Skip to main content

Sinopsis Sweet Dreams Episode 14 Part 1

Bunga Piranha...jadi selama ini kau hanya mempermainkanku? - Ling Ling Qi

Dalam perjalanan pulang, Xin Yan melaporkan efek positif dari konferensi pers yang baru saja mereka adakan, bukan hanya untuk Aifan Furniture tapi juga Flower Plus sendiri. Chen Mo juga bersyukur karena mereka telah melewati badai ini, namun Bo Hai meminta mereka untuk tidak senang dulu. Badai ini baru dilalui setengahnya karena sebenarnya rekaman CCTV yang mereka dapatkan tadi pagi telah diedit.
Chen Mo bertanya-tanya darimana Bo Hai tahu rekamannya telah diedit? Ia curiga jika dalang dibaliknya adalah Wapresdir Wen. Bo Hai membenarkan, orang itu memang dari Wapredir Wen tapi bukanlah Fang Cheng karena ia terungkap terlalu mudah. Intinya ada pihak lain yang juga bekerja untuk Wapresdir Wen, entah itu bawahannya atau justru atasannya. Mereka hanya punya satu tujuan melakukan ini yaitu mengorbankan Fang Cheng untuk melindungi orang yang lebih penting.
Qi Qi mengeluhkan Bao Ni yang tidak ikut merayakan kebebasannya karena masih harus bekerja. Mo Nan menghiburnya, ia akan mewakilkan Bao Ni, selain itu ia juga akan mentraktir makan siang apapun yang Qi Qi mau. Qi Qi begitu bersyukur dengan kehadiran Bao Ni dan Mo Nan, jika bukan karena mereka ia pasti tidak akan bisa melewati masalah ini.
Mo Nan meminta Qi Qi untuk tidak menganggapnya orang asing, bagaimanapun mereka adalah saudara. Qi Qi menjelaskan mengapa ia begitu tersentuh, sudah sewajarnya ia dan Bao Ni saling mendukung satu sama lain karena sudah mengenalnya selama tujuh tahun dan menjalani masa SMA serta perkuliahan bersama-sama. Tapi Mo Nan berbeda, mereka belum cukup lama mengenal satu sama lain tapi Mo Nan begitu ingin membantunya. Ia merasa ini adalah sebuah takdir.
Qi Qi melompat untuk memeluk Mo Nan sebagai tanda ucapan terima kasih, Mo Nan membeku seakan dunia terpaku pada mereka berdua. Perlahan ia mengeluarkan tangannya dari saku mantel untuk membalas pelukan Qi Qi.
Qi Qi kemudian melepaskan pelukannya, ia meminta Mo Nan untuk menjaga Bao Ni dan dirinya karena mereka sangat ahli membuat masalah. Ia kemudian berlari duluan meninggalkan Mo Nan yang tersenyum senang,
"Tak apa. Di masa depan, aku akan melakukan apapun yang kau minta!"
Mo Nan sekilas memandangi tangannya yang ia gunakan untuk membalas pelukan Qi Qi.
Setelah sampai di kantor, Xin Yan bertanya pada Bo Hai ketika mereka menaiki lift, ia penasaran apa Bo Hai tahu dari awal mengenai Qi Qi yang sebenarnya tidak bersalah? Bo Hai sudah ingin menjawab, tapi Chen Mo langsung memotongnya untuk menjawab pertanyaan Xin Yan.
"Tentu saja. Bukan hanya tahu Ling Ling Qi tidak bersalah, Bo Hai dengan sengaja membuat pertunjukan di depan Wen Guang Qi."
Sementara di cafetaria kantor, Qi Qi mengetahui apa yang dimaksud dengan 'hadiah' yang diberikan Bo Hai untuk Si Si dan Zhen Qi (karena menyuruhnya membuat 20 salinan Buku Pedoman Pegawai). Dua hari libur yang dimaksud Bo Hai sebenarnya tidak sepenuhnya bermakna 'libur', maksud Bo Hai adalah mengirim mereka berdua ke perkebunan bunga untuk kerja fisik selama dua hari lol.
Si Si dan Zhen Qi hanya bisa mengangguk lesu membenarkan pertanyaan Qi Qi hahahaha. (Udah maksud kan sama perkataan aku yang you would know what he's really mean! Soal yang dia bilang bisa ngebedain hukuman dan pujian secara jelas hahahaha)
Di lift, Chen Mo tiba-tiba berpikir jika Ling Ling Qi sadar kalau Bo Hai pura-pura menyiksanya maka...
Chen Mo menganga, bukankah ia ingat tatapan matanya ketika Qi Qi mengkonfrontasi Bo Hai? Begitu mengerikan! Juga, Bo Hai harus ingat semangat dan kelakuan Qi Qi ketika ia menggunakan berbagai cara untuk menyusahkan Bo Hai. Tidak biasa sama sekali! Chen Mo saja ketakutan hanya dengan memikirkannya.
"Aku bahkan merinding! Itu terlalu mengerikan."
Qi Qi mencapai tahap kedua dalam misi pengungkapan sandiwara Bunga Piranha. Resepsionis kantor membenarkan mengenai Chen Mo yang memerintahkannya memanggil tukang servis untuk memperbaiki mesin fotocopy. Selain itu, Chen Mo juga menyuruhnya mengirim cemilan stick pedas untuk Qi Qi. Walaupun Chen Mo yang menyuruh resepsionis, tapi Bo Hai lah pelaku dibaliknya.
Resepsionis itu penasaran bagaimana Qi Qi bisa menebaknya, Sekretaris Chen jelas-jelas memberitahunya untuk merahasikan hal ini atas perintah Bo Hai.
Terdengar suara pintu lift terbuka, Xin Yan yang juga ikut gugup jika saja Qi Qi ikut balas dendam dengannya, buru-buru pamit pergi dan keluar dari lift. Chen Mo juga sama, ia berniat pergi dari lift karena tidak mau terlibat dalam urusan balas dendam ini. Bo Hai berusaha menahannya, tapi Chen Mo dengan cepat berlari keluar, kamar mandi di lantai ini cukup dekat, ia harus buang air kecil.
"Kamar mandi apa? Chen Mo!,' teriak Bo Hai dengan panik hahahaha.
Qi Qi sudah selesai mewawancarai resepsionis kantor, tatapan matanya menajam.
"Bunga Piranha...jadi selama ini kau hanya mempermainkanku?"
Bo Hai melihat sekeliling sebelum akhirnya berani keluar dari lift setelah memastikan tidak ada sosok mengerikan yang sedang ia hindari. Namun tak berselang lama terdengar suara wanita yang memanggil namanya dan tentu saja membuatnya lari terbirit-birit seketika.
Ternyata sosok dibalik suara wanita itu adalah Zhen Qi yang sepertinya sedang mencarinya untuk meminta tanda tangan.
Bo Hai memilih bersembunyi di dalam toilet. Xiao Yi yang baru keluar dari salah satu bilik terheran-heran dengan kelakuan Bo Hai dan memutuskan untuk menyapanya. Bo Hai yang sedang siaga mengawasi keadaan di luar tentu saja kaget bukan kepalang saat namanya dipanggil lagi.
Bo Hai kemudian menggerakkan tangannya meminta Xiao Yi untuk mendekat. Ia menyuruh Xiao Yi untuk keluar sekarang dan lihat apakah Qi Qi berada disana. Xiao Yi menyanggupinya dan segera pergi keluar. Tak lama ia kembali lagi untuk melaporkan tak ada seorangpun diluar. Bo Hai mengerti dan berterima kasih. Sebelum pergi, Xiao Yi menyarankannya untuk santai saja dalam menggunakan toilet karena Bo Hai seperti terlihat panik.
Sebelum pergi keluar, Bo Hai berdiri di depan cermin untuk merapikan dasi dan jasnya, mendorong dirinya untuk berani dan meyakinkan diri bahwa ketakutan hanya akan menurunkan wibawanya.
Bo Hai membuka pintu, angin semilir tiba-tiba berhembus. Ia sangat syok melihat Qi Qi yang sudah menunggunya di depan pintu toilet! Bo Hai refleks menutup pintu namun berhasil dicegat Qi Qi.
Qi Qi berjalan dengan pelan mendesak Bo Hai, Bo Hai pikir ia akan takut untuk masuk toilet pria? Bo Hai semakin terpojok, ia bahkan menelan ludahnya karena saking ketakutan.
Mereka kemudian pergi ke balkon untuk berbicara, yang anehnya mereka berdiri dengan sangat berjauhan satu sama lain. Qi Qi menuntut Bo Hai untuk minta  maaf padanya atau ia tidak akan melepaskan Bo Hai pergi. Bo Hai mengernyit kenapa juga ia harus meminta maaf?
Qi Qi tidak mengerti kenapa Bo Hai masih saja keras kepala saat ia telah berbuat salah. Baru pertama kalinya ia bertemu dengan orang yang tak tahu malu dan egois seperti Bo Hai.
Bo Hai mempertanyakan apa yang dimaksud Qi Qi dengan berbuat salah, apakah untuk terus-terusan membantunya secara rahasia atau menolongnya mengungkapkan kebenaran?
Qi Qi sadar Bo Hai sudah tahu dirinya bukanlah pelaku pembocoran sejak awal. Ia bukan mata-mata, tapi kenapa Bo Hai tidak memberitahu setiap orang sehingga mereka bisa berhenti salah paham dengannya?
Jujur saja Bo Hai tidak tahu Qi Qi adalah pelakunya atau bukan karena ia hanya percaya pada bukti bukan firasatnya. Waktu itu, semua bukti mengarah pada Qi Qi, jadi ia hanya mengikutinya dan memperdaya Wen Guang Qi sambil mencari bukti yang lain.
"Dengan cara itu, kebenaran telah terungkap."
Qi Qi kesal dengan pembelaan Bo Hai, bagaimanapun itu sama saja Bo Hai telah menggunakannya. Bo Hai menghiburnya, sudah seharusnya Qi Qi bangga karena artinya ia layak digunakan lol.
Qi Qi masih tidak terima perusahaan telah menggunakannya.
"Kenapa aku harus mengorbankan diriku untuk keuntunganmu? Apa kau tahu bagaimana aku menjalani beberapa hari ini? Serius...apa ada orang yang peduli dengan perasaanku?"
Bo Hai tidak setuju dengan ungkapan mempertimbangkan setiap perasaan pegawai, hanya psikolog yang dibayar per jamnya untuk melakukan hal-hal seperti itu dan terlebih ia adalah bos yang membayar Qi Qi. Ia memerintahkan Qi Qi untuk memperbaiki kelakuannya di kantor, kalau tidak, masa depannya akan terasa tidak nyaman.
Bo Hai segera pergi dari sana, walaupun ia berhasil mengalahkan Qi Qi di pertempuran kata barusan, Bo Hai terlihat menarik nafas tegang. Sementara Qi Qi hanya bisa menumpahkan kekesalannya dengan meninju dan menendang udara kosong.
Bao Ni sedang sibuk dengan dokumennya di cafetaria kantor, Da Wei berinisiatif mendekatinya untuk memberikan satu bungkus besar keripik kentang (Lay's, Deng Lun jadi model iklannya waktu itu, gak tahu sekarang huehehe). Ia modus dengan mengatakan Bao Ni yang selalu memanfaatkan bakatnya daripada paras cantiknya.
Mo Nan tiba-tiba datang, ia menolak makanan itu atas nama Bao Ni dengan mengatakan Bao Ni yang tidak makan puff food.
Bao Ni terkejut Mo Nan membawakan kue kenari untuknya, hanya Mo Nan lah yang mengerti makanan favoritnya. Sementara Da Wei yang lagi-lagi gagal kembali ke asalnya dengan disambut tertawaan kedua rekannya.
Mo Nan kemudian memberitahu Bao Ni mengenai Qi Qi yang baru saja menantang Bo Hai. Bao Ni tentu saja terkejut mendengar berita itu, ya walaupun Mo Nan memberitahunya mengenai endingnya yang mudah ditebak (Qi Qi kalah lagi), tapi keberaniannya memang patut dipuji.
Bao Ni merasa akhir-akhir ini semua perhatian Mo Nan hanya tercurahkan pada Qi Qi. Mo Nan kemudian menawarkannya satu botol jus buah untuk melarutkan kecemburuan Bao Ni. Tapi benar, kapan Bao Ni bisa mendapatkan layanan VIP dari Mo Nan?
Mo Nan terkejut Bao Ni masih merasa seperti itu, setiap hari yang ia lakukan adalah layanan VIP, ia bahkan membantunya memblokir fans gilanya.
"Ditambah, sekarang aku merasakan tatapan dingin dan menusuk."
Mendengar itu, Bao Ni dan Mo Nan kompak menoleh ke samping, disana Xiao Wang, Da Wei, dan Xiao Yi memang sedang menatapnya tajam sambil memakan keripik kentang.
Chen Mo dan Bo Hai sedang berjalan di koridor, Chen Mo kemudian kembali membahas mengenai Bo Hai yang menduga Chungxiang memiliki mata-mata dan Wen Guang Qi yang mencoba melindungi seseorang. Ia bertanya apakah Bo Hai sudah berhasil menebak orangnya?
Bo Hai membantah, jika ia bisa menebak orangnya dengan mudah, Wen Guang Qi tidak mungkin mengorbankan Fang Cheng untuk melindunginya.
Chen Mo menenangkannya, dengan bakat akting yang dimiliki Bo Hai, ia pasti berhasil menemukan orang dari perusahaan mereka yang sedang berpura-pura.
Chen Mo kemudian menyadari Bo Hai terus memperhatikannya, tidak mungkin Bo Hai mengira dirinya kan?
Bo Hai tersenyum, dengan IQ yang dimiliki Chen Mo, ia tidak bisa melakukan hal seperti itu.
Eng ing eng...mereka kebetulan berpapasan dengan Mo Nan, Mo Nan hanya menyapa Bo Hai dengan sopan, such a real actor of year!
Ibu Qi Qi menyambut dengan hangat putrinya yang baru pulang bekerja. Ia menyebut ketidakberuntungan Qi Qi akan lenyap mulai sekarang sehingga ia bisa menjadi sosok yang baru. Dengan hati-hati ayah Qi Qi mencoba berbicara dengannya, karena masalah di kantor sudah selesai dan mereka tidak perlu mengajukan gugatan maka ia ingin uang yang kemarin dipinjamkannya untuk dikembalikan.
Qi Qi sudah ingin beranjak untuk mengambil buku tabungan itu, tapi dicegat ibunya. Ibunya ternyata menyembunyikan buku tabungan itu di sarung bantal. Ia kemudian mencoba berbicara baik-baik dengan suaminya, ia ingat mereka telah mendepositokan 10 ribu yuan ke akun ini tapi tiba-tiba jumlahnya menjadi 10 juta yuan. Ia curiga jika suaminya menabung uang lagi secara diam-diam.
Ibu Qi Qi sudah akan meluapkan amarahnya, tapi Qi Qi berusaha menenangkannya. Ayah Qi Qi meminta putrinya untuk menjadi saksi.
"Ibumu sangat baik padaku. Dia juga baik dalam menjaga rumah. Khususnya untukku, dia tidak keberatan menghabiskan uang untukku."
Jika ia memang menabung uang secara diam-diam, maka hati nuraninya akan hilang, ia akan tersambar petir. Ayah Qi Qi menduga istrinya salah mengingat jumlahnya.
Baik anggap saja ibu Qi Qi percaya atas perkataan suaminya, maka 10 juta yuan ini adalah hadiah yang turun dari langit. Tidak ada yang mengklaimnya lagipula.
"Temanku dan aku sudah janjian untuk pergi berlibur ke Hainan."
Ibu Qi Qi akan menggunakan uang itu untuk memesan paket wisata Hainan yang paling mahal.
Ayah Qi Qi berusaha memasang senyum tabah menyilahkannya, ia bisa menggunakan uang itu. Sementara Qi Qi berusaha menahan tawa melihat tingkah konyol kedua orang tuanya.
Qi Qi menuangkan teh untuk seorang klien, ia juga meminta maaf karena Bo Hai membuatnya menunggu, sebentar lagi ia akan datang. Klien itu yang dipanggil dengan Tuan Chen tidak mempermasalahkannya, lagipula ia tidak sedang terburu-buru.
Qi Qi memperhatikan buket-buket bunga yang salah satunya akan dipilih Tuan Chen, ia berpikir buket dengan tema warna hitam dan kuning terlihat lebih bagus. Karena Tuan Chen telah memilih dekorasi yang hidup, tidak ada salahnya jika ia juga menggunakan warna yang hidup, mungkin akan terlihat lebih bagus jika demikian. Qi Qi kemudian meminta Tuan Chen untuk menunggunya sebentar sementara ia membawa buket bunga itu ke suatu tempat.
Qi Qi kembali lagi dengan membawa buket yang selesai ia perbaiki dan menunjukkannya pada Tuan Chen. Ia telah menambahkan bunga putih di antara warna hitam dan kuning. Dengan begini, warnanya terlihat lebih cerah.
"Bukankan itu lebih bagus dalam mengekspresikan tema 'secret to youth' yang L'oreal ingin tujukan?"
(Yes ini PPL, kali ini Dilraba emang jadi modelnya sampe sekarang, dan baru-baru ini Deng Lun juga. Jadi jangan kaget kalo di drama ini banyak banget produk L'oreal hahaha)
Tuan Chen memuji buket yang Qi Qi perbaiki, melihat bunga-bunga itu, ia pikir ia bisa merasakan nafas musim semi. Sudah seharusnya ia memberikan Qi Qi tanggung jawab untuk produk sampel ini.
"Gadis muda, kau pasti salah satu florist terbaik disini!"
Qi Qi membantah anggapan itu dengan tersipu malu.
Bo Hai dan Chen Mo ternyata sudah berdiri tak jauh dari sana mendengarkan percakapan mereka. Chen Mo memuji Qi Qi, ternyata ia memliki beberapa kecerdasan dalam bidang floristry.
Bo Hai mengangkat suara, sembari menghampiri Tuan Chen, ia memberitahunya mengenai Qi Qi yang hanya seorang asisten kecil yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas lain. Bo Hai menyapa Tuan Chen dengan sopan dan menjabat tangannya. Qi Qi memandang Bo Hai dengan tatapan tidak suka.
Bo Hai kemudian menjelaskan makna dari buket bunga yang berusaha Qi Qi ubah. Buket bunga yang dipesan Tuan Chen ditujukan untuk klien VIP dalam perayaan tahunan. Hitam dan kuning adalah warna logo produk.
"Kau, di sisi lain, mengabaikan maksud dibaliknya dan berinisiatif untuk menambahkan warna putih, yang melanggar arti asli dari pemilihan warna."
Krisan putih memiliki banyak makna, jadi selain digunakan untuk ungkapan bela sungkawa dalam kesempatan khusus, florist profesional tidak akan pernah menggunakan krisan putih.
Qi Qi tak berkutik dirinya dikritik di tempat, ia meminta maaf karena telah mengganggu Tuan Chen dan segera berlalu pergi.
Selepas Qi Qi pergi, Bo Hai meminta maaf karena asistennya telah bercanda padanya. Tuan Chen tidak mempermasalahkan hal itu. Bo Hai kemudian menanyakan buket bunga mana yang dipilih Tuan Chen dari dua kandidat yang dibawa Manajer Li (Departemen Desain).
Qi Qi mengupas apel dengan marah, ia kesal karena Bo Hai bahkan tidak menyelamatkan wajahnya di depan klien. Bo Hai kemudian datang untuk menceramahi Qi Qi atas perbuatannya barusan, florist perusahaan harus melewati pelatihan yang ketat, mereka mewakilkan bakat dan jiwa floristry paling profesional. Jadi ia meminta Qi Qi untuk berhenti berpura-pura menjadi florist dan membawa nama buruk bagi perusahaan.
Qi Qi mengoreksi perkataan Bo Hai yang menganggap dirinya membawa nama buruk bagi perusahaan, klien sendiri yang mengungkapkan ia adalah florist terbaik di perusahaan ini.
"Apa artinya itu? Itu artinya aku memiliki bakat."
Bo Hai dan Chen Mo saling berpandangan, ia tertawa tak percaya dan menganggap Qi Qi telah salah paham dengan artian 'bakat' yang sebenarnya. Seseorang seperti Qi Qi yang tidak memiliki niat murni, tidak akan pernah bisa menjadi florist.
Qi Qi membenarkan soal dirinya yang mempunyai pikiran salah selama beberapa waktu, tapi ia telah sembuh sekarang. Hatinya juga tak memiliki gangguan apapun sekarang (alias Bo Hai).
"Aku hanya mempunyai satu tujuan sekarang dan itu cukup murni, yaitu untuk menghancurkanmu."
Qi Qi meminta Bo Hai menunggu, suatu saat ia pasti akan menjadi seorang florist. Bo Hai menyanggupinya, ia akan menunggu. Ia kemudian segera pergi meninggalkan Qi Qi dengan menahan kesal.
Chen Mo selepas itu mengingatkan Qi Qi untuk segera menyelesaikan piring buahnya karena klien dari Spanyol telah sampai di ruang rapat dan bawa beberapa cangkir teh juga.
Qi Qi sadar seseorang sedang memperhatikannya, dan benar saja ketika ia menoleh ia melihat Da Wei, Xiao Wang, dan Lily sedang menertawainya.
Saat Qi Qi berkumpul dengan kedua sahabatnya, Bao Ni kemudian menanyakan apa yang telah Qi Qi pelajari selama bekerja di Flower Plus. Qi Qi menjawab pertanyaan itu dengan terlalu jujur,
"Menyapu lantai. Mengelap kursi. Mengepel lantai. Semua yang tidak aku lakukan di rumah, sudah aku lakukan disini. Apa lagi? Ketika men-scan dokumen, aku harus melakukannya dua sisi. Juga, aku bahkan lebih baik dari para profesional dalam mengatur piring buah."
Mo Nan meragukan hal-hal yang telah Qi Qi pelajari, dengan hanya itu ia masih ingin menjadi seorang florist? Yang Qi Qi lakukan hanyalah menggunakan kemampuannya untuk menampar wajahnya berulang kali.
Qi Qi mengungkapkan alasannya, ia masih butuh waktu untuk belajar dan juga balas dendam butuh waktu yang lama!
Bao Ni merasa tujuan hidup yang dimiliki Qi Qi sedikit semaunya sendiri. Mo Nan mengoreksinya, bukan hanya sedikit, tapi memang sangat semaunya sendiri.
Saat Qi Qi mempertanyakan mereka berdua benar-benar temannya atau bukan, Mo Nan membela nasihat dirinya.
"Itu karena kami temanmu! Itulah mengapa kami harus membuatmu menghadapi realita."
Dengan begini, Qi Qi akan tahu arah menuju kemajuan.
Qi Qi pikir karena Bo Hai melakukan kesalahan besar padanya soal insiden Aifan Furniture, dia akan diperlakukan dengan sedikit lebih baik. Tapi ia tidak pernah membayangkan, Bunga Piranha akan tetap menjadi Bunga Piranha.
"Benar. Jika dia memiliki hati nurani sedikit saja, dia tidak akan disebut Bunga Piranha, iya kan?"
Semakin Bo Hai seperti itu, semakin Qi Qi ingin menyakiti hatinya, jadi ia harus menjadi seorang florist sungguhan. Jika tidak ada orang yang mengajarinya, maka Qi Qi akan belajar sendiri dari Tuan Solace.
"Aku akan menampar wajahnya dan membuatnya menghadapi karma!"
Di rumah kaca pribadi Bo Hai, Chen Mo menggendong buket bunga yang Qi Qi perbaiki. Ia merasa walaupun bunga itu tidak sesuai dengan permintaan kliennya, tapi penggunaan warnanya sangatlah bagus. Bo Hai memintanya mengambil foto buket itu dan menaruhnya di manual pelatihan florist perusahaan.
Chen Mo tentu saja terkejut dengan permintaan Bo Hai, tapi Bo Hai segera menambahkan maksudnya,
"Gunakan ini sebagai contoh yang buruk."
Chen Mo menganggap Bo Hai terlalu kejam, Bo Hai tak terima, seseorang sepertinya?!
"Otaknya kosong tapi ia dipenuhi dengan omong kosong tentang cinta. Dia bahkan tidak layak untuk sisi baikku. Aku ingin melihat siapa yang akan hancur duluan."
Chen Mo menggoda Bo Hai yang berhasil terpancing dengan berlebihan, apa ini perkelahian anak SD?
"Apa kau bersenang-senang?"
Chen Mo merasa setelah Ling Ling Qi menjadi asisten Bo Hai, Bo Hai terlihat cukup senang bertengkar dengannya.
"Kau terlihat segar dan bergairah! Ling Ling Qi tidaklah buruk!"
Bo Hai tidak bisa berkomentar banyak, ia memilih menyuruh Chen Mo untuk kembali bekerja.
And this is our Bo Hai hahahaha!


Komentar:
Solace = Pelipur Lara
See you on the next post! Pai pai~

Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 14 Part 2~

Comments

Popular Posts This Week

Sinopsis Sweet Dreams Episode 20 Part 3

Cinta bukan menghadiahkan tas, sepatu kulit, ataupun parfum. Itu adalah ketika kau tak sadarkan diri dan dia tahu itu karena gula darah yang rendah. Dia akan pergi ke apotek dan membeli tablet glukosa hanya demi dirimu. - Lu Bao Ni

Sinopsis Sweet Dreams Episode 5 Part 2

Bunga segar memang tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tapi itu tetaplah sebuah langkah awal yang indah. - Solace Flower

Sinopsis Sweet Dreams Episode 1 Part 1

Matahari hanya bisa menyinarimu jika dirimu telah retak, malam tidak akan bertahan selamanya. Hanya saja, fajarlah yang belum datang. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 8 Part 1

Terkadang dibandingkan dengan memberi harapan, bicara terus terang dan memberikan penolakan adalah hal yang lebih baik. - Mo Nan

Sinopsis Sweet Dreams Episode 18 Part 1

Ling Ling Qi. Kau benar-benar salah padanya. - Chen Mo

Sinopsis Sweet Dreams Episode 12 Part 1

Menumpahkan kemarahan pada semua orang hanya akan menyakiti diriku sendiri. - Ling Ling Qi

Sinopsis Sweet Dreams Episode 17 Part 2

Komite dari Kompetisi Florikultur mengatur sebuah penampilan pembukaan. Haruskah kita menambahkan sesuatu di dalamnya? - Mo Nan

Sinopsis Sweet Dreams Episode 4 Part 1

Aku memulai Flower Plus bukan untuk menghasilkan uang, aku melakukannya untuk menyebarkan hal-hal yang indah. - Bo Hai

Sinopsis Sweet Dreams Episode 20 Part 2

Kau terlalu realistis, tidak romantis sama sekali! Tidak heran jika kau masih jomblo di usia ini! - Chen Mo

Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 2

Percayalah, selama bunga segar di dunia ini terus mekar, hal-hal indah juga akan terus datang. -  Solace Master