. Saat ini Bo Hai sudah cukup di bawah tekanan. Jika Xin Yan memang ingin melihat seseorang, Xin Yan bisa menemuinya karena ia punya banyak waktu luang. Xin Yan tak tertarik, ia lebih memilih berjalan pergi meninggalkan Chen Mo.
Di backstage, seorang panitia memberikan arahan pada pengisi acara untuk lekas bersiap-siap karena penampilan pembukaan akan segera di mulai. Xiao Yi yang sedang sibuk berbicara di telefon dan menggotong sekotak besar perlengkapan tidak sadar satu buah topeng terjatuh ke lantai.
Bo Hai yang kebetulan lewat sana memungut topeng itu yang telah patah dan memanggil Xiao Yi, namun tidak ada jawaban. Ia kemudian meminta Mo Nan yang juga berada disana untuk mengambilnya dan memberikan itu pada--
"CEO Bo, hati-hati"
Bo Hai tertegun, ia tidak mengerti kenapa Mo Nan tiba-tiba berkata demikian. Mo Nan tersenyum, ia hanya tidak ingin Bo Hai terluka karena backstage sedang dalam keadaan kacau. Bo Hai mengerti dan meninggalkan Mo Nan.
Mo Nan menatap topeng di tangannya, sejenak ia tersenyum sinis memikirkan pertunjukkan besar yang telah ia siapkan untuk Bo Hai.
Bo Hai memasuki aula penampilan, Xin Yan dan Chen Mo sudah semangat mengangkat tangan menunjuk kursi yang telah mereka siapkan. Sepertinya Bo Hai benar-benar tak melihatnya, satu hal yang bisa dilihatnya adalah Qi Qi yang melambai padanya dan menunjuk sebuah kursi kosong di sampingnya.
Xin Yan kesal bukan kepalang, kenapa Bo Hai duduk disana?! (Ngakak!) Chen Mo sudah menduga hal ini makanya dia memberitahu Xin Yan untuk tidak menyimpan kursi untuk Bo Hai. Terlepas dari itu, bukankah Chen Mo sudah duduk di sampingnya?
Wapresdir Wen juga datang, ia memandang Bo Hai yang duduk di barisan paling depan dengan tatapan sengit.
Penampilan pembukaan dimulai!
Mo Nan duduk di backstage memperhatikan kertas medis milik Bo Hai, ia ingat perkataan Xiaoyi, Da Wei, dan Lily tempo hari soal Bo Hai. Mengenai rumahnya yang tidak memiliki dapur, peralatan keselamatan kebakaran di kantor Flower Plus yang masih dilipatgandakan walaupun sudah 1.5 kali melebihi standar, dan seorang desainer yang susah payah HRD dapatkan tapi malah dipecatnya karena ketahuan merokok di depan Bo Hai.
Tatapan kejam Mo Nan membuat takut satu pengisi acara sehingga memilih pergi dari sana. Mo Nan menatap cermin di depannya, sepertinya ia sudah tahu rahasia besar apa yang telah Bo Hai sembunyikan selama ini.
Pertunjukan diawali dengan penampilan sepasang balerina, kemudian lanjut dengan penampilan tarian tradisional Tiongkok.
Satu penari utama bertopeng muncul, setiap kali ia menaruh kipas yang dipegangnya di depan wajahnya, maka topeng yang akan dikenakannya akan berubah. Dari mulai merah, biru, putih, kemudian kuning. Semua penonton bertepuk tangan mengagumi pertunjukkan itu. Melihat kedekatan Qi Qi dan Bo Hai, Xin Yan memandanginya dengan tatapan tidak suka.
Penari bertopeng itu mulai memasuki area penonton dari mulai bagian kiri, kemudian perlahan berjalan ke kanan menuju ke area Qi Qi dan Bo Hai duduk. Qi Qi begitu kaget saat penari itu melepas topengnya dalam sepersekian detik sehingga wajah aslinya pun terlihat.
Namun tidak menyangka pertunjukan ini akan benar-benar menjadi bencana besar untuk Bo Hai sendiri. Dengan cepat penari itu mengeluarkan satu batang besi dan menyemburkan api besar tepat di hadapan Bo Hai. Sebuah tarian api yang diam-diam disusun oleh Mo Nan! Bo Hai reflek memejamkan matanya dan menggunakan tangannya untuk menutupi wajahnya.
Xin Yan dan Chen Mo panik bukan main, Xin Yan bahkan akan berdiri untuk menghampiri Bo Hai, tapi Chen Mo menahannya. Qi Qi juga sejenak terkejut atas semburan api yang tiba-tiba muncul namun ia kembali tertawa gembira mengagumi pertunjukan itu. Berulang kali penari itu menyemburkan api, berkali-kali pula Bo Hai tersentak dan menutupi wajahnya.
Wapresdir Wen terus memperhatikan gelagat Bo Hai yang mencurigakan. Dalam sekejap, penglihatan Bo Hai berubah menjadi hitam putih!
Oh noooooooooooooooooooooooo
Kurang ajar kau Mo Nan!!!!!!!
Komentar:
Komentar:
Ah, aku suka banget sama foto thumbnail postingan ini :3
See you on the next post! Pai pai~
Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 3~
D tunggu kelanjutan y kak,jgn lama2 y
ReplyDeleteSecepet yang aku bisa ya😉
DeleteSmangat ya kak,ditunggu lanjutannya
ReplyDelete