Qi Qi menemukan Bo Hai sedang melatih otot dadanya di salah satu alat gym setelah mencarinya beberapa saat. Bo Hai sendiri terkejut dengan keberadaan Qi Qi disana. Qi Qi tersenyum senang dan segera berjalan menghampirinya.Kau terlalu realistis, tidak romantis sama sekali! Tidak heran jika kau masih jomblo di usia ini! - Chen Mo
Bo Hai menanyakan kenapa Qi Qi berada disana, Qi Qi membahas masalah kemarin terlebih dahulu. Ia meminta maaf karena orang tuanya salah paham kemarin. Bo Hai tak mempermasalahkannya, lagipula ia tidak terlalu memikirkannya.
Bo Hai kemudian menanyakan Qi Qi apa ia datang untuk berolahraga juga? Qi Qi membenarkan, karena ia makan terlalu banyak jadi ia harus banyak bergerak.
Bo Hai beranjak untuk beralih ke alat gym selanjutnya, treadmill, Qi Qi otomatis mengikuti kemanapun Bo Hai pergi. Saat Bo Hai menyetel kecepatan, ia berbasa-basi menanyakan berapa kecepatan yang biasanya Qi Qi lakukan saat berlari di treadmill. Karena pada dasarnya Qi Qi tak berpengalaman dalam hal olahraga khususnya gym dan semua ini hanya modus semata, Qi Qi menjawab sebuah angka tanpa tahu arti sebenarnya.
"15 km/jam"
Qi Qi menyadari kesalahannya, ia mengutuk dirinya sendiri karena memilih angka itu. Walaupun begitu ia masih berusaha cool membenarkan perkataan Bo Hai, ia sudah terbiasa dengan kecepatan itu.
Sudah tak ada pilihan lain, Qi Qi meyakinkan dirinya untuk melakukannya saja. Qi Qi mulai berlari seiring dengan dirinya yang terus menambah kecepatan. Bo Hai yang sepertinya tahu itu hanya akal-akalannya saja berusaha menahan tawa dan membiarkan Qi Qi kewalahan dengan kecepatan kakinya.
Ya, itu tetap saja sebuah kecepatan yang mustahil bagi seorang perempuan, Qi Qi tak bisa bertahan lama dan terpental ke belakang atau lebih tepatnya terbaring lemah di lantai. Bo Hai begitu terkejut dengan kejadian naas itu dan buru-buru turun dari mesin treadmillnya.
Bo Hai menanyakan keadaan Qi Qi, ia curiga jika Qi Qi memang baru pertama kali menggunakan treadmill. Qi Qi memilih sebuah kecepatan yang terlalu kencang untuknya, juga ia bahkan tidak tahu soal kunci darurat untuk menghentikan laju treadmill.
"Itu adalah klip kecil hitam disana."
Qi Qi tak merespon apapun, sudah jelas ini terlalu memalukan baginya.
Bukan Qi Qi kalau dia tidak pintar memanfaatkan kesempatan, pada dasarnya dia lah bian tai yang asli. Ia nyengir ketika bisa bersandar di bahu Bo Hai. (Oke Nike vs Adidas. Nice! Dan sekarang Deng Lun ngiklanin Adidas juga. Double nice! Abaikan hahaha)
Bo Hai membaringkan Qi Qi di sebuah matras dan kembali menanyakan pergelangan kakinya. Qi Qi membenarkan bahwa itu masih sakit bahkan kakinya juga terasa sakit sekarang. Ia sengaja mengarahkan tangan Bo Hai pada pinggangnya, mengatakan bahwa disana juga terasa sakit (halah modus aja lol). Bo Hai kebingungan karena sakitnya menjalar ke bagian lain, ia curiga jika Qi Qi mengalami cedera punggung.
Saat Bo Hai meminta Qi Qi berbalik, anehnya ia membalikkan badannya dengan sangat cepat walaupun sebelumnya terus merintihkan badannya yang sakit sampai tak mampu digerakkan. Qi Qi tersenyum senang saat Bo Hai mulai memijit punggungnya, memang kenapa jika dia memakai treadmill untuk pertama kalinya dan memalukan diri sendiri? Ini adalah esensi dari kencan yang sebenarnya!
Awalnya Qi Qi begitu menikmatinya, ia merasa tangan Bo Hai begitu lembut dan nyaman. Namun semakin dengan berjalannya waktu, ia mulai merasakan sesuatu yang berubah. Tekanannya makin kuat dan makin terasa menyakitkan.
"T-tunggu. I-itu sakit."
Ia meyakinkan 'Bo Hai' bahwa punggungnya tak lagi sakit, maka dari itu ia bisa menghentikannya.
Semuanya terjawab ketika ia menolah ke belakang. Ternyata yang memijatnya sudah beralih ke orang lain, seorang instruktur fitness, sementara Bo Hai sudah duduk manis memperhatikannya di matras sebelah entah semenjak kapan.
Qi Qi dibuat panik seketika, sakit punggungnya yang palsu hanya sebuah modus belaka, tapi sekarang sakit itu benar-benar terasa karena pijatan itu. Bagaimana tidak? Instruktur itu bahkan menggunakan kepalan tangan dan sikutnya untuk menekan punggung Qi Qi dengan sekuat tenaga! Bahkan Bo Hai sampai mengernyit melihatnya hahaha.
Qi Qi sudah keluar dari tempat gym dan menunggu taksi di pintu lobi depan. Ia mengeluhkan rencana hari ini yang gagal total. Masalahnya ia sudah mengorbankan dirinya sendiri dan tidak mendapatkan apapun sebagai balasannya. Qi Qi bahkan gagal menghentikan sebuah taksi yang melintas di depannya. Apa artinya ini? Kenapa ia begitu tak beruntung?
Tak lama Bo Hai menghentikan mobilnya di depan Qi Qi dan menanyakan kenapa ia belum juga pergi. Qi Qi memberitahukan soal dirinya yang belum mendapatkan taksi. Bo Hai mengerti, ia akan bertemu dengan Qi Qi di rumahnya nanti.
Siapapun mengira Bo Hai mengatakan itu untuk memberikannya tumpangan, tapi nyatanya ketika Qi Qi berniat membuka pintu, Bo Hai malah melajukan mobilnya. Qi Qi membeku seketika,
Saat Bo Hai meminta Qi Qi berbalik, anehnya ia membalikkan badannya dengan sangat cepat walaupun sebelumnya terus merintihkan badannya yang sakit sampai tak mampu digerakkan. Qi Qi tersenyum senang saat Bo Hai mulai memijit punggungnya, memang kenapa jika dia memakai treadmill untuk pertama kalinya dan memalukan diri sendiri? Ini adalah esensi dari kencan yang sebenarnya!
"T-tunggu. I-itu sakit."
Ia meyakinkan 'Bo Hai' bahwa punggungnya tak lagi sakit, maka dari itu ia bisa menghentikannya.
Qi Qi dibuat panik seketika, sakit punggungnya yang palsu hanya sebuah modus belaka, tapi sekarang sakit itu benar-benar terasa karena pijatan itu. Bagaimana tidak? Instruktur itu bahkan menggunakan kepalan tangan dan sikutnya untuk menekan punggung Qi Qi dengan sekuat tenaga! Bahkan Bo Hai sampai mengernyit melihatnya hahaha.
Qi Qi sudah keluar dari tempat gym dan menunggu taksi di pintu lobi depan. Ia mengeluhkan rencana hari ini yang gagal total. Masalahnya ia sudah mengorbankan dirinya sendiri dan tidak mendapatkan apapun sebagai balasannya. Qi Qi bahkan gagal menghentikan sebuah taksi yang melintas di depannya. Apa artinya ini? Kenapa ia begitu tak beruntung?
Tak lama Bo Hai menghentikan mobilnya di depan Qi Qi dan menanyakan kenapa ia belum juga pergi. Qi Qi memberitahukan soal dirinya yang belum mendapatkan taksi. Bo Hai mengerti, ia akan bertemu dengan Qi Qi di rumahnya nanti.
Siapapun mengira Bo Hai mengatakan itu untuk memberikannya tumpangan, tapi nyatanya ketika Qi Qi berniat membuka pintu, Bo Hai malah melajukan mobilnya. Qi Qi membeku seketika,
"Dia pergi begitu saja?" HAHAHAHA.
"Aku juga mempunyai cedera internal,' ungkapnya setengah frustasi hampir menangis.
Bao Ni makan malam dengan pacar barunya, Anderson. Anderson sendiri tidak menyangka sekarang ia bisa berpacaran dengan Bao Ni setelah mengejarnya selama tiga tahun. Bao Ni meminta Anderson untuk menganggapnya seperti memenangkan sebuah lotre. Anderson membenarkan, ia pikir hidupnya terlalu baik.
Seorang pelayan asing kemudian mengantarkan makanan untuk mereka berdua. Sebelum pergi, ia jua menanyakan rasa masakan hari ini pada Anderson. Anderson mengangguk, mereka terasa begitu lezat. Anderson lantas memperkenalkan menu itu pada Bao Ni, itu adalah foie gras (hati angsa) yang baru dikirim hari ini. Ia memesannya hanya untuk Bao Ni,
"Cobalah."
Bao Ni menolak memakannya karena hari ini ia sedang diet. Foie gras sendiri mengandung begitu banyak kalori, bukankah ia akan menjadi super gendut?
Hadiah Anderson tidak sampai sana saja, ia kemudian mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dan memberikannya pada Bao Ni. Ia yakin Bao Ni akan menyukainya. Bao Ni terkejut ketika membuka kotak itu, disana ada sebuah kalung berhiaskan batu safir. Anderson menjelaskan hadiahnya, kalung itu adalah edisi terbatas paling baru tahun ini.
Bao Ni seharusnya tersenyum senang ketika mendapatkan sebuah hadiah semahal itu, tapi tak ada ada tanda-tanda itu di wajahnya.
Bao Ni seharusnya tersenyum senang ketika mendapatkan sebuah hadiah semahal itu, tapi tak ada ada tanda-tanda itu di wajahnya.
"Aneh, harusnya aku akan sangat menyukainya,' ucapnya sedikit murung menatap kalung itu.
Anderson tidak mengerti apa yang Bao Ni katakan barusan, entah ia membicarakan kalung itu atau malah Anderson sendiri. Ia meminta Bao Ni untuk tidak usah terburu-buru karena mereka baru saja mulai pacaran. Hal yang seharusnya mereka lakukan saat ini adalah mencoba mengenal satu sama lain dengan lebih dalam. Anderson kemudian mengajak Bao Ni untuk bersulang.
Chen Mo berada di apartemen Bo Hai untuk menjelaskan proyek mereka selanjutnya, yaitu membuat setting tempat untuk sebuah film kolosal China berjudul A Chinese Ghost Story.
(Catatan:
A Chinese Ghost Story menceritakan seorang pemuda pelajar, Ning Cai Chen yang masuk ke dalam hutan dan menemukan sebuah kuil kuno. Disana ia bertemu dengan seorang hantu wanita cantik, Nie Xiao Qian yang diperbudak oleh seorang iblis pohon, Lao Lao. Nantinya cerita ini juga menjadi latar belakang untuk mimpi Bo Hai dan Qi Qi selanjutnya.)
Chen Mo menata tiga buah dokumen di atas meja, berupa peta konsep seni, skrip cerita, dan karya aslinya.
(Akhirnya!!-Jilid II hahahaha, kalo yang udah terbiasa nonton drama/movie kolosal China pasti tahu lah ya set mereka ajib-ajib biasanya, apalagi Xianxia, apalagi Flower World-nya Ashes of Love, apalagi setting hutannya Bai Qian hahaha)
Dalam film ini, aktor He Ming Lang akan memainkan sebuah peran besar. He Ming Lang sendiri yang menyerahkan desain setting bunganya pada Flower Plus karena ia menginginkan lebih banyak perbincangan dalam hal pengiklanan film.
Chen Mo menganggap ini bukanlah hal yang buruk. Saat ini promosi menggunakan film-film sangatlah terkenal. Rumah produksi bisa mempromosikan filmnya sementara mereka akan mempromosikan perusahaannya.
"Ini bisa disebut 'mengoleskan mentega di dua sisi sekaligus dalam satu roti', 'membunuh dua burung dengan satu batu...'"
Chen Mo tak bisa melanjutkan perkataannya karena kehabisan idiom/ peribahasa lol.
Bo Hai memilih mengambil skrip untuk membaca ceritanya, sementara di belahan wilayah lain Qi Qi sedang memakai serum hariannya (heh PPL!!!).
Bo Hai baru membaca sedikit skripnya saat ia sudah menggumamkan bentuk protesnya terhadap cerita itu. Dia memintanya?! Chen Mo kebingungan dengan maksud Bo Hai. Bo Hai melanjutkan perkataannya,
"Ning Cai Chen ini. Dia jelas-jelas menginginkan sebuah petualangan. Itulah kenapa ia masuk tanpa izin ke dalam Kuil Lanruo. Kuil itu menyeramkan dan seseorang pernah mati disana."
Ia benar-benar tidak mengerti kenapa Nin Cai Chen masih ingin tinggal disana.
Sekarang giliran Chen Mo yang tidak mengerti soal jalan pikiran Bo Hai, bukan begitu seharusnya caranya berpikir. Jika ada seorang hantu wanita cantik yang sedang menunggunya, Chen Mo pikir ia akan melakukannya.
Bo Hai masih kekeh dengan pendapatnya. Menurutnya, Ning Cai Chen hanya terpikat dengan kecantikannya. Bahkan jika seorang iblis membunuhnya, ia pikir itu bisa dibenarkan.
Chen Mo heran sendiri dengan logika Bo Hai yang begitu jelas. Penonton sudah pasti membeli tiket untuk menonton film ini. Siapa yang akan memikirkan motif Ning Cai Chen untuk tinggal di kuil? "Kau terlalu realistis, tidak romantis sama sekali! Tidak heran jika kau masih jomblo di usia ini!"
Bo Hai terdiam, bukankah Chen Mo jomblo juga? hahahaha.
Chen Mo beralasan ia melakukan itu karena takut Bo Hai akan kesepian. Untuk selanjutnya mereka saling melempar ejekan satu sama lain, dimulai dari Bo Hai,
"Tidak ada seorang pun yang menginginkanmu, jadi jangan balik bicara."
"Kau seorang isolator cinta."
"Kau punya gangguan endokrin."
"Kau Bunga Piranha sinting!,' ucap Chen Mo kebablasan. Ia bahkan melempar sebuah bola kertas ke kepala Bo Hai lol.
Matilah sudah, Bo Hai marah besar! Chen Mo seketika khilaf menyesali perbuatannya ketika menyadari raut wajah Bo Hai yang tak terima dengan tindakannya. Selanjutnya, Bo Hai sudah pasti meluapkan emosinya pada Chen Mo.
Caranya? Tentu saja dengan perlakuan yang sama, Bo Hai terus melemparkan bola kertas ke arah Chen Mo yang duduk diam di sofa, tapi anehnya tidak ada satupun kertas yang mengenai dirinya. Bo Hai kesal setengah mati karena itu.
"Bos, apa kau sudah puas?"
Bo Hai pasrah, meskipun gregetan ia menyuruh Chen Mo untuk kembali bekerja.
Back to dream world!
Qi Qi terbangun di sebuah tempat gelap, ia tertegun saat membaca sebuah plang nama di depannya, Kuil Lunruo? Ia terdiam sejenak untuk berpikir cerita apa ini, matanya terbelalak ketika menyadarinya, A Chinese Ghost Story!
Qi Qi kemudian melihat Bo Hai yang berjalan di hadapannya. Dengan genit ia memanggil namanya, "Ning Cai Chen, ini aku Nie Xiao Qian!"
Tapi ada satu hal yang membuatnya janggal, ia memakai jubah berwana hitam ketika kostum Nie Xiao Qian seharusnya berwarna putih. Ia memutuskan untuk tidak mempedulikan hal itu dan kembali berteriak pada Bo Hai untuk menunggunya.
Qi Qi menghampiri Bo Hai, namun Bo Hai malah berlari ketakutan meninggalkannya. Qi Qi protes akan tindakannya, seharusnya Bo Hai menerkamnya bukan melarikan diri seperti ini. Ia mengancam jika Bo Hai masih tidak menerkamnya, maka dirinya lah yang akan menerkam Bo Hai.
Qi Qi terbang ke arah Bo Hai, menerkamnya dan membuatnya terlentang jatuh. Bo Hai dengan ketakutan menanyakan apa yang Qi Qi mau. Anehnya Qi Qi malah menanyakan namanya, padahal ia sudah memanggilnya tadi. Bukankah ia sudah tahu namanya? Qi Qi beralasan kalau dia sudah melupakannya. Ia meminta Bo Hai untuk tidak usah khawatir karena ia sendiri akan melindungi Bo Hai.
"Lihat aku!"
Bo Hai menggumamkan kata hantu. Qi Qi membenarkan bahwa dirinya memang seorang hantu, tapi ia adalah seorang hantu cantik yang memiliki banyak cinta. Ia akan menjadi kekasih masa depannya, juga!
Qi Qi akan mendekat lagi ke arah Bo Hai namun sayang ia tersandung sebuah akar, dimana dalam posisi akan jatuh pada Bo Hai dan sebelum itu sukses membuat Bo Hai tak sadarkan diri. Qi Qi kebingungan karena Bo Hai justru pingsan.
Qi Qi terkejut ketika mendapati banyak akar pohon yang keluar dari tubuhnya, apalagi ketika ia mendengar sekawanan orang meneriakkan sebuah kalimat, menunjuk Lao Lao sebagai dirinya. Qi Qi terkesiap,
"Aku Lao Lao?"
Komentar:
(Catatan:
A Chinese Ghost Story menceritakan seorang pemuda pelajar, Ning Cai Chen yang masuk ke dalam hutan dan menemukan sebuah kuil kuno. Disana ia bertemu dengan seorang hantu wanita cantik, Nie Xiao Qian yang diperbudak oleh seorang iblis pohon, Lao Lao. Nantinya cerita ini juga menjadi latar belakang untuk mimpi Bo Hai dan Qi Qi selanjutnya.)
Chen Mo menata tiga buah dokumen di atas meja, berupa peta konsep seni, skrip cerita, dan karya aslinya.
(Akhirnya!!-Jilid II hahahaha, kalo yang udah terbiasa nonton drama/movie kolosal China pasti tahu lah ya set mereka ajib-ajib biasanya, apalagi Xianxia, apalagi Flower World-nya Ashes of Love, apalagi setting hutannya Bai Qian hahaha)
Dalam film ini, aktor He Ming Lang akan memainkan sebuah peran besar. He Ming Lang sendiri yang menyerahkan desain setting bunganya pada Flower Plus karena ia menginginkan lebih banyak perbincangan dalam hal pengiklanan film.
Chen Mo menganggap ini bukanlah hal yang buruk. Saat ini promosi menggunakan film-film sangatlah terkenal. Rumah produksi bisa mempromosikan filmnya sementara mereka akan mempromosikan perusahaannya.
"Ini bisa disebut 'mengoleskan mentega di dua sisi sekaligus dalam satu roti', 'membunuh dua burung dengan satu batu...'"
Chen Mo tak bisa melanjutkan perkataannya karena kehabisan idiom/ peribahasa lol.
Bo Hai memilih mengambil skrip untuk membaca ceritanya, sementara di belahan wilayah lain Qi Qi sedang memakai serum hariannya (heh PPL!!!).
Bo Hai baru membaca sedikit skripnya saat ia sudah menggumamkan bentuk protesnya terhadap cerita itu. Dia memintanya?! Chen Mo kebingungan dengan maksud Bo Hai. Bo Hai melanjutkan perkataannya,
"Ning Cai Chen ini. Dia jelas-jelas menginginkan sebuah petualangan. Itulah kenapa ia masuk tanpa izin ke dalam Kuil Lanruo. Kuil itu menyeramkan dan seseorang pernah mati disana."
Ia benar-benar tidak mengerti kenapa Nin Cai Chen masih ingin tinggal disana.
Sekarang giliran Chen Mo yang tidak mengerti soal jalan pikiran Bo Hai, bukan begitu seharusnya caranya berpikir. Jika ada seorang hantu wanita cantik yang sedang menunggunya, Chen Mo pikir ia akan melakukannya.
Bo Hai masih kekeh dengan pendapatnya. Menurutnya, Ning Cai Chen hanya terpikat dengan kecantikannya. Bahkan jika seorang iblis membunuhnya, ia pikir itu bisa dibenarkan.
Chen Mo beralasan ia melakukan itu karena takut Bo Hai akan kesepian. Untuk selanjutnya mereka saling melempar ejekan satu sama lain, dimulai dari Bo Hai,
"Tidak ada seorang pun yang menginginkanmu, jadi jangan balik bicara."
"Kau seorang isolator cinta."
"Kau punya gangguan endokrin."
"Kau Bunga Piranha sinting!,' ucap Chen Mo kebablasan. Ia bahkan melempar sebuah bola kertas ke kepala Bo Hai lol.
Caranya? Tentu saja dengan perlakuan yang sama, Bo Hai terus melemparkan bola kertas ke arah Chen Mo yang duduk diam di sofa, tapi anehnya tidak ada satupun kertas yang mengenai dirinya. Bo Hai kesal setengah mati karena itu.
"Bos, apa kau sudah puas?"
Bo Hai pasrah, meskipun gregetan ia menyuruh Chen Mo untuk kembali bekerja.
Back to dream world!
Qi Qi terbangun di sebuah tempat gelap, ia tertegun saat membaca sebuah plang nama di depannya, Kuil Lunruo? Ia terdiam sejenak untuk berpikir cerita apa ini, matanya terbelalak ketika menyadarinya, A Chinese Ghost Story!
Qi Qi kemudian melihat Bo Hai yang berjalan di hadapannya. Dengan genit ia memanggil namanya, "Ning Cai Chen, ini aku Nie Xiao Qian!"
Tapi ada satu hal yang membuatnya janggal, ia memakai jubah berwana hitam ketika kostum Nie Xiao Qian seharusnya berwarna putih. Ia memutuskan untuk tidak mempedulikan hal itu dan kembali berteriak pada Bo Hai untuk menunggunya.
Qi Qi menghampiri Bo Hai, namun Bo Hai malah berlari ketakutan meninggalkannya. Qi Qi protes akan tindakannya, seharusnya Bo Hai menerkamnya bukan melarikan diri seperti ini. Ia mengancam jika Bo Hai masih tidak menerkamnya, maka dirinya lah yang akan menerkam Bo Hai.
Qi Qi terbang ke arah Bo Hai, menerkamnya dan membuatnya terlentang jatuh. Bo Hai dengan ketakutan menanyakan apa yang Qi Qi mau. Anehnya Qi Qi malah menanyakan namanya, padahal ia sudah memanggilnya tadi. Bukankah ia sudah tahu namanya? Qi Qi beralasan kalau dia sudah melupakannya. Ia meminta Bo Hai untuk tidak usah khawatir karena ia sendiri akan melindungi Bo Hai.
"Lihat aku!"
Bo Hai menggumamkan kata hantu. Qi Qi membenarkan bahwa dirinya memang seorang hantu, tapi ia adalah seorang hantu cantik yang memiliki banyak cinta. Ia akan menjadi kekasih masa depannya, juga!
Qi Qi terkejut ketika mendapati banyak akar pohon yang keluar dari tubuhnya, apalagi ketika ia mendengar sekawanan orang meneriakkan sebuah kalimat, menunjuk Lao Lao sebagai dirinya. Qi Qi terkesiap,
"Aku Lao Lao?"
Komentar:
Aku sebenernya bingung sendiri, jelas-jelas Qi Qi bilang itu malem tapi kok pas keluar tempat gym masih terang benderang ya? Hahahahaha. Apa aku melewatkan sesuatu?
Ternyata Qi Qi adalah Lao Lao, si iblis pohon dimana ia bukan lah seorang pemeran utama. Apa ini juga sebuah pertanda?
Oh ya, apa ada yang ngalamin masalah sama chromenya? Link terutama di postingan populer susah diklik? (solusi sementara dipencet terus sampe browsernya loading)
Btw, drama ini lagi rerun di Chinanya mulai hari Sabtu kemaren hehehe. Dan masalahnya Deng Lun pake Nike di drama ini sementara dia ngiklanin Adidas sekarang, gimana hayo?
See you on the next post! Pai pai~
Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 20 Part 3~
Ternyata Qi Qi adalah Lao Lao, si iblis pohon dimana ia bukan lah seorang pemeran utama. Apa ini juga sebuah pertanda?
Oh ya, apa ada yang ngalamin masalah sama chromenya? Link terutama di postingan populer susah diklik? (solusi sementara dipencet terus sampe browsernya loading)
Btw, drama ini lagi rerun di Chinanya mulai hari Sabtu kemaren hehehe. Dan masalahnya Deng Lun pake Nike di drama ini sementara dia ngiklanin Adidas sekarang, gimana hayo?
See you on the next post! Pai pai~
Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 20 Part 3~
Kerenn selalu di tunggu ka semangat😘😘
ReplyDeleteIyaaa makasih banyak >.<
Delete