Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Malam harinya, Bo Hai terlihat merangkai sebuah buket bunga di apartemennya. Chen Mo juga berada disana membacakan sebuah kisah seorang anak lewat layar sebuah laptop.
"Aku ingin memesan bunga untuk ayahku. Besok adalah hari ulang tahunnya, tapi dia terlihat sangat sedih karena ibuku meninggal akibat sakit bulan lalu. Beberapa waktu, aku melihat ayahku menangis sendirian. Sebelum ia meninggal, ibuku dan aku setuju untuk memberikan ayah bunga di hari ulang tahunnya. Tapi ibuku pergi sebelum hari ulang tahun ayah, jadi aku ingin memberikannya bunga atas nama ibuku. Aku ingin memberitahu ayah, walaupun ibu telah pergi 'kau masih mempunyaiku'."
Bo Hai meminta Chen Mo untuk membalas pesan itu atas namanya. Chen Mo mengiyakan dan membawa laptopnya mendekat untuk mengetikkan pesannya.
"Bunga ini untuk ayahmu. Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang"
Chen Mo sebenarnya tidak mengerti dengan pikiran Bo Hai, ia selalu merangkai bunga sepanjang siang, saat malam hari di rumah ia juga merangkai bunga. Ia tahu mata Bo Hai baru saja membaik, tapi apa ia harus bekerja begitu kerasnya?
Bo Hai tersenyum samar. Semua orang tahu semakin besar perusahaan maka semakin besar pula pengaruhnya. Semakin tinggi kualitas suatu kemitraan, maka secara alamiah akan semakin menantang. Terlepas dari semua itu, sejujurnya ia lebih suka mendengar kisah dari orang-orang biasa.
"Menggunakan bunga untuk mengekspresikan emosi mereka yang paling sederhana. Menggunakan bunga untuk menenangkan hati mereka"
Bisa dibilang, sebuah buket bunga kecil adalah jiwa dari seorang florist. Semua hal yang telah Bo Hai sebutkan sebenarnya merupakan inspirasi asli mengapa ia menekuni dunia floristry.
Sejujurnya dari dulu, ada sesuatu yang selalu Chen Mo ingin tanyakan. Sebuah kebenaran yang hanya Bo Hai, dirinya, dan mungkin Xin Yan yang tahu. Ia tidak mengerti kenapa Bo Hai menyembunyikan identitasnya dan mengurus sebuah toko bunga layaknya seorang mata-mata.
"...Tuan Solace!"
(Iya! Jadi Bo Hai sendiri yang punya toko bunga Solace Flower dan booming di weibo, punya jutaan penggemar, cuma nerima satu buket per minggu, dan buat ngedapetinnya susahnya minta ampun. Termasuk kotak bunga mantan pacarnya Si Si di Amerika, 'Travelling Across The Galaxy to Love You' yang kata Xiao Yi kemampuannya lebih unggul dari CEO mereka sendiri, Bo Hai hahaha.)
Bo Hai yakin setiap orang memiliki permasalahan masing-masing.
"Kau tahu betul pengaruh namaku di industri bunga"
Melihat Bo Hai begitu percaya diri mengatakan itu, Chen Mo langsung mengumpatinya narsis. Tapi itu memanglah kenyataan, dalam akun Weibo, Bo Hai hanyalah orang biasa yang suka merangkai bunga.
Tidak masalah siapa teman onlinenya, darimana asalnya, entah mereka kaya atau miskin, mereka semua bisa mengungkapkan kisah mereka sendiri.
"Jadi, dibandingkan menjadi Bo Hai sebagai seorang Master Florist di siang hari,  aku lebih memilih menjadi pemilik Solace Flower di malam hari"
Tapi, Chen Mo menganggap semua itu belum cukup untuk menenangkan hatinya. Lihat saja Bo Hai mempunyai lebih dari satu juta penggemar dan lebih dari separuhnya adalah perempuan. Chen Mo kemudian mendikte salah satu dari komentar mereka.
"Tuan Solace! Aku mencintaimu! Tolong pilih aku!,' ucapnya semangat tak bisa menahan tawa. Bo Hai menganggap ekspresi Chen Mo terlalu berlebihan, tentu saja Chen Mo tidak terima dibilang begitu karena memang itulah yang mereka katakan.
Qi Qi kembali ke rutinitas pekerjaannya. Ia membawa setupuk berkas ke ruangan Bo Hai, namun sayang saat ia membuka pintu, berkas itu berjatuhan ke lantai. Ia harus meletakkan berkas yang masih berada di tangannya dulu baru kembali lagi untuk mengambil berkas lain yang berserakan di lantai.
Setelah itu, ia juga membersihkan meja, sofa, dan meja kerja Bo Hai. Saat ia membersihkan meja kerja itu, ia membuka sebuah majalah dan terkejut ada profil Bo Hai disana.
Niat usilnya keluar, Qi Qi memutuskan mengambil spidol merah dan mencoreti foto Bo Hai dengan tambahan kelopak bunga, daun, dan banyak gigi taring. Apalagi kalau bukan bentuk Bunga Piranha!
Qi Qi kemudian sadar, jika Bo Hai menemukan gambar ini maka ia pasti akan menghukumnya. Maka dari itu, ia memutuskan merobek halaman itu dan menyelipkannya di lengan bajunya.
Qi Qi kemudian ke cafetaria kantor untuk mendapatkan secangkir kopi. Saat ia menunggu kopinya selesai diseduh, ia mendengar Xiao Yi dan Da Wei sedang sibuk membicarakan klien baru mereka tak jauh darinya. Xiao Yi memperkenalkan klien itu sebagai Peter Fan, seorang master di bidang home design. Dia merupakan founder dari Aifan, sebuah brand furniture internasional. Dia adalah klien besar dimana perusahaan sedang berusaha untuk memenangkannya. Mendengar itu Qi Qi semakin tertarik dan mendekati mereka.
Da Wei menunjuk foto Peter Fan di majalah,
"Pria tua ini?"
Xiao Yi ingin Da Wei menebak berapa bayarannya untuk mendesain satu ruangan. Da Wei menebak satu juta, Xiao Yi menggeleng. Da Wei melanjutkan tebakannya, dua juta, lima juta? Mendengar itu Xiao Yi berdecak, ia menganggap Da Wei terlalu kasar. Nyatanya, Peter Fan tidak peduli dengan uang.
"Itu tergantung pada moodnya. Jenis orang seperti ini adalah yang paling susah untuk dihadapi"
Kopi Qi Qi sudah siap, ia kemudian berjalan mendekati Xiao Yi dan Da Wei dengan membawa cangkirnya. Xiao Yi juga mendengar Peter Fan datang ke perusahaan untuk melihat-lihat hari ini.
"Baru saja di lantai bawah, aku melihat orang-orang dari Departemen Pemasaran kesana kemari..."
Chen Mo memanggil Qi Qi dari belakang, ia memintanya membawakan berkas kompilasi karya klasik Flower Plus ke ruang pertemuan karena Bo Hai membutuhkannya. Qi Qi mengerti, ia akan membawakannya dengan segera.
Di ruang pertemuan Bo Hai dan Peter Fan sedang mendiskusikan sesuatu saat Qi Qi datang membawakan berkas yang diminta. Setelah Qi Qi menyerahkannya, Bo Hai langsung memberikannya pada Peter Fan. Ia yakin setelah Peter Fan membacanya, maka ia akan memahami konsep dan gaya desain perusahaan mereka secara lebih baik.
Peter Fan menyanggupi, ia akan melihatnya bersama dengan bawahannya. Ia juga mengaku senang mengunjungi Flower Plus hari ini. Kemitraan silang akan menjadi trend untuk industri fashion di masa depan, terlepas mereka masih bekerja bersama atau tidak di masa depan, Peter Fan harap mereka masih bisa bertukar ide. Bo Hai tersenyum, suatu kehormatan baginya untuk bisa belajar pada Tuan Peter.
Bo Hai melihat jam tangannya, ini sudah cukup larut. Ia meminta Tuan Peter untuk makan bersamanya jika ada waktu, sudah seharusnya ia berperan sebagai tuan rumah. Selain itu ia juga memiliki alasan lain.
"Sebenarnya, aku mempunyai motif tersembunyi juga,' ucap Bo Hai menahan senyum, ia ingin berdiskusi lebih rinci dengan kliennya.
Tuan Peter tertawa mengerti maksudnya, dengan senang hati ia menerima tawaran Bo Hai untuk makan dengannya. Bo Hai kemudian meminta Qi Qi untuk mengatur ini untuknya, setelah itu ia bisa pergi.
Qi Qi terkejut sekaligus setengah berharap untuk ikut, jadi ia tidak perlu lembur dengan Bo Hai hari ini? Bo Hai mengangguk cuek. Qi Qi tak terima, kenapa?
Tingkah mereka diperhatikan oleh Tuan Peter, Bo Hai otomatis kesal atas protesan Qi Qi. Ia berusaha mengkode dengan ekspresi wajahnya meminta Qi Qi untuk pergi dari sana dengan segera, bagaimanapun ini adalah pertemuan penting yang tidak sembarang orang bisa ikut.
Qi Qi sudah akan pergi saat Tuan Peter tiba-tiba mengungkapkan keinginannya. Ia ingin mengajak Qi Qi untuk makan malam bersama mereka juga. Bo Hai tahu ia mendesain furniture dan ia juga sangat menghargai perasaan perempuan. Akan sangat bagus jika ia bisa mendengar pendapat Qi Qi.
Bo Hai berusaha menolak dengan menjelaskan keadaan Qi Qi yang merupakan pegawai baru dan belum punya banyak pengalaman. Tuan Peter malah menganggap itu kondisi yang bagus. Sejujurnya, ia sudah lelah mendengarkan pendapat dalam bentuk suatu instruksi. Sudah saatnya ia mendengar pendapat dari konsumen nyata.
Bo Hai tak bisa menolak lebih jauh dan mengiyakannya sementara Qi Qi tersenyum senang ia diperbolehkan ikut.
Saat berjalan di lobi, Tuan Peter memuji kantor Flower Plus yang cukup bagus. (Bukan cukup lagi itu mah!!! Duh! Pake BGT) Xin Yan dan Chen Mo juga ikut mendampingi Tuan Peter di belakang.
Selepas mengantarkan mereka, Xin Yan menganggap pertemuan ini memiliki kombinasi yang aneh. Chen Mo juga tidak mengerti kenapa Bo Hai membawa Ling Ling Qi sendirian untuk menghadiri pertemuan sepenting itu. Bo Hai benar-benar sangat ceroboh kali ini.
Xin Yan juga kesal, Li Ling Qi adalah tipe orang yang tidak bagus dalam segala hal kecuali mengacaukan semuanya. Ia memutuskan mengirim pesan pada Bo Hai untuk melindunginya dari Qi Qi.
Tuan Peter, Bo Hai, dan Qi Qi mendatangi sebuah restoran dimana Tuan Peter sendiri yang merekomendasikannya. Ia sering datang kemari dan tempat ini begitu tenang. Orang-orang biasanya tidak bisa menemukan tempat ini. Sementara Tuan Peter menunjukkan jalannya di depan, Bo Hai menggunakan kesempatan itu untuk memperingatkan Qi Qi.
"Jangan membuat masalah nanti, oke?"
Qi Qi membalasnya sengit lagipula ia juga datang kesini bukan karena keinginannya! Bo Hai menyuruh Qi Qi untuk mengingat tempatnya, lebih baik ia bicara sedikit dan banyak makan lol.
"Bujuk aku,' ucap Qi Qi menantang dan segera pergi meninggalkan Bo Hai yang speechless. Ia menyesap bibirnya kesal karena tak habis pikir dengan kelakuan Qi Qi yang ajaib.
Setelah mendapatkan meja di restoran itu, Tuan Peter melihat-lihat skema desain floriculture bergaya China yang diberikan oleh Bo Hai. Ia mengungkapkan, untuk desain floristry dari seri furniture bergaya China, Aifan Furniture memilih tujuh sampai delapan perusahaan untuk menjadi kandidat.
Semua perusahaan lain memiliki rencana masa depan yang hampir sama yaitu menggunakan bunga berharga berwarna-warni yang sangat bertolak-belakang dengan atmosfer rumah. Tapi rencana masa depan Flower Plus berbeda, Bo Hai memilih menggunakan Peony kering yang polos dan sederhana dalam warna. Ia ingin tahu alasan dibalik pemilihan itu.
Bo Hai dengan senang hati menjelaskannya, Peony adalah bunga nasional Tiongkok yang tentu merupakan sebuah gelar yang sangat layak. Walaupun Peony kering terlihat kurang anggun, tapi mereka murni dan elegan, sebuah gaya yang berbeda. Justru mereka terlihat seperti bunga yang mekar.
"Mereka tampak tidak terlihat kecuali kau berkeinginan untuk menjauhkan diri dari keduniaan dan menunggu dengan sabar, mengantarkan esensi dari budaya China; zen"
Juga, dalam praktiknya seri furniture bergaya China milik Aifan Furniture menargetkan pelanggan paruh baya yang lebih berpengalaman sebagai sasaran utama. Pasti akan ada anak-anak dan orang tua dalam keluarga mereka.
"Bunga segar mungkin tidak baik untuk sistem respirasi mereka,' ucap Bo Hai mengakhiri. Big applause for our Bo Hai! Again!
Peter Fan takjub dengan alasan yang dijelaskan Bo Hai, tidak salah lagi ia memang top master terbaik di negara ini.
"Aku kagum pada kecerdasanmu"
(Qi Qi juga sebenarnya diam-diam terpukau dengan penjelasan Bo Hai, aku rasa hahaha)
Peter Fan kemudian mengajak Bo Hai dan Qi Qi untuk bersulang atas kemitraan mereka. Melihat anggur di kelas Tuan Peter habis, Qi Qi kemudian berdiri untuk mengisi gelasnya lagi.
Peter Fan mengungkapkan pikirannya, mungkin ia tidak akan menemukan partner yang lebih baik selain Bo Hai. Bo Hai tentu saja menyambut kesempatan besar itu, jika Tuan Peter memang tertarik dengan arahan mereka di masa depan, ia mengajak Tuan Peter untuk mendiskusikan detail dari kemitraan mereka hari ini. Tuan Peter mengangguk mengiyakan.
Tuan Peter kemudian menyadari Qi Qi tidak mengatakan sepatah katapun semenjak tadi, ia ingin mendengar apa yang Qi Qi pikirkan. Qi Qi tersenyum senang pendapatnya dihargai, sebenarnya karena mereka memilih menggunakan bunga yang dikeringkan, mereka harus mempertimbangkan satu masalah.
Bo Hai terlihat khawatir jika Qi Qi mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal. Tapi kekhawatirannya tidak terbukti, Qi Qi bisa menjelaskan pendapatnya dengan sangat profesional.
"Bunga yang dikeringkan, seiring dengan berjalannya waktu akan berubah bentuk. Misal saja, penampilannya setelah satu bulan akan berbeda dengan setelah satu tahun."
Tuan Peter mengerjapkan matanya menyadari hal itu, ia menanyakan solusinya pada Bo Hai. Bo Hai tersenyum, ia meminta Tuan Peter untuk tidak usah khawatir karena mereka mempunyai teknis khusus untuk mengawetkan bunga. Jika kemitraan mereka benar-benar terjadi, mereka akan menawarkan layanan pasca penjualan untuk menjaga dan mengganti bunganya secara teratur. Tuan Peter mengangguk lega, dengan begini ia memang tidak perlu khawatir lagi.
"CEO Bo, kau pada mulanya bilang kalau Nona Ling adalah seorang amatir. Masalah yang dia ajukan sangatlah profesional"
Ia menganggap perusahaan Bo Hai tidaklah sesederhana itu, dari CEO sampai asisten, semuanya luar biasa.
Mendengar pujian itu Qi Qi tak bisa menahan wajahnya yang tersipu malu. Bo Hai membantah anggapan Tuan Peter, adalah kehormatan baginya untuk bekerja sama dengan Aifan Furniture.
Qi Qi yang terbawa suasana dan hatinya melambung, mengungkapkan pada Tuan Peter mengenai Bo Hai yang tidak seluar biasa kelihatannya. Ia meminta Tuan Peter untuk memikirkannya kembali. Mendengar perkataan Qi Qi yang sudah melewati batas tentu saja membuat Bo Hai terkejut setengah mati.
Tuan Peter sudah terlanjur penasaran dan menanyakan penyebabnya.
"Itu karena dia terlalu keras pada pegawainya. Jadi, kami para pegawai memberinya sebuah julukan 'Bunga Piranha'"
Tuan Peter tertawa kecil, menurutnya itu adalah sesuatu yang wajar. Untuk mendapatkan wibawa seorang Bos, Bo Hai tidak boleh terlalu santai. Qi Qi tertawa membantah, bukan begitu maksudnya. Bukan hanya terlalu keras, Bo Hai juga mempunyai rahasia yang sangat, sangat besar.
Bo Hai merasa sudah sangat terancam, ia  menendang kaki Qi Qi di bawah meja  dan memasang senyum palsu menduganya sudah mulai mabuk.
"Berhenti minum,' perintah Bo Hai memohon, yang bisa diartikan dengan menyuruhnya berhenti bicara.
Qi Qi meledek, ia meminta Bo Hai untuk membujuknya agar ia tak mengatakan rahasia besarnya. Tuan Peter semakin dibuat penasaran dengan rahasi besar itu.
"Di masa lalu dia bahkan..."
Bo Hai akhirnya membelakangi Tuan Peter untuk memohon pada Qi Qi.
"Aku mohon! Aku mohon!"
Qi Qi memperhatikan tingkah Bo Hai dan tertawa lebar saat menoleh ka arah Tuan Peter. Qi Qi meminta Tuan Peter untuk tidak melihat Bo Hai hanya sebagai seorang CEO saja.
"Tingkat toleransi alkoholnya benar-benar buruk!,' ucap Qi Qi tertawa lebar menikmati keisengannya.
Bo Hai meringis canggung mendengar itu. Qi Qi melanjutkan, Bo Hai hanya bisa minum satu gelas dan bahkan tidak bisa menangani gelas kedua, itulah mengapa ia hanya minum air putih sekarang. Tak sampai disitu, Qi Qi benar-benar ahli memanfaatkan keadaan untuk mengerjai Bo Hai habis-habisan. Ia bertanya pada Tuan Peter apakah ia sudah melihat video mabuk sebelumnya?
"Karakter utamanya adalah dia!"
Bahkan video itu cukup populer secara online.
Tuan Peter tertawa, menurutnya orang-orang Flower Plus begitu menarik. Tidak heran Bo Hai bisa merangkai bunga, ternyata ia tahu cara menikmati hidup.
Qi Qi menatap Bo Hai kesal, ia berniat membalas tendangannya. Brak! Sayang sekali ia gagal dan justru menendang meja yang membuatnya sukses meringis kesakitan.
Tuan Peter dan Bo Hai otomatis melihat Qi Qi keheranan. Untuk mengalihkan perhatian, Bo Hai berinisiatif mengajak Tuan Peter untuk bersulang kembali.
"Cheers!"
Walaupun Bo Hai pura-pura polos dan keheranan melihat tingkah Qi Qi, tapi ia tahu betul apa niat Qi Qi sebenarnya.
"Rasakan!,' ucap Bo Hai tersenyum senang hahaha.
Saat Qi Qi akan mengambil daging, ia dibuat kesal lagi karena Bo Hai kembali usil padanya. Qi Qi menatap Bo Hai tajam dan memakan banyak daging sebagai pembalasan.
Saat mereka keluar restoran, Bo Hai meminta maaf pada Tuan Peter atas tindakan Qi Qi tadi. Qi Qi sedikit mabuk sekarang makanya ia memalukan dirinya sendiri. Tuan Peter menggeleng, itu baik-baik saja. Setiap orang memiliki hak untuk mengutarakan pendapatnya masing-masing yang merupakan ciri khas dari perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif.
"Asistenmu sangat manis. Jika ia tidak memiliki atasan, pasti aku sudah mencurinya"
Qi Qi tertawa, ia tidak akan meninggalkan Bo Hai. Sebagai atasan, Bo Hai sangat baik padanya, ia bahkan mentraktirnya banyak makanan lezat sepulang kerja.
"Ia bahkan akan mengantarkan aku pulang nanti!"
Tuan Peter cukup terkejut mendengar 'fakta' itu dan memuji Bo Hai sangat peduli sebagai seorang atasan. Bo Hai membantah, ia kemudian menyilahkan Tuan Peter untuk meneruskan langkahnya.
Di rumahnya, orang tua Qi Qi sedang menonton sebuah drama. Ibu Qi Qi dengan semangat menebak alur ceritanya dan memberitahunya pada suaminya.
"Pemeran utama pria, si bos yang angkuh, pasti akan jatuh cinta pada pemeran utama wanitanya, gadis yang tidak pantas sama sekali."
Ayah Qi Qi mengerutkan keningnya, bagaimana ia bisa tahu? Ibu Qi Qi memamerkan dirinya yang seorang expert dalam per-drama-an, semuanya hanyalah soal klise.
"Awalnya, kedua pemeran utama tidak menyukai satu sama lain. Mereka bertengkar, bertengkar, dan bertengkar."
Setelah seperti itu, mereka akan menjadi pasangan yang suka bertengkar dan penuh kasih sayang. Di pertengahan, perasaan mereka akan mulai berkembang dan mereka akan menjadi pasangan penuh cinta pada akhirnya!
Ibu Qi Qi merasa plot ini sangat mirip dengan kehidupan nyata. Ayah Qi Qi menggeleng tidak sependapat yang tentu saja membuat istrinya kesal dibuatnya.
"Qi Qi dan Bo Hai! Bukankah mereka seperti ini?"
Namun tentu saja, pemeran utama wanita dalam TV tidak bisa dibandingkan dengan Qi Qi. Ayah Qi Qi menganggap istrinya terlalu banyak menonton drama yang membuatnya terlalu terobsesi.
Ibu Qi Qi membela diri, bagaimanapun drama TV dibuat berdasarkan situasi nyata. Ayah Qi Qi menyuruhnya berhenti karena tidak mau mendengarkannya lagi. Ia ingin mereka mengkhawatirkan situasi mereka saat ini, sekarang waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Qi Qi belum juga pulang dari kerjanya, ini benar-benar tidak masuk akal.
Ibu Qi Qi malah tertawa melihat kekhawatiran suaminya, ia pasti belum banyak menonton drama.
"Mereka hanya pura-pura bekerja lembur. Paginya, mereka akan berdebat sampai mati. Malamnya, di tempat yang berbeda, mereka akan lanjut bertengkar"
Ibu Qi Qi menyebut suaminya sangat ketinggalan jaman bahkan ia sampai tidak bisa menjelaskannya. Ayah Qi Qi tak mau kalah, ia menyebut istrinya sangat ahli mengada-ada.
Qi Qi benar-benar menaiki mobil Bo Hai untuk pulang, tapi Bo Hai sengaja mengendarai mobilnya dengan ugal-ugalan. Qi Qi kesal dan menyuruhnya untuk mengemudikan mobilnya pelan-pelan. Bo Hai enggan mengabulkan permintaan Qi Qi, jika Qi Qi merasa ia terlalu ugal-ugalan maka Qi Qi bisa turun dari mobilnya.
Qi Qi tentu saja berusaha bertahan, ia lahir dengan tingkat kebenaran yang melebihi batas. Melihatnya menipu orang seperti Tuan Peter yang lebih tua, ia tidak bisa menahan diri mengatakan hal seperti tadi. Tapi tetap saja pada akhirnya ia menyelamatkan seorang iblis seperti Bo Hai dengan tidak mengatakan rahasianya.
Bo Hai membalas, biasanya ia tidak membiarkan dirinya berhutang dengan orang lain. Ia memperingatkan Qi Qi untuk datang bekerja lebih awal besok sebelum memberhentikan mobilnya dan menurunkan Qi Qi di tengah jalan.
"Keluar,' perintah Bo Hai kejam.
Qi Qi memandang sekitar, masalahnya ia benar-benar tidak tahu dimana ia sekarang! Qi Qi terpaksa turun dan mengumpati Bo Hai yang segera melajukan mobilnya kembali.
"Kau menggigit tangan yang memberimu makan! Picik! Tak punya tata krama!"
Qi Qi menyadari ada yang salah dengan dirinya, ia kemudian meraba badannya dan menyadari sesuatu.
"Wodebao!', teriak Qi Qi kesal karena Bo Hai membawa tasnya pergi, yang aku dengar seperti makian what the f*ck! Hahahaha.
"Bunga Piranha, begundal kau!"
Ayah Qi Qi dibuat semakin panik karena putrinya belum juga pulang. Ia juga kesal karena istrinya masih sibuk dengan tontonan dramanya, lihat sekarang sudah jam setengah sebelas malam! Ia khawatir jika sesuatu yang buruk terjadi pada Qi Qi.
Ibu Qi Qi menenangkan suaminya, Bo Hai adalah laki-laki yang baik dan bukan seorang pervert. Saat ayah Qi Qi menelfon handphone Qi Qi, tidak ada yang mengangkatnya. Ia mencobanya sekali lagi tapi tetap tidak ada yang mengangkatnya.
Ibu Qi Qi juga akhirnya ikutan panik,
"Sepertinya mereka tidak main mata lagi" lol.
Bo Hai sampai di parkiran apartemennya. Saat akan keluar dari mobilnya, ia menyadari tas Qi Qi tertinggal di bangku sebelahnya.
Bo Hai pun mengangkat tas itu dan membuat isinya berhamburan. Sebuah lipatan kertas menonjol dari dompet itu yang terbuka. Karena penasaran, Bo Hai memutuskan untuk mengambil dan membukanya.
"Ak...', ucap Bo Hai terkejut tak bisa meneruskan kata-katanya. Tak lain tak bukan, kertas itu adalah foto profil Bo Hai di majalah yang Qi Qi gambar menjadi bentuk Bunga Piranha tadi siang.
"Kau pikir kau bisa menjengkelkanku dengan ini? Kekanakan," umpat Bo Hai sambil melempar kertas itu.
Tapi kata-katanya tidak terbukti, ia kembali mengambil foto itu dengan kasar dan menatap marah.
"Ling Ling Qi..."
Qi Qi memutuskan meminjam handphone seseorang untuk menghubungi ayahnya.
"Ayah, hanya kau yang aku punya sekarang"
Qi Qi berangkat kerja keesokan harinya dengan amarah meluap-luap. Ia akan menunjukkan definisi dari 'balas dendam' yang sebenarnya pada Bo Hai.
Mo Nan dan Bao Ni mengikutinya dari belakang, Bao Ni merasa hari ini akan ada pertempuran sengit lain dari Bo Hai dan Qi Qi. Berdasarkan persahabatan, Mo Nan akan bertaruh pada Qi Qi. Bao Ni tidak sependapat, berdasarkan kekuatan, ia akan bertaruh pada Bo Hai. Mereka sepakat untuk bertaruh, pihak yang kalah akan mentraktir lobster malam ini.
"Oke"
Qi Qi menghampiri Bo Hai di ruangannya, ia sepertinya ingin membicarakan sesuatu. Bo Hai tentu saja menolak karena ini masih jam kerja. Jika Qi Qi ingin membicarakan hal lain selain pekerjaan, maka ia akan mendapatkan peringatan administratif.
"Jika kau menyerang atasanmu, kau akan menerima hukuman administratif. Sekali kau mendapatkan hukuman sebanyak tiga kali, kau otomatis akan dipecat."
Bo Hai kemudian menyadari perkataannya salah.
"Aku hampir lupa. Kau bahkan tidak bisa dipecat"
Bo Hai mengejek Qi Qi yang hanya bisa menerima takdirnya untuk tinggal di Flower Plus. Qi Qi tak berkutik karena tidak bisa membalas apapun.
Bo Hai ingat ada seorang klien penting yang menikah malam ini. Mereka perlu membuat rantai bunga sedap malam dalam jumlah besar untuk dijadikan tirai dalam pernikahannya.
"Pekerjaan ini sangat cocok untukmu"
Mereka tidak memerlukan terlalu banyak rantai bunga, mungkin hanya sekitar 10 ribu  hahaha.
Qi Qi menggebrak meja,
"Aku tidak pernah melihat bos yang sependendam dirimu!"

Komentar:
Btw Wodebao artinya tasku hehehe
See you on the next post! Pai Pai~

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 11 Part 1~

Comments

  1. Replies
    1. Hahaha makasih ya udah sering mampir 😘
      Mau lanjut lagi kok ini buat part selanjutnya!

      Delete
  2. Haaaa nggak sabarrr.....
    SemNgat kaka...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih banyak>.<
      Hahaha ditunggu aja ya😉

      Delete
  3. lanjut nya min suka sama drama nya, semangat......

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 9 Part 1

Kau benar. Terkadang, memberi penolakan secara jelas lebih manusiawi daripada berpura-pura baik - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 1

Setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri. Selama dirimu tahu apa yang membuat ia istimewa, niscaya kau akan menemukan sisi keindahannya yang unik. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 2

Dua puluh tahun telah terlewati, tapi aku tidak pernah melupakannya. Konsep desain untuk karya ini adalah kembang api di langit malam. Walaupun memiliki bentuk yang indah, tapi itu membuatku merasakan sakit dan kesepian. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan