Menumpahkan kemarahan pada semua orang hanya akan menyakiti diriku sendiri. - Ling Ling Qi
Mo Nan dan Bao Ni mendorong Qi Qi untuk melawan pegawai Flower Plus yang telah membulinya. Tapi sebenarnya ada satu kenyataan penting yang harus mereka ingat, mereka hanya bertiga, apa mungkin bisa melawan seluruh pegawai Flower Plus yang jumlahnya ratusan orang? Begitu ditanya seperti itu oleh Qi Qi, mereka langsung begidik ngeri membayangkan diserang orang-orang secara keroyokan.
Bao Ni bertanya apa yang harus mereka lakukan sekarang. Qi Qi mengeluarkan tiga pena, tentu saja membantunya menyalin Buku Pedoman Pegawai.
Mereka mulai menyalin dokumen itu, Mo Nan orang pertama yang memutar lehernya karena pegal, dilanjut Qi Qi, Bao Ni bahkan seperti terlihat tidak bernyawa karena terlalu kelelahan. Ini benar-benar keterlaluan, Mo Nan terakhir kali menyalin sesuatu adalah ketika ia masih SD. Bao Ni juga bingung kenapa mereka harus mengikuti keinginan Si Si cs.
Qi Qi mencoba membujuk teman-temannya, ini pasti strategi mereka karena ia adalah musuh perusahaan sekarang. Kenyataannya, ia tidak memiliki cukup bukti untuk membuktikan ketidakbersalahannya.
"Menumpahkan kemarahan pada semua orang hanya akan melukai diriku sendiri"
Tapi Qi Qi tetap optimis, ia yakin langit sedang menjaganya dan kebenaran akan muncul suatu saat.
Mendengar Qi Qi sudah menggantungkan nasibnya pada langit, Bao Ni berkesimpulan pasti Qi Qi memiliki banyak kepercayaan. Qi Qi mengangguk pilu dan menepuk lengan Mo Nan dan Bao Ni secara bergantian untuk menyemangati mereka.
Setelah mengadakan rapat internal untuk membahas dampak dari permasalahan Aifan Furniture, semua manajer langsung bergegas untuk mengatasi masalah ini. Bo Hai akan membuat komite darurat sesegera mungkin, dimana strukturnya terdiri dari ketua, PR (Public Relation), Penjualan, Manajemen Toko Ritel, Keuangan, dan Departemen Eksekutif juga akan dilibatkan dalam komite ini.
Sampai krisis benar-benar berakhir, Bo Hai ingin melakukan ini, Departemen PR harus memberikan pernyataan resmi dalam satu jam dan memberi informasi pada beberapa perusahaan media. Pukul 3 sore, adakan Press Conference pertama untuk menjelaskan masalah ini.
Departemen Penjualan bertugas untuk menjelaskan masalah ini pada supplier mereka berdasarkan pernyataan resmi yang sudah dirilis dan mengunjungi beberapa partner penting secara pribadi.
"Melalui pernyataan yang kompak bagi media dari Flower Plus, kita akan menginformasikan pelanggan dan mengendalikan krisis untuk menjaga kepercayaan yang pelanggan punya pada kita,' pungkas Bo Hai. Semua bawahannya mengangguk serentak dan segera bubar untuk menjalankan tugas masing-masing.
Qi Qi membawa setumpuk salinan pedomannya melewati koridor, namun naas kertas-kertas itu berjatuhan di lantai. Bo Hai yang kebetulan berpapasan tersenyum samar melihat penderitaan Qi Qi.
Qi Qi tentu saja menyindirnya yang senang melihatnya dalam kesusahan. Bo Hai membantah, ia bukanlah tipe orang yang mudah dipuaskan, penderitaan kecil seperti ini tidak bisa dibandingkan dengan kerugian yang dialami perusahaan. Qi Qi mengumpat kesal,
"Dasar pengebom pemborbardir sampah!"
Tak sampai disana cara Bo Hai untuk membuat Qi Qi kesal setengah mati, ia bertanya pada Chen Mo siapa orang yang membuatnya menyalin buku pedoman. Chen Mo mendengar dari gosip yang beredar pelakunya adalah Si Si dan Zhen Qi. Kalau begitu, dengan senang hati Bo Hai akan memberikan mereka hadiah, ia ingin Chen Mo memberitahu HRD untuk memberi mereka dua hari libur.
Qi Qi berdiri karena terkejut, begitu pula dengan Chen Mo, ia pikir dengan melakukan hal itu sama saja menyuruh para pegawai untuk menarget Ling Ling Qi. Tapi Bo Hai tidak berpikiran sama, bertindak berani untuk kebenaran dan membela keadilan sudah seharusnya digalakkan.
"Aku selalu membedakan pujian dan hukuman dengan jelas,' ungkap Bo Hai menyembunyikan suatu makna. You would know what he's really mean, dear! Seriously! Ough!
Keusilannya pada Qi Qi cukup sampai disini, ia segera pergi meninggalkannya diikuti Chen Mo.
"Apa anjing telah memakan organmu?!', teriak Qi Qi kesal lol.
Qi Qi menjatuhkan kertas-kertasnya lagi, dengan susah payah ia memungut kertas itu satu-satu.
"Aku pasti sedang mengalami tahun yang tidak beruntung, itulah kenapa aku bertemu dengan hal-hal seperti ini. Kapan isu ini akan diselesaikan? Kapan masalah ini akan terselesaikan!"
Setelah memasuki ruangan Bo Hai, Chen Mo mencoba bicara dengannya mengenai kejadian barusan. Menurutnya, tindakannya sedikit berlebihan hari ini, ia tidak perlu merahasiakan hal ini dari Ling Ling Qi. Akan lebih bagus jika ia memberitahukan kebenarannya daripada membuatnya merasa buruk.
Bo Hai membela diri, ia hanya tidak mempercayai Ling Ling Qi. Chen Mo heran Bo Hai telah bertindak dengan sangat berlebihan dan masih tidak mempercayainya. Memang benar, Bo Hai hanya memainkan perannya (untuk mengelabui Wapresir Wen), tapi tetap saja ia membuat segala sesuatunya menjadi lebih berat bagi Ling Ling Qi.
Baik, jika Chen Mo berpikiran begitu, Bo Hai akan memperlakukan Qi Qi dengan lebih baik nanti. Chen Mo malah menganggap ungkapan Bo Hai terdengar menakutkan hahaha.
Bo Hai menyadari Chen Mo telah bicara terlalu banyak padanya, apa ia sudah melakukan apa yang ia suruh? Tentu saja sudah, hanya saja mereka menyuruh mereka untuk menunggu beberapa hari. Bo Hai menyuruhnya untuk memburukan mereka, oh dan lagi,
"Panggilkan aku tukang servis"
Xiao Yi mendengar suara mesin fotocopy berbunyi, tanda bahwa mesin tersebut sudah diperbaiki. Si Si bertanya-tanya siapa orang yang telah memperbaikinya, siapapun dirinya pasti ia orang yang hebat.
Mengetahui mesin fotocopy sudah bisa digunakan, Qi Qi langsung terlonjak senang dan berlari menghampiri mesin itu untuk menyalin Buku Pedoman Pegawai. Ia juga menyindir Si Si, mesinnya sudah diperbaiki, apa ia masih menginginkan salinan tangannya? Mendengar itu, Si Si tentu saja mendengus sebal.
Qi Qi mengungkapkan kebahagiannya dalam hati,
"Langit tidak sepenuhnya mengabaikan orang-orang. Semua orang mungkin telah disesatkan oleh Bunga Piranha, tapi tetap saja masih ada beberapa orang yang berpikiran jernih!"
Ia kemudian melihat sekeliling, tapi siapa orangnya?
Siapa? Orang itu ternyata diam-diam sedang memperhatikannya dari balik tembok. Si Pengecut yang pura-pura kejam di depannya tapi tetap mengkhawatirkannya di belakang, Bo Hai! Bo Hai buru-buru bersembunyi di balik tembok saat Qi Qi menoleh ke arahnya.
Meskipun Qi Qi tidak tahu siapa orang itu, tapi memang seseorang tidak harus meninggalkan nama karena perbuatan baiknya, jadi ia tidak perlu tahu siapa dia.
"Bukankah cukup untuk mengetahui bahwa ada kasih sayang tulus di dunia ini?"
Chen Mo kebetulan lewat di belakang Bo Hai yang sedang mengintip dari balik tembok, ia otomatis mendekat untuk melihat apa yang sebenarnya Bo Hai perhatikan. Merasa ada orang di dekatnya, Bo Hai menoleh dan kaget Chen Mo sudah berada disana.
Bo Hai kemudian dengan salah tingkah segera pergi dari sana meninggalkan Chen Mo yang tersenyum curiga hahaha.
Bo Hai, Chen Mo, dan Xin Yan menunggu kehadiran Tuan Peter di sebuah lobi hotel. Tak lama bawahan Tuan Peter datang untuk memberikan penjelasan, ia tidak mengerti kenapa mereka masih disini karena Tuan Peter sudah pergi.
"Beliau tidak akan kembali hari ini. Selain itu, Tuan Peter tidak ingin melihatmu. Tidak peduli seberapa lama kalian menunggu, itu akan sia-sia."
Kalau begitu, Bo Hai ingin ia menyampaikan sesuatu pada Tuan Peter, ia tidak perlu menemui mereka, tapi mereka akan tetap menunggu sampai ia memberikan kesempatan untuk meminta maaf.
Ibu Qi Qi menyadari putrinya berkelakuan aneh akhir-akhir ini, ia curiga sesuatu pasti telah terjadi padanya. Qi Qi tidak mau mengkhawatirkan ibunya, jadi ia bilang ia hanya kelelahan bekerja saja.
Ayah Qi Qi keluar dari pintu kamar, ia menasehati Qi Qi untuk beristirahat lebih banyak sehingga ia tidak jatuh sakit di masa depan. Tidak seharusnya Qi Qi bekerja terlalu keras.
Ibu Qi Qi menunjukkan kiriman kacang kenari yang ayahnya dapatkan hari ini, ia tahu Qi Qi menyukainya. Ayah Qi Qi buru-buru datang untuk memecahkan kacangnya untuk Qi Qi.
Sembari suaminya pergi untuk memecahkan kacang kenari, ibu Qi Qi mencoba berbicara baik-baik dengannya, soal Bo Hai lol,
"Qi Qi kenapa belakangan ini, aku tidak pernah mendengarmu membicarakan CEO tampanmu? Bagaimana lembur dengannya?"
Qi Qi membalas pertanyaan ibunya dengan sinis, jika Bo Hai masih menginginkan dia untuk lembur, ia mungkin akan kehilangan kendali dan membunuhnya. Ibunya heran kenapa anaknya ingin membunuh calon menantunya, tapi Qi Qi memang ingin membunuhnya saja.
Ayah Qi Qi datang membawa biji kenari yang sudah dipecahkan, ibunya kemudian menyuruh Qi Qi untuk cepat memakannya banyak-banyak. Dengan begitu, Qi Qi akan mempunyai cukup tenaga untuk berkencan sekaligus bekerja.
Qi Qi menoleh pada ayahnya untuk melihat bagaimana ia memecahkan biji kenari. Ternyata ayahnya menggunakan celah pintu sebagai alat (jenius!).
Qi Qi dengan polos bertanya pada ibunya, apa kenari yang dipecahkan dengan pintu bisa membantu otaknya? Ibunya otomatis menganga, ayahnya juga sama, ia terheran-heran dengan jalan pikiran Qi Qi.
Masih di hotel, Chen Mo mengabarkan belum ada progress berarti walaupun mereka telah melaporkannya ke polisi. Ia kemudian menyarankan Bo Hai untuk pulang dan tidur karena ini sudah larut malam. Bo Hai tak bergeming, ia masih ingin menunggu. Saat Xin Yan mengingatkannya soal Tuan Peter yang tidak akan kembali hari ini, Bo Hai juga masih keras kepala, ia akan terus menunggu.
Beberapa waktu setelah itu, Bo Hai sudah terlelap tidur, Xin Yan yang masih terjaga dengan lembut menyelimutinya dengan sebuah mantel. Chen Mo tidak mau kalah, ia juga ingin mendapatkan perhatian yang sama dari Xin Yan jadi ia pura-pura bersin.
Bukannya khawatir, Xin Yan malah mengacuhkannya dan memiih kembali ke tempat duduknya untuk memperhatikan Bo Hai yang sedang terlelap. Chen Mo menatap Bo Hai di depannya, jujur saja ia cemburu dan mendengus kesal pada perhatian Xin Yan yang mendiskriminasi hahahaha.
Qi Qi juga sudah terlelap di kamarnya, ia juga memakai gelang mimpi, so back to dream world!
Note: Bo Hai=Zhan Zhao, Qi Qi=Bai Yutang, aku bakalan mix-mix sorry kalo bikin pusing hehe.
Bo Hai dikejar oleh beberapa orang, ia melemparkan bambu, sayuran, meja, atau apapun yang dapat ia capai untuk menahan orang-orang itu. Qi Qi muncul dari atap, ia akan bisa menemukannya kemanapun Bo Hai lari.
Bo Hai akhirnya berhasil dikepung di persimpangan jalan, tanpa basa-basi, Qi Qi ingin Bo Hai mengembalikan Buku Krisan yang ia curi. Zhan Zhao tidak mengerti apa yang diucapkan Bai Yutang, tidak seharusnya ia melemparkan tuduhan secara sembarangan.
"Aku bahkan tidak pernah melihat Buku Krisan"
Jika benar begitu, kenapa ada sebuah buku dibalik bajunya? Bo Hai melirik bagian dadanya, ia terkejut ada sebuah buku tersembunyi disana. Ia kemudian menggeram marah, Bai Yutang, kau, kau!
"Kau, kau, apa?!,' ucap Qi Qi galak. Buktinya sudah jelas, tidak ada alasan lagi untuk menyanggahnya. Qi Qi kemudian melirik bawahannya, ia ingin mereka memukul Zhan Zhao untuknya. Bawahannya dengan mudah melumpuhkan Bo Hai dan memukulnya berkali-kali. Bo Hai beberapa kali meminta ampun untuk tidak memukulnya lagi.
Qi Qi menarik rambutnya dan terlihat puas,
"Mampus kau, Bo Hai. Hari ini, aku akan membiarkanmu merasakan bagaimana diperlakukan dengan tidak adil."
Bahkan Qi Qi merasa teriakan Bo Hai sangat menyenangkan di telinganya.
Tapi ketentraman itu tidak bertahan lama, salah satu anak buahnya melaporkan kemungkinan mereka yang memperlakukan Zhan Zhao dengan tidak adil. Buku yang tersembunyi di balik bajunya bukanlah Buku Krisan melainkan Buku Tiga Ratus Puisi Tang.
Qi Qi berdecak dan mendekati Bo Hai yang sudah babak belur. Bo Hai mengaduh dirinya yang telah dianiaya dengan tidak adil.
"Jadi bukan kau yang mencuri Buku Krisan,' Qi Qi membela diri, ia salah tuduh karena selalu percaya Zhan Zhaolah yang menjadi pembunuhnya.
Qi Qi menakuti Bo Hai dengan melemparkan buku itu ke arahnya, ia kemudian berjalan menjauh dan mengangkat alisnya,
"Pukul dia untukku!" Hahahaha.
Bawahannya tentu saja kaget sekaligus heran, Bo Hai juga sama, ia berusaha protes kenapa Bai Yutang masih menghukumnya padahal pelakunya bukanlah dirinya.
Qi Qi mencoba membujuk bawahannya,
"Lagipula kita bukanlah orang baik. Melakukan tindakan tercela lebih cocok untuk peran kita."
Qi Qi mengkodekan matanya meminta mereka untuk segera melakukan eksekusi, tapi bawahannya masih bimbang.
Karena mereka belum juga bertindak, Qi Qi memutuskan untuk melakukannya sendiri, ia menendang sebuah tongkat ke udara dan terbang untuk meraihnya sebelum ia gunakan untuk memukul Bo Hai secara membabi buta. Ia akhirnya berhenti sebentar untuk menanyakan rasanya dituduh secara tidak adil. Bo Hai dengan malang menjawab rasanya memang buruk, ia juga meminta belas kasihan pada Qi Qi.
Qi Qi tentu saja tidak mau,
"Kau tanpa tanggung jawab menuduh dan memperlakukan orang lain seperti mereka tidak layak atas apapun. Kau perlu mendapatkan pukulan untuk memberimu pelajaran."
Bo Hai mengangkat tangannya, bukankah Qi Qi sendiri yang memperlakukan seseorang dengan tidak adil?
Qi Qi naik ke udara, ia bersiap-siap untuk memberikan serangan akhir yang dahsyat, Bo Hai dibawahnya tak berkutik dan ketakutan menatap Qi Qi.
Brak! Qi Qi menendang rak meja dengan keras, ia kemudian tertawa terbahak-bahak karena bisa melampiaskan kekesalannya di dalam mimpi. Berikutnya, ia mendengar ibunya berteriak memintanya segera bangun untuk berangkat kerja.
Di lobi hotel, Chen Mo melihat Tuan Peter datang dari pintu masuk, ia segera membangunkan Bo Hai karena itu. Begitu bangun, Bo Hai segera berlari menemui Tuan Peter untuk mencoba berbicara dengannya. Ia tahu apa yang terjadi telah membuat Tuan Peter kecewa dengan Flower Plus dan ia minta maaf soal itu.
Tuan Peter tidak membutuhkan permintaan maaf dari Bo Hai, ia hanya menyesal telah mempercayainya. Setelah ini, ia akan menaikkan standarnya dan menyaring partner bisnis dengan lebih hati-hati.
Bo Hai masih berusaha membujuk Tuan Peter, Flower Plus telah menangani masalah ini dengan cepat. Mereka juga akan mencari cara untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Tanpa basa-basi, Tuan Peter memberitahukan apa rencananya,
"Hari ini aku akan mendiskusikan kerugian Aifan dengan pengacara kami. Aku harap mengambil jalan hukum akan membuatmu ingat biaya dari penipuan begitu tinggi."
Tidak ada yang bisa dikatakan Bo Hai lagi, Tuan Peter pergi meninggalkan mereka. Tak lama Bo Hai juga pergi dengan pikirannya yang kalut. Xin Yan ingin menyusulnya, tapi Chen Mo langsung menghentikannya, ia tidak ingin Xin Yan membuatnya semakin kesal.
"Biarkan dia menenangkan pikirannya sebentar. Aku punya ide."
Ide apa? Di perjalanan pulang, Bo Hai dan Chen Mo sempat duduk berdiam diri untuk beberapa saat. Chen Mo kemudian memberikan kode, ternyata ia mengajak Bo Hai untuk memainkan game bersama!
Bo Hai tertawa riang menikmati, yah, dasar cowok ya memang begitu, maklumin aje...
Xin Yan juga tidak heran lagi karena sudah terbiasa dengan kelakuan mereka.
Chen Mo mengikuti Xin Yan ke ruangannya, ia bertanya efek pada perusahaan jika Tuan Peter benar-benar menuntut mereka dan meminta ganti rugi.
"Pertama, itu adalah masa ketika kita membela diri dimana akan menghabiskan banyak biaya dan tenaga. Itu juga akan mempengaruhi proyek kita. Selanjutnya, jika kita kalah dalam gugatan, besarnya biaya kompensasi tentu akan luar biasa. Sebagai tambahan, dengan uang yang kita gunakan untuk membayar juga akan mempengaruhi aliran kas perusahaan. Tentu saja itu sebuah pukulan maut."
Pengaruh terakhir bahkan lebih mengerikan. Setidaknya selama dua bulan, media akan menyiarkan hal-hal negatif dari permasalahan ini tanpa henti. Itu akan mempengaruhi pendapat publik dari perusahaan mereka, yang berkemungkinan besar akan menghancurkan perusahaan.
Chen Mo juga berpikiran sama, klien mana yang ingin bekerja dengan perusahaan yang membocorkan rahasia mereka?
Xin Yan melanjutkan, karena terpengaruh dengan pola pikir seperti itu, harga saham mereka akan terus turun.
"Jika Aifan dan Flower Plus menempuh jalur hukum, kita harus menghentikan perdagangan."
"Mereka tidak akan pernah berhenti sampai kita mati."
Ia lalu mengutarakan idenya, jika mereka membiarkan orang-orang tahu bahwa Wapresdir Wenlah yang melakukan manipulasi di balik layar, bukankah perusahaan akan terlepas dari tanggung jawab?
Namun tetap saja Wapresdir Wen adalah bagian dari perusahaan, perusahaan yang membocorkan rahasia, tentu saja itu tidak dapat membuat Flower Plus terlepas dari tanggung jawab. Dengan kata lain, tidak ada gunanya mengungkapkan hal itu.
Sebenarnya, menurut Xin Yan, tidak tak-seberguna itu juga. Dengan mengungkapkan hal itu akan berdampak baik untuk relasi publik.
"Seorang pegawai jahat menjadi mata-mata. Dia menggunakan posisinya untuk membalaskan dendam pribadinya, mengakibatkan perusahaan menanggung konsekuensi dan sebuah gugatan."
Mereka akan dengan senang hati menyambut headlines ini di media. Publik selalu bersimpati dengan pihak yang lemah, khususnya kelemahan dari hati yang baik. Ini akan menambah nilai pada merk mereka dan akan menjadi jalan kuat untuk sebuah serangan balik.
Chen Mo tercengang dengan penjelasan Xin Yan, ia begitu profesional!
Jam makan siang sudah tiba, beberapa orang mengajak Xiao Yi untuk makan siang bersama tapi Xiao Yi menolak dan menyuruh mereka duluan saja. Qi Qi mengajak Bao Ni dan Mo Nan untuk makan siang bersama lewat grup chat, tapi mereka punya pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan jadi untuk kali ini mereka tidak bisa makan siang dengan Qi Qi.
Xiao Yi kemudian menghampiri Qi Qi untuk mengajaknya makan siang bersama, ada sebuah restoran Thailand yang buka di lantai bawah. Qi Qi dengan gembira menyambutnya, mendapatkan perlakuan baik dari teman kantornya tentu saja Qi Qi sangat bahagia.
Saat mereka akan pergi, seorang pegawai menghampiri Qi Qi untuk menyampaikan pesan dari Xin Yan, ia ingin bertemu Qi Qi di gudang penyimpanan. Xiao Yi yang mempunyai niat terselubung, dengan senang hati akan menunggu Qi Qi dan menawarkan membawakan tasnya.
Setelah Qi Qi pergi, Xiao Yi dan pegawai itu saling tertawa. Xiao Yi menyebut Qi Qi mungkin pergi ke gudang penyimpanan untuk mendapatkan makanan aneh untuk disantap.
Qi Qi menemui Xin Yan yang berdiri di antara rak-rak bunga, sebenarnya ia ingin mengatakan beberapa hal pada Qi Qi.
"Karena kau melakukan beberapa perbuatan kotor, aku akan mendiskusikan sebuah kesepakatan kotor denganmu."
Qi Qi membantah, masalahnya pelakunya bukan dirinya. Xin Yan tidak ingin mendengarkan penjelasan Qi Qi, ia terus menganggap Wapresdir Wen satu-satunya orang di belakang Qi Qi, tidak ada yang lain.
"Selama kau mengakui perbuatanmu pada reporter dan mengatakan Wen Guang Qi lah yang mengontrolmu, aku bisa membantu membujuk Bo Hai untuk tidak memburu masalahmu yang membocorkan rencananya."
Qi Qi tidak mengerti kenapa ia harus mengakui sesuatu yang tidak pernah ia perbuat. Xin Yan kesal karena Qi Qi masih saja keras kepala, ini adalah kesempatan terakhirnya, ia harap Qi Qi akan memikirkannya baik-baik.
Qi Qi tidak peduli apa yang Xin Yan ucapkan, intinya ia tidak akan pernah setuju.
Xin Yan sudah tidak bisa menahan diri, apa ia tahu tindakannnya akan berpengaruh pada perusahaan?
"Tuan Peter sudah siap untuk menuntut Flower Plus!"
Apa yang Flower Plus hadapi adalah kompensasi besar dan Chungxiang yang begitu tamak.
Qi Qi memang sangat menyesal atas posisi perusahaan saat ini, tapi tidak ada yang bisa ia lakukan.
Xin Yan memohon, tidak ada yang bisa ia lakukan lagi,
"Aku mohon padamu!"
Terlepas dari Qi Qi yang melakukannya atau tidak, selama Qi Qi muncul dan menunjuk Wen Guang Qi, perusahaan bisa diselamatkan.
Tentu saja Qi Qi ingin menyelamatkan perusahaan, tapi ia tidak bisa melakukan sesuatu yang membalik hitam menjadi putih, ia minta maaf soal itu. Xin Yan mengerti, ia ingin Qi Qi melupakan semua yang dikatakannya hari ini. Karena sudah disini, ia ingin Qi Qi membersihkan gudang penyimpanan.
Namun, Xin Yan tidak semurah hati itu, ia menutup pintu gudang penyimpanan dan mengunci Qi Qi di dalamnya.
Qi Qi tentu saja langsung berlari ke arah pintu dan berusaha membukanya, memanggil-manggil Xin Yan menanyakan apa yang ia lakukan.
"Tidak ada. Sampai kau bersedia muncul dan mengungkapkan Wen Guang Qi, aku akan membebaskanmu."
Qi Qi tidak peduli bagaimana Xin Yan akan memaksanya, ia tidak akan membiarkannya berhasil.
"Wen Guang Qi mungkin saja brengs*k, tapi kau tidak lebih baik!"
Xin Yan tidak bergeming, ia menyuruh Qi Qi untuk merefleksikan diri selagi di dalam, coba lihat siapa yang bisa bertahan.
Bukan sampai disitu, entah dia tahu Qi Qi takut kegelapan atau tidak, dengan sengaja ia mematikan saklar lampu. Meninggalkan Qi Qi yang menangis ketakutan di dalam sembari berusaha membuka pintu.
Who save her? Bo Hai? Mo Nan? Chen Mo? atau...Xin Yan? Huehehehehe.
Komentar:
Xin Yan, you're so childish! Ough!
Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 12 Part 2~
Yang jadi Bo Hai kaya mrp Gongyoo ya atau Park Seojoon? Gantengg
ReplyDeleteMukanya muka2 Koreaaa
Iya kadang rada nyerempet muka mereka berdua. Mana lagi itu di Ashes of Love mirip banget sama Gong Yoo hahaha
DeleteTapi sebagian besar sih emang mirip Deng Lun(?)
Ksl lanjut.
ReplyDeleteLanjuut!
DeleteLanjut min
ReplyDeleteSebenernya part selanjutnya udah selesai tinggal upload pic doang hahaha
DeleteTapi baterai abis, dan mati lampu jadi yaaaa
Moga aja cepet nyala ya😅