Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 15 Part 2

Walaupun aku bukanlah florist sungguhan, tapi aku masih memiliki prinsip. - Ling Ling Qi

Ayah Qi Qi bercerita pada istrinya mengenai Mo Nan yang telah berjasa besar menyelamatkan semua eskrimnya. Ia tidak menyangka ternyata Mo Nan anak sebaik itu. Ibu Qi Qi masih tidak berpikir demikian, menurutnya Mo Nan tidak cukup baik dan seharusnya mereka berhenti menyewakan rooftop itu padanya.
Ayah Qi Qi tidak setuju, Mo Nan baru saja menyelamatkannya mana mungkin sekarang mereka menendangnya dari rooftop. Tidak baik menggigit tangan yang sudah memberinya makan. Ibu Qi Qi menyebut suaminya merasa bimbang karena telah dicuci otaknya. Mo Nan akan mencuri  Qi Qi, bagaimana mungkin mereka diam saja? Rooftop itu punyanya, jika ia ingin berhenti menyewakannya, ia bisa memiliki berbagai alasan.
"Cara terbaik bagi orang miskin sepertinya yaitu dengan menaikkan harga sewa."
Saat ayah Qi Qi mengumpatnya sebagai pencatut, ibu Qi Qi naik pitam,
"Katakan lagi! Katakan lagi!"
Ibu Qi Qi sudah akan mengetuk kediaman Mo Nan, tapi ia langsung terdiam saat Ji Bin keluar dari ruangan itu. Ibu Qi Qi terpana dengan penampilan Ji Bin, begitu berkelas dengan setelan jas rapinya.
Tak lama setelah itu, Mo Nan keluar menyapa kedua orang tua Qi Qi, Ibu Qi Qi otomatis memperhatikan penampilannya yang ala kadarnya. Ayah Qi Qi akan menjelaskan mengenai tujuan kedatangan mereka kemari, tapi Ibu Qi Qi tertawa, tidak ada apa-apa, mereka hanya ingin menanyakan keadaan Mo Nan selama tinggal di tempat itu.
Mo Nan tersenyum, tempat itu cukup bagus, ia berterima kasih atas perhatian mereka. Ji Bin memberi kode pada Mo Nan dengan jarinya, Mo Nan menyilahkan Ji Bin untuk pergi. Saat berjalan pergipun, ibu Qi Qi masih terpana dengan penampilan Ji Bin lol.
Ibu Qi Qi kembali fokus, ia menanyakan jika ada kebocoran air atau sambungan listrik terputus di tempat itu. Jika ada, Mo Nan tinggal memberitahu ayah Qi Qi, dia akan memperbaikinya. Ayah Qi Qi membenarkan, Mo Nan tinggal memberitahunya jika ia membutuhkan sesuatu.
"Karena kita tinggal bersama, kita keluarga, kan?,' ungkap ibu Qi Qi dengan maksud tersembunyi.
Sekali lagi Mo Nan berterima kasih. Ayah Qi Qi menanyakan pada istrinya jika ada 'sesuatu' yang ingin dikatakan lagi. Ibu Qi Qi menggeleng, tidak ada, tidak ada. Karena tak ada yang ingin dikatakan lagi, orang tua Qi Qi pun segera pamit pergi.
Melihat tingkah kedua orang tua Qi Qi yang random, Mo Nan dibuat kebingungan, bukankah kebocoran air dan sambungan listrik yang terputus baru saja diperbaiki? lol.
Ayah Qi Qi keheranan dengan sikap istrinya barusan yang tiba-tiba berubah, ia yang bilang sendiri akan mengusir Mo Nan dari rooftop dengan cara menaikkan harga sewa. Ibu Qi Qi membahas pria tampan yang keluar dari tempat Mo Nan, sudah pasti ia orang kaya. Putri mereka masih lajang sudah seharusnya mereka memberikannya banyak perhatian.
Ayah Qi Qi kebingungan dengan maksud istrinya, bukankah ia selalu menganggap Bo Hai lah menantu mereka? Ibu Qi Qi mengiyakannya, tapi tidak ada salahnya jika ia melihat-lihat dan memilih beberapa lagi. Dengan pikiran seperti itu cukup untuk membuat ayah Qi Qi mendeskripsikannya 'tidak ada yang tidak disukai orang yang lapar'.
Ibu Qi Qi melancarkan misinya, ia memberikan Mo Nan semangkuk makanan yang telah ia buat. Mo Nan menerimanya, ia akan memakannya. Ibu Qi Qi tahu orang tua Mo Nan tidak berada di sisinya, pasti berat untuknya untuk bekerja sendirian.
"Jadi mulai sekarang, apapun yang ingin kau makan, beritahu aku. Aku bisa membuatkan semuanya untukmu"
Ibu Qi Qi juga melarang Mo Nan untuk makan mie instan dan makanan siap saji, semua itu tidak aman dan tidak bersih.
Sekarang saatnya membicarakan tujuan aslinya, dengan hati-hati ia menanyakan hubungan Mo Nan dengan pria tampan yang ditemuinya tadi pagi. Mo Nan menjawab bahwa dia adalah temannya.
Oke, ibu Qi Qi akan berhenti berbelit-belit,
"Aku cukup tertarik pada pria tampan itu"
Mo Nan hampir tersedak dengan pengakuan ibu Qi Qi, sepertinya ia salah paham mengira ibu Qi Qi lah yang tertarik pada Ji Bin sebagai pria hahahaha.
Bo Hai seperti biasa merangkai bunga untuk memenuhi permintaan buket di Toko Solace Flower, disana juga ada Chen Mo yang setia menemani dan sedikit membantu. Untuk kisah kali ini datang dari seorang wanita,
"Aku ingin memberikan buket ini untuk suamiku. Dulu kita sangatlah miskin. Di hari ulang tahunku, dia memetik sebuah anggrek dari sisi jalan untukku sebagai hadiah. Pada waktu itu, aku selalu berpikir, 'Kapan aku bisa seperti orang lain dan mendapatkan sebuah buket bunga?' Kemudian, bisnisnya semakin membaik. Pada akhirnya ia membeli sebuah buket bunga, tapi itu bukanlah untukku. Besok adalah hari ulang tahunnya, bisakah kau membantuku untuk mengembalikan buket bunga untuknya, bersama dengan surat perceraian?"
Chen Mo kemudian membahas kabar yang baru-baru ini didengarnya, mengenai Bo Hai yang menghina Tuan Solace di depan Ling Ling Qi. Ia tidak mengerti kenapa Bo Hai melakukan hal itu padahal dulu Bo Hai memujinya di depan Xiao Yi. Bo Hai pura-pura polos, benarkah?
Chen Mo membenarkan, ia menyarankan Bo Hai untuk menjaga sikapnya. Setidaknya ia harus konsisten, jangan memuji sekaligus menghina.
Saat Chen Mo curiga jika Bo Hai cemburu pada dirinya sendiri di hadapan Ling Ling Qi, Bo Hai langsung mengumpati anggapan itu sangatlah bodoh.
Qi Qi membaca informasi Mr. Dong, laki-laki yang diincar Nyonya Su yang juga akan menjadi sasaran buket buatannya. Ia terkejut menyadari Mr. Dong ternyata sudah memiliki pacar. Nyonya Su tersenyum, ia sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.
"Memang kenapa? Entah ia memiliki kekasih atau tidak, itu tidak ada hubungannya denganku."
Qi Qi mengingatkan Nyonya Su konsekuensi jika mereka masih melanjutkan rencana mereka, Mr. Dong sudah memiliki pacar, jika nantinya ia jatuh cinta pada Nyonya Su, itu berarti Mr. Dong adalah seorang peselingkuh.
Nyonya Su menyebutnya sebagai konsep duniawi, ia percaya selama ia tulus, Mr. Dong pasti akan tersentuh.
"Itulah cinta sejati!" Dasar sar*p -_-
Qi Qi mengumpatinya dalam hati, pasti moralnya sepenuhnya telah hilang. Ia kemudian memegangi lehernya, ia telah bekerja terlalu keras hari ini dan kepalanya menjadi sakit.
"Sekarang, otakku bahkan terasa sedikit pening."
Karena hari sudah gelap, Qi Qi pamit pulang dan menawarkan melanjutkan pembicaraan ini besok.
Nyonya Su marah Qi Qi tidak menyelesaikan buket itu hari ini juga, kesabarannya juga memiliki batas. Jika Qi Qi masih tidak memberinya sebuah buket untuk Mr. Dong, ia akan mengadukannya pada Bo Hai untuk memecat Qi Qi.
Qi Qi tersenyum, ia berpikir dalam hati alangkah baiknya jika Nyonya Su memang benar bisa membuatnya dipecat, dengan senang hati ia akan membakar dupa dan memuja Nyonya Su lol. Ia kemudian tetap pamit pulang dan berterima kasih.
Qi Qi mengeluarkan semua unek-uneknya saat ia menuruni tangga dari kediaman Nyonya Su. Baru pertama kalinya ia mendengar seseorang membicarakan soal mencuri pacar orang lain sebegitu mudahnya. Mr. Dong sudah memiliki pacar, dia pasti tidak akan tersentuh dengan bunganya! Ia kemudian membayangkan, bagaimana jika buket buatannya sangat berbakat sampai membuat Mr. Dong tergoda?
Qi Qi buru-buru memukul kepalanya, bagaimanapun ia memiliki prinsip! Jangan memikirkannya, ini jebakan! Sebuah misi yang mustahil, kenapa juga ia harus melakukannya?
Semua hal menyebalkan ini terjadi karena satu orang,
"Bu-nga-Pi-ran-ha!"
Back to dream world! Fyi, ini mimpi 'Seven Heroes and Five Gallants' yang terakhir.
Zhan Zhao dikejar oleh sekelompok orang, di sudut keramaian Qi Qi ternyata menjadi juru masak di salah satu kedai terbuka. Orang-orang itu kemudian bertanya pada Qi Qi apa ia melihat Zhan Zhao pergi ke arah mana karena mereka kehilangan jejaknya. Qi Qi sadar Zhan Zhao sedang bersembunyi di dalam kualinya, awalnya ia menunjuk ke arah kuali itu namun dengan cepat mengganti ke arah sebaliknya.
Setelah memastikan orang-orang itu telah pergi, Qi Qi segera membuka tutup kuali. Bo Hai terpana, ia kemudian memberi hormat sebagai tanda terima kasih. Tapi Qi Qi justru tersenyum sinis padanya, Bo Hai tersadar ia telah masuk ke mulut harimau yang lain.
Bo Hai diikat pada sebuah roda berputar yang terus melaju. Qi Qi kemudian menghentikan putaran roda itu dengan kakinya, bisa ditebak Bo Hai pusing setengah mati dan mual-mual karenanya.
Saat Bo Hai bertanya apa yang Qi Qi mau, Qi Qi dengan tenang menjawab bahwa ia memiliki sebuah dendam dalam terhadapnya. Jika ia menyerahkan Bo Hai pada musuh lain, hatinya tidak akan tenang.
"Aku ingin menghancurkanmu dengan tanganku sendiri dan menenangkan rasa benci di hatiku!"
Qi Qi mengeluarkan sebuah mata pisau dan mengarahkannya ke bagian 'tertentu' pada Bo Hai. Bo Hai dengan panik berusaha bergerak untuk menghindar, walaupun tentu saja tidak bisa berubah banyak. Qi Qi melemparkan mata pisau itu, Bo Hai otomatis menutup matanya ketakutan.
Namun, karena tidak merasakan apapun, Bo Hai membuka matanya dan mendapati mata pisau itu telah tertancap di dinding, kemudian sebuah bunga krisan kuning jatuh ke tanah sebagai tanda mata pisau itu lebih dulu mengenai batang bunga itu sebelum akhirnya tertancap.
Qi Qi berjalan mundur dan menaiki sebuah tali yang melintang sebelum akhirnya terlentang disana. Ia menggumamkan sebuah kalimat, 'Saat aku memetik bunga krisan di bawah gerbang timur, kedua mataku dengan tenang jatuh pada Pegunungan Selatan', saat mengeluarkan mata pisau yang kedua. Bo Hai dibuat semakin panik, tidak!
Tapi seruan itu tidak membuat Qi Qi menghentikan aksinya untuk melemparkan mata pisau kedua. Bo Hai tercengang, ia merasakan sesuatu terlepas di kakinya. Ternyata ketika melihat ke arah bawah, ia mendapati celananya telah melorot hahahaha.
Qi Qi tersenyum nakal, ia menyayangkan bidikannya yang meleset. Ia kemudian mengeluarkan mata pisau selanjutnya, dua buah sekaligus. Qi Qi bersiap dan membidiknya satu persatu dalam waktu yang hampir bersamaan,
"Tidakkkkkk!!!!!!,' teriak Bo Hai ketakutan.
Bo Hai terbangun dari tidurnya dengan wajah syok, ia terengah-engah sekaligus heran mendapatkan mimpi yang begitu absurd.
Qi Qi mondar-mandir di depan kediaman Nyonya Su pada keesokan harinya, ia bimbang apakah akan tetap melanjutkan keputusannya atau tidak.  Lagipula ia akan mati cepat atau lambat, mungkin akan lebih baik jika itu dipercepat. Ia menyemangati dirinya sendiri,
"Ling Ling Qi, aku kagum pada keberanianmu!"
Qi Qi menghadap Nyonya Su, Nyonya Su membahas mengenai Qi Qi yang datang cepat sekali hari ini. Qi Qi mengumpulkan keberaniannya, ia mengakui mengenai dirinya yang tidak bisa membuatkan buket yang Nyonya Su inginkan.
Nyonya Su tak terima dengan keputusan itu, ia telah menunggu dua hari dan kata yang didengarnya justru 'aku tidak bisa membuatkannya?". Qi Qi membela diri, walaupun Nyonya Su menggunakan dewapun, ia pasti tidak akan bisa melakukannya juga.
"Itu benar bahwa bunga adalah pembawa pesan emosi, tapi mereka digunakan untuk mengekspresikan cinta dan keindahan."
Tentu saja bunga tidak digunakan untuk mencuri cinta orang lain.
Nyonya Su tidak terima Qi Qi menuduhnya demikian, beginikah hasil kerja florist berbakat dari Flower Plus?
Qi Qi menceritakan yang sebenarnya, nyatanya Bo Hai telah menipu Nyonya Su, ia bukanlah seorang florist. Di perusahaan, ia hanyalah asisten yang menangani teh dan air.
"Walaupun aku bukanlah florist sungguhan, tapi aku masih memiliki prinsip."
Qi Qi tidak bisa menggunakan bunganya untuk mencuri pacar orang lain.
Nyonya Su berteriak marah, ia meminta Qi Qi untuk menjaga mulutnya. Qi Qi tetap tenang, ia tahu ia telah merusak rencana ini dan membuat Nyonya Su marah. Walaupun ia tidak mengerti standar moralnya, tapi Qi Qi memiliki simpati terhadapnya. Qi Qi mengambil sebuah buket besar dari meja dan memberikannya pada Nyonya Su sebelum beranjak pergi.
Nyonya Su memanggilnya, apa ia tidak takut jika dirinya mengadukan Qi Qi pada Bo Hai? Qi Qi tersenyum, ia menyilahkan Nyonya Su untuk melakukan apapun yang Nyonya Su inginkan.
Nyonya Su melemparkan buket itu ke arah Qi Qi, ia terlihat sangat marah,
"Ling Ling Qi, tunggu saja kau! Aku akan menghancurkan perusahaanmu dan membuatnya bangkrut!"
Bo Hai mendapatkan telefon dari Nyonya Su saat sedang di ruangan bersama Chen Mo dan Xin Yan. Sudah diduga, Nyonya Su langsung mengadukan perbuatan Qi Qi yang sangat kasar, terlebih bagaimana bisa Bo Hai berani mengirimkan seorang asisten yang berpura-pura menjadi florist? Jika ini cara perusahaannya menangani bisnis, ia tidak akan membiarkannya.
Bo Hai memberi tanda pada Chen Mo dan Xin Yan untuk keluar sementara ia mencoba berbicara dengan Nyonya Su.
Selepas meninggalkan ruangan Bo Hai, Xin Yan tak habis pikir dengan rencana Bo Hai yang mengirim Ling Ling Qi untuk menangani Nyonya Su. Terlalu mudah untuk menebak adegan menarik apa yang akan terjadi. Bagaimanapun, Bo Hai selalu menghargai semua kliennya, ia juga sangat peduli pada ayah Nyonya Su. Kenapa juga ia mengirim Ling Ling Qi untuk melakukan tugas ini? Sebuah insiden?
Chen Mo menenangkan Xin Yan, bagaimanapun Bo Hai tidak akan pernah melakukan kesalahan yang bodoh.
"Jadi Bo Hai sengaja melakukannya?,' ucap Xin Yan terdiam.
Qi Qi duduk bersimpuh di sofa, orang tuanya tentu saja dibuat bingung dengan kelakuannya. Ayah Qi Qi bertanya-tanya apa Qi Qi kelelahan karena perjalanan bisnisnya? Jika begitu, ia bisa pergi ke kamarnya dan tidur.
"Apa dia sakit?', tanya Ibu Qi Qi curiga.
Qi Qi akhirnya mengangkat kepalanya dan mengucapkan permintaan maaf. Orang tua Qi Qi terkejut, maaf untuk apa? Qi Qi menjelaskan masalahnya di kantor, ia benar-benar tidak tahan. Jika ia terus bekerja seperti ini, ia mungkin akan mendapatkan gangguan endokrin (sistem kelenjar yang menghasilkan hormon).
Ibu Qi Qi menegurnya untuk tidak berbicara yang tidak-tidak, kemungkinan terburuknya, Qi Qi akan mencari pekerjaan baru.
Qi Qi membantah ini soal mencari pekerjaan baru, tapi sebenarnya ia akan kehilangan pekerjaannya,
"Dan mungkin toko ayah juga tidak bisa diselamatkan."
Ayah Qi Qi menanyakan apa maksudnya, Qi Qi menjawab dengan penuh rasa bersalah,
"Aku menghancurkan salah satu tugas perusahaan. Bunga Piranha bilang dia akan memeriksa kasus ayah yang menjual produk palsu."
Qi Qi menunduk sedalam-dalamnya, ia benar-benar minta maaf. Orang tua Qi Qi saling berpandangan mendengar kenyataan itu.
Ayah Qi Qi memasang tanda 'obral' di depan tokonya. Ibu Wortel dan tetangga lainnya yang kebetulan berada di sekitar sana langsung menyerbu toko itu. Ia bahkan menelfon tetangganya yang lain untuk segera datang kesana sebelum semua barangnya habis terjual.
Ayah Qi Qi memandang tokonya dengan pilu, satu persatu orang datang silih berganti menghabiskan semua dagangannya.
"Aku, Ling Guo Liang, yang telah berpengalaman dalam bidang ini. Ketika aku masih muda, aku berpikir aku telah lahir di waktu yang salah. Sekarang, setelah aku tua, aku dipukul dengan kemunduran bisnis. Langit mungkin cemburu dengan bakatku."

Komentar:
Sebenernya pas Bo Hai lagi bicara di telefon, dia sengaja nutup jendela biar Chen Mo dan Xin Yan gak nguping pembicaraan mereka. Dia yang paling tahu kelakuan Xin Yan khususnya, yang suka bertindak gegabah pas Qi Qi bikin masalah. Balik lagi ke niat awal, Bo Hai udah jelas negerencanain semua ini dan dia punya tujuan tertentu-dimana ini adalah caranya sendiri dan mungkin orang lain bakalan gak setuju sama itu.
Maka dari itu, kalau misalkan ada masalah sama apa yang dia udah putusin, dia bakalan nyelesain semuanya sendiri, karena ya ini sepenuhnya tanggung jawabnya dan dia tahu gimana nyeleseinnya. Entah rencananya bakalan sukses atau gak, toh dia yang mutusin dan dia gak bakalan nyalahin Qi Qi kalau dia gagal, karena dia sendiri yang ngedorong Qi Qi buat nanganin masalah buket itu.
Apa Qi Qi bakalan sepenuhnya gagal? Menurutmu, ketika Bo Hai bahkan mempertaruhkan reputasinya, apa barang taruhannya alias Qi Qi gak se'worth it' itu? Bo Hai pasti tahu harga 'barang taruhannya', jadi tunggu aja jawabannya di part selanjutnya!!
See you on the next post! Pai pai~

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 16 Part 1~

Comments

  1. Replies
    1. Mungkin lusa (kamis) baru upload ya
      Tapi gak tahu juga sih kalo besok berubah pikiran hahaha

      Delete
    2. ..okkeee di tunggu ya in...

      Delete
  2. Ceritanya semakin seru....Dilanjut ya kak

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 9 Part 1

Kau benar. Terkadang, memberi penolakan secara jelas lebih manusiawi daripada berpura-pura baik - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master

Sinopsis Sweet Dreams Episode 2 Part 1

Setiap tumbuhan memiliki keunikan tersendiri. Selama dirimu tahu apa yang membuat ia istimewa, niscaya kau akan menemukan sisi keindahannya yang unik. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 2

Dua puluh tahun telah terlewati, tapi aku tidak pernah melupakannya. Konsep desain untuk karya ini adalah kembang api di langit malam. Walaupun memiliki bentuk yang indah, tapi itu membuatku merasakan sakit dan kesepian. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan