Qi Qi sedang menyeduh kopi di cafetaria kantor saat Chen Mo menghampirinya. Chen Mo ternyata meminta tolong sesuatu pada Qi Qi, tapi Qi Qi langsung menolak. Chen Mo menyuruh Qi Qi untuk mendengarkan permintaannya dulu sebelum memutuskan.
Qi Qi tahu ini pasti ada hubungannya dengan Bunga Piranha walaupun Chen Mo belum mengatakan apapun. Chen Mo memuji Qi Qi hebat karena bisa menebaknya dengan tepat. Ia modus mengatakan Qi Qi adalah tipe wanita yang disukai Bos lol.
Chen Mo mengikuti Qi Qi yang pergi ke salah satu tempat duduk. Ia menjelaskan permintaannya. Bo Hai harus menemui seorang klien yang sangat penting hari ini, tapi Xin Yan dan dirinya mempunyai urusan lain yang harus dihadiri juga. Ia meminta Qi Qi untuk menemani Bo Hai menemui klien itu dan melakukan sesuatu untuk mereka.
Chen Mo paham ia tidak bisa meminta tolong tanpa memberikan iming-iming apapun. Jika Qi Qi mau menolongnya, Chen Mo akan membayarkan cemilan sorenya selama satu bulan.
Sesi tawar menawar dimulai, Qi Qi ingin tiga bulan.
"Satu setengah bulan"
"Empat bulan"
"Du-dua bulan"
"Setengah tahun"
"Kalau begitu tiga bulan"
"Sepakat" Hahahaha.
Sebelum pergi Chen Mo mengingatkan poin penting dari permintannya. Satu-satunya hobi klien ini adalah minum dengan orang lain. Qi Qi harus menemukan cara untuk menukar gelas Bo Hai dengan air biasa. Jika Bo Hai sampai minum alkohol, sesuatu yang mengerikan akan terjadi! Qi Qi meminum kopinya dengan elegan, ia mengerti perkataan Chen Mo.
Chen Mo memperingatkannya sekali lagi untuk benar-benar memberikan perhatian lebih perkara itu. Qi Qi menyandarkan punggungnya pada kursi dan mengangguk mengerti.
Setelah Chen Mo pergi ia tertawa histeris karena mendapatkan cemilan sore, terlebih selama tiga bulan secara cuma-cuma! Skill menawarnya memang patut diacungi jempol haha.
Seorang pelayan restoran mengantarkan Bo Hai dan Qi Qi ke meja mereka. Di perjalanan, Bo Hai mengingatkan Qi Qi untuk tidak mengatakan apapun tanpa ijinnya. Qi Qi mengerti.
Meja mereka ternyata terletak di ruangan khusus. CEO Zhao, klien mereka hari ini, menyambut kedatangan Bo Hai dengan gembira. Ia bergurau dengan mengatakan sulit sekali bertemu Bo Hai karena ia sangat sibuk.
CEO Zhao memperkenalkan sekretarisnya, Xiao Wu. Bo Hai langsung menjabat tangannya dengan sopan.
Begitu CEO Zhao menunjuk Ling Ling Qi, Bo Hai dengan kejamnya menyebutnya tidak penting hahaha.
Qi Qi yang sudah terbiasa akan sikap ketus Bo Hai, memutuskan untuk memperkenalkan dirinya sendiri sebagai asisten Bo Hai.
"Anda juga bisa memanggilku dengan Qi Qi saja"
CEO Zhao memuji nama Qi Qi yang mudah untuk disebutkan. Qi Qi melirik sebal pada Bo Hai, Bo Hai membalasnya dengan ekspresi yang lebih menyebalkan.
Saat mereka akan duduk, CEO Zhao menunjukkan dua botol anggur yang ia bawa secara khusus hari ini. Ia meminta Bo Hai untuk minum bersamanya. Bo Hai dengan senang menyanggupinya.
Ketika CEO Zhao meminta sekeretarisnya untuk membawa anggur itu ke pelayan-untuk disiapkan, Qi Qi langsung menawarkan diri untuk menyiapkannya dengan alasan ia hebat dalam hal itu. Sementara Qi Qi pergi menyiapkan anggur, CEO Zhao mempersilahkan semua orang untuk duduk.
Qi Qi membawa botol anggur itu ke sebuah meja kecil. Ia menuang anggur tersebut ke dua pitcher glass, satu berisi anggur murni, satu berisi sedikit anggur yang dicampur dengan jus buah dan air.
Di meja makan, CEO Zhao sudah tidak sabar dan bertanya-tanya kenapa Qi Qi begitu lama menyiapkannya.
"Sebentar lagi,' jawab Qi Qi sambil buru-buru meramu anggurnya. Ia bahkan mencampur anggur palsu buatannya menggunakan jarinya sendiri dengan tampang tidak berdosa. Kalau untuk Bunga Piranha, tidak apa-apa lah huahahahhaa.
Setelah selesai, Qi Qi membawa dua pitcher glass dan empat gelas anggur dengan menggunakan sebuah nampan. Sekretaris CEO Zhao membantu Qi Qi menurunkan gelas winenya.
Saat CEO Zhao hendak mengambil satu pitcher glass, Qi Qi langsung menggiringnya pada satu yang berisi anggur asli. Berhasil! CEO Zhao mengambil anggur yang asli, tapi naas ternyata ia bermaksud untuk menuangkan anggur itu ke gelas Bo Hai (wuahahahaa hancur sudah). Qi Qi buru-buru menghentikan hal itu, ia sendiri yang akan menuangkannya untuk Bo Hai.
CEO Zhao tentu saja menolak, hubungan Bo Hai dan dirinya bukanlah sesuatu yang dibatasi seperti itu. Ia bersikeras untuk menuangkannya pada Bo Hai.
Bo Hai memegang gelasnya untuk menerima anggur dari CEO Zhao dan mengucapkan terima kasih. Qi Qi panik dalam hati, apa yang harus dia lakukan?
CEO Zhao mengajak Bo Hai untuk bersulang, gelas pertama ini untuk merayakan kerja sama yang baik dan kuseksesan mereka. Qi Qi berdehem memberi kode pada Bo Hai, tapi ia malah tetap meminum anggurnya. Qi Qi dibuat semakin panik, ini benar-benar tidak bagus.
CEO Zhao menuangkan anggur lagi, Bo Hai kembali menerimanya. Untuk gelas yang kedua, Bo Hai akan meminumnya sebagai tanda terima kasih atas dukungan yang selama ini CEO Zhao berikan. Tanpa dukungan darinya, Flower Plus tidak akan bisa bertahan sampai sekarang.
CEO Zhao membantah, kerja sama mereka adalah sebuah win-win solution atau dengan kata lain menguntungkan dua belah pihak, jadi Bo Hai tidak perlu merasa seperti itu. Bo Hai berterima kasih sebelum bersulang dan meminum anggur di gelas yang kedua.
Qi Qi memperhatikan Bo Hai dengan cemas, ia merasa aneh dengan Bo Hai yang terlihat baik-baik saja. Ia berpikir mungkin saja kekhawatiran Chen Mo adalah sesuatu yang tidak diperlukan. Setelah acara minum-minum, mereka lanjut dengan memakan hidangan yang sudah disajikan.
Sehabis pertemuan itu, CEO Zhao mabuk berat. Qi Qi dan sekretarisnya bahkan sampai kewalahan untuk membawanya. Sementara Bo Hai? Ia berjalan dengan tenang mengikuti dari belakang dan anehnya terlihat tidak mabuk.
CEO Zhao terus meyakinkan Qi Qi bahwa ia tidak mabuk, padahal ia terus meracau meminta Bo Hai untuk minum dengannya di lain hari. Bo Hai hanya tersenyum mendengar ajakan itu (tapi aku yakin dia sedang sangat berusaha menahan rasa mabuknya hahahaha).
CEO Zhao menyuruh Qi Qi pergi mengurus Bo Hai saja dibandingkan dirinya. Disaat itu, kita bisa melihat Bo Hai sudah tidak lagi terlihat di belakang mereka.
Begitu Qi Qi selesai mengantarkan CEO Zhao, ia kehilangan jejak Bo Hai. Ia kemudian bertanya pada penjaga disana jika mereka melihat seorang pria memakai mantel cokelat dan mempunyai mata mirip rubah, tapi kedua penjaga itu tidak melihatnya. Qi Qi semakin dibuat kebingungan kemana Bo Hai pergi sebenarnya.
Selanjutnya, kita bisa melihat Bo Hai yang sudah mabuk berlari-lari di pusat pertokoan, Qi Qi mengejarnya dari belakang memintanya untuk berhenti. Qi Qi berhasil 'menangkapnya' dan menegurnya yang bisa pergi begitu saja tanpa tanggung jawab sedikitpun.
Bo Hai yang sudah diluar kesadarannya justru menunjuk ke salah satu board iklan yang menampilkan dirinya.
Ia meminta Qi Qi memilih siapa yang paling tampan di antara mereka, dirinya, atau pria rubah ini?
Qi Qi baru menyadari Bo Hai sudah mabuk. Karena tidak menjawab, Bo Hai menanyakannya sekali lagi, hmm? Qi Qi menghela nafas, ini benar-benar menjadi masalah!
"Tentu saja aku yang lebih tampan!,' teriak Bo Hai sambil tersenyum, ia melanjutkan petualangannya. Qi Qi menghela nafas kelelahan.
Untuk adegan berikutnya, Bo Hai terlihat mengantri di sebuah antrian panjang. Yang membuat gila adalah dia mengantri dengan berjongkok di tanah. Qi Qi memarahinya dan mengajaknya pergi dari sana sebelum ia kedinginan, Bo Hai juga harus bekerja besok.
Bo Hai melepaskan tangan Qi Qi dengan kuat,
"Aku ingin makan es krim! Hing!', rengeknya kemudian pergi kabur. Qi Qi memarahinya untuk berbaris dia antrian.
"Ah, memalukan sekali!"
Ya, Bo Hai tidak mengantri, tidak juga menyerobot antrian untuk membeli di truk es krim, tapi ia malah mengambilnya dari seorang anak kecil! Ia terus meledek anak itu dengan es krim yang ia rebut, tapi ia tidak pernah memberikannya. Justru ia semakin meledeknya dengan menjilatnya hahahaha.
Bo Hai hanya cengengesan menikmati kejahilannya. Anak itu sudah tidak tahan lagi, ia menangis dan memanggil ibunya yang sedang membayar es krim di kasir.
Ibu itu segera berlari menghampiri anaknya, ia juga menyebut Bo Hai sakit jiwa karena mencuri es krim anaknya ditambah meledeknya padahal sudah dewasa. Qi Qi berlari menghampiri mereka dan meminta maaf, Bo Hai tidak bermaksud begitu.
Ibu itu memarahi Qi Qi, tetap saja ia tidak bisa mengganggu anak kecil seperti itu. Ibu itu menyuruh Qi Qi untuk menjaga pacarnya baik-baik. Saat Qi Qi kewalahan untuk meminta maaf, Bo Hai sudah pergi kabur lagi.
Tahap selanjutnya! Bo Hai berlarian di trotoar pusat pertokoan persis seperti anak kecil! Sekali lagi PERSIS ANAK KECIL! Qi Qi mengikutinya dari belakang dan meminta Bo Hai untuk menunggunya. Tapi tentu saja, Bo Hai tidak akan mendengarkannya.
Bo Hai berbuat ulah lagi, ia mengganggu seorang anak yang sedang bermain claw machine (mesin capit boneka). Anak itu terus merengek meminta Bo Hai untuk pergi karena ia sudah membayarnya. Bo Hai tidak mau kalah, ia meminta anak itu untuk minggir karena ia tidak tahu cara memainkannya. HAHAHAHA.
Saat Qi Qi datang dan berusaha memisahkan mereka, Bo Hai kabur lagi dengan tersenyum cengengesan.
Qi Qi sadar tingkah gila Bo Hai mungkin akan membuat masalah di kemudian hari, ia memutuskan membeli penutup kepala berbentuk panda pada seorang pedagang kaki lima di sekitar sana.
Bo Hai akhirnya berhasil Qi Qi taklukan dan membawanya duduk di sebuah bangku. Qi Qi melipat tangannya galak.
Saat Bo Hai akan beranjak, Qi Qi langsung menyuruhnya untuk duduk dan jangan bergerak. Bo Hai patuh. Qi Qi berdecak kesal atas kelakuan Bo Hai,
"Kau pikir kau segalanya apa?"
Bo Hai terus memandangi Qi Qi yang berjalan memutar,
"Jangan lihat aku!"
Bo Hai langsung menunduk seketika, tapi tak lama ia mendongak lagi dan langsung disambut dengan pelototan Qi Qi lol.
Qi Qi memilih duduk di bangku belakang Bo Hai. Ia akhirnya tahu mengapa Chen Mo tidak membiarkan Bo Hai untuk minum.
"Kau biasanya begitu angkuh. Lihat betapa kekanakannya dirimu ketika mabuk!"
Qi Qi bertanya-tanya apa ini terjadi karena Bo Hai sudah mencapai limitnya?
Bo Hai di seberang bangku sudah mulai oleng ke samping karena sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya. Karena tidak ada respon apapun, Qi Qi menegur Bo Hai mengenai dirinya yang sedang membicarakannya. Ketika menoleh ia melihat Bo Hai telah bersandar ke samping seperti sudah tidur, Qi Qi mencolek wajahnya dan tidak ada pergerakan apapun.
Akhirnya Qi Qi memutuskan melihat Bo Hai dari arah depan untuk mengecek keadaannya. Ia mendapati Bo Hai sudah tertidur pulas dan memutuskan untuk mengambil beberapa foto dari handphonenya.
Tiba-tiba, Bo Hai terperanjat membuka matanya. Qi Qi otomatis terlonjak kaget dan cepat-cepat menyembunyikan handphonenya takut keusilannya ketahuan. Dengan terbata-bata ia mencari alibi.
"Apa yang kau lihat?"
Bo Hai mendadak menarik Qi Qi dan mendesaknya ke bangku, membuat Qi Qi terpaku atas tindakannya yang tiba-tiba.
Bo Hai melihatnya curiga, ia merasa pernah melihat Qi Qi sebelumnya di mimpi. Qi Qi dengan tergagap membantah, ia tidak mengerti ketidak-masuk-akalan yang Bo Hai katakan.
"Apa kau tahu kau sedang mabuk?"
Untuk memastikannya lagi, Bo Hai mendekat ke wajah Qi Qi untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas.
"Itu benar! Aku pasti pernah melihatmu di mimpiku sebelumnya!"
Bo Hai tertawa nyengir dan menggelosor ke tanah tak sadarkan diri. Qi Qi otomatis memarahinya yang terduduk di tanah dan berusaha dengan sekuat tenaga mengangkatnya kembali ke bangku.
"Bangun! Ya Tuhan!"
Qi Qi kemudian memasangkan penutup kepala panda pada Bo Hai.
G-E-B-L-E-K! HAHAHAHA!
Meja mereka ternyata terletak di ruangan khusus. CEO Zhao, klien mereka hari ini, menyambut kedatangan Bo Hai dengan gembira. Ia bergurau dengan mengatakan sulit sekali bertemu Bo Hai karena ia sangat sibuk.
CEO Zhao memperkenalkan sekretarisnya, Xiao Wu. Bo Hai langsung menjabat tangannya dengan sopan.
Begitu CEO Zhao menunjuk Ling Ling Qi, Bo Hai dengan kejamnya menyebutnya tidak penting hahaha.
Qi Qi yang sudah terbiasa akan sikap ketus Bo Hai, memutuskan untuk memperkenalkan dirinya sendiri sebagai asisten Bo Hai.
"Anda juga bisa memanggilku dengan Qi Qi saja"
CEO Zhao memuji nama Qi Qi yang mudah untuk disebutkan. Qi Qi melirik sebal pada Bo Hai, Bo Hai membalasnya dengan ekspresi yang lebih menyebalkan.
Saat mereka akan duduk, CEO Zhao menunjukkan dua botol anggur yang ia bawa secara khusus hari ini. Ia meminta Bo Hai untuk minum bersamanya. Bo Hai dengan senang menyanggupinya.
Ketika CEO Zhao meminta sekeretarisnya untuk membawa anggur itu ke pelayan-untuk disiapkan, Qi Qi langsung menawarkan diri untuk menyiapkannya dengan alasan ia hebat dalam hal itu. Sementara Qi Qi pergi menyiapkan anggur, CEO Zhao mempersilahkan semua orang untuk duduk.
Qi Qi membawa botol anggur itu ke sebuah meja kecil. Ia menuang anggur tersebut ke dua pitcher glass, satu berisi anggur murni, satu berisi sedikit anggur yang dicampur dengan jus buah dan air.
Di meja makan, CEO Zhao sudah tidak sabar dan bertanya-tanya kenapa Qi Qi begitu lama menyiapkannya.
"Sebentar lagi,' jawab Qi Qi sambil buru-buru meramu anggurnya. Ia bahkan mencampur anggur palsu buatannya menggunakan jarinya sendiri dengan tampang tidak berdosa. Kalau untuk Bunga Piranha, tidak apa-apa lah huahahahhaa.
Setelah selesai, Qi Qi membawa dua pitcher glass dan empat gelas anggur dengan menggunakan sebuah nampan. Sekretaris CEO Zhao membantu Qi Qi menurunkan gelas winenya.
Saat CEO Zhao hendak mengambil satu pitcher glass, Qi Qi langsung menggiringnya pada satu yang berisi anggur asli. Berhasil! CEO Zhao mengambil anggur yang asli, tapi naas ternyata ia bermaksud untuk menuangkan anggur itu ke gelas Bo Hai (wuahahahaa hancur sudah). Qi Qi buru-buru menghentikan hal itu, ia sendiri yang akan menuangkannya untuk Bo Hai.
CEO Zhao tentu saja menolak, hubungan Bo Hai dan dirinya bukanlah sesuatu yang dibatasi seperti itu. Ia bersikeras untuk menuangkannya pada Bo Hai.
Bo Hai memegang gelasnya untuk menerima anggur dari CEO Zhao dan mengucapkan terima kasih. Qi Qi panik dalam hati, apa yang harus dia lakukan?
CEO Zhao mengajak Bo Hai untuk bersulang, gelas pertama ini untuk merayakan kerja sama yang baik dan kuseksesan mereka. Qi Qi berdehem memberi kode pada Bo Hai, tapi ia malah tetap meminum anggurnya. Qi Qi dibuat semakin panik, ini benar-benar tidak bagus.
CEO Zhao menuangkan anggur lagi, Bo Hai kembali menerimanya. Untuk gelas yang kedua, Bo Hai akan meminumnya sebagai tanda terima kasih atas dukungan yang selama ini CEO Zhao berikan. Tanpa dukungan darinya, Flower Plus tidak akan bisa bertahan sampai sekarang.
CEO Zhao membantah, kerja sama mereka adalah sebuah win-win solution atau dengan kata lain menguntungkan dua belah pihak, jadi Bo Hai tidak perlu merasa seperti itu. Bo Hai berterima kasih sebelum bersulang dan meminum anggur di gelas yang kedua.
Qi Qi memperhatikan Bo Hai dengan cemas, ia merasa aneh dengan Bo Hai yang terlihat baik-baik saja. Ia berpikir mungkin saja kekhawatiran Chen Mo adalah sesuatu yang tidak diperlukan. Setelah acara minum-minum, mereka lanjut dengan memakan hidangan yang sudah disajikan.
Sehabis pertemuan itu, CEO Zhao mabuk berat. Qi Qi dan sekretarisnya bahkan sampai kewalahan untuk membawanya. Sementara Bo Hai? Ia berjalan dengan tenang mengikuti dari belakang dan anehnya terlihat tidak mabuk.
CEO Zhao terus meyakinkan Qi Qi bahwa ia tidak mabuk, padahal ia terus meracau meminta Bo Hai untuk minum dengannya di lain hari. Bo Hai hanya tersenyum mendengar ajakan itu (tapi aku yakin dia sedang sangat berusaha menahan rasa mabuknya hahahaha).
CEO Zhao menyuruh Qi Qi pergi mengurus Bo Hai saja dibandingkan dirinya. Disaat itu, kita bisa melihat Bo Hai sudah tidak lagi terlihat di belakang mereka.
Begitu Qi Qi selesai mengantarkan CEO Zhao, ia kehilangan jejak Bo Hai. Ia kemudian bertanya pada penjaga disana jika mereka melihat seorang pria memakai mantel cokelat dan mempunyai mata mirip rubah, tapi kedua penjaga itu tidak melihatnya. Qi Qi semakin dibuat kebingungan kemana Bo Hai pergi sebenarnya.
Selanjutnya, kita bisa melihat Bo Hai yang sudah mabuk berlari-lari di pusat pertokoan, Qi Qi mengejarnya dari belakang memintanya untuk berhenti. Qi Qi berhasil 'menangkapnya' dan menegurnya yang bisa pergi begitu saja tanpa tanggung jawab sedikitpun.
Ia meminta Qi Qi memilih siapa yang paling tampan di antara mereka, dirinya, atau pria rubah ini?
"Tentu saja aku yang lebih tampan!,' teriak Bo Hai sambil tersenyum, ia melanjutkan petualangannya. Qi Qi menghela nafas kelelahan.
Untuk adegan berikutnya, Bo Hai terlihat mengantri di sebuah antrian panjang. Yang membuat gila adalah dia mengantri dengan berjongkok di tanah. Qi Qi memarahinya dan mengajaknya pergi dari sana sebelum ia kedinginan, Bo Hai juga harus bekerja besok.
Bo Hai melepaskan tangan Qi Qi dengan kuat,
"Aku ingin makan es krim! Hing!', rengeknya kemudian pergi kabur. Qi Qi memarahinya untuk berbaris dia antrian.
"Ah, memalukan sekali!"
Ya, Bo Hai tidak mengantri, tidak juga menyerobot antrian untuk membeli di truk es krim, tapi ia malah mengambilnya dari seorang anak kecil! Ia terus meledek anak itu dengan es krim yang ia rebut, tapi ia tidak pernah memberikannya. Justru ia semakin meledeknya dengan menjilatnya hahahaha.
Bo Hai hanya cengengesan menikmati kejahilannya. Anak itu sudah tidak tahan lagi, ia menangis dan memanggil ibunya yang sedang membayar es krim di kasir.
Ibu itu segera berlari menghampiri anaknya, ia juga menyebut Bo Hai sakit jiwa karena mencuri es krim anaknya ditambah meledeknya padahal sudah dewasa. Qi Qi berlari menghampiri mereka dan meminta maaf, Bo Hai tidak bermaksud begitu.
Ibu itu memarahi Qi Qi, tetap saja ia tidak bisa mengganggu anak kecil seperti itu. Ibu itu menyuruh Qi Qi untuk menjaga pacarnya baik-baik. Saat Qi Qi kewalahan untuk meminta maaf, Bo Hai sudah pergi kabur lagi.
Tahap selanjutnya! Bo Hai berlarian di trotoar pusat pertokoan persis seperti anak kecil! Sekali lagi PERSIS ANAK KECIL! Qi Qi mengikutinya dari belakang dan meminta Bo Hai untuk menunggunya. Tapi tentu saja, Bo Hai tidak akan mendengarkannya.
Bo Hai berbuat ulah lagi, ia mengganggu seorang anak yang sedang bermain claw machine (mesin capit boneka). Anak itu terus merengek meminta Bo Hai untuk pergi karena ia sudah membayarnya. Bo Hai tidak mau kalah, ia meminta anak itu untuk minggir karena ia tidak tahu cara memainkannya. HAHAHAHA.
Saat Qi Qi datang dan berusaha memisahkan mereka, Bo Hai kabur lagi dengan tersenyum cengengesan.
Qi Qi sadar tingkah gila Bo Hai mungkin akan membuat masalah di kemudian hari, ia memutuskan membeli penutup kepala berbentuk panda pada seorang pedagang kaki lima di sekitar sana.
Bo Hai akhirnya berhasil Qi Qi taklukan dan membawanya duduk di sebuah bangku. Qi Qi melipat tangannya galak.
Saat Bo Hai akan beranjak, Qi Qi langsung menyuruhnya untuk duduk dan jangan bergerak. Bo Hai patuh. Qi Qi berdecak kesal atas kelakuan Bo Hai,
"Kau pikir kau segalanya apa?"
Bo Hai terus memandangi Qi Qi yang berjalan memutar,
"Jangan lihat aku!"
Bo Hai langsung menunduk seketika, tapi tak lama ia mendongak lagi dan langsung disambut dengan pelototan Qi Qi lol.
Qi Qi memilih duduk di bangku belakang Bo Hai. Ia akhirnya tahu mengapa Chen Mo tidak membiarkan Bo Hai untuk minum.
"Kau biasanya begitu angkuh. Lihat betapa kekanakannya dirimu ketika mabuk!"
Qi Qi bertanya-tanya apa ini terjadi karena Bo Hai sudah mencapai limitnya?
Bo Hai di seberang bangku sudah mulai oleng ke samping karena sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya. Karena tidak ada respon apapun, Qi Qi menegur Bo Hai mengenai dirinya yang sedang membicarakannya. Ketika menoleh ia melihat Bo Hai telah bersandar ke samping seperti sudah tidur, Qi Qi mencolek wajahnya dan tidak ada pergerakan apapun.
Akhirnya Qi Qi memutuskan melihat Bo Hai dari arah depan untuk mengecek keadaannya. Ia mendapati Bo Hai sudah tertidur pulas dan memutuskan untuk mengambil beberapa foto dari handphonenya.
Tiba-tiba, Bo Hai terperanjat membuka matanya. Qi Qi otomatis terlonjak kaget dan cepat-cepat menyembunyikan handphonenya takut keusilannya ketahuan. Dengan terbata-bata ia mencari alibi.
"Apa yang kau lihat?"
Bo Hai mendadak menarik Qi Qi dan mendesaknya ke bangku, membuat Qi Qi terpaku atas tindakannya yang tiba-tiba.
Bo Hai melihatnya curiga, ia merasa pernah melihat Qi Qi sebelumnya di mimpi. Qi Qi dengan tergagap membantah, ia tidak mengerti ketidak-masuk-akalan yang Bo Hai katakan.
"Apa kau tahu kau sedang mabuk?"
Untuk memastikannya lagi, Bo Hai mendekat ke wajah Qi Qi untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas.
"Itu benar! Aku pasti pernah melihatmu di mimpiku sebelumnya!"
Bo Hai tertawa nyengir dan menggelosor ke tanah tak sadarkan diri. Qi Qi otomatis memarahinya yang terduduk di tanah dan berusaha dengan sekuat tenaga mengangkatnya kembali ke bangku.
"Bangun! Ya Tuhan!"
Qi Qi kemudian memasangkan penutup kepala panda pada Bo Hai.
G-E-B-L-E-K! HAHAHAHA!
Keesokan paginya, Bo Hai bangun dengan posisi terlentang di lantai. Ia heran sekaligus bertanya-tanya kenapa bisa tertidur disana. Hasil dari mabuk semalam juga masih membuat kepalanya pening dan anehnya badannya juga terasa sakit semua.
Saat Bo Hai melihat dirinya di cermin kamar mandi, ia menemukan ada tanda merah aneh di pipinya. Ia berniat melihatnya lebih dekat ke cermin, tapi ia malah merasakan rasa sakit di sisi kanan perutnya.
Begitu dicek ternyata ia mendapatkan sebuah luka memar disana. Bo Hai meringis kesal karena mendapatkan dua hal itu dalam semalam. Ternyata, cobaannya belum sampai disana.
Chen Mo tak lama menelfonnya, ia juga protes kenapa Bo Hai begitu lama mengangkatnya saat sesuatu yang buruk telah terjadi. Chen Mo kemudian mengirim sebuah video lewat layar kecil yang berada di kamar mandi.
Bo Hai mencondongkan badannya semakin mendekati layar dan meringis tak percaya melihat video itu. Apalagi kalau bukan video tentang dirinya yang berlari seperti orang gila di pusat pertokoan ditambah dikejar Qi Qi, ya walaupun ia memakai penutup kepala panda hahahaha.
Bo Hai berbalik menahan kesal, ia berusaha mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi tadi malam.
Flashback.
Qi Qi berhasil membawa Bo Hai kembali ke apartemennya. Walaupun berhasil, Qi Qi terlihat sangat kewalahan membawa Bo Hai untuk masuk ke dalam. Bo Hai bahkan sampai terantuk sudut meja karena Qi Qi tidak sanggup menahannya (yang berkemungkinan besar menjadi penyebab luka memar Bo Hai) dan terjatuh kesana. Qi Qi dengan susah payah kembali memanggul Bo Hai untuk membawanya ke dalam kamar.
Di kamar, Qi Qi kembali kesulitan untuk melepas mantel Bo Hai. Bo Hai terlihat sangat kurus tapi kenapa badannya begitu berat? Seharusnya Qi Qi tidak membawa masalah pada dirinya sendiri dan membiarkan Bo Hai di taman hiburan saja. Bukan, masalah utama dimulai saat ia setuju untuk menemani Bo Hai bertemu dengan klien.
Saat ia akan membaringkan Bo Hai di kasur, Qi Qi sudah tidak sanggup lagi menahan beban badannya sehingga membuat Bo Hai dan dirinya jatuh bersamaan.
Qi Qi tertegun, Bo Hai menumpu badannya sendiri dan menatap Qi Qi sebelum perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Qi Qi. Qi Qi menggumam dalam hati, ia tidak bisa membiarkan Bo Hai memanfaatkan dirinya saat ia sedang mabuk.
Qi Qi mendorong tubuh Bo Hai dengan kuat sehingga membuatnya jatuh terkapar di lantai.
"Matilah kau!"
Bo Hai kembali tidur saat itu juga.
Qi Qi bergerak ke sisi tempat tidur, ia tersenyum jahil saat menemukan sebuah ide.
Qi Qi memenuhi pipi Bo Hai dengan lipstik merahnya (L'oreal Color Rich Shine kalo mau tahu ehehehe). Qi Qi memencet hidung Bo Hai, inilah yang dia dapatkan akibat terus membulinya.
"Lihat betapa lemahnya dirimu sekarang. Bangun dan pukul aku!"
Bo Hai kembali membuka mata tapi itu tidak lama. Qi Qi sejenak terperanjat kaget, ia kemudian berpikir jika saja Bo Hai menemukan hal ini besok pagi maka ini tidak benar.
Qi Qi memutuskan untuk menghapus tanda itu ala kadarnya.
"Aku akan membiarkannya begitu saja"
Qi Qi ngicir kabur setelah itu.
Bo Hai semakin meringis kesal setelah mengingat semua kelakuan Qi Qi.
"LING LING QI!!!!"
Bwahahahahahahaha.
Qi Qi pergi kerja celingukan untuk menghindari Bo Hai. Awalnya ia merasa sudah aman, tapi kemudian ia melihat Bo Hai dan Chen Mo berjalan tak jauh dari sana.
Qi Qi pun dibuat panik dan memutuskan untuk bersembunyi di kolong meja. Tindakan itu dilihat oleh Mo Nan, Mo Nan berinisiatif ikut ke kolong meja menghampiri Qi Qi.
Mo Nan menanyakan tugas Qi Qi sebagai seorang asisten yang seharusnya selalu bersama Bo Hai tapi sekarang ia malah bersembunyi disini sendirian dan bertindak secara misterius. Qi Qi mengaku ia melakukan sesuatu yang seharusnya tidak ia lakukan tadi malam, ia pikir ia akan dibunuh oleh Bunga Piranha karena itu.
Mo Nan ternganga tapi ia tidak berpikiran sama, Bo Hai ada rapat pagi ini jadi ia tidak punya waktu untuk membunuh Qi Qi.
Qi Qi terkejut akan kenyataan itu, benarkah? (Lah mbaknya asistennya loh). Mo Nan mengangguk membenarkan. Ia juga menenangkan Qi Qi, jika ia bekerja keras maka Qi Qi akan selamat setidaknya sampai makan siang.
Qi Qi kemudian pamit pada Mo Nan karena ia akan pergi sekarang. Mo Nan menyemangatinya dan menyuruhnya untuk berhati-hati.
Saat Qi Qi keluar dari persembunyiannya, sesosok laki-laki berjas rapi telah menunggunya. Siapa lagi kalau bukan Bo Hai yang menatap geram atas perilakunya!
Qi Qi merengut sedih dan memutuskan untuk kembali ke persembunyiannya. Bo Hai menghela nafas menahan kesal hahahaha.
Chen Mo berbicara pada Qi Qi atas nama Bo Hai. Ia memberikan satu box peralatan pembersih.
"CEO Bo bilang kau tidak perlu melakukan apapun hari ini. Kau hanya perlu membersihkan seluruh toilet di gedung ini"
Tidak sampai disitu, Bo Hai juga menyuruh Qi Qi untuk membersihkan gedung tetangga jika ia punya waktu lebih.
Qi Qi tidak terima diperlakukan seperti ini, Bo Hai telah menggigit tangan yang telah memberinya makan.
"Jika aku tidak pintar dan memutuskan membeli sebuah topeng untuk menutupi wajahnya, seluruh perusahaan pasti akan muncul di headlines...,' Qi Qi menghela nafas sebelum melanjutkan, "...dengannya"
Chen Mo mewajarkannya, tentu saja itu karena Qi Qi merusak tugas yang paling penting. Chen Mo juga membatalkan perjanjian cemilan sore karena Qi Qi gagal mengikuti instruksinya dan membiarkan Bo Hai meminum anggur. Chen Mo kemudian pergi meninggalkan Qi Qi setelah itu.
Qi Qi terkejut atas keputusan itu, semua cemilan sorenya yang lezat telah berubah menjadi abu. Ia menumpahkan kekesalannya dengan menendang box alat pembersih di lantai.
Di cafetaria kantor, Bao Ni dikerubungi trio pemujanya seperti biasa. Hal yang berbeda adalah dia sudah tidak senang diperlakukan seperti itu lagi. Da Wei menanyakan makanan yang diinginkannya, ia akan membelikannya untuk Bao Ni. Xiao Yi juga menawarkan udang karang kesukaan Bao Ni. Xiao Wang tak mau kalah, daripada makan disini ia akan pergi dengannya untuk makan diluar.
Bao Ni menghentikan mereka, dengan tulus berterima kasih atas cinta yang mereka tunjukkan selama ini. Ia berharap di masa depan mereka tidak lagi menaruh perhatian padanya.
"Lagipula, cinta tidak bisa dipaksakan. Jika aku bisa jatuh pada seseorang di antara kalian, itu tidak akan membutuhkan waktu selama ini, kan?"
Bao Ni ingin mereka semua memikirkan peluang dari seorang gadis yang lebih baik dan layak mendapatkan cinta mereka, yang mungkin saja berada di sisi mereka sekarang. Mereka harus menaruh perhatian lebih pada orang-orang di sekitar mereka. Setelah merasa tidak ada yang perlu dikatakan lagi, Bao Ni mengambil kopinya dan pergi meninggalkan mereka.
Trio pemujinya syok Bao Ni tiba-tiba bersikap begitu. Da Wei melesu tidak terima,
"Bao Ni...Bao Ni...apa kau mau menelantarkan kami?"
Sementara Xiao Yi menjadi ratu drama dengan mengucapkan,
"Walaupun kau tidak menyukaiku, kau tidak bisa menghentikanku dari mencintaimu" LOL
Xiao Wang dan Da Wei langsung menatap heran pada Xiao Yi yang berkata lebay.
Bao Ni menghampiri Mo Nan yang sedang menyeduh kopi. Mo Nan kemudian menyindir Bao Ni yang dengan kejam menolak penggemar beratnya.
"Tidakkah kau merasa menyesal?,' ucap Mo Nan sambil membuat tanda hati dengan jarinya.
Bao Ni sudah memutuskan, mulai sekarang ia akan menghindar dari perhatian dan popularitas terutama di depan rekan kerja wanitanya. Mo Nan menepuk bahunya, ia memuji Bao Ni yang bisa diajari.
Bao Ni kemudian beralih pada Qi Qi yang terlihat kesakitan memegang punggungnya di kursi cafetaria pada sisi yang lain. Ia bertanya-tanya apa yang salah dengan Qi Qi. Mo Nan segera mengajaknya untuk melihat keadaannya.
Mereka menghampiri Qi Qi, Bao Ni yang bertanya dulu, ada apa? Mo Nan yang sudah paham situasi Qi Qi menebak penyebabnya dengan tepat.
"Apa lagi? Dia pasti telah menyinggung Bunga Piranha, tentu saja."
Qi Qi mendeskripsikan Bo Hai tak punya hati, tidak berperikemanusiaan, dan ganas. Yang dia lakukan hanyalah tidak sengaja membiarkannya mabuk, tapi Bo Hai malah membuat balas dendam tak berguna seperti ini.
Bao Ni bertanya apa yang dilakukan Bo Hai padanya. Qi Qi dengan masam menjawab Bo Hai telah menyuruhnya membersihkan semua toilet, semua toilet di gedung ini.
Mo Nan speechless sementara Bao Ni begidik ngeri. Bao Ni juga menyebut Bo Hai sangat picik dan absurd.
Modus Qi Qi dimulai, ia menyebut kedua sahabatnya adalah orang yang paling peduli padanya. Seperti kata pepatah, saudara melalui kesulitan bersama. Ia mengambil box alat pembersih dari lantai dan menaruhnya di meja.
"Aku sudah menghitungnya. Ada total 36 toilet di gedung ini. Aku baru membersihkan 6 toilet dan masih tersisa 30."
Qi Qi membongkar semua peralatan dan menaruhnya di meja satu persatu.
Merasa ada yang tidak beres, Bao Ni dan Mo Nan melihat satu sama lain. Qi Qi melanjutkan,
"Jika kita membagi pekerjaan ini, kita akan selesai membersihkannya sebelum malam,' Qi Qi menggigil kedinginan sebelum mengatakan inti perkataannya,
"Ayo bekerja bersama"
HAHAHAHA.
Komentar:
It's so interesting!!!!! Sumpah Bo Hai itu kekanakan banget pas lagi mabok, SERIUS! Kocak aja lihatnya, two thumbs deh buat akting Deng Lun yang kece abis hahahahahahahahaha. Btw aku ngoleksi banyak gif drama ini tapi aku selalu lupa buat attach!
And, I have this one!
Tadinya aku mau publish tadi malem, cuman tiba-tiba harus bantuin sepupu bikin prakarya jadi ya, pagi-pagi juga gak papa kan ye?
Tadinya aku mau publish tadi malem, cuman tiba-tiba harus bantuin sepupu bikin prakarya jadi ya, pagi-pagi juga gak papa kan ye?
See you on the next post! Pai pai~
Bersambung di Sinopsis Sweet Dreams Episode 10 Part 1~
Comments
Post a Comment